Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL 

PERENCANAAN ANALISIS KELAYAKAN

USAHA SEEDS DANAJAYA MANTUL

OLEH :

ROISAH SIMBOLON

NIRM 01.01.19.132

DOSEN PEMBIMBING

1.Dr.Linda Tri Wira Astuti

2.Hamdan, SP

MATA KULIAH

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN

KEMENTRIAN PERTANIAN

TA. 2021/2022

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi dan misi usaha
1.3 Tujuan usaha
1.4 Gambaran umum usaha
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Aspek Pemasaran
2.2 Aspek Pasar  
BAB III ASPEK LEGAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA
3.1 Aspek Legal 
3.2 Aspek SDM
BAB IV ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI
4.1 Aspek Teknis 
4.2 Aspek Produksi
BAB V ASPEK FINANSIAL 
5.1 Kebutuhan Dana dan Investasi

BAB VII  PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA  

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Usaha pembibitan tanaman merupakan usaha untuk memenuhi permintaan masyarakat
terhadap bibit terutama bibit berlabel. Bibit berlabel adalah bibit yang telah mendapat
sertifikat dari Instansi Penyelenggara Sertifikasi atau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
(BPSB) dan telah teruji kebenarannya.
Pengelolaan pembibitan sangat perlu dilakukan karena merupakan langkah awal untuk
menyiapkan bahan tanam yang sehat dan bermutu dan didalam pelaksanaanya pembibitan
harus betul-betul dilaksanakan sesuai teknis dan mengikuti aturan yang telah ditentukan.
Dalam rangka menunjang pengembangan usaha pembibitan perlu dilakukan studi kelayakan
usaha yang dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan serta bahan pertimbangan
bank dalam membiayai pengembangan usaha pembibitan tanaman.
Analisis finansial merupakan bahan pertimbangan layak atau tidak pelaksanaan suatu usaha.
Pengertian layak dalam penelitian ini adalah manfaat (benefit) yang diperoleh dari
pelaksanaan usaha (Ibrahim, 2003: 32). Analisis kelayakan finansial usaha pembibitan Seeds
Dananjaya Mantul ini bertujuan untuk menilai sejauh mana manfaat secara finansial yang
diterima melalui usaha tersebut dari awal pelaksanaan proyek hingga sekarang, sebagai dasar
layak atau tidak usaha dilaksanakan.
Kenaikan harga jual atau merosotnya pemasaran yang mempengaruhi penerimaan, kenaikan
inflasi yang akan mempengaruhi discount rate meningkatnya bahan-bahan atau barang-
barang tertentu secara relatif yang mempengaruhi biaya, semuanya hendak diperhitungkan
terlebih dahulu (Soetrisno, 2001: 25).
Untuk melakukan analisis keuangan tersebut digunakan beberapa asumsi dan parameter
keuangan yang didasarkan pada hasil pengamatan di lapangan masukan dari instansi terkait
dan pustaka yang mendukung sehingga akan diperoleh gambaran secara utuh tentang aspek
keuangan usaha pembibitan tanaman buah. . Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas
maka penulis tertarik dan merasa penting untuk melakukan penelitian tentang analisis
kelayakan finansial usaha pembibitan Seeds Dananjaya Mantul di Kota Padangsidimpuan.

1.2.Visi dan Misi usaha


 Visi
Mudahkan petani Indonesia dimanapun dan kapanpun
 Misi
1. Memberikan akses kepada konsumen untuk mencari berbagai macam bibit buah yang
diminati untuk di beli
2. Menjalin mitra untuk membantu para pelaku usaha dibidang hortikultura.

1.3.Tujuan usaha
Tujuan dari usaha pembibitan ini yaitu untuk membuka lapangan kerja walaupun dari skala
yang kecil dulu, memperoleh penghasilan sendiri, mengembangkan potensi tanaman buah,
dan agar mampu melakukan bisnis.
1.4.Gambaran umum usaha
Pempek Jamur Tiram Ara merupakan usaha industri rumahan yang berlokasi di Jalan Pacul
Gang rukun Desa Sendang Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera
Utara. Penjualan produk Pempek Jamur Tiram Ara secara lansung dan gojek/pengantaran
online, pemasaran dan promosi yang digunakan oleh usaha Pempek Jamur Tiram Ara yaitu
media online dan offline untuk menarik pelanggan agar mencoba produk ini. Keunikan dan
keunggulan usaha Pempek Jamur Tiram Ara ini yaitu pempek ini memiliki kualitas yang
baik karena dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan cara-cara yang higienis dan
memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dibanding pempek pada umumnya, menggunakan
inovasi terbaru dengan jamur tiram ,varian isi terbaru dengan bakso,sosis dan telur.

BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1. ASPEK PEMASARAN


2.1.1. Segmen Pasar, Target Pasar, dan Positioning
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokan pasar keseluruhan yang
heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki
kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program
pemasaran spesifik (Tjiptono dan Chandra, 2012:150). Seeds Dananjaya Mantul
mengelompokkan segmentasi pasar berdasarkan segmentasi demografi yaitu sebagai
berikut
1) Segmentasi berdasarkan demografis : Seeds Dananjaya Mantul memilih
segmentasi pelaku utama dan pelaku usaha dibidang pertanian.
2) Segmentasi berdasarkan ekonomi : Petani golongan atas dan menengah ke
bawah.
b. Target Pasar
Target Pasar atau Pasar Sasaran adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau
beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik perusahaan (Tjiptono dan Chandra, 2012:162). Seeds Dananjaya
Mantul memilih target pasarnya yakni para pelaku utama dan pelaku usaha yang
membutuhkan bibit unungg.

2.2. Aspek pasar

2.2.1. Perkiraan permintaan dan penawaran


a. Perkiraan Permintaan Terhadap Produk
Jumlah permintaan terhadap produk sangat tergantung dari jumlah produksi
produk dan tingkat penawaran produknya sendiri. Karena usaha kuliner ini
belum direalisasikan dan belum ada penawaran produk ke masyarakat. Jadi,
jumlah permintaan belum bisa dihitung dengan pasti hanya masih bisa
diperkirakan saja.
• Tabel 1. Proyeksi permintaan

Permintaan Perkiraan Perkiraan Perkiraan


permintaan perhari permintaan permintaan
(porsi) perbulan (porsi) pertahun (porsi)
Baik 50 750 9.250
Sedang 25 550 6.600
Buruk 10 220 2640

b. Perkiraan Penawaran Terhadap Produk


Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk
pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu.
• Tabel 2. Penawaran dari produk pesaing sejenis di sekitar Jalan Melawai 5
Kapasitas produk/ Tahun
Nama perusahaan pesaing
(porsi)
Pempek “Telur,sosis,bakso” 9.504
Pempek lenjeran 6.864
Total 16.368
Rata – Rata 8.184

• 3. Proyeksi penawaran dalam beberapa periode /tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun
sesuai pertumbuhan ekonomi.
Perkiraan penawaran
Tahun
(dalam unit)
2021 8.448
2022 9.504
2023 10.560

2.2.2. Strategi Pemasaran Terhadap Pesaing


Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan serta
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pemangku kepentingan.

Product (produk)
Produk yang kami produksi adalah beberapa bibit buah yaitu Durian, Jambu,
Jeruk, Mangga, dan Rambutan. Bibit yang kami produksi merupakan hasil dari
sambungan dari beberapa varietas. Selain itu kami juga memproduksi bibit
buah kaki 3.Dan untuk produk unggulan kami adalah bibit Mangga 6 Rasa.
Bibit ini nantinya akan diberi label.

Price (harga)
Harga untuk bibit yang kami produksi adalah :
Durian : 15.000
Jambu : 15.000
Jeruk : 15.000
Mangga : 15.000
Rambutan : 15.000
Mangga 6 Rasa : 70.000
Durian kaki 3 : 35.000

Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran (Tjiptono, 2008:219).
Strategi promosi dapat dilakukan melalui lima bentuk promosi yang paling
dikenal yaitu periklanan, hubungan masyarakat, personal selling, promosi
penjualan, dan penyaluran.
a. Periklanan (Advertising)
Bentuk promosi yang dilakukan dengan cara memasang Poster di sekitar
lingkungan masyarakat yang ramai didatangi, pemasangan banner agar
dapat diketahui oleh semua masyarakat, serta juga menggunakan media
sosial seperti Instagram, Whatsapp, Facebook,tiktok sebagai media
promosi.
b. Hubungan Masyarakat
Bentuk promosi public realtion yang digunakan pempek beranak adalah
dengan lebih mengutamakan pelayanan agar konsumen merasa puas atas
pelayanan yang diberikan, pelayanan yang diberikan tersebut berupa
menggunakan bahasa yang sopan dan ramah terhadap konsumen dimedia
offline maupun online (seperti Instagram, Whatsapp,Facebook,Tiktok).
Dengan memberikan pelayanan yang ramah terhadap konsumen merasa
nyaman dalam berbelanja.
c. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal yang digunakan sebagai media promosi oleh Seeds
Dananjaya Mantul yaitu melalui promosi secara lansung oleh pemilik
kepada keluarga teman dan masyarakat disekitar rumah.
d. Promosi Penjualan
Bentuk promosi penjualan yang digunakan oleh Seeds Dananjaya Mantul
yaitu dengan memberikan potongan harga kepada konsumen apabila
konsumen membeli dalam jumlah yang banyak.
e. Penyaluran
Lokasi bisnis ini diselenggarakan di kota Padangsidimpuan, dan akan disalurkan ke
daerah se Indonesia apabila ada orderan dari konsumen.

BAB III. ASPEK LEGAl DAN


SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

3.1 Aspek Legal 


3.1.1 Nama Unit Usaha 

Nama Unit Usaha ini diberi nama “SEEDS DANANJAYA MANTUL”, merupakan usaha
pembibitan yaitu berupa bibit sambungan. Pembibitan ini dapat memaksimalkan kualitas,
keunggulan dan varian rasa buahnya sebagai inovasi terbaru.

Nama usaha : Seeds Dananjaya Mantul

Jenis usaha : Pembibitan tanaman buah

Nama pemilik usaha : Roisah Simbolon

Alamat usaha : Tinjoman lama, Padangsidimpuan Hutaimbaru, Padangsidimpuan

3.1.2 Legalitas Usaha

Untuk perizinan usaha, Seeds Dananjaya Mantul hanya memerlukan SIUP sebelum
melakukan produksi. Seeds Dananjaya Mantul juga akan mengurus perizinan
kepada ketua RT setempat beserta warga yang tinggal disekitar lokasi usaha.

3.2 Aspek SDM 


3.2.1 Organisasi 

Organisasi dan Sumber Daya Manusia


Struktur Organisasi
a. Nama Usaha : Seeds Dananjaya Mantul
b. Bentuk Usaha : Perseorangan
c. Lokasi : Padangsidimpuan
d. Nama Pemilik : Roisah Simbolon
e. Alamat : Tinjoman lama, Padangsidimpuan Hutaimbaru,
Padangsidimpuan
f. Status pemilik di Usaha : Pemilik Usaha
g. E-mail : roisah881@gmail.com
h. No. Telp : 085330337904
i. Instagram : seeds_danand

BAB IV ASPEK TEKNIS/PRODUKSI

4.1 Aspek Teknis 

4.1.1 Lokasi

Seeds Dananjaya Mantul terletak di desa Tinjoman, Kec.Hutaimbaru, Kota


Padangsidimpuan tepatnya di Dusun III. Saya memilih daerah ini karena suasana
daerahnya yang masih asri dekat dengan alam, daerah ini juga tidak jauh dari kota jadi
untuk proses pemasaran tidak perlu dikhawatirkan.
4.1.2 Produksi 

Jenis produk
Jenis produk yang dibuat dalam usaha ini adalah bibit durian, jambu, jeruk, mangga,
rambutan, durian Kaki Tiga, dan dan mangga 6 rasa.

Volume Produk akan dididibua

Perkiraan volume produksi pembibitan dalam satu bulan


Jenis Produk Jumlah Harga Satuan Total Nilai (Rp)

Durian 100 bibit 15.000 1.500.000

Jambu 100 bibit 15.000 1.500.000

Jeruk 100 bibit 15.000 1.500.000

Mangga 100 bibt 10.000 1.500.000

Rambutan 100 bibit 15.000 1.500.000

Durian Kaki 3 25 bibit 35.000 875.000

Mangga 6 Rasa 25 bibit 70.000 1.750.000

Total 550 bibit - 10.125.000


Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

1. Bahan yang Dibutuhkan


a) Benih/biji buah masing-masing 200 biji
b) Entres 300 biji
c) Polybag 500 biji
d) Tanah (Sesuai Kebutuhan)
e) Pupuk Kandang (10 karung)
f) Sekam (10 karung)
2. Proses Produksi

1) Semaian Batang Bawah


Pembibitan batang bawah sebaiknya dilakukan pada saat musim buah, karena
biji tanaman ini tidak mempunyai masa dorman dan bersifat rekalsitran
( tidak tahan kering ), sehingga harus segera disemaikan dalam bentuk
pendederan biji. Urutan kerja dalam mempersiapkan persemaian dan
pendederan biji tersebut adalah :
 Siapkan biji/benih yang berasal dari Durian matang, selanjutnya diseleksi
dengan memilih biji yang ukurannya sedang. Bersihkan dari sisa-sisa
daging buah yang masih melekat pada biji. Hindarkan dari terpaan sinar
matahari langsung.

 Buat bedengan persemaian/pendederan. Semai biji yang tersedia dengan


membenamkannya ke dalam tanah pada posisi pusar ( hilum )
menghadap ke bawah. Tekan dan tutup dengan tanah atau mulsa.

 Beri perlakukan fungisida untuk menghidari serangan jamur dan


perlakuan intektisida butiran untuk mencegah serangan serangga,
mislanya semut.

 Buat naungan kolektif untuk bedengan pendederan benih selama satu


bulan.

 Setelah bibit berumur sekitar satu bulan, dengan kotiledon ( kepiting


biji ) yang berfungsi sebagai persediaan makanan yang telah lepas,
selanjutnya diseleksi, dan akar yang terlalu panjang dipotong,
disesuaikan dengan ukuran kantong plastik yang digunakan. Langkah
berikutnya, bibit dipindahkan ke kantong plastik (polibag) ukuran 18x12
cm, yang berisi media tumbuh tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1, atau menggunakan tanah lapisan olah tanpa pupuk
kandang. Dengan menggunakan kantong plastik ukuran kecil seperti
dikemukakan diatas, maka akan lebih banyak bibit yang dapat dupelihara
dalam satuan luasan tertentu. Selanjutnya kantong plastik ditaruh pada
tempat yang terlindung atau naungan lebih kurang 60%. Pemeliharaan
pada kantong plastik tersebut berlangsung kira-kira satu bulan, sehingga
setelah bibit berumur dua bulan sambungan pucuk sudah dapat
dilakukan.
2) Tunas Sambung
Tunas sambung berupa pucuk, hendaknya diperoleh dari cabang yang
dorman (istirahat) dari pohon induk terpilih, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
 Tetapkan pohon induk Durian sebagai sumber mata tunas. Untuk
tujuan komersial, pohon induk harus telah terdaftar pada BPSB TPH
setempat. Pohon induk sebaiknya dipangkas kira-kira empat bulan
sebelum pengambilan entris agar diperoleh mata tunas sambungan
dalam jumlah banyak dan bermutu.
 Pilih tunas pucuk dari ranting yang tegak sampai miring 45 derajat dan
tangkai pucuk bernas sepanjang 12 cm. Tangkai daun segera di
potong, dengan menyisakan tiga helai daun ( satu pasang ditambah
satu daun pada bagian ujung ). Daun-daun tersebut selanjutnya
dipotong dengan menyisakan masing-masing seperti bagian helai
daun.
 Jika menggunakan pucuk yang tidak dorman, maka pilih ranting yang
lebih panjang, karena bagian pucuk yang tidak dorman harus dipotong,
selanjutnya beri perlakuan yang sama pada ranting yang dorman
tersebut diatas.
 Ranting Tunas Sambung dapat disimpan maksimal 4-5 jam, dengan
penyimpanan yang baik menggunakan pisang atau dikemas dalam
kardus yang dilapisi kertas koran basah.
3) Kegiatan Penyambungan
Langkah awal dari kegiatan ini adalah mempersiapkan alat dan bahan-bahan
yang diperlukan, diantaranya pisau Cutter berukuran lebar 1 cm atau pisau
silet Goal. Selanjutnya, sediakan plastik pengikat berupa plastik kemasan
gula pasir, atau plastik kemasan es lilin, dengan ketebalan 0,003 mm, diiris
dengan ukuran lebar 1 cm, panjang sesuai kebutuhan. Dianjurkan
menyediakan tempat meletakkan atau menancapkan pisau selama bekerja,
berupa gedebok pisang. Kegiatan penyambungan diawali dengan memotong
semaian batang bawah bekas atau dibawah kotiledon, buat celah dan
masukkan tunas sambung yang telah diruncing ( bentuk V ), dan selanjutnya
diikat dengan lembaran plastik pengikat yang telah disiapkan. Upayakan
tidak ada celah antara tunas sambung dengan batang bawah untuk mencegah
masukknya air dan penyakit pada bekas perlukaan tersebut, yang dapat
menggagalkan pertautan antara tunas sambung dengan batang bawah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan. Dianjurkan agar
kegiatan penyambungan dilakukan dibawah naungan 50 sampai 60 %.
dengan ketinggian sebatas orang bisa berjalan yang diperlukan oleh
pelaksana. Proses kegiatan sambung pucuk ( dengan metode sambung celah )
untuk satu unit sungkup pemeliharaan harus selesai dalam satu hari.
4) Pemeliharaan Bibit
Bibit buah sambungan dipelihara dibawah sungkup plastik dan naungan
50% sampai 60%. untuk mempertahankan kelembaban, segera setelah
penyambungan dilakukan. Pembuatan sungkup itu sendiri terdiri dari
bahan-bahan sederhana berupa bumbu untuk kerangka yang ditancapkan
ke dalam tanah. Pasang lembaran plastik dengan ketebalan 0,008 sampai
0,010 mm, yang harus menutupi seluruh rangka, dengan menggabungkan
lembaran plastik yang dikuatkan dengan klip. Selanjutnya lembaran
plastik yang telah digabungkan tersebut, ditarik untuk menutupi sungkup,
dan diakhiri dengan memasukkan ujung plastik tersebut ke dalam tanah.

Tanah alas penempatan bibit buah sambungan ditaburi kapur tembok


sebagai tindakan menetralisir pH tanah dan pencegahan penyakit
cendawan. Beberapa langkah kerja pemeliharaan bibit buah sambungan
adalah :
 Penyemprotan fungisida pada bibit Durian sambungan yang telah
memenuhi sungkup, kemudian ditutup rapat.
 Pengamatan pertama terhadap kemungkinan serangan jamur dilakukan
pada hari ketiga, dan jika ditemukan gejala seranagan, maka ulangi
penyemprotan fungisida pada pagi atau sore hari, saat mana tidak ada
perbedaan suhu dan kelembaban didalam dan diluar sungkup.
 Penyemprotan dilakukan dengan menyingkap sebagai sungkup,
masukkan nozel sprayer dan semprot seluruh pembibitan. Ulangi
pengamatan ( pengamatan kedua ), empat hari kemudian. Semprot
seluruh persemaian jika ditemukan adanya gejala-gejala serangan
jamur. Pengamatan gejala serangan penyakit dan penyemprotan
fungisida dilakukan berulang kali dengan interval empat hari, sampai
bibit sambungan mencapai umur 14 hari, sebagai batas fase kritis
serangan penyakit jamur yang dapat menyerang bibit Durian
sambungan tersebut. Namun demikian, sebagai tindakan pengamanan,
pengamatan dan penyemprotan fungisida hendaknya dilakukan sampai
bibit berumur satu bulan dalam sungkup.
 Penempatan bibit Durian sambungan dalam sungkup berlangsung
selama satu bulan, dan pada akhirnya sungkup dibuka. Selama bibit
Durian sambungan dalam sungkup, tidak dilakukan penyiraman
karena kelembaban cukup tinggi dan penyiraman dapat memicu
serangan penyakit, terutama jamur.
5) Kegiatan Lanjutan
Kegiatan lanjutan dimaksudkan dengan seluruh kegiatan berikutnya
setelah sungkup dibuka sampai bibit Durian sambungan ditanam atau
disalurkan kepada konsumen. Penyiraman benih (baca bibit) seperlunya
saja, dan jika dilakukan pada sore hari, maka harus kering sebelum
matahari terbenam untuk menghindari serangan penyakit jamur. Kegiatan
lanjutan lainnya adalah sebagai berikut :
 Seleksi benih dengan memisahkan bibit sambungan jadi dengan
sambungan yang gagal atau mati.
 Penyiangan dengan mencabut gulma yang tumbuh pada kantong
plastik.
 Pemindahan bibit Durian sambungan ke kantong plastik yang
berukuran lebih besar ( misalnya 20 x 25 cm; 20 x 30 cm ) ;
menggunakan media tanah campur pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1; dan dicampur pula dengan furadan, kapur
pertanian, dan pupuk SP-36 s
Kegiatan pemeliharaan lanjutan ini agar dijadwalkan dengan cermat, terutama bagi
penangkaran benih dalam jumlah banyak. Lebih lanjut, penempatan bibit Durian sambungan
ditata pada bedengan dengan ukuran 8 tanaman dan panjangnya sesuai kebutuhan dan lahan
yang tersedia. Pasang ajir bambu setinggi 80 cm sebagai tempat mengikatkan bibit agar tidak
rebah atau melengkung. Pada fase ini juga ikatan sambungan dilepas. Pemupukan bibit Durian
sambungan pada kantong plastik besar (setelah penggantian kantong plastik pada saat masih
dalam sungkup), dilakukan setelah bibit berumur 2 bulan, menggunakan pupuk ZA yang
dilarutkan dalam air ( dosis 2 gram / liter air ), diselingi dengan pupuk NPK dengan takaran
yang sama, disesuaikan dengan tingkat kesuburan pertumbuhan bibit. Kegiatan berkala
lainnya adalah penyiraman tanaman, penyemprotan fungisida, serta penjarangan naungan
secara bertahap, sampai akhirnya bibit siap ditanam di lapangan atau disalurkan kepada
pengguna lainnya.

3. Peralatan

No. Mesin dan Peralatan No. Mesin dan Peralatan


1. Kuali/penggorengan 7. Wadah plastik 50 cm
2. Saringan minyak 8. Wadah plastik 80 cm
3. Kompor gas 9. Panci besar
4. Tabung LPG 3 kg 10. Panci kecil
5. Spatula 11. Talenan
6. Pisau 12. Penjepit

4. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja yang dibutuuhkan yaitu 2 orang, berikut ini merupakan kriteria
yang harus dipenuhi oleh calon karyawan yang akan bekerja di Pempek Beranak :
1. Wanita/Laki – Laki
2. Usia 17 tahun – 25 tahun
Giat, jujur, bertanggung jawab, ulet, disiplin, menarik dan dapat
berkomunikasi baik dalam bekerja
3. Bersedia ditempatkan dibagian Produksi/Pemasaran
BAB V ASPEK FINANSIAL

5.1 Kebutuhan Dana dan Investasi 

Sumber Keuangan
Sumber Pendanaan yaitu
Modal sendiri Rp 97.115.000
Total Modal yang untuk mendirikan usaha Pempek Jamur Tiram Rp 97.115.000.

Tabel 5. Kebutuhan Investasi


Keterangan Unit Harga /unit Jumlah
1. Motor roda tiga 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
2. Peralatan masak
1 R 250.000 R 250.000
- Kompor gas
2 p 120.000 p 240.000
- Tabung lpg 3kg
1 R 15.000 R 15.000
- Spatula
1 p 60.000 p 60.000
- Kuali
1 R 20.000 R 20.000
- Penjepit
1 p 10.000 p 10.000
- Saringan minyak
1 R 20.000 R 20.000
- Wadah plastik 50 cm
1 p 25.000 p 25.000
- Wadah plastik 80 cm
1 R 100.000 R 100.000
- Panci besar
1 p 65.000 p 65.000
- Panci kecil
2 R 15.000 R 30.000
- Pisau
- Talenan 1 p 20.000 p 20.000
R R
p p
R R
p p
R R
p p
R R
p p
R R
p p
R R
p p
3. Cetak
- X- banner 1 Rp 120.000 Rp 120.000

4 - Poster 4 Rp 12.500 Rp 50.000


Jumlah Modal Investasi Rp 16.025.000

Kebutuhan sumber daya modal investasi Pempek Jamur tiram ara meliputi
barang – barang yang sangat diperlukan sebagai salah satu media pendukung
dalam pembuatan Pempek Jamur Tiram Ara dengan modal investasi sebesar Rp
16.025.000,-
Tabel 6. Peralatan Depresiasi Pempek Jamur tiram

Harga Umur Nilai


Peralatan Total Depresiasi
Total (Rp) Ekonoms Residu
Motor 1 15.000.000 10 5.000.000 1.000.000
Total Depresiasi 1.000.000
Pempek Jamur Tiram menentapkan nilai ekonomis selama 10 tahun untuk
motor dengan total depresiasi sebesar Rp 1.000.000 per tahun dan nilai residu Rp
5.000.000.

Kebutuhan Modal Kerja


a. Tabel 7. Bahan Baku Pokok
No Nama Barang Berat Harga
1 Tepung Terigu 1 Kg Rp 10.000
2 Tepung Sagu 2 Kg Rp 24.000
3 Jamur tiram 4 Kg Rp 60.000
5 Kaldu jamur 2 bunkus Rp 35.000
Total Perhari Rp 129.000
Total Perbulan Rp 2.838.000
Total Pertahun Rp 34.056.000

b. Tabel 8. Bahan Tambahan


No Nama Barang Berat Harga
1 Garam 1 Bungkus Rp 1.000
2 Penyedap Rasa 4 Bungkus Rp 2.000
3 Bawang Putih 400 Gram Rp 5.000
4 Asam Jawa 4 Bungkus Rp 4.000
5 Pewarna Makanan 1 Bungkus Rp 2.000
6 Gula Pasir 1/4 Kg Rp 3.500
7 Gula Merah 1/4 Kg Rp 4.000
8 Kecap Asin 1 Botol Rp 10.000
9 Timun 1/2 Kg Rp 5.000
10 Cabai 1/2 Kg Rp 35.000
11 Plastik mika 1 pcs Rp 5.250
12 Plastik klip 35 Cps Rp 7.000
Total Perhari Rp 83.750
Total Perbulan Rp 1.842.500
Total Pertahun Rp 22.110.000

Kebutuhan modal kerja dari Pempek Jamur tiram adalah Rp 56.166.000 selama
setahun yang didapat dari Jumlah Bahan Pokok dan Bahan Tambahan yang
dibutuhkan, dengan seluruh bahan yang dibutuhkan dapat menghasilkan
sebanyak 8.448 porsi selama setahun atau tahun 2018. Harga bahan baku yang di
survei bisa berubah setiap waktu.

Tabel 9. Biaya Operasioanal dan Gaji Karyawan Pempek Jamur Tiram


No Keterangan Unit Jumlah
1 Gas 3 Kg 3 Tabung/Bln Rp 60.000
2 Gaji Karyawan 2 Rp 1.500.000
3 Biaya Sewa Tempat Berjualan Per Bulan Rp 88.000
4 Transportasi 66 L/Bln Rp 429.000
Total Beban Operasional Per Bulan Rp 2.077.000
Total Beban Operasional Per Tahun Rp 24.924.000
Kebutuhan untuk Biaya Operasioanal Pempek Jamur tiram sebesar Rp 24.924.000
selama setahun atau tahun 2021.

Analisis Kelayakan Usaha


Tabel 10. Estimasi Aliran Kas Pempek Beranak per Tahun

Keterangan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020


Pendapatan Rp 126.720.000 Rp 142.560.000 Rp 158.400.000
Penjualan
Modal Investasi Rp 16.025.000
Biaya Tetap
Biaya Gaji Karyawan Rp 18.000.000 Rp 21.600.000 Rp 25.200.000
Depresiasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Total Biaya Tetap Rp 19.000.000 Rp 22.600.000 Rp 26.200.000
Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku Rp 56.166.000 Rp 57.008.490 Rp 57.863.617
Biaya Gas Rp 720.000 Rp 792.000 Rp 864.000
Biaya Sewa Rp 1.056.000 Rp 1.320.000 Rp 1.584.000
Biaya Transportasi Rp 5.148.000 Rp 5.348.000 Rp 5.544.000
Total Biaya Variabel Rp 63.090.000 Rp 64.468.490 Rp 65.855.617
Total Biaya Rp 82.090.000 Rp 87.068.490 Rp 92.055.617
Arus Kas Sebelum Pajak (EBT) Rp 44.630.000 Rp 55.491.510 Rp 66.344.383
Pajak 1% Rp 1.267.200 Rp 1.425.600 Rp 1.584.000
Arus Kas Bersih Setelah Pajak
Rp 43.362.800 Rp 54.065.910 Rp 64.760.383
(EAT)
Depresiasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Kas Bersih Rp 44.362.800 Rp 55.065.910 Rp 65.760.383
Investasi Rp 97.115.000 Rp 141.477.800 Rp 196.543.710
Kas Rp 141.477.800 Rp 196.543.710 Rp 262.304.093
Diskon Faktor 0,909 0,8264 0,7513
PV Kas Bersih Rp 40.325.785 Rp 45.506.468 Rp 49.405.775
Payback Periode

Metode Payback Periode (PP) merupakan teknik penilaian terhadap


jangka waktu atau periode pengambilan investasi suatu proyek atau usaha.
Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas berish (proceed) yang
diperoleh setiap tahun

Jumlah Investasi = R97.115.000


Arus kas tahun per-1 = R44.362.800
Rp. 52.752.200

Karena terdapat sisa, akan dikurangi dengan arus kas bersih tahun ke-2,
maka sisa dari perhitungan tahun pertama dibagi dengan arus kas bersih
tahun ke-2 adalah sebagai berikut:

Pada perhitungan diatas dapat diketahui Payback Periode pada Pempek


Beranak adalah selama 1 Tahun 11 Bulan.

Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV kas bersih ( PV of proceed) dengan PV investasi
(capital outlays) selama umur investasi.

Total PV kas bersih = Rp 40.325.785 + Rp 45.506.468 + Rp. 49.405.775


= Rp 135.238.029
NPV= Total PV kas Bersih – Investasi
= Rp 135.238.029 – Rp. 97.115.000
= Rp 38.123.029
Hasil NPV dari Pempek Jamur tiram sebesar Rp 38.123.029 yang
mempunyai nilai positif. Maka investasi Pempek Jamur tiram layak atau dapat
diterima.
Analisi keuangan
BEP dalam unit
Break Event Poit (BEP) adalah harga yang ditentukan berdasarkan titik
impas atau pulang pokok.
• Tahun 2020:
⮚ Pempek Jamur tiram: 8448 porsi
• Tahun 2021:
⮚ Pempek Jamur tiram : 8.976 porsi
• Tahun 2022:
⮚ Pempek Jamur tiram : 9.504 porsi

BEP dalam Rupiah


• Tahun 2020:
⮚ Pempek Jamur tiram : Rp 126.720.000

• Tahun 2021:
⮚ Pempek Jamur tiram : Rp 142.560.000

• Tahun 2022:
⮚ Pempek Jamur tiram : Rp 158.400.000

Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang mengambarkan hasil-
hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laba rugi bersih adalah
selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total.
Pendapatan mengukur aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang)
dari penjualan barang atau jasa (Warsono, 2001: 26)
Tabel 11. Laporan Laba/Rugi Pempek Jamur Tiram :

Keterangan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022


Pendapatan Rp 126.720.000 Rp 142.560.000 Rp 158.400.000
Biaya-Biaya
Biaya Bahan Baku Rp 56.166.000 Rp 57.008.490 Rp 57.863.617
Biaya Gaji Karyawan Rp 18.000.000 Rp 21.600.000 Rp 25.200.000
Biaya Depresiasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Biaya Lain-Lain Rp 6.924.000 Rp 7.460.000 Rp 7.992.000
Total Biaya Operasi Rp 82.090.000 Rp 87.068.490 Rp 92.055.617
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 44.630.000 Rp 55.491.510 Rp 66.344.383
Pajak 1% Rp 1.267.200 Rp 1.425.600 Rp 1.584.000
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 43.362.800 Rp 54.065.910 Rp 64.760.383
Penghasilan bersih Pempek Jamur Tiram adalah Rp 43.362.800 untuk tahun 2020,
tahun 2021 sebesar Rp 54.065.910 dan untuk tahun 2022 adalah Rp 64.760.383.

Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi catatan
terjadinya perubahan modal diperusahaan (Hidayat dan Purwana,
2016:149).
Tabel 12. Laporan Perubahan Modal

Keterangan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022


Modal Awal Rp 97.115.000 Rp 140.477.800 Rp 194.543.710
Laba Bersih Rp 43.362.800 Rp 54.065.910 Rp 64.760.383
Modal Akhir Rp 140.477.800 Rp 194.543.710 Rp 259.304.093

Laporan perubahan modal Pempek Jamur Tiram adalah sebesar Rp


140.477.800 untuk tahun 2020 sedangkan pada tahun 2021 adalah
sebesar Rp 194.543.710 dan tahun 2022 adalah sebesar Rp 259.304.093.

Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan
suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Neraca perusahaan ini
disusun berdasarkan persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan
atau aktiva (asets) sama dengan kewajiban (liabilities) ditambah modal
saham (stock equities) (Warsono, 2001: 25).

Tabel 13. Laporan Neraca Pempek Jamur Tiram


Aktiva 2018 2019 2020
Kas Rp 141.477.800 Rp 196.543.710 Rp 262.304.093
Kendaraan Rp 15.000.000 Rp 14.000.000 Rp 13.000.000
Depresiasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Nilai Bersih Perlatan Rp 14.000.000 Rp 13.000.000 Rp 12.000.000
Perlengkapan Rp 1.025.000 Rp 1.025.000 Rp 1.025.0000
Total Aktiva Rp 140.477.800 Rp 194.543.710 Rp 259.304.093
Passiva
Hutang 0 0 0
Modal Rp 140.477.800 Rp 194.543.710 Rp 259.304.093
Total Passiva Rp 140.477.800 Rp 194.543.710 Rp 259.304.093
Untuk tahun 2020 total aktiva dan passiva sebesar Rp 140.477.800 untuk
tahun 2020 sedangkan pada tahun 2021 adalah sebesar Rp 194.543.710
dan tahun 2022 adalah sebesar Rp 259.304.093.
BAB VI . PENUTUP

Dari proposal usaha ini dapat diambil kesimpulan bahwa membuka usaha pempek
yang telah dimodifikasi cukup menguntungkan. Untuk mencapai kesuksesan, dalam
setiap usaha diperlukan kegigihan dan pantang menyerah.Apalagi dalam membuka
usaha yang membawa inovasi baru membuat para konsumen penasaran akan rasa nya.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yuyun. (2008). Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional. Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.

Assauri, Sofjan. (1999). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

David, Fred R. (2005). Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Fadiati, A., Purwana, D., & Maulida, E. (2008). Wirausaha: Jalur Cepat Menuju

Sukses.

Jakarta: UNJ Press.

Fadiati, A., & Purwana, D. (2011). Menjadi wirausaha sukses. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Hidayat, N., & Purwana, D. (2017). Perpajakan : Teori & Praktik. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.

Purwana, Dedi & Hidayat, N. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada.

Purwana, Dedi & Wibowo, Agus. (2017). Pendidikan Kewirausahaan di


Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Lincah Menulis Artikel Ilmiah Populer & Jurnal
(Teori & Praktik). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Purwana, D., Hasan, M., & Parlyna, R. (2017). Pengantar Ilmu Organisasi. Bogor:
In Media.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. Yogyakarta: Andi Offset.

dan Gregorius Chandra. (2012). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.

Sari, Steven Yuniarto Surya. (2014). Laporan Perencanaan Bisnis Pempek Kampus.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha.


Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. (2010). Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar
Ekonomi Perusahaan). Edisi Lima. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Warsono. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Tiga. Cetakan Pertama.


Jilid Satu. Malang: Bayu Media.

Anda mungkin juga menyukai