Oleh :
NOVIA JUNI NAWARINI
NIM. P17325112046
ABSTRAK
Ditemukan sebanyak 25,9% kasus mengenai penyakit gigi dan mulut di Indonesia.
Menyikat gigi merupakan upaya preventif dalam menangani masalah kesehatan
gigi dan mulut. Waktu menyikat gigi yang tepat menurut WHO yaitu dua kali
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Tujuan penelitian ini adalah
diketahuinya keberhasilan membentuk kebiasaan menyikat gigi pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari di Yayasan Panti Yatim
Arrohman Indonesia Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
sasaran adalah anak-anak di Yayasan Panti Yatim Arrohman Indonesia Bandung
usia Sekolah Dasar. Pengambilan sampel sebanyak 21 orang dengan cara total
sampling. Hasil penelitian dari 21 responden, 2 orang mengalami drop out pada
21 hari pertama penanaman pembentukan kebiasaan. Hari ke-22 sampai hari ke-
28 terdapat 78,94% responden berhasil. Hari ke-29 sampai hari ke-35 terdapat
89,47% responden berhasil. Hari ke-36 sampai hari ke-42 terdapat 94,73%
responden berhasil. Rata-rata presentasi keberhasilan membentuk kebiasaan
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari
adalah 87,71%. Penelitian ini menunjukan secara umum bahwa konsep 21 hari
dianggap relefan dalam membentuk kebiasaan menyikat gigi yang baik dengan
tingkat keberhasilan 87,71%.
Daftar pustaka
Kata kunci : teori konsep 21 hari, kebiasaan menyikat gigi yang baik
LEMBAR PENGUJIAN
Penguji 1 Penguji 2
Penguji 3
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Teruntuk ayahku,
Teruntuk ibuku,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaniirrahim
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat-Nya kepada penulis, akhirnya pada kesempatan ini penulis dapat
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Arrohman Indonesia”.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk maksud perbaikan dalam karya tulis ini
sendiri. Penulis dalam hal ini banyak memperoleh bimbingan dan masukan dari
berbagai pihak.
kepada:
Keperawatan Gigi,
6. Drg. Sri Mulyanti, M.Kes dan Drg. Eliza Herijulianti, M.Pd., selaku
penulis,
7. Seluruh dosen pengajar dan staf tata usaha yang telah memberikan
Ilmiah ini,
11. Semua pihak yang telah memberikan gagasan dan dukungan dalam
hal yang lebih baik selain kritik dan saran yang membangun demi
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGUJIAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 5
E. Ruang Lingkup .......................................................................................... 6
B. KERANGKA TEORI
a. Kerangka Konsep ................................................................................ 23
b. Konsep 21 Hari ................................................................................... 23
c. Kebiasaan ............................................................................................ 24
d. Menyikat Gigi ..................................................................................... 24
e. Waktu Menyikat Gigi.......................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Keberhasilan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan
Malam Sebelum Tidur selama 21 Hari
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah mengenai kesadaran akan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Mereka
fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang yang mengetahuinya.
Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh dan dapat dikatakan bahwa
mulut, dengan gigi berlubang sebagai masalah umum yang sering dihadapi.
Memelihara kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting. Salah satu
cara paling sederhana dan mudah adalah dengan menyikat gigi. Menyikat gigi
gigi setiap hari, hanya 2,3% nya saja yang menyikat gigi sesuai rekomendasi
yang benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Dan sekitar
24,8% anak Indonesia di bawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan
mulut (Data Riset Kesehatan Dasar / Riskesdas, 2013). Hal ini diakibatkan
mulut sejak dini dan masih banyak yang kurang mengetahui kapan waktu
anak yang sering sakit gigi mempunyai kecenderungan 4 kali lebih besar
mempunyai gigi sehat. Terlebih lagi, gigi berlubang yang dialami anak sangat
rasa sakit yang ditimbulkan dapat mengganggu waktu bermain, istirahat dan
Penanaman arti penting pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sejak dini
sangatlah penting. Menanamkan kebiasaan baik pada anak akan lebih mudah
dilakukan karena pada fase ini anak akan lebih cenderung meniru perilaku
yang diberikan oleh orang tua. Anak sebagai Agent of Change dapat berperan
menggunakan metode menyikat gigi pada waktu yang dianjurkan, yaitu pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Penerapan menyikat gigi dengan
membentuk suatu kebiasaan. Hal ini sangat efektif karena terbukti dari hasil
evaluasi program sekolah di Jawa Barat pada 16 kota pada tahun 2013, indeks
Selain dari program UKGS tersebut, peran orang tua dan guru sekolah
kebiasaan anak. Orang tua dan guru sekolah dapat membantu membimbing,
anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di rumah maupun di sekolah.
Oleh karena itu, petugas UKGS harus mengikutsertakan orang tua dan guru
sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari. Penelitian akan dilakukan
pembinaan tentang kesehatan gigi dan mulut dari petugas kesehatan atau
setelah sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari di Yayasan Rumah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu mengetahui keberhasilan
Indonesia Bandung.
2. Tujuan Khusus
Dalam penelitian ini terdapat tujuan khusus, yang diantaranya adalah
sebagai berikut:
gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur di Yayasan Rumah
gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur tanpa terputus (hari
1. Manfaat Keilmuan
2. Manfaat Praktis
membentuk kebiasaan baik menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian
a. Perilaku
2008).
wujud, yaitu:
1) Perilaku dalam wujud pengetahuan yakni dengan pengetahuan
tindakan yang berkaitan dengan konsep dan sakit gigi serta upaya
b. Sikap
Sikap adalah suasana batin atau hasil dari proses sosialisasi yaitu
Keyakinan Norma
akan akibat subjektif
perilaku X tentang
Niat untuk
Perilaku
melakukan
X
perilaku X
Keyakinan
Sikap
normatif
terhadap
akan akibat
perilaku X
perilaku X
norma atau sikap positif, dorongan niat yang ada pada diri seseorang
proses pendidikan.
membeli sikat gigi,pasta gigi, atau melihat orang lain yang rajin
menggosok gigi.
kebutuhan.
2009).
dinamik dalam diri individu yang tersusun dari sistem psikofisis yang
disebut konsep diri dan komponen penunjang yang disebut sifat. Konsep
diri seseorang dibagi menjadi dua, yaitu konsep diri yang sesungguhnya
ada dalam diri seseorang dan konsep diri yang diinginkan oleh seseorang.
pembawaan sejak lahir pengalaman pada masa dini dalam keluarga, dan
sebelum dan sesudahnya. Masa ini diperinci lagi menjadi dua fase,
yaitu :
dengan prestasi.
tradisional.
sampai umur 12 atau 13 tahun. Sifat khas pada anak di usia ini
adalah:
d) Pada masa ini anak memandang nilai atau angka raport sebagai
(Yusuf, 2001)
2010).
a. Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk
stillman karena cara ini sederhana tetapi efisien dan dapat digunakan
kali setelah makan pagi dan malam sebelum tidur (Manson, 1971).
benar pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur hanya berkisar
gigi pada saat mandi pagi dan sore hari (Riskesdas, 2013).
kebiasaan.
about 21 days for the average patient to get used to his new face. When
21days. People must live in a new house for about three weeks before it
begins to "seem like home." These, and may other commonly observed
(Maltz, 2004).
daily for 12 weeks. The time it took participants to reach 95% of their
menunjukan dua aktivitas berbeda yaitu minum segelas air setiap pagi
itu bisa dilakukan dengan otomatis. Semakin mudah, akan semakin cepat
2009).
harus dilakukan sejak usia dini dan memerlukan pendekatan kretif. Teori
kegiatan tersebut, semakin anak lebih mudah hafal dan menikmati; dan
secara benar yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur akan
pertama. Oleh karena itu peran orangtua dan anggota keluarga yang lain
(Julian, 2012).
anak yang sering sakit gigi mempunyai kecenderungan 4 kali lebih besar
oleh Unilever juga menunjukan hal yang sama. Gigi berlubang yang
gigi berlubang yang merupakan penyakit yang paling sering diderita anak
Orang tua akan kehilangan2,5 hari kerja mereka untuk membawa anak
1. Kerangka Konsep
2. Konsep 21 Hari
(Hermawan, 2014).
3. Kebiasaan
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara
4. Menyikat Gigi
deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan
deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi. Menurut Manson 1971,
waktu menyikat gigi yang tepat adalah dua kali sehari yaitu pagi
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
SEBELUM TIDUR
HARI KE 22-42
HARI KE-7 HARI KE-14 HARI KE-21
1. Tempat
Penelitian dilakukan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
40161.
2. Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada Oktober 2014 sampai Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek dengan
penelitian ini adalah anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun yang berada di
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau
2003). Cara pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling yaitu
1. Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis data primer
dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek
waktu menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur,
kuisioner, dan lembar check list yang ditujukan kepada anak dan pengurus
panti.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Pertama
Arrohman Indonesia.
b. Persiapan Kedua
gigi, kuisioner, lembar check list, sikat gigi, pasta gigi dan alat tulis.
2. Tahap Pelaksanaan
gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur responden harus
melewati waktu 21 hari tanpa putus. Pada hari ke-1 sampai hari ke-7
adalah tahap pengenalan, hari ke-8 sampai hari ke-14 adalah tahap
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur tanpa
waktu jeda yang diingatkan dan dipantau oleh pengurus panti. Hari ke
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur tanpa
3. Tahap Penyelesaian
G. Pengolahan Data
Data yang sudah diperoleh dari hasil pengamatan berupa waktu menyikat
gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, kemudian disajikan
dengan menggunakan tabel frekuensi. Dimana hasil penelitian ini akan dilihat
antara hari ke-22 sampai hari ke-42. Kemudian dapat ditentukan keberhasilan
dari pembentukan kebiasaan konsep 21 hari menyikat gigi dengan benar pagi
Konsep 21 hari menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur mencapai angka
80%.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisa data lapangan terhadap 21
responden pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia Bandung
diketahui responden adalah anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun.
Responden diberi pembekalan berupa penyuluhan mengenai pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut serta pembentukan kebiasaan menyikat gigi pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari.
Tabel 4.1
Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
6,1 - 7,0 tahun 2 orang
7,1 - 8,0 tahun 3 orang
8,1 - 9,0 tahun 4 orang
9,1 - 10,0 tahun 6 orang
10,1 - 11,0 tahun 3 orang
11,1 - 12,0 tahun 3 orang
Jumlah 21 orang
2. Kebiasaan 21 Hari
Berdasarkan hasil observasi terhadap 21 responden, maka didapat
data anak yang berhasil melakukan kebiasaan menyikat gigi pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur selama 21 hari di Yayasan Rumah
Yatim Arrohman Indonesia Bandung yaitu sebanyak 19 orang berhasil
dan 2 orang gagal. Kebiasaan menyikat gigi pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur diinstruksikan oleh pengurus panti.
Tabel 4.2
Distribusi Keberhasilan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan
dan Malam Sebelum Tidur selama 21 Hari
Keterangan :
Responden tidak berhasil 2 orang, yaitu :
1. An. As tidak berhasil (drop out) karena pada hari ke- 17 sampai hari
ke-18 sakit.
2. An. Al tidak berhasil (drop out) karena pada hari ke- 8 sampai hari
ke-14 ada kegiatan di sekolah.
Jumlah Rata-rata
Pembentukan
Responden Presentase Presentase
Kebiasaan
Berhasil Keberhasilan
Hari ke 22-28 15 78,94 %
Hari ke 29-35 17 89,47 % 87,71%
Hari ke 36-42 18 94,73 %
Tabel 4.4
Waktu Hari
Pembentukan Nama Tidak Tidak
Usia
Kebiasaan Responden Menyikat Menyikat
Gigi Gigi
An. U 7 tahun 5 bulan Malam 28
An. S 8 tahun 3 bulan Malam 22, 26
Hari ke 22-28
An. A 10 tahun 5 bulan Malam 22, 24
An. D 10 tahun Malam 26, 27
An. U 7 tahun 5 bulan Malam 31, 32
Hari ke 29-35
An. S 8 tahun 3 bulan Malam 30
Hari ke 36-42 An. R 11 tahun 7 bulan Malam 37, 38
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa terdapat beberapa anak yang tidak berhasil
dalam membentuk sebuah kebiasaan menyikat gigi yang baik. Namun
dari hasil penelitian diketahui bahwa waktu ketidakberhasilan dalam
membentuk kebiasaan adalah malam sebelum tidur, sedangkan pada saat
pagi setelah sarapan sudah terbentuk kebiasaan.
B. Pembahasan
Dari penerapan konsep 21 hari menyikat gigi pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur secara rutin dan tidak terputus atas instruksi dari
pengurus panti diharapkan ke-19 responden anak tersebut dapat melakukan
kebiasaan menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan
kita melakukannya tanpa berfikir. Kebiasaan adalah suatu aktivitas yang
dilakukan terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia
yang disebut kebiasaan (Siauw, 2013).
Data hasil observasi pembentukan kebiasaan pada hari ke-22 sampai hari
ke-42 dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian pertama hari ke-22 sampai hari
ke-28, bagian kedua hari ke-29 sampai hari ke-35, dan bagian ketiga hari ke-
36 sampai hari ke-42. Pembagian tersebut dilakukan untuk mempermudah
penghitungan presentasi dalam observasi pembentukan kebiasaan 21 hari.
Observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti adalah pada hari ke-7
dan hari ke-28 saat pagi setelah sarapan sebagai gambaran pengurus panti
dalam melakukan observasi. Sedangkan observasi pada hari-hari lain
dilakukan oleh pengurus panti (enomerator) dengan menggunakan lembar
ceklis.
Pada hasil observasi yang dilakukan pada hari ke-22 sampai hari ke-42
dapat diketahui bahwa rata-rata anak yang tidak berhasil adalah saat
melakukan sikat gigi malam sebelum tidur, sedangkan pada saat pagi setelah
sarapan diketahui pada hasil observasi hari ke-22 sampai hari ke-42 yaitu
100% berhasil. Ketidakberhasilan anak tersebut dipengaruhi oleh aktivitas
harian anak yang padat (seperti les dan kegiatan tambahan belajar)
menyebabkan anak lelah sehingga tidak sempat untuk menyikat gigi sebelum
tidur. Alasan lainnya adalah anak lupa untuk melakukan sikat gigi malam
sebelum tidur. Namun terdapat 15 responden yang berhasil membiasakan
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dari hari ke-22
sampai hari ke-42 tanpa terputus dengan presentasi 73,68%.
Anak yang berhasil membentuk kebiasaan dari hari ke-22 sampai hari ke-
42 tanpa terputus menunjukan bahwa edukasi dan penanaman kebiasaan
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dapat diterima
baik oleh sebagian besar responden. Dalam rentang waktu observasi penelitian
diketahui sebanyak 73,68% responden berhasil melakukan menyikat gigi
dengan waktu yang tepat tanpa terputus.
A. Kesimpulan
B. Saran
Afifah,RM., Andreas,P. 2014. Rayakan World Oral Health Day 2014, Pepsodent
Ajak 200.000 Anak Indonesia di 117 Kota Sikat Gigi Bersama. [Online].
Tersedia: www.unilever.co.id/id/media-
centre/pressreleases/2014/Pepsodent-Ajak-Anak-Indonesia-Sikat-Gigi-
Bersama.aspx [15 Oktober 2014].
Anandita. 2010. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut. Jakarta : Quadra.
Budiharto. 2010. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
Gigi. Jakarta : EGC.
Cooper, C. et al. 2009. Ensiklopedia Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Duhigg, C. 2012. The Power Of Habit, Dahsyatnya Kebiasaan. Jakarta : KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia).
Hidayat, A. 2003. Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba.
Hoerudin, CW., Rukiati, EK., Heryati,Y., Jauhari,H. 2012. Pengembangan
Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung : Pusat Bahasa.
Hurlock, EB. 2004. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Julian, F., Hermawan, S. 2012. Gerakan 21 Hari Untuk Mengubah Kebiasaan.
[Online]. Tersedia: familyparenting.perempuan.com/parenting/gerakan-21-
hari-untuk-mengubah-kebiasaan/ [ 15 Oktober 2014].
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Lex dePraxis .2009. Mitos Kebiasaan 21 Hari. [Online]. Te rsedia:
http;//www.untukku.com/artikel-untukku/mitos-kebiasaan-21-hari-
untukku.html. [2 Maret 2015].
Maltz, M. 2004. The New Psycho-Cybernetics. Batam: Interaksara.
Margareta, S. 2012. 101 Tips & Terapi Alami Agar Gigi Putih dan Sehat.
Yogyakarta : Pustaka Cerdas.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Putri, MH., Eliza H., Neneng N. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rahmadhan, AG. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi & Mulut. Jakarta : Bukune.
Raksanegara, A. 2014. Gigi Berlubang, Masalah Umum Kesehatan Gigi Anak.
[Online]. Tersedia:
ramadhan.kompas.cpm/read/2014/03/12/1200512/Gigi.Berlubang.Masalah
.Umum.Kesehatan.Gigi.Anak
Siauw, FY. 2013. How to Master Your Habits. Jakarta : Alfatih Press.
Somantri, T S. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT Refika Aditama.
Yusuf, S. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
DATA UMUM RESPONDEN
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
Judul Penelitian :
Keberhasilan Membangun Kebiasaan Menyikat Gigi Pagi Setelah Sarapan dan Malam
Sebelum Tidur Selama 21 Hari di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia
KONSEP 21 HARI
PENYULUHAN DAN PENJELASAN
KONSEP 21 HARI