A. NIFAQ
1. PENGERTIAN NIFAQ
Nifaq berasal dari kata nafiqa yang berati lubang tempat keluarnya hewan
sejenis tikus dari sarangnya.
Ada yang berpendapat ia berasal dari kata nafaq yaitu lobang tersembunyi.
Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin.Menurut Ibnu
Rajab nifak secara bahasa bersinonim dengan kata mencela, berbuat makar
dan menampakkan kebaikan serta menyembunyikan kejahatan. Orang yang
melakukan perbuatan nifak disebut dengan munafik.Menurut Ibnu Katsir
munafik adalah orang yang keluar dari jalan kebenaran masukke jalan
kesesatan. Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:
نَُِْ ُ
ِ
ْ
َ ا
ُ
ُ ُ
ََُِِْ َُْ
ا
نِ ِ
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang
fasik. (QS. Al taubah (9):67
Adapun dalam pengertian syara, munafik adalah orang yang lahirnya beriman
padahal hatinya kufur. Ada dua jenis, yakni nifaq akbar (kemunafikan besar) dan
nifaq asghar (kemunafikan kecil). Kemunafikan akbar yang disebut juga
kemunafikan itiqadi (keyakinan) adalah menyembunyikan kekufuran dan
menampakkan keislaman.
Kemunafikan ini mengeluarkan pelakunya dari Islam. Kemunafikan asghar yang
disebut pula kemunafikan amali (amalan) adalah menampakkan lahiriah yang baik
dan menyembunyikan kebalikannya. Pokok kemunafikan asghar kembali kepada
lima perkara: Sering berdusta ketika berbicara, sering tidak menepati janji, jika
berselisih melampaui batas, jika melakukan perjanjian melanggarnya, dan sering
khianat jika diberi amanah.Adapun yang menyebabkan timbulnya sifat munafik
itu pada seseorang sebagai berikut.:
1. Sifat Dengki. Sifat ini adalah sifat dimana seseorang tidak menyukai kelebihan
atau nikmat yang ada pada orang lain, sehingga mereka berusaha untuk
mendapatkan kelebihan atau nikmat orang itu sehingga nikmat itu berpindah at
2. Sifat Khianat. Sifat ini disebabkan oleh seorang individu yang lalai dalam
menjaga amanah orang lain.
3. Sifat Riya. Sifat ini adalah sifat dimana seseorang membuat ibadah atau apa
saja amalan bukan untuk mengharapkan keridhoan dari Allah swt, bahkan karena
mengharapkan pujian dan penilaian dari manusia.
4. Sifat Takabur. Sifat takabur sering juga disebut sebagai sifat sombong. Sifat ini
adalah sifat dimana seseorang merasa bahwa dirinya terlalu tinggi atau lebih
hebat apabila dibandingjkan dengan orang lain.
Perbuatan nifaq adalah salah satu perilaku tercela ,baik nifaq kecil maupun nifaq
besar nifaq kecil merupakan jembatan menuju nifaq yg besar demikian pula
perbuatan perbuatan maksiat merupakan jembatan menuju kekufuran.perbuatan
nifak akan mendatangkan keburukan baik bagi pelaku nifaq itu sendiri ataupun
bagi orang lain
Perbuatan munafik sangat dibenci oleh Allah Swt dan rasulNya. Oleh karenaitu
orang munafik dijanjikan oleh Allah Swt mendapat balasan yang berat karena
mereka melakukanperbuatan tidak islami, menebarkan kebencian dan
kebatilan.serta mengabaikan kebenaran. Orang munafik hanya berpikir demi
kepentingan dankeinginan mereka tanpa memperhatikan kebenaran danprinsip-
prinsip yang luhur.Mereka telah menjual kejujuran dengan kesesatan dan makar.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa seorang laki-laki berkata: “Berilah aku
pesan”. Rasulullah Saw bersabad: “Jangan marah”. Laki-laki itu mengulang
permintaannya agar Rasulullah Saw memberinya pesan, namun Rasulullah
Sawtpbersabda: “Jangan marah”. (HR. Bukhari)
Macam-macam Daya Marah
Kurang baik ketika seseorang tidak dapat marah atau memiliki tingkatkemarahan
yang lemah. Dengan tingkat daya marah yang lemah seseorang akanmemiliki
harga diri yang rendah dan hina yang berdampak pada tidak melakukantindakan
apa-apa atau hanya diam terhadap hal-hal yang haram atau hal-hal yangbersifat
munkar. Hal ini digambarkan oleh al-Qur’an dalam masalah perzinahan.
Daya marah berlebihan adalah daya marah yang keluar dari diri
seseorangsehingga seseorang keluar dari kontrol akal dan agama. Saat seseorang
marahseperti ini, maka nurani dan daya pikir warasnya sudah hilang. Di sini
seseorangmemiliki posisi seperti orang yang berada di dalam posisi terpaksa yang
tidakmemiliki pilihan lain untuk melakukan tindakan kecuali mengikuti hawa
nafsunya.Posisi marah seperti ini tentu saja bersifat negatif dan memiliki dampak
terhadapanggota tubuh sebagai berikut:
1. jasad
Jasad atau badan orang yang marah akan berubah warna menjadi merah,seluruh
tubuhnya gemetar, muncul perbuatan-perbuatan yang tidak beratura ndan
terkendali serta gerakan dan pembicaraan yang tidak semestinya. Perubahan
2.lisan
Akibat marah, maka melalui lisan akan muncul cacian dan pembicaraan
yangburuk yang malu apabila pembicaraan tersebut di dengar oleh orang yang
waras.Demikian pula oleh yang bersangkutan ketika kondisi marahnya sudah
mereda yangdisertai dengan pembicaraan dan ungkapan yang tidak beraturan.
3.Anggota tubuh lain
Pengaruh atau akibat marah pada anggota tubuh lainnya akan muncul
pukulan,hantaman, merobek, pukulan bahkan pembunuhan. Seseorang
terkadang merobekbaju, menampar wajar, memukul tanah, memecahkan kaca,
mencaci-maki hewanseperti orang yang sudah tidak waras.
3. Keempat, hati
Dampak yang terjadi kepada hati adalah sifat dengki, iri hati, menyimpandendam
dan umpatan, kesedihan, niat untuk mengungkap keburukan sosok yangdimarahi,
membuka aib dan mengolok-olok.
c. Daya Marah Sedang
Tidak memiliki daya marah atau lemah dan memiliki daya marah berlebihantidak
diinginkan oleh agama. Allah Swt dan rasulNya menginginkan seseorangtetap
memiliki daya marah tetapi tidak berlebihan diistilahkan dengan daya
marahsedang.Daya marah sedang adalah daya marah yang muncul yang masih
berada didalam kontrol akal dan agama. Daya marah sedang adalah daya marah
yang munculketika memang harus muncul dan redup ketika memang harus tidak
marah ataumengedepankan kesabaran. Menjaga posisi marah dalam kondisi
sedang adalahanjuran yang disarankan oleh agama di mana sebaik-baiknya hal
bersifat tengah-tengah.
3. Mengobati Perilaku Keras Hati (Pemarah)