Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TEORI KEPRIBADIAN B.F SKINNER

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Teori Kepribadian B.F Skinner” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Oleh karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Dengan demikian, kami
sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………..………….……ii

Daftar Isi……………………………………………………………………..iii

BAB I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..6

BAB II: Pembahasan

2.1 Biografi dari B.F Skinner………..…………………………………….7


2.2 Struktur Kepribadian menurut B.F Skinner…………………………...9
2.3 Perkembangan Kepribadian menurut B.F Skinner….……….……….11
2.4 Dinamika Kepribadian menurut B.F Skinner ………………………..14
2.5 Pandangan terhadap Masalah Kepribadian menurut B.F Skinne.……18

BAB III: Penutup


3.1 Kesimpulan………………………………………………..………....21
3.2 Saran………………………………………………………...………..22

Daftar Pustaka………………………………………………………………23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skinner menawarkan teori kepribadian yang tidak bisa dengan mudah


dikontraskan dan dibandingkan dengan orang lain. Sebenarnya, dia sama sekali
tidak menawarkan teori kepribadian, penelitiannya juga tidak berhubungan secara
khusus dengan kepribadian. Karyanya berusaha menjelaskan semua perilaku,
bukan hanya kepribadian, faktual, dan deskriptif. Skinner berpendapat bahwa
psikolog harus membatasi investigasi mereka terhadap fakta, untuk apa yang
dapat mereka lihat, manipulasi, dan ukuran di laboratorium. Itu berarti penekanan
eksklusif pada respons terbuka yang dibuat subjek dan tidak lebih. Pendapat
Skinner adalah bahwa psikologi adalah ilmu perilaku, tentang apa yang organisme
lakukan.

Dalam menjelaskan kepribadian, kebanyakan ahli teori lain melihat ke dalam


orang tersebut untuk mendapatkan petunjuk.Penyebab, motif, dan dorongan -
kekuatan yang mengarahkan perkembangan dan perilaku kita - berasal daridiri
kita masing-masing. Sebaliknya, Skinner tidak mengacu pada keadaan internal
dan subjektif untuk memperhitungkan perilaku.Pengaruh yang tidak disadari,
mekanisme pertahanan, sifat, dan kekuatan pendorong lainnya yang tidak dapat
dilihat.

Cara lain Skinner berbeda dengan teori lain yang menjadi pilihan subjek
eksperimennya. Beberapa teoretikus kepribadian berfokus pada orang yang
terganggu secara emosional, orang lain pada individu normal atau rata-rata. Paling
tidak seseorang mendasarkan teorinya pada orang-orang terbaik dan
tercerdas.Meskipun gagasan Skinner tentang perilaku telah diterapkan pada orang-
orang, penelitian untuk pendekatan tingkah lakunya menggunakan tikus dan
merpati.Apa yang bisa kita pelajari dari merpati tentang kepribadian manusia?

iv
Ingat bahwa minat Skinner adalah respons perilaku terhadap rangsangan, bukan
pada pengalaman masa kanak-kanak atau perasaan orang dewasa.Menanggapi
rangsangan adalah sesuatu yang dilakukan binatang dengan baik, terkadang lebih
baik daripada yang dilakukan orang.Skinner mengakui bahwa perilaku manusia
lebih kompleks daripada perilaku hewan namun menyarankan agar perbedaannya
dalam tingkat, tidak dalam bentuk yang baik. Dia percaya bahwa proses dasarnya
serupa. Dan karena sains harus berjalan dari yang sederhana sampai yang
kompleks, semakin banyak proses elemental yang harus dipelajari terlebih dahulu.
Dengan demikian, ia memilih perilaku hewan karena lebih sederhana daripada
perilaku manusia.

Karya Skinner telah memiliki aplikasi praktis yang luas. Teknik seperti terapi
perilaku yang berasal dari penelitiannya digunakan dalam setting klinis untuk
mengobati berbagai gangguan termasuk psikosis, keterbelakangan mental, dan
autisme (lihat Reed & Luiselli, 2009).Teknik modifikasi perilaku juga digunakan
di sekolah, bisnis, lembaga pemasyarakatan, dan rumah sakit.

v
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Biografi dari B.F Skinner?


2. Bagaimana struktur kepribadian menurut B.F Skinner?
3. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut B.F Skinner?
4. Bagaimana dinamika kepribadian menurut B.F Skinner?
5. Apa padangan terhadap masalah kepribadian menurut B.F Skinner?

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biogarfi B.F Skinner

Burrhus Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 maret 1904 di kota kecil
Susquenhanna PennsyLvania, AS. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya
adalah seorang ibu rumah tangga dengan kepribadian dan kecerdasan yang kuat.
Sebagai seorang anak yang aktif, Burrhus lebih menyenangi kegiatan di luar
rumah dan sangat menikmati kegiatan-kegiatan di sekolahnya. Namun begitu,
kehidupannya bukan berarti tidak ada tragedy. Misalnya, sudara laki-lakinya
meninggal di usia 16 tahunkarena gangguan saraf.

Burrhus menerima gelar BA-nya dalam bidang bahasa inggris dari Hamilton
College, Negara Bagian New York. Dia tidak menyukai sistem fraternitas yang
berlaku di sekolah (sekolahnya adalah sekolah katolik) atau permainan football.
Dia menulis untuk Koran sekolah, termasuk artikel-artikel yang mengkritik
kebijakan sekolah, fakultas atau adagium phi Beta Kappa “raihlah yang tertinggi”.
Diam-diam dia menjadi seorang ateis, di saat sekolahnya menuntut kesalehan.

Dia bercita-cita jadi penulis dan berusaha untuk mewujudkannya dengan mengiim
poisi dan cerita pendek ke berbagai media cetak. Setelah lulus, dia melanjutkan
studi dibawah firma ayahnya, namun usaha ini tidak berhasil.

Dia pun pernah mencoba menulis artikel di Koran tentang masalah-masalah


perburuhan dan hidup sebagai penulis “Bohermian”di Greenwich Village, New
York City. Setelah beberapa lamaberkelana tidak tentu arah, dia memutuskan
kembali sekolah, kali ini di Harvard, dia meraih gelar master dalam bidang
psikologi tahun 1930 dan doktoralnya tahun 1931, dan menetap di Harvard
smapai tahun 1936 untuk melakukan berbagai penelitian.

Di tahun 1936, dia dia pindah ke Minneapolis untuk mengajar di University of


Minnesota. Di sini dia berkenalan dengan Yvone Blue dan tidak lama kemudian
menikahinya. Mereka dikaruniai dua orang putrid. Putrinya yang kedua menjadi

7
sangat terkenal karena dialah anak pertama yang memberi inspirasi berbagai
penemuan Skinner, salh satunya adalha kurungan kaca (air crib), walapun
penemuan ini tidak lebih dari gabungan ayunan dan kurungan bayi yang terbuat
dari kaca dan dilengkapi dengan saluran udara, seperti menempatka bayi dalam
akuarium agar mudah diamati.

Tahun1945, dia menjadi pimpinan departemen psikologi di Indiana University.


Tahun 1948, dia diminta mengajar di Harvard, tempat dia menghabiskan seluruh
sisa hidupnya. Skinner adalah orang yang sangat aktif mengadakan penelitian dan
membimbing ratusan kandidat doctor serta menulis begitu banyak buku.
Walaupun tidak berhasil menjadi penulis fiksi dan penyair, namun dia brhasil
menjadi salah satu penulis psikologi terbaik, termasuk buku Walden II, sebuah
buku fiksi yang menjelakan perilaku sebuah komunitas berdasarkan perspektif
behavioris.

Tanggal 18 Agustus 1990, B.F. Skinner meninggal dunia akbat leukemia. Dia
akan tetap dikenagn sebagai psikologi paling tekenal setelah Sigmund Freud.

8
2.2 Struktur Kepribadian menurut B.F Skinner

Menurut Skinner, kepribadian merupakan hasil dari sejarah penguatan pribadi


individu (individual’s personal history of reinforcement).Walau pembawaan
genetis turut berperan namun penguatan-penguatan menentukan perilaku khusus
yang terbentukdan dipertahankan serta merupakan khas bagi individu yang
bersangkutan.Skinner lebih menyukai menyelidiki kepribadian dengan
memfokuskan pada aspek belajar dengan perilaku-perilaku yang banyak
mengizinkan individu melangsungkan hidup dan berhasil dalam transaksinya
dengan lingkungan.Seseorang selama hidup belajar tentang kemungkinan-
kemungkinan yang menghasilkan kepuasan dan kesakitan dalam situasi
tertentu.Individu belajar membedakan stimulus atau situasi yang merupakan
kesempatan untuk memperoleh penguatan karena perilaku tertentu atau situasi
yang tidak mengarah ke penguatan perilaku yang sama.

Perilaku yang dipelajari ini disebut perilaku dibawah kontrol stimulus.Misalnya


seorang anak yang belajar menangis di muka umum, biasanya langsung diberi
perhatian dan kenyamanan oleh ibunya. Namun bila menangis dirumah biasanya
akan diabaikan saja. Keterampilan yang sederhana dipelajari dahulu kemudian
perilaku yang kompleks diperoleh dan digunakan.Menurut Skinner, tingkah laku
hanya dapat diubah dan dikontrol dengan mengubah lingkungan.Oleh karena itu,
Skinner lebih tertarik dengan aspek yang berubah-ubah dari kepribadian bukan
pada struktural dari kepribadian.Unsur kepribadian yang dipandangnya relatif
tetap adalah tingkah laku itu sendiri.

Ada dua klasifikasi tingkah laku yaitu:

1. Tingkah laku responden (respondent behavior). Respon yang dihasilkan


(elicited) organisme untuk menjawab stimulus secara spesifik
berhubungan dengan respon itu. Respon refleks termasuk dalam kelompok
ini, seperti mengeluarkan air liur ketika melhat makanan, mengelak dari
pukulan dengan menundukkan kepala, merasa takut ketika ditanya guru
atau merasa malu ketika dipuji.

9
Unit struktural utama untuk pendekatan perilaku pada umumnya, dan
pendekatan Skinner pada khususnya, adalah respon. Tanggapan dapat
berkisar dari respon refleks sederhana (misalnya, air liur untuk
makanan,kaget untuk suara keras) hingga beberapa perilaku yang
kompleks (misalnya, solusi untuk masalah matematika, bentuk halus dari
agresi). Definisi respon adalah bagian yang diamati dari perilaku eksternal
yang dapat berhubungan dengan peristiwa di lingkungan. Proses
pembelajaran pada dasarnya melibatkan asosiasi atau koneksi tanggapan
terhadap peristiwa di lingkungan.

2. Tingkah laku operan (operant behavior). Respon yang dimunculkan


(emitted) organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung
memaksa terjadinya respon itu. Terjadinya proses pengikatan stimulus
baru dengan respon baru. Organisme dihadapkan kepada pilihan-pilihan
respon mana yang akan dipakainya untuk menanggapi suatu stimulus.
Keputusan respon mana yang dipilih tergantung kepada efeknya terhadap
lingkungan (yang tertuju kepadanya) atau konsekuensi yang mengikuti
respon itu.

Dalam pendekatan teori belajar, Skinner membedakan antara respon yang


ditimbulkan oleh rangsangan yang dikenal, seperti refleks kedipan mata
untuk embusan udara, dan tanggapan/respons yang tidak dapat dikaitkan
dengan rangsangan.Respons ini dipancarkan oleh organisme dan disebut
operants.Skinner menganggap bahwa rangsangan di lingkungan tidak
memaksa organisme berperilaku atau terhasut untuk bertindak.Penyebab
awal dari perilaku adalah dari dalam organisme itu sendiri.“Tidak ada
stimulus memunculkan lingkungan untuk perilaku operant; itu hanya
terjadi”.

10
Konsep yang paling penting dalam analisis Skinnerian dari proses
psikologis adalah penguat (reinforcer). Sebuah penguat adalah sesuatu
yang mengikuti respon dan meningkatkan kemungkinan respon terjadi lagi
di masa depan.

Reinforcer terdiri atas :

Penguatan yang positif atau positive reinforcer “reward”, merupakan


stimulus yang menguatkan respons karena frekuensinya ditingkatkan.
Contohnya adalah pujian orang tua terhadap anaknya yang membagi
mainannya kepada adiknya meningkatkan perilaku berbagi di masa depan.

Penguatan yang negative atau negative reinforcer “relief”, merupakan


stimulus yang menguatkan respons yang menghilangkan negative
reinforcer.Contohnya adalah kritik terhadap ejekan “chubby” yang
berhenti akibat diet.

Hukuman yang positif atau positive punishment “pain”, merupakan


stimulus yang menyakitkan yang diterapkan pada respon untuk
mengurangi frekueninya.Contohnya adalah memukul tangan anak yang
mencoba meraih toples kue mengurangi frekuensi respon untuk
mengambil toples kue itu.

Hukuman yang negatif atau negative punishment “removing reward”,


merupakan hukuman yang dapat menyebabkan hilangnya penguatan yang
positif.Contohnya adalah menahan tunjangan anak sebagai hukuman atas
berbohong.

2.3 Perkembangan Kepribadian menurut B.F Skinner

Konsep perkembangan kepribadian menurut Skinner lebih didominasi oleh


pengaruh eksternal atau peran lingkungan dalam pembentukan perilaku.

 Tingkah Laku Sosial

11
Menurut Skinner, prinsip yang menentukan perkembangan tingkah laku di
lingkungan objek in-animate dan lingkungan sosial ternyata sama saja. Individu
tersebut berinteraksi dengan lingkungannya menerima reinforcement positif atau
negatif dari tingkah lakunya.Respon sosial dan penguatnya terkadang sukar
diidentifikasi tetapiprinsip hukum dasar tingkah laku berlaku sama untuk kedua
kasus tersebut. Bagi Skinner, gambaran ciri kepribadian itu dapat diterjemahkan
dalam sekelompok respon spesifik yang cenderung diasosiasikan dengan situasi
tertentu. Ketika orang berinteraksi dengan orang lain, orang tersebut
direinforcerment untuk melakukan tingkah laku dominan. Semua dikembalikan
kepada riwayat reinforcement yang pernah diterima oleh seseorang.

 Patologis dan Perubahan Tingkah Laku

Skinner berpendapat bahwa tingkah laku abnormal berkembang dengan prinsip


yang sama dengan perkembangan tingkah laku yang normal. Oleh karena itu,
tingkah laku yang abnormal dapat diganti dengan tingkah laku normal dengan
cara sederhana yaitu memanipulasi lingkungan. Kelainan tingkah laku adalah
kegagalan belajar membuat seperangkat respon yang tepat. Kegagalan tersebut
dapat berupa:

1. Kekurangan tingkah laku (behavior deficit)

Tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki karena miskin reinforcement

2. Kesalahan penguatan (schedules reinforcement error)

Pilihan responnya tepat, tetapi reinforcement diterima secara tidak benar sehingga
organisme cenderung memakai responyang tidak dikehendaki

3. Kesalahan memahami stimulus (failure in discriminating stimulus)

Orang gagal dalam memilah tanda-tanda yang ada pada stimulus sehingga
stimulus yang benar dihubungkan dengan hukuman sedangkan yang salah
dihubungkan dengan reinforcement. Akibatnya akan terjadi pembentukan tingkah
laku yang tidak dikehendaki.

12
4. Merespon secara salah (inapropriate set of response)

Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya


orang mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang
mendapat reinforcement Dapat disimpulkan bahwa tingkah laku abnormal harus
dipahami melalui sejarah reinforcement yang diterima seseorang. Tingkah laku
abnormal tersebut dapat diganti dengan cara sederhana yakni dengan
memanipulasi reinforcement lingkungan mengikuti pengkondisian operan dan
klasikal.

 Modifikasi Tingkah Laku

Dalam ranah terapi, behaviorisme berkembang luas dalam bentuk modifikasi


perilaku (behavior modification).B-Mod (sebutan untuk behavior modification)
adalah senjata atau strategi untuk mengubah tingkah laku bermasalah.

Beberapa teknik berikut merupakan teknik yang dikemukakan oleh Skinner tetapi
mungkin juga dikembangkan atau disempurnakan dari ide pakar lain, yaitu:

a. Pembanjiran (Flooding)

Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan


atau tingkah laku yang tidak dikehendaki dan bertahan disana sampai individu
yang bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak
terjadi.Flooding harus dilakukan dengan sangat berhati-hati karena reaksi emosi
yang sangat tinggi bias menimbulkan akibat tertentu. Penderita fobia ketinggian
dapat sekali sembuh dengan memaksanya naik lift dan berjalan-jalan di atas
gedung bertingkat.

b. Terapi Aversi

Pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis.Keberhasilan


suatu treatment menuntut kerja keras dari klien dan bantuan yang optimal dari
terapis.

c. Pemberian hadiah atau hukuman secara selektif (selective reward/punishment)

13
Strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figur
di sekeliling anak sehari-hari khususnya orangtua dan guru.Terapis meneliti klien
dalam seting aktual, bekerjasama dengan orang tua dan guru untuk memberi
hadiah ketika anak melakukan tingkah laku yang dikehendaki dan menghukum
kalau tingkah laku yang tidak dikehendaki muncul.Tingkah laku dan bentuk
hadiah atau hukuman direncanakan secara teliti, dipilih yang paling memberi
dampak efektif.

d. Latihan keterampilan sosial (social skill training)

Latihan ini banyak dipakai untuk membantu penderita depresi (yang dianggap
sebagai akibat dari perasaan tidak mendapat hadiah atau perhatian yang memadai
dari lingkungan) yang mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk
memperolehnya.Kepada penderita diajarkan teknik-teknik khusus dalam
berinteraksi sosial.

e. Kartu berhaga (Token Economy)

Teknik yang didasarkan pada prinsip pengkondisian operan didesain untuk


mengubah tingkah laku klien.Intervensi ini dapat dipakai untuk mendidik anak di
rumah dan di sekolah khususnya pada anak yang lambat belajar, autistik dan
delikuensi.Hadiah dalam bentuk kartu berharga diberika kepada klien setiap kali
klien memunculkan tingkah laku yang dikehendaki.Pemberian reinforcement
diatur dalam interval atau rasio, bisa divariasikan dengan memberikan hukuman
yakni mengambil kartu yang sudah dimiliki klien kalau dia melakukan
kesalahan.Sesudahkartu ditangan klien mencapai jumlah tertentu, dapat
ditukardengan reinforcement primer yang disukainya.

2.4 Dinamika Kepribadian menurut B.F Skinner

 Kepribadian dan Belajar

Kepedulian utama Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku.Jadi


hakekat teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi

14
memiliki perilaku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih
tahu.Kehidupan terus-menerus dihadapkan dengan situasi eksternal yang
baru dan organisme harus belajar merespon situasi baru itu memakai
respon lama atau respon yang baru dipelajarinya.Skinner percaya bahwa
kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan
tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan
lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol
perilaku adalah dengan melakukan penguatan (reinforcement), suatu
strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi
atau sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi) pada masa yang akan
datang.

Konsep dasarnya sangat sederhana yaitu bahwa semua perilaku dapat


dikontrol oleh konsekuensi (dampak yang mengikuti) perilaku
tersebut.Manusia dan binatang dapat dilatih melakukan semua jenis
tingkah laku manakala semua konsekuansi atau penguatan yang tersedia di
lingkungan dapat diubah atau diatur sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki.

 Konditioning Klasik (Classical Conditioning)


Disebut juga kondisoning responden karena tingkah laku dipelajari dengan
memanfaatkan hubungan stimulus-respon yang bersifat refleks bawaan.
Penemuan pertama kali dilakukan oleh pavlov. Suatu stimulus yang
memunculkan respon tertentu dioperasikan berpasangan dengan stimulus
lain pada saat yang sama untuk memunculkan respon refleks.
 Pengkondisian Operan (Operant Conditioning)

Operant conditioning atau instrumental conditioning mula-mula


dikembangkan oleh E. L. Thordike.Reinforcement tidak diasosiasikan
dengan stimulus yang dikondisikan tetapi diasosiasikan dengan
respon.Skinner menyebut respon itu sebagai perilaku operan (operant
behavior).Perilaku operan mungkin belum pernah dimiliki individu tetapi

15
ketika orang melakukannya dia mendapat hadiah.Respon operant yang
mendapatkan reinforcement berpeluang untuk lebih sering terjadi (agar
mendapat reinforcement yang diinginkan).

Penelitian operant conditioning dilakukan Skinner dengan objek seekor


tikus yang ada dalam sebuah kurungan. Kurungan khusus ini (yang disebut
“kotak Skinner”) dilengkapi denga sebuah palang kecil di salah satu
dindingnya. Jika palang ini tersentuh, secara otomatis adabiji makanan
yang terlontar ke dalam kotak. Tentu tidak adayang akan dilakukan tikus
tadi selain berputar-putar kian –kemari., namun ketika tidak sengaja
tubuhnya menyentuh palang tadi, bijimakanan masuk kedalam kota. Yang
jadi “cara kerja”nya adalah perilaku yang mendahului penggugah, yang
dalam hal ini adalah terlemparnya biji makanan. Setelah kejadian in,
denganpenuh harapan tikus itu akan berulangkali menyentuh palang tadi,
barharap akan mendapat hadiah atau reinforcement makanan. Ilustrasinya
dapat dilihat pada gambar.

Mengajar Tikus memiliki repertoir tingkah laku baru (Menyentuh palang


kecil) untuk mendapatkan makanan dinamakan dengan pembentukan (shaping)
tingkah laku.Teknik yang dipakai dinamakan dengan pendekatan berangsur
(successive approximation).Tingkah laku yang sudah dimiliki juga dapat
dihilangkan atau dipadamkan (extinction).Umumnya pemadaman dikenakan untuk
tingkah laku yang tidak diinginkan.paling efektif untuk melakukan pemadaman
adalah dengan menghilangkan penguat tingkah laku tersebut. Cara lainnya
mengganti tingkah laku yang tidak diinginkan dengan mengkondisikan tingkah
laku yang baru (yang dikehendaki) menggunakan penguat positif.Repertoir juga
dapat dihilangkan dengan memberikan hukuman.

Pengaturan Penguatan (Schedules reinforcement Reinforcement) bisa bersifat


positif maupun negatif.Penguat positif adalah peristiwa atau sesuatu yang
membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang untuk diulangi.Sebagai suatu
stimulus, penguat positif disenangi sehingga organisme berusaha agar stimulus itu

16
muncul. Sedangkan penguat negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuat
tingkah laku yang dikehendaki kemungkinan kecil akan diulang. Hadiah atau
hukuman tidak selalu identik dengan penguatan positif maupun negatif.Hadiah
adalah akibat dari tingkah laku, sedangkan penguatan positif adalah peristiwa
yang menyebabkan tingkah laku (yang mendapatkan penguatan) bakal terjadi
lagi.Dalam memanipulasi tingkah laku, yang penting adalah pengaturan
pemberiannya.Penguatan yang diadministrasi dengan cermat memungkinkan kita
untuk membentuk tingkah laku tertentu.

1. Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)

Setiap kali tingkah laku yang dikehendaki muncul akan diberi penguat. Pemberian
penguat dapat diatur, tidak kontinu terus menerus tapi selang-seling berdasarkan
waktu (interval) maupun perbandingan (ratio).

2. Fixed Interval (Interval Tetap)

Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.

3. Variabel Interval (Interval berubah)

Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata
penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap.

4. Fixed Ratio (Perbandingan tetap)

Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang


kesekian kalinya.

5. Variabel ratio (perbandingan berubah)

Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata
sama dengan fixed ratio. Penting untuk dicatat bahwa, tingkah laku yang tidak
dikehendaki dapat diperkuat tanpa sengaja dengan kesatuan atau keterdekatan
reinforcement.Reinforcement yang langsung bisa dinikmati untuk memenuhi
kebutuhan disebut sebagai penguat primer (primary reinforcer atau unconditioned

17
reinforcer) yaitu makanan atau minuman.Namun menurut Skinner, hanya sedikit
tingkah laku manusia yang berhubungan dengan penguat primer.Umumnya
tingkah laku manusia berhubungan dengan penguat sekunder (secondary
reinforcer atau conditioned reinforcer) seperti uang dan kehormatan.

 Generalisasi & Diskriminasi

Generalisasi stimulus (stimulus generalization)adalah proses timbulnya respon


dari stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon
tersebut. Sedangkan diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah
kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak
direspon walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat. Generalisasi dan
diskriminasi sangat penting sebagai sarana belajar dalam menghadapi berbagai
situasi baik situasi yang sama maupun situasi yang berbeda.

 Tingkah Laku Takhyul (Superstitious Behavior)

Tingkah laku takhyul adalah suatu respon dapat berhubunga dengan penguatnya
secara kebetulan tanpa menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas.Walaupun
respon tersebuttidak nyata-nyata menghasilkan penguatan yang dimaksud,
ternyata hubungannya sangat kuat.

2.5 Pandangan Tentang Masalah Kepribadian menurut B.F Skinner

Dalam teori skinner terdapat beberapa ciri khas pendekatan teori kepribadian
seperti Skinner menolak seluruh penguraian tingkah laku yang didasarkan pada
keberadaan agen hipotesis yang terdapat dan menentukan diri manusia seperti self,
ego dan sebagainya, Skinner menentang anggapan mengenai adanya “agen
internal” dalam diri manusia yang menjadikan manusia memiliki otonomi atau
kemandirian dalam bertingkah laku, Skinner tidak percaya bahwa jawaban akhir
dari pertanyaan-pertanyaan psikologi akan bisa ditemukan dalam laboratorium
ahli fisiologi. Penolakan Skinner atas penguraian atau konsepsi-konsepsi

18
fisiologis-genetik dari tingkah laku itu sebagian besar berlandaskan alasan bahwa
penguraian semacam itu tidak memungkinkan kontrol tingkah laku. Skinner
beranggapan bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku yang
dimana seluruh tingkah laku ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan dan
bisa dibawa kedalam kontrol lingkungan atau bisa dikendalikan.Menurut Skinner,
individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya
melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat
kedudukan atau suatu point dimana faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang
khas secara bersama menghasilkan akibat atau tingkah laku yang khas pula pada
individu tersebut.

Skinner membuat tiga asumsi dasar.

1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).


Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang
berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku
di dalam jiwa manusia danmenolak alasan-alasan penjelasan dengan
mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted).Perilaku manusia
(kepribadiannya) menurut Skinner ditentukanoleh kejadian-kejadian di
masa lalu dan sekarang dalam duniaobjektif dimana individu tersebut
mengambil bagian.

3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled).Perilaku


dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadianatau situas-situasi
antaseden yang dapat diamati. Bahwakondisi sosial dan fisik di lingkungan
sangat penting dalammenentukan perilaku.

Bagi Skinner, perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran dianggap sebagai akibat


pembawaan genetis dan pengalaman individu daripada sebagai penyebab
tindakan. Berpikir adalah berperilakubila menurut pandangan Skinner. Dan ia
percaya bahwa pengetahuan yang penuh tentang faktor genetis, lingkungan

19
manusia dan manipulasi lingkungan adalah kunci untuk meningkatkan perilaku
manusia. Menurut Skinner, penyelidikan tentang kepribadian melibatkan
pengamatan yang sistematis dan sejarah belajar yang khas serta latar belakang
genetis yang unik dari individu.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Burrhus Frederick (Fred) Skinner (1904-1990) lahir di Susquehanna,


Pennylvania. Ayahnya adalah eorang pengacara, dan ibunya mengajarkan moral
dengan keras. Menurut Skinner, mereka hidup dalam keluarga yang saling
menyayangi dan stabil. Sejak awal, ia sangat tertarik dengan hewan dan segala
perilakunya. Skinner memutuskan untuk melanjtkan pendidikannya di bidang
psikologi di Harvard setelah memahami bahwa seseorang perlu memahami
perilaku (seperti yang dilakukan psikologi). Selama kuliah, ia menyimpulkan
bahwa lingkungan yang mengontrol perilaku. Kejadian-kejadian di lingkunga
khususnya konsekuensi dari perilaku, bertanggung jawab atas hamper semua
perilaku yang kita lakukan. Oleh karena itu, menurut Skinner, eseorang harus
memperhatikan kondisi lingkungan untuk dapat memahami perilaku itu sendiri.
Skinner berusaha keras menjelaskan perilaku tanpa harus melibatkan konteks
fisiologis atau konstruk-konstruk kepribadian internal. Ia mengambil gelas Ph.D,-
nya dalam bidang psikologi dari Harvard pada tahun 1931.

Ada dua klasifikasi tingkah laku yaitu:

Tingkah laku responden (respondent behavior).Respon yang dihasilkan


(elicited) organisme untuk menjawab stimulus secara spesifik berhubungan
dengan respon itu. Dan, Tingkah laku operan (operant behavior).Respon yang
dimunculkan (emitted) organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung
memaksa terjadinya respon itu.

Dinamika Kepribadian menurut B.F Skinner yaitu Kepribadian dan Belajar,


Pengkondisian Operan (Operant Conditioning), Generalisasi & Diskriminasi dan,
Tingkah Laku Takhyul (Superstitious Behavior).

Konsep perkembangan kepribadian menurut Skinner lebih didominasi oleh


pengaruh eksternal atau peran lingkungan dalam pembentukan

21
perilaku.Perkembangan itu dapat berupa Tingkah Laku Sosial, Patologis dan
Perubahan Tingkah Laku, dan Modifikasi Tingkah Laku.

Pandangan Tentang Masalah Kepribadian menurut B.F Skinner yaitu penekanan


eksklusif pada perilaku terbuka mengabaikan kualitas unik manusia seperti
kehendak bebas yang sadar dan kesenjangan tampaknya terlalu banyak untuk
memungkinkan generalisasi yang luas.

Skinner membuat tiga asumsi dasar.


1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted).
3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled).

3.2 Saran

Setelah mengetahui teori kepribadian menurut B.F Skinner melalui makalah ini,
penulis mengharapkan teori teori yang telah disebutkan dalam makalah ini dapat
diaplikasikan atau dipraktikkan di dalam kehidupan sehari-hari.

22
DAFTAR PUSTAKA

Boerree. George C 2016. Personality Theorie: Melacak Kepribadian Anda


Bersama Psikolog Dunia. Jogjakarta ; Prismasophie
Friedman, Horward S & Schustack, Miriam W. 2006. Personality: Classic
Theories And Modern Research, 3rd Edition. USA: Pearson Education,
Inc, Allyn & Bacon
Pervin, L.A, Cervone, D &John, O.P. 2004. Psikologi Kpibadian: Teori dan
Penelitian. Edisi Kesembilan. Jakarta: Prenadamedia Group
Schultz, D. P &. Schultz, S. E. 2013.Theories of Personality, Tenth Edition. USA:
Wadsworth, Cengage Learning.

23

Anda mungkin juga menyukai