Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PATOLOGI INTRANATAL


Kelompok 5 Keperawatan Maternitas III
Nama Anggota Kelompok:
Febrina Nurul Aini 1911311007
Annisa Listyanti 1911312016
Yolanda Nadisti 1911312022
Shindy Rahmadeswita 1911313030
Gangguan Plasenta
Etiologi
Multipara, terutama jika jarak
Placenta Previa kehamilannya pendek.
Mioma uteri.
Kuretasi yang berulang.
Umur lanjut (diatas 35 tahun).
Bekas seksio sesaria.
Plasenta previa adalah plasenta yang
Riwayat abortus.
berimplantasi pada segmen bawah rahim
sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh Defek vaskularisasi pada desidua.
atau sebagaian dari ostium uteri internum Plasenta yang besar dan luas : pada
sehingga plasenta berada di depan jalan lahir. kehamilan kembar, eriblastosis fetalis.
Wanita yang mempunyai riwayat plasenta
Plasenta previa adalah plasenta yang previa pada kehamilan sebelumnya.
berimplantasi rendah sehingga menutupi Perubahan inflamasi atau atrofi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum
Patofisiologi
Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trisemester ketiga dan mungkin juga lebih awal oleh
karena mulai terbentuknya segmen bawah rahim, tapak plasenta akan mengalami pelepasan.
Sebagaimana diketahui tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal yaitu bagian desidua basalis
yang bertumbuh menjadi bagian dari uteri.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan Klasifikasi


kejadian Plasenta Previa : Klasifikasi dari plasenta previa (empat tingkatan):
Multiparitas dan umur lanjut (≥ 35 tahun) Plasenta previa totalis atau komplit
Defek vaskularisasi desidua yang Plasenta previa parsialis
kemungkinan terjadi akibat perubahan atrofik Plasenta previa marginalis.
dan inflamatorotik Plasenta letak rendah,
Cacat atau jaringan parut pada endometrium
oleh bekas pembedahan
Chorion leave persisten
Korpus luteum bereaksi lambat,
Konsepsi dan nidasi terlambat
Plasenta besar pada hamil ganda dan
eritoblastosis atau hidrops fetalis.
Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yang dapat
timbul menurut Manuaba adalah: Tanda Dan Gejala
Placenta abruptio. Pemisahan Perdarahan tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang.
placenta dari dinding rahim. Darah biasanya berwarna merah segar.
Perdarahan sebelum atau selama Terjadi saat tidur atau melakukan aktivitas.
melahirkan yang dapat Bagian terendah janin tinggi.
menyebabkan histerektomi. Perdarahan biasanya berulang.
Placenta akreta, placenta inkreta
dan placenta perkreta.
Prematur atau kelahiran bayi Diagnosis
kurang bulan ( < 37 minggu). Diagnosa plasenta previa ditegakkan dengan adanya gejala-
Kecacatan pada bayi. gejala klinis dan pemeriksaaan :
Solusio plasenta. Gejala Klinis
Kematian maternal akibat Palpasi Abdomen
perdarahan. Pemeriksaan Inspekulo
Disseminated intravascular Penentuan Letak Plasenta Tidak Langsung
coagulation (DIC). Penentuan Letak Plasenta secara Langsung
Infeksi sepsis.
Solucio
Placenta

Solusio plasenta atau Abrupsion plasenta adalah


terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang
normal dari uterus, sebelum janin dilahirkan. Definisi
ini berlaku pada kehamilan dengan usia kehamilan
(masa gestasi) di atas 22 minggu atau berat janin
diatas 500 gr. Proses solusio plasenta dimulai dengan
terjadinya perdarahan dalam desidua basalis yang
menyebabkan hematoma retroplasenter
Etiologi
Hipertensi esensial atau pre eklampsi.
Patofisiologi
Tali pusat yang pendek karena pergerakan janin Solutio placenta diawali dari terjadinya
yang banyak atau bebas. perdarahan didalam desidua basalis. Decidua
Trauma abdomen seperti terjatuh tertelungkup, basalis kemudian terpisah, meninggalkan
tendangan anak yang sedang di gendong. satu lapisan tipis yang melekat pada
Tekanan rahim yang membesar pada vena cava endometrium. Akibatnya, proses ini pada
inferior. tahap awalmemperlihatkan sebagai bentuk
Uterus yang sangat kecil. hematome desidua yang menyebabkan
Umur ibu (< 20 tahun atau > 35 tahun) pemisahan, penekanan dan akhirnya
Ketuban pecah sebelum waktunya. destruksi placenta yang ada didekatnya.
Mioma uteri. Pada tahap awal mungkin belum ada gejala
Defisiensi asam folat. klinis.
Merokok, alkohol, dan kokain. Terkadang arteri spiralis mengalami ruptur
Perdarahan retroplasenta. sehingga menyebabkan hematom
Kekuatan rahim ibu berkurang pada multiparitas. retroplacental. Seiring dengan waktu
Peredaran darah ibu terganggu sehingga suplay hematom ini membesar dan mengakibatkan
darah ke janin tidak ada. semakin banyaknya pembuluh darah dan
Pengecilan yang tiba-tiba pada hidromnion dan jaringan placenta terlepas.
gameli.
Gejala Klasifikasi
Solusio Plasenta Ringan
Solusio plasenta ringan ini disebut juga Kejadian solutio placenta ini dapat dibedakan
ruptura sinus marginalis, dimana
terdapat menjadi:
pelepasan sebagian kecil plasenta yang
tidak berdarah banyak.
a.Solutio Placenta Ringan
Solusio Plasenta Sedang b.Solutio Placenta Sedang
Dalam hal ini plasenta terlepas lebih dari
1/4 bagian, tetapi belum 2/3 luas c.Solutio Placenta Bera
permukaan. Tanda dan gejala dapat
timbul perlahan-lahan seperti solusio
plasenta ringan, tetapi dapat juga secara
mendadak dengan gejala sakit perut
terus menerus, yang tidak lama
kemudian disusul dengan perdarahan
pervaginam.
Solusio Plasenta Berat
Plasenta telah terlepas lebih dari 2/3
permukaannnya, terjadi sangat tiba-tiba.
Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan
syok dan janinnya telah meninggal.
Uterus sangat tegang seperti papan dan
sangat nyeri.
Komplikasi pada Ibu
Perdarahan yang dapat Oliguria
menimbulkan : variasi turunnya Perdarahan postpartum
Komplikasi tekanan darah sampai keadaan Koagulopati konsumtif, DIC
syok Utero renal reflex
Gangguan pembekuan darah Ruptur uteri

Gambaran Klinik Komplikasi pada Janin


Gambaran klinik penderita solusio plasenta bervariasi Asfiksia ringan sampai berat dan
sesuai dengan berat ringannya atau luas permukaan
kematian janin, karena perdarahan yang
maternal plasenta yang terlepas. Belum ada uji coba
yang khas untuk menentukan diagnosisnya. Gejala dan tertimbun dibelakang plasenta yang
tanda klinisnya yang klasik dari solusio plasenta adalah mengganggu sirkulasi dan nutrisi kearah
terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar melalui janin.
vagina (80% kasus), rasa nyeri perut dan uterus tegang
Kelainan susunan sistem saraf pusat
terus-menerus mirip his partus prematurus. Sejumlah
penderita bahkan tidak menunjukkan tanda atau gejala Retardasi pertumbuhan
klasik, gejala yang lahir mirip tanda persalinan prematur Anemia
saja. Oleh karena itu, kewaspadaan atau kecurigaan yang
tinggi diperlukan dari pihak pemeriksa.
Pengkajian
Temukan data-data yang dapat
menunjang masalah keperawatan
pasien dengan anamnase, observasi dan
pemeriksaan fisik:
Identitas
Keluhan utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat perkawinan
Riwayat obstertri
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan obstetri
Pemeriksaan penunjang

Diagnosa
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi
Hipovolemia b.d kehilangan cairan
aktif/perdarahan
Ansietas b. d krisis situasional
Berduka b.d kehilangan/ kematian janin
Rencana Asuhan Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk mengatasi
diagnosa ini dilaksanakan sesuai intervensi
keperawatan yang sudah dibuat, setiap
implementasi, akan ada respon hasil dari
pasien setiap harinya. keperawatan ini
dilakukan dengan tujuan pasien mampu
melakukan perawatan diri secara mandiri (Self
care) dengan penyakit yang ia alami sehingga
pasien mencapai derajat kesembuhan yang
optimal dan efektif

Evaluasi
Evaluasidilakukan untuk mengetahui
perkembangan pasien atas tindakan yang telah
dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah
tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum.
Abnormalitas
Cairan Ketuban
(Polihidramnion dan
Oligohidramnion)
Polihidramnion Etiologi
Secara klinis, polihidramnion merupakan hasil dari produksi berlebihan
cairan amnion ataupun terganggunya eliminasi cairan dari rongga amnion.
Walaupun seringnya polihidramnioin yang ringan idiopatik, namun 2
penyebab tersering dari polihidramnion adalah diabetes mellitus maternal
dan anomaly janin. Polihidramnion juga mungkin dapat disebabkan oleh
infeksi kongenital dan alloimunization (Dashe JS, dkk, 2018).

Patofisiologi
Polihidramnion dihasilkan dari kelebihan produksi cairan amnion atau
gangguan dalam pemindahan cairan dari rongga amnion. Penyebab
dapat dibagi menjadi berasal dari ibu ataupun berasal dari janin.
Penyebab polihidramnion utama dari ibu adalah diabetes melitus,
dimana berkontribusi hingga 25 % dari kasus. Penyebab yang pasti
pada diabetes ibu tampaknya pada peningkatan gradien osmotik pada
aliran darah janin dari plasenta disebabkan hiperglikemia.
Definisi Penyebab yang berasal dari janin dapat dibagi menjadi dua kategori:
Polihidramnion atau yang biasa juga disebut
gangguan neurologi pada mekanisme menelan pada janin dan
hidramnion merupakan peningkatan
obstruksi mekanik atau gangguan menelan dan penyerapan sistem
abnormal dari volume cairan amnion.
gastrointestinal
Peningkatan volume cairan amnion dapat
didiagnosa biasanya dalam masa trimester
kedua ataupun ketiga (Dashe JS, dkk 2018).
Komplikasi
Tingginya angka seksio sesarea untuk indikasi janin

Tingginya angka perawatan NICU pada naonatus

Apgar skor yang rendah pada menit ke-5

Prognosis
Risiko komplikasi obstetrik berikut meningkat saat
polihidramnion muncul akibat pelebaran uterus
Sesak pada ibu atau kesulitan bernafas
Kelahiran preterm
Ketuban pecah dini
Kelainan presentasi janin
Prolaps tali pusar
Perdarahan postpartum
Makrosomia akibat diabetes melitus pada ibu
Hipertensi kehamilan
Infeksi saluran kemih
OLIGOHIDRAMNION Etiologi

Etiologi primer mungkin oleh karena
amnion kurang baik pertumbuhannya
danetiologi sekunder lainnya, misalnya
pada ketuban pecah dini.

Penyebab Rendahnya Cairan Ketuban


Kelainan kongenital (janin)
oligohidramnion adalah salah
Adanya masalah pada plasenta
satu masalah kehamilan yang
Ada kebocoran atau pecahnya dinding
ditandai dengan jumlah cairan
ketuban
ketuban yang terlalu sedikit.
Usia kehamilan sudah melewati batas
Jika tidak segera ditangani,
Adanya komplikasi pada sang ibu
kondisi ini dapat meningkatkan
Proses menelan
risiko gangguan kehamilan
Gejala Yang Muncul
Penanganan
Ibu merasakan nyeri saat
Tirah baring.
janin melakukan gerakan di
Hidrasi.
dalam Rahim
Perbaikan nutrisi.
Ketika ketuban pecah maka
Pemantauan kesejahteraan janin
cairan yang keluar sangat
Pemeriksaan USG yang umum dari
sedikit
volume cairan amnion.
Bunyi jantung janin sudah
Amnion infusion.
terdengar mulai bulan kelima
Induksi dan kelahiran
dan terdengar lebih jelas
seiring berjalannya usia
kehamilan.
Uterus tampak lebih kecil dari
usia kehamilan dan tidak ada
ballotemen.
Pengkajian
a. Identitas pasien Diagnosa keperawatan
b. Keluhan utama
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi
c. Riwayat kesehatan
a) Lalu Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif/perdarahan
b) Sekarang Ansietas b. d krisis situasional
c) Keluarga Berduka b.d kehilangan/ kematian janin
d) pernikahan
e) Riwayat menstruasi
f) Riwayat kehamilan dan persalinan
g) Riwayat Kontrasepsi
h) Pemeriksaan fisik
1. Aktifitas
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan dan carian
6. Neurosensori
7. Pernapasan
8. Seksualitas
INTERVENSI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga bahwa ibu memiliki suatu kelainan pada
kehamilannya yaitu cairan ketuban yang berlebih
dan memiliki beberapa resiko yang dapat terjadi
pada saat persalinan, namun janin dalam keadaan
baik baik saja dan ibu harus bekerja sama jika
merasakan sesuatu, ibu dan keluarga mengerti.
2. Kolaborasi dengan dokter Sp. OG, dilakukan
sesuai advice.
3. Melakukan infus RL 20 tpm, infus telah
terpasang.
4. Melakukan pengambilan sampel urin untuk
pemeriksaan gula darah ibu, ibu menyetujui
5. Melakukan pemeriksaan USG oleh dokter Sp.OG,
Indeks Cairan Amnion <24 cm atau diatas normal.
6. Memberi support mental kepada ibu, ibu kembali
bersemangat.
7. Observasi TTV, DJJ, his dan kemajuan persalinan,
hasil terlampir di partograf
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam
bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai