Anda di halaman 1dari 23

CEDERA KEPALA

DEFINISI

▪ Cedera kepala adalah cedera yang terjadi


pada kulit, tulang kepala dan otak.
Anatomi Kepala
Lapisan
Pelindung Perdarahan
Otak Epidural

Duramater

Perdarahan
Subdural

Arachnoid

Perdarahan
Subarakhnoid

Piamater

Perdarahan
Intraserebral
FISIOLOGI

OTAK

• + 2 % dari Berat Badan.


• Cerebral Blood Flow (CBF):
• + 750 mL/min. ~ 15% - 20% Cardiac Output.
• Konsumsi Oksigen 20% dari Oksigen total (50 mL
O2/min).
• Glukosa adalah sumber utama bahan bakar
metabolism otak

Morgan’s Anesthesia, 5th ed


Fisiologi
1. Tekanan Intra Kranial (TIK)

• TIK normal (istirahat) kira-kira 10 mmHg (13,6cmH2O)

• TIK > 20 mmHg dianggap tidak normal


• TIK > 40 mmHg termasuk dalam kenaikan TIK berat.
• TIK >>> setelah cedera kepala, >>> buruk prognosisnya.

Gejala klasik TIK adalah nyeri kepala, edema papil


dan muntah
Mokri B (June 2001). "The Monro-Kellie hypothesis: applications in CSF volume depletion". Neurology 56 (12): 1746-8
Tulang
Tengkorak

Kalvarium Basis

Fraktur

Terbuka Linear

Tertutup Impresi
Fraktur Impresi
GAMBARAN
Perdarahan Epidural Perdarahan Subdural
SCANING

Perdarahan Subarakhnoid Perdarahan Intraserebral


Skala Coma Glasgow

Eye Verbal Motorik

4 = spontan 6 = mengikuti
3 = perintah verbal 5 = orientasi baik &
berbicara perintah
2 = nyeri 5 = melokalisasi
1 = tdk ada respon 4 = disorientasi &
berbicara nyeri
X = tdk dpt dinilai 4 = fleksi thd nyeri
3 = kata-kata yg tdk
tepat 3 = fleksi abnormal
2 = suara yg tdk (dekortikasi)
berarti 2 = ekstensi
Min. = 3 1 = tdk ada respon (deserebrasi)
1 = tdk ada respon
Max. = 15 X = tdk dpt dinilai
X = tdk dpt dinilai
Beratnya Cedera

– Berdasarkan GCS maka cedera kepala dibagi


menjadi cedera:
• ringan dengan GCS 13-15,
• sedang dengan GCS 9-12
• berat dengan GCS 3-8
Pengkajian Cedera Kepala

▪ Pasien cedera kepala seringkali berada


dibawah pengaruh alkohol dan atau obat-
obatan, sehingga sulit untuk kooperatif dan
dikontrol.

▪ Hal-hal yang harus dilakukan penolong


pada saat mengevaluasi pasien.
Survei Primer

▪ AIRWAY + Control Cervikal


▪ BREATHING + Ventilasi
▪ CIRCULATION, Kontrol perdarahan
▪ Manajemen Tekanan Intrakranial
Survei Sekunder
▪ S – symtoms (gejala)
▪ A – alergies (alergi)
▪ M – medication (pengobatan)
▪ P – post medical history (riwayat penyakit masa lalu)
▪ L – last oral intake (intake oral terakhir)
▪ E – events preceding the accident (Kejadian terkait
cedera)
Survei Sekunder
• Vital Sign Monitor
• Pengkajian head to toe
Manajemen

• Mencegah terjadinya cedera kepala


sekunder
Manajemen

• Cedera kepala primer: cedera kepala


yang muncul segera setelah terjadi
pencetus (benturan, tusukan, whiplash
injury)
• Cedera kepala sekunder: cedera kepala
yang terjadi kemudian, setelah
pencetus berhenti
Manajemen

• Penyebab cedera kepala sekunder:


o Hipotensi
o Hipoksia
o Kejang
o Hipoglikemia
o Hiperkarbia
Manajemen
• Target perawatan:
o Tekanan darah→ TD sistolik > 90 mmHg
o Jaga TIK
o Batas: 20 mmHg
o Manitol : 0,25 – 1 mg/KgBB
o Pemberian anti kejang
o Hindari PaO2 < 60 mmHg atau SpO2< 90%
o Normokarbia: 35 -45 mmHg
o Analgetik
o Cegah infeksi
o Normoglikemik (jaga GDS < 200 mg/dL, waspada
Hipoglikemia)

Anda mungkin juga menyukai