Anda di halaman 1dari 11

Pembelajaran Mata Pelajaran GAMBAR TEKNIK dengan

menerapkan Metode Pembelajaran BLENDED LEARNING di

SMK Republik Indonesia

Dosen pengampu : Dr. Slamet Priyanto, M. Pd

Dibuat oleh :

Nama : Andy Sahputra

Nim : 202006045

Kelas : 2B

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN 2021


A. PENDAHULUAN

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan

sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas damai, terbuka dan demokratis. Oleh

karena itu pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan Nasional. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

kelangsungan hidup Negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk

meningkatkan dan mengemban gkan kualitas sumber daya manusia. Diantara sekian banyak

agenda pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis

yang menurut perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak. Pendidikan adalah faktor penentu

kemajuan bangsa pada masa depan. Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi modal

manusia yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,

untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai

lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan

pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan

informal di sekolah, maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup yang bertujuan

optimalisasi. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh

tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari

keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus

menerus. Pendidikan sebagai ilmu mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena di

dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat langsung maupun tidak

langsung. Adapun segi-segi dan pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan sekaligus menjadi

ruang lingkup pendidikan yang di antaranya adalah pendidik dan peserta didik yang melakukan

kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam upaya membantu anak didik mencapai tujuan-tujuan

pendidikan. Interaksi tersebut bisa berlangsung di lingkungan pendidikan seperti keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Dalam sejarah umat manusia hampir tidak ada kelompok manusia

yang tidak menggunakan pendidikan sebagai pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.

Melalui pendidikan diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan

objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar

masyarakat yang bersangkutan.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembankan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian,kecenderungan, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang

diperuntukkan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Tujuan tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional,

sebagaimana telah ditetapkan dalam UndangUndang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 3. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta

bertanggung jawab. Pada dasarnya tujuan pembelajaran merupakan tujuan dari setiap program

pendidikan yang diberikan kepada anak didik.

Dalam PP 19/2005 tentang SNP tentang standar Pendidikan nasional. Pendidikan

diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam
pembangunan, dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya secara optimal. Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan

dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi,

dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk

mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya

saing dalam kehidupan global. Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara

Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Misi pendidikan nasional adalah:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang

bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional,

dan internasional

3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan

global

4. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia

dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar

5. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

6. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat

pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai

berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global

7. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan

prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Permendikbud no. 21 th. 2015 tentang penumbuhan budi pekerti. Budi pekerti merupakan

suatu nilai dasar yang mempengaruhi seluruh perilaku manusia dari segi etika, norma, dan tata

krama seseorang.

Tujuan utama Pendidikan smk adalah mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja di

dunia industry. Oleh sebab itu, harus ada kemampuan atau kompetensi pelajaran yang harus di

capai oleh peserta didik. Salah satu mata pelajaran dalam juran Teknik Mesin yang harus

dicapai yaitu mata pelajaran Gambar Teknik. Dalam mata pelajaran ini menjelaskan bagaimana

tatacara penggunaan alat dan proses dalam menggambar dan poin-poin yang harus diperhatikan

dalam mata pelajaran Gambar teknik.

B. Pembelajaran Gambar Teknik

Menggambar Teknik adalah salah satu mata diklat program produktif yang diterima

oleh siswa SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin. Pengajaran Gambar Teknik adalah proses

pengajaran teknik dan kejuruan yang sangat penting karena Gambar Teknik dapat

menghantarkan siswa kepada dasar memahami program produktif lainnya. Kelemahan dalam

memahami mata diklat Gambar Teknik dapat dilihat dari hasil belajar Gambar Teknik yang

diperoleh siswa dari sekolah.

Pembelajaran yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan SMK memiliki tingkat

kesulitan yang berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas SMA. Pembelajaran

yang dilakukan di SMK lebih mengutamakan pada keterampilan dan kemahiran yang dimiliki

oleh siswa. Tidak hanya pengetahuan dan sikap saja yang diutamakan, namun juga

keterampilan siswa pada setiap mata pelajaran. Keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa

disesuaikan dengan 25 bidang keahlian yang dipilih, salah satu bidang tersebut adalah Paket

Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang memiliki tujuan agar setiap siswa

memiliki wawasan yang luas dan menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tinggi pada
bidang kelistrikan. Mata pelajaran yang terdapat pada paket keahlian Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik sangat banyak, salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah

mata pelajaran gambar teknik. Mata pelajaran gambar teknik pada Kurikulum 2013 untuk SMK

diajarkan selama empat semester, yaitu dua semester pada Kelas X, dan dua semester pada

Kelas XI. Mata pelajaran gambar teknik memiliki empat kompetensi inti yaitu: 1 menghayati

dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; 2 menghayati dan mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif, dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan; 3 memahami, menerapkan dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terhadap fenomena dan kejadian dalm bidang kerja

yang spesifik untuk memecahkan masalah; 4 mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan penggembangan diri yang dipelajari. Mata pelajaran

gambar teknik memiliki beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa,

diantaranya adalah kompetensi dasar membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan

bentuk dan fungsi garis, menyajikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis,

mengklarifikasi huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan,

dan merancang huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan.

Kompetensi dasar yang terdapat pada gambar teknik tersebut dapat bermanfaat pada dunia

kerja dengan bidang kelistrikan seperti dalam pembuatan instalasi rumah, gedung, dan

bangunan lainnya.

C. Metode untuk pengarahan pembelajaran Gambar Teknik

Pembelajaran, media, dan evaluasi. Penjelasan masing-masing komponen adalah

sebagai berikut. 1 Tujuan, merupakan komponen penting dari pembelajaran yang membuat

guru menjadi jelas akan dibawa kemana kegiatan pembelajaran tersebut. 2 Materi

pembelajaran, merupakan bagian inti dari proses pembelajaran, karenanya guru harus
menguasai materi pembelajaran. 3 Metode atau strategi pembelajaran, merupakan komponen

penentu keberhasilan dari pencapaian tujuan pembelajaran. 4 Media, merupakan alat bantu

dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil kualitas

pembelajaran. 5 Evaluasi, merupakan komponen pembelajaran yang berfungsi untuk

mengetahui keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Kelima komponen dalam proses

pembelajaran tersebut jika dapat dianalisis dengan baik dan benar, guru akan terbantu dalam

memprediksi keberhasilan suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik, akan

memiliki kelima komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi dengan baik.

Kompetensi siswa pada mata pelajaran gambar teknik perlu dilakukan peningkatan, salah satu

cara untuk meningkatkan kompetensi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran

yang tepat. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning merupakan salah satu

upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran gambar teknik.

D. Metode Blended learning pada Gambar Teknik

MATA Pelajaran gambar teknik otomotif merupakan salah satu mata pelajaran yang harus

dikuasai siswa kelas X pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Untuk mempelajari gambar teknik otomotif, diperlukan metode

pembelajaran yang inovatif, efektif dan menyenangkan, sehingga kegiatan belajar mengajar

lebih mengena dan mendapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Dalam satu tahun,

materi pembelajaran mata pelajaran gambar teknik terdiri atas 10 Kompetensi Dasar (KD)

pengetahuan dan 10 Kompetensi Dasar (KD). Penerapkan metode pembelajaran blended

learning bertujuan agar materi yang disampaikan lebih efektif. Blended learning pada dasarnya

mengombinasikan aspek positif dari dua jenis lingkungan belajar, yaitu pembelajaran di kelas

dan e-learning (Bonk dan Graham, 2006). Sesuai dengan yang dikemukakan Noord et al

(2007), pembelajaran blended adalah suatu kombinasi dari berbagai modus pembelajaran

daring, luring dan tatap muka (in-person learning). Mengacu pada berbagai definisi di atas,
pembelajaran blended adalah pembelajaran yang memiliki karakteristik mengombinasikan

strategi terbaik dari dua seting belajar tradisional (sinkron, di dalam kelas) dan daring

(asinkron, di luar kelas). Meski demikian, untuk menerapkan metode blended learning,

diperlukan persiapan khusus dengan langkah-langkah yang runtut.

1. Pertama, merumukan capaian pembelajaran (learning outcome). Yakni, langkah awal

dalam merancang sistem pembelajaran blended. Perlu diketahui, capaian pembelajaran

(CP) terdiri atas beberapa level, yaitu level sekolah, level program studi dan level mata

pelajaran. Capaian pembelajaran adalah pernyataan kinerja yang diharapkan dicapai

oleh siswa setelah mengikuti suatu mata pelajaran sebagai hasil dari proses

pembelajaran. Rumusan capaian pembelajaran dapat dituangkan dalam tujuan

pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Capaian pembelajaran,

menjadi dasar dalam menentukan komponen sistem pembelajaran berikutnya, di

antaranya, memilih, menentukan dan mengorganisasikan materi. Memilih dan

menentukan strategi pembelajaran. Memilih dan menentukan asesmen/evaluasi hasil

belajar. Memonitor dan mengevaluasi keberhasilan suatu proses pembelajaran.

2. Kedua, memetakan dan mengorganisasikan bahan kajian atau materi pembelajaran.

Yakni, upaya menentukan dan mengelompokkan materi pembelajaran ke dalam

Kompetensi Dasar (KD), pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan pokok-pokok materi

sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.

3. Ketiga, memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron dalam

rancangan pembelajaran blended. Langkah ini, untuk menentukan apakah capaian pada

Kompetensi Dasar (KD), pokok atau sub pokok bahasan tertentu dapat dicapai melalui

strategi pembelajaran asinkron atau sinkron.

4. Keempat, merancang aktivitas pembelajaran asinkron dengan mengacu pada KD dan

pokok bahasan yang akan ditempuh melalui strategi pembelajaran asinkron.


5. Kelima, merancang aktivitas pembelajaran sinkron dalam rancangan pembelajaran

blended. Sama halnya dengan langkah keempat, mengacu pada pokok bahasan yang

akan disampaikan melalui strategi pembelajaran sinkron. Langkahnya adalah

merancang aktivitas pembelajaran sinkron. Merancang aktivitas pembelajaran sinkron

terdiri atas dua langkah, yaitu :

• Menyusun rancangan pembelajaran sinkron, sebagai garis besar rancangan, dan

• Merangkai alur pembelajaran sinkron, sebagai alur pembelajaran sinkron yang

lebih rinci untuk setiap pokok materi sebagai objek belajar.

E. Kesimpulan

Mata pelajaran gambar teknik memiliki empat kompetensi inti yaitu: 1 menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; 2 menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan; 3 memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan budaya terhadap fenomena dan kejadian dalm bidang kerja yang spesifik

untuk memecahkan masalah; 4 mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan penggembangan diri yang dipelajari. Mata pelajaran gambar teknik

memiliki beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa, diantaranya adalah

kompetensi dasar membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis,

menyajikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis, mengklarifikasi huruf,

angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan, dan merancang huruf,

angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan.
Merancang aktivitas pembelajaran asinkron, terdiri atas dua langkah yaitu :

• Menyusun rancangan pembelajaran asinkron, sebagai garis besar rancangan, dan

• Merangkai alur pembelajaran asinkron sebagai alur pembelajaran asinkron yang lebih

rinci untuk setiap pokok materi sebagai objek belajar.

MATA Pelajaran gambar teknik otomotif merupakan salah satu mata pelajaran yang harus

dikuasai siswa kelas X pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Pembelajaran yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan SMK

memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas

SMA. Memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron dalam rancangan

pembelajaran blended. Pembelajaran yang dilakukan di SMK lebih mengutamakan pada

keterampilan dan kemahiran yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran blended adalah

pembelajaran yang memiliki karakteristik mengombinasikan strategi terbaik dari dua seting

belajar tradisional (sinkron, di dalam kelas) dan daring (asinkron, di luar kelas).
Daftar Pustaka

1. https://rencanamu.id/post/panduan-masuk-smk/pengenalan-bidang-dan-jurusan-

smk/belajar-apa-aja-sih-di-sekolah-menengah-kejuruan-smk

2. http://digilib.unimed.ac.id/5939/5/9.%20NIM%205103121018%20CHAPTER%20I.p

df

3. http://hmeft.student.uny.ac.id/2017/04/25/pendidikan-kejuruan-dengan-kurikulum-

2013/#:~:text=Pendidikan%20kejuruan%20dibangun%20dengan%20tujuan,sudah%2

0siap%20bekerja%20sesuai%20bidangnya.

4. https://www.kopertis7.go.id/uploadperaturan/1.%20UU%2020%202003%20Sistem%

20pendidikan%20nasional.pdf

5. http://eprints.ums.ac.id/12317/1/Bab_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai