Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dewi Nopianti

NIM : P05140421006
Prodi DIV Kebidanan Kelas Alih Jenjang
Tugas Mikrobiologi

VIROLOGI DASAR

• Virus : parasit obligat intraseluler, bereplikasi di dlm sel menggunakan asam nukleat
& perlengkapan sintesis protein Host
• Ukuran Bervariasi, diameter 15 - 300 nm
• Tdd materi utama asam nukleat (DNA atau RNA) dan dibungkus oleh protein
• Metabolisme tidak terjadi di luar sel
• Tidak tumbuh pada media → sel hidup

A. STRUKTUR VIRUS

 Susunan Kimiawi Virus :


 Hanya 1 jenis asam nukleat (RNA/DNA) →mengatur informasi genetik untuk
replikasi virus
 Single stranded/double Double stranded ; (linear/circular)
 Nukleotida terdiri dari : Nitrogen basa, Gula dari 5 atom C (deoksiribose / ribose),
dan Molekul asam phospatmenghubungkan basa dan gula
 Satuan Ukuran Virus :
 Dalam satuan massa (Dalton)
 Dalam satuan panjang milimikron (mµ) atau
 nanometer (nm) = 10-6 mm

B. KLASIFIKASI VIRUS ( berdasarkan Genom)


C. REPRODUKSI VIRUS
 Virus dapat bereplikasi Karena memiliki substansi genetik
 Reproduksi hanya di dalam sel/jaringan yang hidup→ dengan cara penggandaan
materi genetik
 Virus membutuhkan bahan-bahan dari sel makhluk lain untuk bereplikasi
(bereproduksi)
 Replikasi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

D. SIKLUS HIDUP VIRUS
1. Adsorpsi/ Attachment, Reseptor spesifik pada membran sel
2. Penetrasi / Entri
 Complex: melalui invaginasi sel membran disekitar partikel virus
 syncitia-producing viruses: melalui fusi envelope virus dengan sel membran
3. Pelepasan selubung/Uncoating
4. Transkripsi. Produksi mRNA virus yang dibawa oleh sel host atau enzim virus
5. Sintesis komponen virus
 Sintesis protein virus : struktural (partikel virus) & protein nonstruktural
(terutama enzim).
 Sintesis asam nukleat virus : sintesis genom asam nukleat yang baru (polimerase
atau replikase)
6. Perakitan / Assembly
 Genom virus & protein → partikel virus baru
 Terjadi dinukleus, sitoplasma (unenveloped viruses) atau membran plasma (virus
envelope)
7. Pelepasan/Release

 2 SIKLUS PERTUMBUHAN VIRUS


1. Siklus Litik
2. Siklus Lisogenik
 Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari
virus.
 Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
E. KULTIVASI VIRUS
1. Tissue culture: sel diambil dari jaringan manusia/ hewan dibiakkan dalam media
buatan dalam tabung. Sel-sel ini hidup & mengadakan metabolisme, shg. Dapat
menunjang replikasi virus.
2. Chick embryo: beberapa virus dapat ditumbuhkan pada sel embryo ayam.
3. Laboratory animals: sebelum ada cara-2 lain, virus diisolasi dan di-inokulasi pada
hewan coba, seperti tikus,kelinci, kera.

F. EFEK VIRUS TERHADAP SEL


 CPE → multinucleated giant cells/ syncitia, inclusion bodies
 Transformation → malignansi→ ca
 Latent Infection → hidup didalam sel tanpa menimbulkan efek → dapat aktif kembali
 Haemadsorption: haemaglutinin pada beberapa virus →adhesi eritrosit→ aglutinasi

G. TORCH
TORCH adalah singkatan untuk kumpulan beberapa penyakit infeksi yang
terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya abortus atau kelainan/cacat bawaan pada
janin akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan. Kepanjangan TORCH adalah
Toxoplasmosis, Rubella (campak Jerman), Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes
simpleks.
1. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Parasit ini dapat ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi dan makanan yang
belum matang. Jika ibu hamil menderita toksoplasmosis, parasit tersebut dapat
menular ke janin dan menyebabkan janin terlahir dengan masalah kesehatan, seperti
infeksi mata yang serius, gangguan pendengaran, atau gangguan mental.
2. Rubella
Rubella dikenal juga sebagai campak Jerman. Bila terjadi pada ibu hamil, infeksi ini
dapat menular ke janin dan menyebabkan janin terlahir dengan kelainan jantung, tuli,
gangguan penglihatan, infeksi paru, kelainan darah, atau keterlambatan pertumbuhan.
Selain itu, seiring bertumbuhnya bayi, infeksi rubella juga dapat menyebabkan
gangguan saraf pusat, kelainan sistem imun, atau gangguan tiroid.
3. Cytomegalovirus (CMV) , Cytomegalovirus (CMV) adalah jenis virus yang umumnya
menyerang orang dewasa dan jarang menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Namun, pada janin dan bayi baru lahir, virus tersebut dapat menyebabkan tuli,
gangguan penglihatan, pneumonia, kejang, dan keterlambatan pertumbuhan.
4. Herpes simplex virus (HSV) , HSV adalah virus yang dapat menyebabkan herpes,
baik oral maupun genital, pada orang dewasa. Bayi dapat tertular virus herpes dari
ibunya selama proses persalinan, terutama jika ibunya menderita herpes genital. Pada
bayi, infeksi virus herpes dapat menyebabkan gejala, seperti ruam-ruam yang berisi
cairan di mulut, mata, dan kulit, bayi terlihat malas, gangguan pernapasan, serta
kejang.
5. Sifilis , Ibu hamil dapat menderita sifilis lewat hubungan seksual, yang selanjutnya
dapat ditularkan ke janin yang sedang dikandungnya. Infeksi yang sering disebut
“penyakit raja singa” ini dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, dan tuli.

CONTOH VIRUS

tidak memiliki Virus


peringkat):

Dunia: Riboviria

Kerajaan: Orthornavirae

Divisi: Kitrinoviricota

Kelas: Alsuviricetes

Memesan: Hepelivirales

Keluarga: Matonaviridae

Marga: Virus rubi

Jenis: Virus rubella

Analisis filogenetik RNA polimerase yang bergantung pada RNA dari alphaviruses,
virus rubella dan virus RNA sense positif lainnya menunjukkan dua genera dalam
Togaviridae tidak monofiletik. Secara khusus, kelompok virus rubella lebih dekat dengan
anggota keluarga Benyviridae, Hepeviridae dan Alphatetraviridae, bersama dengan beberapa
virus yang tidak diklasifikasikan, dibandingkan dengan anggota keluarga Togaviridae
termasuk dalam genus Alphavirus.
Virus rubella diisolasi pertamakali pada tahun 1962 oleh Parkman dan Weller.
Rubellamerupakan virus RNA yang termasuk dalam genus Rubivirus, famili Togaviridae,
denganjenis antigen tunggal yang tidak dapat bereaksi silang dengan sejumlah grup
Togaviruslainnya. Virus rubella memiliki 3 protein struktural utama yaitu 2 glycoprotein
envelope, E1dan E2 dan 1 protein nukleokapsid. Secara morfologi, virus rubella berbentuk
bulat (sferis)dengan diameter 50–70 mm dan memiliki inti (core) nukleoprotein padat,
dikelilingi oleh dualapis lipid yang mengandung glycoprotein E1 dan E2. Virus rubella dapat
dihancurkan olehproteinase, pelarut lemak, formalin, sinar ultraviolet, PH rendah, panas dan
amantadine tetapirelatif rentan terhadap pembekuan, pencairan atau sonikasi

Reproduksi virus rubella

Virus menempel pada permukaan sel melalui reseptor spesifik dan diambil oleh
endosom sedang dibentuk. Di netral pH di luar sel protein amplop E2 menutupi protein E1.
Penurunan pH di dalam endosom membebaskan domain luar E1 dan menyebabkan fusi
selubung virus dengan membran endosom. Dengan demikian, kapsid mencapai sitosol,
membusuk dan melepaskan genom

The (+) ssRNA (positif, untai tunggal RNA) pada awalnya hanya bertindak sebagai
template untuk penerjemahan protein non-struktural, yang disintesis secara besar-besaran
poliprotein dan kemudian dipotong menjadi protein tunggal. Urutan protein struktural
pertama kali direplikasi oleh virus RNA polimerase (Replikase) melalui ssRNA (-)
komplementer sebagai template dan diterjemahkan sebagai mRNA pendek yang terpisah.
RNA subgenomik pendek ini juga dikemas dalam virion.

Terjemahan dari protein struktural menghasilkan polipeptida besar (110 Dalton). Ini
kemudian secara endoproteolitik potong menjadi E1, E2 dan protein kapsid. E1 dan E2
adalah tipe I protein transmembran yang diangkut ke retikulum endoplasma (ER) dengan
bantuan sebuah N-terminal urutan sinyal. Dari ER kompleks heterodimerik E1 · E2 mencapai
Badan Golgi, dimana tunas baru virion terjadi (tidak seperti virus alfa, di mana tunas terjadi
di membran plasma. Protein kapsid di sisi lain tinggal di sitoplasma dan berinteraksi dengan
RNA genom, bersama-sama membentuk kapsid.

SUMBER
Julia Fitriany, Yulia Husna. Jurnal Averrous Vol.4 No.1 2018. Sindrom Rubella Kongenita.
http://ojs.animal.ac.id. 16 September 2021.

https://id.wiki2.wiki/wiki/Rubella_virus

Anda mungkin juga menyukai