Dosen Pembimbing :
Praba Diyan Rachmawati S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1, 2 dan 3
Kelas A3 Angkatan 2017
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh RNA virus
genus Morbillivirus, famili Paramyxoviridae. Virus ini dari famili yang sama
dengan virus gondongan (mumps), virus parain-uenza, virus human
metapneumovirus, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Virus campak
berukuran 100-250 nm dan mengandung inti untai RNA tunggal yang
diselubungi dengan lapisan pelindung lipid. Virus campak memiliki 6 struktur
protein utama. Protein H (Hemagglutinin) berperan penting dalam perlekatan
virus ke sel penderita. Protein F (Fusion) meningkatkan penyebaran virus dari
sel ke sel. Protein M (Matrix) di permukaan dalam lapisan pelindung virus
berperan penting dalam penyatuan virus. Di bagian dalam virus terdapat
protein L (Large), NP (Nucleoprotein), dan P (Polymerase phosphoprotein).
Protein L dan P berperan dalam aktivitas polimerase RNA virus, sedangkan
protein NP berperan sebagai struktur protein nucleocapsid. Karena virus
campak dikelilingi lapisan pelindung lipid, maka mudah diinaktivasi oleh
cairan yang melarutkan lipid seperti eter dan kloroform. Selain itu, virus juga
dapat diinaktivasi dengan suhu panas (>370 C), suhu dingin (10). Virus ini
jangka hidupnya pendek (short survival time), yaitu kurang dari 2 jam.
TINJAUAN KASUS
Anak A berusia 31 bulan, diantar kedua orang tuanya ke Rumah Sakit Ibu
dan Anak dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Ibu
mengatakan, demam Anak A dirasakan terus menerus, terutama pada malam hari,
disertai menggigil tetapi tidak kejang. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya
batuk berdahak, pilek dan sariawan sejak 3 hari yang lalu. Batuk dengan dahak
yang sulit dikeluarkan. Selain itu, juga terdapat pilek dengan lendir encer, tidak
disertai sesak napas. Anak A juga dikeluhkan orang tuanya timbul bercak- bercak
merah dan mata merah berair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Bintik-
bintik merah pada tubuh awalnya muncul di belakang telinga dan menyebar ke
wajah, dada dan perut. Bintik- bintik merah tidak gatal atau nyeri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang,
kesadaran komposmentis, suhu aksial 39,2 ° frekuensi nadi 130 x/menit, frekuensi
nafas 28 x/menit, berat badan awal 11 kg tinggi badan 101 cm.
Pengkajian Keperawatan
Keterangan
: Laki- laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah
Analisa Data
Replikasi virus
Virus dilepas ke
aliran darah
Virus sampai
Retikuloendotelial
Replikasi kembali
Viremia sekunder
Reaksi radang
Pengeluaran
mediator kimia
Mempengaruhi
termostate
hipotalamus
Peningkatan suhu
tubuh
Hipertermia
2. Data Subjektif: Paramycovirus Bersihan Jalan Nafas
Ibu mengatakan sejak 3 hari Tidak Efektif
yang lalu Anak A mengeluhkan (D.0001, Kategori
Saluran nafas
batuk berdahak, pilek denga Fisiologis, Subkategori
lendir encer. Batuk dengan Respirasi)
Ditangkap makrofag
dahak sulit dikeluarkan.
Data Objektif:
- Nadi 130 x/menit
- Frekuensi nafas 28 Menyebar ke
x/menit kelenjar limfa
regional
Replikasi virus
Viremia primer
Mengendap pada
organ
Penurunan fungsi
silia
Bersihan Jalan
Nafas Tidak Efektif
3. Data Subjektif: Paramycovirus Gangguan Integritas
Ibu mengatakan pada tubuh anak Kulit/ Jaringan
A timbul bercak- bercak merah (D.0129, Kategori
Kulit
muncul di belakang telinga Lingkungan, Subkategori
menyebar ke wajah, dada dan Keamanan dan Proteksi)
Proliferasi sel
perut. Bintik bintik merah tidak
endotel kapiler
gatal atau nyeri.
dalam aliran darah
Data Objektif:
- Kulit tampak papul
eritematosa berbatas
jelas Eksudasi serum/
- Mata merah berair eritrosit dalam
- Konjungtiva hiperemesis
epidermis
Ruam
Gangguan
Integritas Kulit
Diagnosa Keperawatan Prioritas
Evaluasi
No Diagnosa Catatan Perkembangan
D.0001 Subjektif
Ibu Anak A mengatakan batuk berdahak
sudah berkurang, dan tidak pilek
Objektif
- Produksi sputum menurun (5)
- Frekuensi nafas membaik (5)
Analisis
Masalah teratasi
Perencanaan
Hentikan intervensi
D.0130 Subjektif
Ibu Anak A mengatakan demam pada anak
sudah tidak ada.
Objektif
a. Suhu tubuh membaik (36,5 °C) (5)
b. Menggigil menurun (5)
Analisis
Masalah teratasi
Perencanaan
Hentikan intervensi
D.0129 Subjektif
Ibu Anak A mengatakan ruam kemerahan
pada anak mulai menghilang.
Objektif
a. Kemerahan menurun (5)
b. Suhu Kulit membaik (5)
c. Eritema lokal menurun (5)
d. Konjungtivitis menurun (5)
Analisis
Masalah teratasi
Perencanaan
Hentikan intervensi
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang
masih menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit Campak dikenal
juga sebagai Morbili atau Measles. Campak merupakan penyakit yang sangat
mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan
bersin. Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh RNA virus
genus Morbillivirus, famili Paramyxoviridae. Penyebaran infeksi terjadi jika
terhirup droplet di udara yang berasal dari penderita. Virus campak masuk
melalui saluran pernapasan dan melekat di sel-sel epitel saluran napas.
Pemeriksaan laboratorium rutin tidak spesifik terhadap campak dan tidak
membantu dalam diagnosis. Pemberian vitamin A dapat menurunkan angka
kejadian komplikasi seperti diare dan pneumonia.
4.2 Saran
Makalah yang ditulis penulis, semoga lebih baik lagi kedepannya.
Daftar Pustaka
Dubey AP. Measles. In: Parthasarathy A, Menon PSN, Gupta P, Nair MKC, Agrawal
R, Sukumaran TU, editors. IAP Textbook of Pediatrics. 5th ed. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.; 2013. p. 250-1.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Profil
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2014. Jakarta; 2015.
p. 25-7.
Halim, Ricky Gustian, 2016. Campak Pada Anak. RS Hosana Medica Lippo Cikarang.
Jakarta. Vol 43 No.3. Diakses melalui
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/31/28 2
November 2019 Pukul 18.12 WIB.
World Health Organization. Measles [Internet]. 2015 February [cited 2015 June 11].
Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs286/en/
World Health Organization. Measles – The Americas [Internet]. 2015 February 13
[cited 2015 June 11]. Available from: http://www.who.int/csr/don/13-
february-2015-measles/en/
http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_status.pdf?ua=1
diakses 2 November 2019 pukul 16.28 WIB.
http://redbook.solutions.aap.org/DocumentLibrary/2015RedBookMeasles.pdf. Diakses
2 November 2019 Pukul 16.20 WIB.