Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
100 ppm) lebih tinggi daripada 0 ppm tetapi Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi dan lama
rata-rata persentase perkecambahan tertinggi perendaman GA3 terhadap rata-rata
dijumpai pada konsentrasi 75 ppm yaitu 48,33% persentase perkecambahan biji
(Tabel 1). Semakin tinggi ketersediaan giberelin kluwek
dalam biji maka akan semakin tinggi pula
Konsentrasi Lama Persentase
kemampuan biji untuk berkecambah. Hal
Hormon perendaman Perkecambahan
tersebut berarti biji tersebut memiliki
(ppm) (jam) (%)
kemampuan perkecambahan tinggi yang
selanjutnya akan mendorong terbentuknya ( ̅ ± SD)
bagian-bagian penting untuk pertumbuhan Kontrol (tanpa
6,67±5,77ab
tanaman seperti batang, daun, dan akar (Sari et perendaman)
al., 2014). 6 16,67±5,77ab
Rata-rata persentase perkecambahan biji 12 26,67±5,77abc
kluwek mengalami penurunan pada konsentrasi 0 18 33,33±11,55bcd
GA3 100 ppm yaitu 35%. Nilai tersebut lebih 24 36,67±5,77bcde
tinggi dibandingkan kontrol. Kekurangan dan Rata-rata 28,33±7,21
kelebihan kandungan giberelin dalam biji akan 6 30,00±10,00abc
mengakibatkan terhambatnya sintesis enzim 12 43,33±15,27cde
perkecambahan yang akhirnya akan 25 18 50,00±10,00cde
mempengaruhi kecepatan berkecambah 24 56,67±11,55de
(Mustopa, 2015). Rata-rata 45,00±11,70
Lama perendaman biji kluwek dalam 6 36,67±5,77bcde
hormon GA3 yang semakin meningkat yaitu 0 12 36,67±5,77bcde
jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam mampu 50 18 40,00±20,00bcde
meningkatkan persentase perkecambahan. Rata- 24 43,33±5,77cde
rata hasil tertinggi jika dibandingkan kontrol (0 Rata-rata 39,17±9,33
ppm) terdapat pada lama perendaman 24 jam. 6 36,67±11,55bcde
Semakin lama perendaman pada hormon GA3 12 46,67±11,55cde
dapat meningkatkan persentase perkecambahan 75 18 50,00±30,00cde
biji kluwek. Lama perendaman yang efektif 24 60,00±17,32e
dalam merangsang perkecambahan biji Rata-rata 48,33±17,60
Calopogonium caeruleum yaitu 24 jam (Asra, 6 30,00±17,32abc
2014). Semakin lama biji direndam maka proses 12 36,67±11,55bcde
imbibisi biji akan semakin lama, sehingga 100 18 43,33±5,77cde
semakin banyak air dan giberelin yang masuk ke
24 50,00±20,00cde
dalam biji. Peranan giberelin untuk merangsang
Rata-rata 35,00±13,66
perkecambahan dan juga untuk mamacu Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
pertumbuhan vegetative (Asra, 2014). menunjukkan tidak berbeda nyata pada
Tingginya konsentrasi yang diberikan dan uji Duncan dengan taraf 5%.
lamanya waktu perendaman yang diaplikasikan
Intensitas dormansi biji kluwek
akan meningkatkan penyerapan air dan
Intensitas dormansi merupakan persentase biji
pengaktifan enzim-enzim hidrolitik yang akan
yang tidak tumbuh atau tidak berkecambah
merombak zat cadangan makanan yang akan
sampai akhir pengamatan. Nilai intensitas
merangsang aktivitas pembelahan dan
dormansi berbanding terbalik dengan nilai
pembesaran sel yang dapat mempercepat
persentase perkecambahan. Apabila nilai
pertumbuhan biji (Suhendra et al., 2016).
persentase perkecambahan tinggi maka nilai
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 22 No. 2, Juli 2021 : 161-167 165
intensitas dormansinya rendah (Kartika & ppm dengan lama perendaman 24 jam yaitu
Susanti, 2015). Berdasarkan Tabel 2 biji kluwek 40%. Hal ini menunjukkan konsentrasi 75 ppm
kontrol tanpa perlakuan perendaman intensitas dengan lama perendaman 24 jam adalah
dormansinya lebih tinggi yaitu 93,33% perlakuan yang sesuai dalam mematahkan
dibandingkan dengan perlakuan perendaman dormansi biji Kluwek. Perlakuan tersebut
dalam aquades (0 ppm). Tingginya intensitas merupakan perlakuan yang dibutuhkan oleh biji
dormansi biji kluwek pada perlakuan tanpa Kluwek untuk menurunkan hormon ABA dalam
perendaman dikarenakan kandungan air dalam biji. Perlakuan GA3 konsentrasi 75 ppm lama
biji yang sedikit menyebabkan terhambatnya perendaman 24 jam adalah perlakuan yang
proses imbibisi. Terbatasnya kandungan air dan sesuai untuk mematahkan dormansi yang
biji juga menghambat kemunculan embrio yang menghasilkan persentase kecambah biji Kluwek
menyebabkan kemunculan radikula juga terbaik yaitu 60% dengan nilai intensitas
terhambat (Salisbury & Ross, 1995). Selain itu, dormansi 40%.
tingginya kandungan hormon ABA pada
Tabel 2. Pengaruh konsentrasi dan lama
kotiledon dan kulit biji juga menjadi penyebab
perendaman dalam GA3 terhadap
intensitas dormansi biji kluwek tinggi. ABA
rata-rata intensitas dormansi biji
merupakan hormon tumbuhan yang berfungsi
untuk melindungi tumbuhan dari cekaman Konsentrasi Lama Intensitas
kekeringan dengan cara menstimulus penutupan Hormon perendaman Dormansi (%)
stomata. Keberadaan ABA meningkat saat (ppm) (jam) ( ̅ ± SD)
kondisi lingkungan kekuarangan air dan akan Kontrol (tanpa
menurun saat terjadi imbibisi air pada 93,33±5,77e
perendaman)
tumbuhan. Hormon ABA dapat menghambat 6 83,33±5,77de
sintesis protein dan asam nukleat, juga 12 73,33±5,77cde
menghambat proses pembentukan α-amilase 0 18 66,67±11,55bcd
(Salisbury & Ross, 1995). 24 63,33±5,77abcd
Proses sintesis protein dan α-amilase yang Rata-rata 71,67±7,21
terhambat menyebabkan terhambatnya reaksi- 6 70,00±10,00cde
reaksi enzimatis dalam biji, terutama reaksi 12 56,67±15,27abc
pemecahan karbohidrat menjadi gula reduksi. 25 18 50,00±10,00abc
Terhambatnya reaksi tersebut menyebabkan biji 24 43,33±11,55ab
gagal untuk berkecambah (dorman)
Rata-rata 55,00±11,70
(Purwaningsih, 2001).
6 63,33±5,77abcd
Intensitas dormansi pada kontrol
12 66,67±15,27 bcd
(perendaman dalam akuades) yaitu 71,67%
50 18 60,00±20,00abcd
menunjukkan hasil yang lebih rendah
dibandingkan dengan biji tanpa perendaman. 24 56,67±5,77abc
Semakin lama perendaman (6 jam, 12 jam, 18 Rata-rata 61,67±11,68
jam, dan 24 jam) pada semua perlakuan semakin 6 63,33±5,77 abcd
menurunkan intensitas dormansi. Hal ini 12 53,33±11,55abc
dikarenakan semakin lama waktu perendaman 75 18 50,00±30,00abc
maka jumlah air yang masuk dalam biji semakin 24 40,00±17,32a
bertambah. Air yang berimbibisi ke dalam biji Rata-rata 51,67±16,16
akan segera mengaktifkan giberelin dan 6 70,00±17,32cde
mengkatalis cadangan makanan yang 12 63,33±11,55 abcd
mendukung embrio selama proses 100 18 56,67±5,77abc
perkecambahan (Pranoto, 1990). 24 50,00±20,00abc
Hasil analisis rata-rata intensitas dormansi Rata-rata 60,00±13,66
biji Kluwek pada Tabel 2 menunjukkan bahwa Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang
peningkatan konsentrasi hormon GA3 sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurunkan intensitas dormansi biji Kluwek pada uji Duncan dengan taraf 5%.
dibandingkan dengan kontrol (tanpa Biji yang direndam dalam GA3 75 ppm
perendaman) dan kontrol (perendaman dalam dengan lama perendaman 24 jam akan
akuades). Intensitas dormansi terendah terdapat meningkatkan kadar giberelin dalam bentuk
pada perlakuan konsentrasi hormon GA3 75 bebas. Semakin lama perendaman semakin
Efek konsentrasi hormon giberelin (GA3) dan Informasi Singkat Biji No.124. Makassar:
lama perendaman pada berbagai pembelahan BPTH Sulawesi.
terhadap perkecambahan benih manggis Yasmin ST, Wardiyati & Koesriharti. 2014.
(Garcinia mangostana L). Jurnal Pertanian Pengaruh Perbedaan Waktu Aplikasi dan
Tropik. 3(3): 238-248. Konsentrasi GA3 terhadap Pertumbuhan
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: PT. dan Hasil Tanaman Cabai Besar (Capsicum
Raja Grafindo Persada. annuum L.). Jurnal Produksi Tanaman.
Wulandari D. 2011. Pangiumedule Reinw. 2(5): 395.