Anda di halaman 1dari 28

PAPER

MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI PERTANIAN

PRINSIP KERJA MESIN AGROINDUSTRI DENGAN TENAGA


PENGGERAK MOTOR LISTRIK, MOTOR BAKAR INTERNAL, DAN
MOTOR BAKAR EKSTERNAL

FITRA TINNAJIZAH
201710301028

DOSEN PENGAMPU
DR. IDA BAGUS SURYANINGRAT, STP., MM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi mesin industri yang semakin meningkat akan
mendorong semua perusahaan industri agar dapat mengadopsi teknologi tersebut
untuk menghasilkan produk. mesin merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
produksi karena jika dikelola dengan baik akan menghasilkan barang berkualitas
yang baik.
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk mempermudah pekerjaan manusia. mesin merupakan suatu peralatan
yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang digunakan untuk membantu
manusia dalam menghasilkan produk, setiap mesin atau peralatan diharapkan
mampu beroperasi dengan baik secara maksimal.
Terdapat tiga jenis tenaga penggerak yang dapat dipakai agar sebuah mesin
dapat dioperasikan yaitu, motor listrik, motor bakar internal, dan motor bakar
eksternal. Motor membutuhkan sumber tenaga atau bahan bakar untuk dapat
bekerja dan memiliki sumber tenaga yang berbeda pada setiap jenisnya. Setiap
jenis motor memiliki cara kerja yang berbeda-beda dalam menggerakkan suatu
alat atau mesin.
Untuk dapat mengoprasikan suatu mesin dalam agroindustri, tentunya harus
mengetahui prinsip kerja mesin tersebut dalam menghasilkan suatu produk. Oleh
sebab itu,prinsip kerja mesin penting untuk dipahami agar proses produksi dapat
berjalan dengan efisien. Adapun jenis mesin yang akan dibahas prinsip kerjanya
dalam paper ini diantaranya; mesin peniris minyak, mesin pengiris singkong,
mesin diesel, mesin pemeras santan, generator turbin uap pabrik, dan katel uap.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini yaitu agar mahasiswa dapat memahami
prinsip kerja mesin dalam agroindustri serta motor sebagai tenaga penggerak
mesin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk mempermudah pekerjaan manusia. mesin merupakan suatu peralatan
yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang digunakan untuk membantu
manusia dalam menghasilkan produk.
2.2 Motor
Motor penggerak adalah suatu mesin yang amat vital dalam proses
permesinan yang berhubungan dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk
mendapat efek gerakan pada suatu komponen yang diam dengan adanya mesin
penggerak maka komponen itu berkerja dengan semestinya. Ada pun secara
umum pengklasifikasi mesin penggerak yaitu ada 2 mesin penggerak listrik dan
motor bakar.
2.2.1 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan generator atau
dynamo. Pada motor listrik yang tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa
kutub-kutub dari magnet yang senamaakan tolak menolak dan kutub yang tidak
senama akan tarik menarik. Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap
(Bagia dan Parsa, 2018).
Secara umum motor l istrik ada 2 yaitu motor listrik AC dan motor listrik
DC. Motor arus searah (DC) menggunakan arus langsung yang tidak langsung/
direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas. Sedangkan motor arus bolak balik (AC) menggunakan arus
listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu
(Bagia dan Parsa, 2018).
Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan" rotor".
Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar asmotor. Keuntungan
utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih
sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi
dengan penggerak frekwensi variable untuk meningkatkan kendali kecepatan
sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling
popular di industry karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor
induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor
DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar
dua kali motor DC) (Bagia dan Parsa, 2018).
2.2.1.1 Motor DC

Gambar 1. Motor DC
Bagia dan Parsa (2018)
Motor arus searah ( DC ) menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/ direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah
pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energy
mekanik. Pada motor DC kumparan medan disebut startor (bagian yang
berputar). Motor DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu bergeser
otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana. Motor DC memiliki fungsi yang
sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan dunia industri
(Bagia dan Parsa, 2018).
Gambar 2. Prinsip kerja motor listrik DC
Sumber : https://panduanteknisi.com/prinsip-kerja-motor-dc.html. 04 September 2021.

Motor listrik arus searah (DC) mempunyai prinsip kerja berdasarkan


percobaan Lorents yang menyatakan.“Jika sebatang penghantar listrik yang
berarus berada di dalam medan magnet maka pada kawat penghantar tersebut
akan terbentuk suatu gaya”. Gaya yang terbentuk sering dinamakan gaya Lorents
(Bagia dan Parsa, 2018).

Gambar 3. Motor DC
Sumber : https://serviceacjogja.pro/pengertian-motor-dc/. 04 September 2021.

Dari gambar diatas, dapat diuraikan penjelasannya sebagai berikut ini


(Bagia dan Parsa, 2018) :
1. Kutub Medan
Motor DC memiliki 2 kutub medan magnet yaitu kutub utara dan kutub
selatan yang stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang
diantara kutub medan. Garis magnetic energy membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara keselatan.
2. Dinamo
Dinamo pada motor DC berbentuk silinder, dihubungkan kearah penggerak
untuk menggerakkan beban. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan
menjadi elektromagnet. Padamotor DC yang kecil, dynamo berputar dalam medan
magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan berganti
lokasi. Saat hal itu terjadi arus yang masuk kedalam motor DC akan berbalik dan
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk membalikkan arah
arus listrik dalam dinamo, commutator juga membantu motor DC dalam hal
transmisi arus antara dynamo dan sumber daya. Bisa dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 4. Stator Kommutator


Sumber : Bagia dan Parsa (2018)

2.2.1.2 Motor AC

Gambar 5. Motor AC
Sumber : https://ozelektronika.blogspot.com/2016/05/macam-macam-jenis-motor-listrik-dan.html.

09 September 2021.

Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh Alternating


Current atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua
komponen utama yaitu stator dan rotor. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
pada motor DC, stator adalah bagian yang diam dan letaknya berada di luar. Stator
mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan nantinya akan
menghasilkan medan magnet yang berputar. Bagian yang kedua yaitu rotor. Rotor
adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di sebelah dalam
stator). Rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros dimana
torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar (Bagia dan Parsa,
2018).

Gambar 6. Prinsip Krja Motor AC


https://dokumen.tips/documents/prinsip-kerja-motor-ac-dan-dcdocx.html. 09 September 2021
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC
(Alternating Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu (Bagia dan
Parsa, 2018) :
1. Motor Listrik Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor inimemerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah sebagai berikut (Bagia dan Parsa,
2018) ;
a) Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa
rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan
magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
b) Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.
Motor sinkron serupa dengan motor induksi di mana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor
sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan DC di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor.
Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan
kecepatan sinkron (Bagia dan Parsa, 2018).
Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan,
dan motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena
torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron;
karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan
sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai
kumparan ditempatkan pada slot rotor. Slipring dan sikat digunakan untuk
mensuplai arus kepada rotor(Bagia dan Parsa, 2018).
2. Motor Listrik Induksi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukandiperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magneticfield) yang dihasilkan oleh arus stator(Bagia dan Parsa, 2018).
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor
induksi 1-fase. Motor induksi 3- fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan
banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.
Motor induksi 1-fasa dioperasikan pada sistem tenaga 1-fasa dan banyak
digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipasangin, lemari es,
pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai
daya keluaran yang rendah (Bagia dan Parsa, 2018).
Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting yaitu sebagai
berikut (Bagia dan Parsa, 2018).
1. Stator
Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2. Celah
Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor kerotor.
3. Rotor
Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
darikumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga
timbul emf (ggl) atau tegangan induksi (Bagia dan Parsa, 2018).
Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup,
maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang
dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yangberasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi
yang cenderung menggerakkan rotor sesuaidengan arah pergerakan medan induksi
stator. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor
padarotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lorentz, rotor pun
akan turut berputar mengikuti medan putar stator (Bagia dan Parsa, 2018).
Perbedaan putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran
rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor
cenderung menurun (Bagia dan Parsa, 2018).
Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-
slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan
ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya
kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar
ini disebut kecepatan sinkron (Bagia dan Parsa, 2018).
2.2.2 Motor Bakar
Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah
sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke
energi mekanis. Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk dijadikan
sebagai penggerak mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan motor bakar yang
menghasilkan kemampuan tinggi terus dikembangkan oleh manusia. Kemampuan
tinggi untuk mesin ditandai dengan adanya daya dan torsi yang dihasilkan tinggi
tetapi kebutuhan bahan bakar rendah (Nova, dkk., 2018).
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2, berdasarkan sistem
pembakarannya yaitu sistem pembakaran dalam atau ICE (internal combustion
engines) dan sistem pembakaran luar (external combustion engines). Pembagian
mesin menurut sistem pembakarannya didasarkan pada tempat proses pembakaran
yang terjadi.
2.2.2.1 Motor Bakar Internal
Mesin pembakaran dalam adalah bahan bakarnya terjadi di dalam mesin itu
sendiri sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa di ubah menjadi
tenaga mekanik konstruksi dan perencanaan mesin menjadi lebih kecil dan
sederhana, seperti mesin diesel yang dapat beroperasi dalam keadaan suhu tinggi
dengan siklus berulang ulang dan pemanfaatan motor bakar ini telah menyebar
luas karna memiliki tenaga yang kuat dan handal disamping itu pemakaian bahan
bakar menjadi lebih irit dan efisien (Fahrisal, 2016).
2.2.2.2 Motor Bakar Eksternal
Mesin pembakaran luar adalah di mana proses pembakaran terjadi di luar
mesin itu sendiri panas dari bahan bakar itu tidak di ubah menjadi tenaga gerak
tetapi melebihi dahulu media perantara baru kemudian di ubah mejadi tenaga
mekanik. Secara umum mesin uap dan turbin memiliki karakter yang hanya dapat
dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar misalnya, lokomotif, kapal,
dan power plant dan tidak baik apabila digunakan sebagai penggerak generator
serbaguna, sepeda motor dan kendaraan (mobil) (Fahrisal, 2016).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja Mesin Dengan Tenaga Penggerak Motor Listrik


3.1.1 Mesin Peniris Minyak

Gambar 3.1. Mesin peniris minyak tipe sentrifugasi


Sumber : Prayoga (2020)
Keterangan :
1) Tutup cover penyaring 7) Poros
2) Tebung penyaring 8) Motor listrik
3) Cover tabung penyaring 9) Pully besar
4) Rangka 10) Pulley kecil
5) Plat motor 11) Pipa saluran minyak
6) Rumah bearing

Prinsip kerja mesin peniris minyak tipe sentrifugal bekerja berdasarkan


prinsip putaran sentrifugal. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai,
matrial (berbagai makanan ringan yang digoreng seperti keripik, bawang, abon,
dll.) dimasukkan ke dalam keranjang peniris. Terdapat keranjang peniris
berbentuk setengah lingkaran, dimana bentuk dan dimensinya didesain agar bahan
yang akan ditiriskan tidak rusak dan penirisan dapat dilakukan secara optimal
(Prayoga, 2020).
Keranjang peniris dikaitkan dengan poros, alu keranjang peniris diputar
dengan tenaga motor listrik. Minyak sisa penggorengan yang melekat pada bahan
akan terlempar keluar dan ditahan oleh wadah penahan minyak. Sisa minyak yang
tertahan di wadah penahan akan sendirinya ke bawah lalu akan keluar melalui
saluran pembuangan minyak (Prayoga, 2020).
Mesin peniris minyak ini, penggerak utamanya adalah sebuah motor listrik.
Di mana motor listrik ini nantinya akan mentransmisikan tenaga melaui belt
dengan bantuan pully menuju keranjang peniris sehingga nantinya keranjang
peniris akan berputar yang akan menggerakkan bahan di dalamnya sehingga
minyak yang terkandung dalam bahan tersebut akan keluar dikarenakan putaran
dari keranjang peniris yang sudah diberi lubang (Prayoga, 2020).
3.1.2 Mesin Pengiris Singkong

Tempat pisau
Pulley lingkaran

Belt Tempat memasukkan


singkong
Motor listrik

Gambar 3.2. Mesin pengiris singkong


Sumber : https://www.bhinneka.com/presco-mesin-pengiris-singkong-sku0000956033. 10
September 2021.

Mesin pengiris singkong bekerja ketika motor listrik dihidupkan, maka


motor akan berputar kemudian putaran motor ditransmisikan ke pulley dengan
menggunakan sabuk untuk menggerakkan poros. Jika poros berputar, maka
piringan tempat pisau akan berputar dan singkong siap dipotong. Hasil potongan
singkong akan keluar melalui corong keluaran (Putra, dkk., 2019).
Motor merupakan komponen utama mesin karena merupakan tenaga
penggerrak (sumber tenaga) untuk melakukan proses pemotongan. Prinsip kerja
motor berdasarkan pada penghantar yang membawa arus yang ditmpatkan dalam
suatu medan sehingga penghantar tersebut akan mengalami gaya. Gaya
menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik sehingga motor akan
berputar. Jadi motor ini menerima sumber arus searah dari jala-jala kemudian
dirubah menjadi energi mekanik berupa perputaran yang nantinya dipakai oleh
mesin (Putra, dkk., 2019).

3.2 Prinsip Kerja Mesin Dengan Tenaga Penggerak Motor Bakar Internal
3.2.1 Mesin Diesel

Gambar 3.3. Mesin Disel


Sumber : https://www.yanmar.com/id/engine/products/diesel/h_watercooled/. 10 September 2021.

Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang terjadi
didalam mesin itu sendiri ( internal combustion engine ) dan pembakaran terjadi
karena udara murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder)
sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas yang tinggi, bersamaan
dengan itu disemprotkan / dikabutkan bahan bakar sehingga terjadilah
pembakaran (Samlawi, 2018).
Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas mendadak naik
dan tekanan menjadi tinggi didalam ruang bakar . Tekanan ini mendorong piston
kebawah yang berlanjut dengan poros engkol berputar. Sesuai dengan gerakan
piston untuk mendapatkan satu kali proses tersebut maka mesin diesel tersebut
dibagi dalam 2 macam sebagai berikut (Samlawi, 2018).
1. Mesin diesel 4 langkah ( 4 tak )
Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 4 (empat) kali
langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
I. Langkah Pengisian ( Hisap )
Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Bawah : Piston berada di posisi
paling atar dalm silinder) ke TMB (Titik Mati Bawah : Piston berada pada titik
paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat
dengan poros engkol). Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup, karena
piston bergerak kebawah maka tekanan didalam silinder menjadi vacum (dibawah
satu atmosfir) sehingga udara murni masuk kedalam silinder.
II. Langkah Kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup dan katup buang
tertutup, udara didalam silinder didorong (ditekan) sehingga timbul panas dan
tekanan yang tinggi. Akhir kompresi bahan bakar dikabutkan (disemprot- kan
dengan tekanan yang sangat tinggi melalui lubang yang sangat kecil) sehingga
terjadi pembakaran (berupa ledakan).
III. Langkah Usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar,
tekanan ini mendorong piston dari TMA menuju TMB, melakukan usaha.
IV. Langkah Pembuangan

Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, karena didorong oleh piston ber- gerak dari TMB menuju
TMA.
2. Mesin diesel 2 langkah ( 2 tak )
Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 2 (dua) kali
langkah piston atau satu kali putaran poros engkol.
I. Pengisian dan Kompresi

Piston bergerak dari TMB menuju TMA, udara pengisian masuk melalui
lubang isap, kemudian disusul dengan kompresi, akhir kompresi bahan bakar
diinjeksikan ke ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
II. Usaha dan Pembuangan

Akibat adanya pembakaran dalam ruang bakar, tekanan yang tinggi


mendorong piston dari TMA menuju TMB melakukan usaha disusul dengan
pembuangan.

Gambar 3.4. Siklus kerja mesin diesel


Sumber : Ardioktara (2016)

Berikut proses perubahan tekanan yang terjadi di dalam silinder (Samlawi,


2018) :
1. Langkah Hisap
Langkah hisap Piston bergerak dati TMA ke TMB oleh perputaran poros
engkol dan secara praktis katup masuk terbuka sebelum mulai langkah hisap.
Volume didalam silinder akan bertambah, tekanan turun lebih keci l dari tekanan
udara luar (vacuum) menyebabkan udara masuk kedalam silinder melalui katup
isap.
2. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk dan katup buang akan
menutup, volume silinder mengecil dan temperatur dan tekanan udara kompresi
akan bertambah. Pada akhir langkah kompresi mesin diesel tekanan dalam silinder
 30 bar dan temperatur  550 C. Beberapa saat sebelum akhir langkah kompresi
bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder, maka akan terjadi atomisasi bahan
bakar didalam silinder karena semprotan bahan bakar yang sangat cepat.
Campuran terbentuk karena atomisasi atau uap bahan bakar dan udara panas akan
dapat mengawali pembakaran. Pada waktu piston hampir mencapai TMA,
campuran bahan bakar/udara didalam silinder akan terbakar dengan cepat.
3. Langkah Usaha
Pada akhir langkah kompresi dan setelah terjadi pembakaran spontan, piston
untuk kedua kalinya bergerak dari TMA ke TMB (langkah usaha) Tekanan gas
didalam silinder relatif tinggi sehingga piston didorong ke bawah, piston bergerak
kebawah dan ruang didalam silinder bertambah, tekanan dan temperatur gas akan
berkurang dengan cepat. Energi panas akan diubah menjadi energi mekanik yang
dapat memutar poros engkol.
4. Langkah Buang
Sebelum piston mencapai TMB katup buang terbuka, sehingga gas
pembakaran akan mengalir keluar melalui katup buang menuju saluran
pembuangan selanjutnya ke udara luar. Dengan terbukanya katup buang sebelum
akhir langkah usaha, maka gas bekas akan mengalir keluar, pada waktu yang
bersamaan piston kembali bergerak menuju TMA Selama langkah buang, katup
buang terbuka dan sisa gas bekas akan terdorong keluar oleh desakan piston.
Karena tekanan didalam silinder lebih besar dibanding udara luar, maka
diperlukan energi untuk menggerakkan piston, energi tersebut disuplai oleh Fly
Wheel atau dari silinder lainnya.
3.2.2 Mesin Pemeras Santan
Gambar 3.5. Mesin Pemeras Santan
Sumber : https://www.maksindo.com/product/mesin-pemeras-santan-manual-dan-listrik. 10
September 2021.

Mesin pemeras santan kelapa ini berfungsi sebagai alat pemeras parutan
kelapa tua menjadi santan. Mesin ini mempunyai system transmisi tunggal yang
berupa sepasang pulley dengan perantara v-belt. Saat motor dinyalakan, maka
putaran motor akan langsung ditransmisikan ke pulley 1 yang dipasang seporos
dengan motor. Dari pulley 1, putaran akan ditransmisikan ke pulley 2 melalui
perantara v-belt, kemudian pulley 2 berputar, maka poros yang berhubungan
dengan pulley akan berputar sekaligus memutar poros ulir (screw). Hal tersebut
dikarenakan poros ulir dipasang seporos dengan pulley 2.

Gambar 3.6. Komponen Mesin Pemeras Santan


Sumber : https://mesinpemerassantan.files.wordpress.com/2015/10/5-55551d9ca4.jpg. 10
September 2021.
Keterangan :
1. Screw 6. Speed Reducer
2. Saringan 7. Motor listrik
3. Corong masuk 8. Corong santan
4. Balancer 9. Bearing
5. Kopling 10. V Belt
11. Roda 17. Roda gigi screw
12. Rangka 18. Roda gigi penekanan
13. Bearing 19. Komponen penekanan
14. Mur pengunci 20. Silinder pemarut
15. Bearing 21. Poros pemegang
16. Pipa penyetel ulir luar

Ulir screw daya (power screw) adalah peralatan yang berfungsi untuk
mengubah gerak putar menjadi gerak lurus dan biasanya mentransmisikan daya.
Ulir daya digunakan antara lain untuk mengangkat atau menurunkan beban seperti
pada dongkrak mobil mengubah gerak putar menjadi lurus misalnya pada ragum
dan memberikan gaya tekan/tarik yang besar seperti pada mesin pres. Alat pres
tipe ulir daya adalah alat yang sangat populer digunakan untuk mengesktraksi
minyak, karena proses sangat sederhana, kontinu, mudah disesuaian, dan aman.
Mesin pemeras santan bekerja ketika mesin dihidupkan, motor akan
berputar memutar pully dan belt yang menghubungkan antara komponen
pemerasan. Lalu kelapa yang telah diparut dimasukkan ke dalam corong.
Kemudian screw akan mendorong kelapa tersebut dengan berputar sehingga
menyebabkan kelapa parut bergesekan dengan selubur luar dan juga tutup pegas
yang juga ikut membantu proses pemerasan. Setelah itu santan yang telah disaring
kemudian keluar dari corong santan dan ampas santan keluar melalui silinder
pemarut, santan pun siap digunakan.

3.3 Prinsip Kerja Mesin Dengan Tenaga Penggerak Motor Bakar


Eksternal
3.3.1 Generator Turbin Uap

Gambar 3.7. Generator Turbin Uap


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/steam-turbine-generator-for-sale-
1210028359.html. 10 September 2021.
Generator yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap berfungsi
untuk mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi energi listrik. Proses
yang terjadi adalah energi panas yang ditunjukkan oleh gradien/perubahan
temperatur dikonversikan oleh turbin menjadi energi kinetik dan sudu-sudu turbin
mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanik pada poros/shaft.
Pada akhirnya, generator mengkonversikan energi mekanik menjadi energi
listrik. Panas dari uap air yang tidak terkonversi menater yang dihasilkan oleh
boiler masuk ke turbin High Pressure (HP), dan keluar pada sisi exhaust menuju
ke boiler lagi untuk proses reheater. Uap air yang dipanaskan kembali ini
dimasukkan kembali ke turbin uap sisi Intermediate Pressure (IP), dan uap yang
keluar dari turbin IP akan langsung masuk ke Turbin Low Pressure (LP).
Selanjutnya uap air yang keluar dari turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk
mengalami proses kondensasi.
Komponen-komponen generator turbin uap diantaranya sebagai berikut.
1. Shaft seal
Shaft seal adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang
berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati sela-sela
antara poros dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah
udara masuk ke dalam turbin (terutama turbin LP karena tekanan uap air yang
lebih vakum) selama turbin uap beroperasi.
Turbin uap menggunakan sistem labyrinth seal untuk shaft seals. Sistem ini
berupa bagian yang berkelak-kelok pada poros dan casing-nya yang kedua sisinya
saling bertemu secara berselang-seling. Antara labyrinth poros dengan labyrinth
casing ada sedikit rongga dengan jaraj tertentu. Sistem ini bertujuan untuk
mengurangi tekanan uap air di dalam turbin yang masuk ke sela-sela labyrinth
sehingga tekanan antara uap air dengan udara luar akan mencapai nilai yang sama
pada titik tertentu. Selain adanya sistem labyrinth seal, ada satu sistem tambahan
bernama sistem seal dan gland steam. Sistem ini bertugas untuk menjaga tekanan
di labyrinth seal pada nilai tertentu terutama pada saat start up awal atau shut
down turbin dimana pada saat tersebut tidak ada uap air yang masuk ke dalam
turbin uap.
2. Turbine bearings
Jenis bearing yang digunakan dalam desain turbin uap yaitu thrust bearing,
journal bearing, dan kombinasi antara keduanya. Selain itu juga dibutuhkan
sebuah sistem pelumasan menggunakan oli, yang secara terus-menerus disirkulasi
dan didinginkan untuk melumasi bearing yang terus mengalami pergesekan pada
saat turbin uap beroperasi normal.
Bearing atau bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:
- Menahan diam komponen rotor secara aksial
- Menahan berat dari rotor
- Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu
turbin
- Menahan gaya kinetik akibat dari sisa-sisa ketidakseimbangan atau
ketidakseimbangan karena kerusakan sudu (antisipasi)
- Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi
3. Turbine stop valves
Turbine stop valves disebut juga Emergency Stop Valve karena berfungsi
untuk mengisolasi turbin dari supply uap air pada keadaan darurat untuk
menghindari kerusakan atau juga overspeed.
4. Turbine control valves
Berfungsi untuk mengontrol supply dari uap air yang masuk ke dalam turbin
sesuai dengan sistem kontrol yang bergantung pada besar beban listrik.
5. Turning device
Adalah suatu mekanisme untuk memutar rotor dari turbin pada saat start
awal atau pada saat setelah shut down untuk mencegah terjadinya distorsi/bending
akibat dari proses pemanasan atau pendinginan yang tidak seragam pada rotor.

Prinsip kerja turbin uap bergantung pada gerak dinamis uap. Uap
berkecepatan tinggi keluar dari nosel dan mengenai bilah (blade) putar yang
dipasang pada cakram (disk) yang dipasang pada poros. Uap berkecepatan tinggi
ini menghasilkan tekanan dinamis pada bilah di mana bilah dan poros mulai
berputar ke arah yang sama Pada dasarnya, dalam turbin uap energi tekanan uap
diubah menjadi energi kinetik dengan membiarkan uap mengalir melalui nosel.
Konversi energi kinetik dilakukan secara mekanis bekerja ke baling-baling dan
rotor terhubung ke generator turbin uap yang bertindak sebagai mediator.
Generator turbin mengumpulkan energi mekanik dari rotor dan mengubahnya
menjadi energi listrik.
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap
bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan
menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas. Uap tersebut kemudian dibagi
dengan menggunakan control valve yang akan dipakai untuk memutar turbin yang
dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah
generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh
kondensor menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan
kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah
jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi
thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang
modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan
temperatur kondensor 200C sampai 300C. Turbin inilah nanti yang dicouple
dengan generator untuk menghasilkan listrik sebagai output generator.

3.3.2 Katel Uap

Gambar 3.8. Katel Uap


Sumber : http://transform-mpi.com/training-boiler-ketel-uap/. 10 September 2021.
Ketel uap merupakan mesin konversi energi yang mengkonversikan energi
kimia bahan bakar menjadi energi panas dari uap melalui proses pembakaran
bahan bakar. Ketel uap terdiri dari dua bagian utama yaitu: furnace dan
evaporator. Sedangkan komponen lain, yaitu superheater, chimney (cerobong
asap), ekonomiser dan air heater (pemanas udara). Ketel uap digunakan secara
luas pada proses pembangkit listrik (power plan) dan pada proses–proses pemanas
pada industri kimia.
Pada pembangkit listrik ketel uap dihubungkan dengan peralatan lain untuk
menghasilkan energi listrik yaitu turbine dan generator. Sebagai mesin konversi
energi, ketel uap merupakan mesin yang unggul ditinjau dari kapasitas dan
effisiensinya. Ketel uap dapat menghasilkan uap sampai 500 ton uap setiap jam.
Dari segi bahan bakar ketel uap dapat beroperasi dengan berbagai macam bahan
bakar, baik dari bahan bakar padat, sampai bahan bakar gas, minyak ataupun
sampah bekas.

Gambar 3.9. Komponen Katel Uap


Sumber : https://kindo.co.id/1-boiler-ketel-uap/. 10 September 2021.

Ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa disebut
draft atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses pembakaran bahan
bakar berlangsung. PLTU dengan pressurised boiler (tekanan ruang bakar positif)
digunakan untuk pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar
yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced
Draft Fan, FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan
tekanan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Mesin peniris minyak dan mesin pengiris singkong menggunakan
motor listrik sebagai penggerak utamanya. Di mana ketika motor
listrik dihidupkan, maka motor akan berputar kemudian putaran motor
ditransmisikan ke pulley dengan menggunakan sabuk (belt) untuk
menggerakkan poros. Jika poros berputar, maka keranjang peniris
pada mesin peniris minyak dan piringan pisau pada mesin mengiris
singkong akan berputar sehingga mesin dapat menjalankan fungsinya
masing-masing.
2. Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang
terjadi didalam mesin itu sendiri ( internal combustion engine ) dan
pembakaran terjadi karena udara murni dimampatkan (dikompresi)
dalam suatu ruang bakar (silinder) sehingga diperoleh udara
bertekanan tinggi serta panas yang tinggi, bersamaan dengan itu
disemprotkan / dikabutkan bahan bakar sehingga terjadilah
pembakaran.
3. Mesin pemeras santan bekerja ketika mesin dihidupkan, motor bakar
internal akan berputar memutar pully dan belt yang menghubungkan
antara komponen pemerasan. Kemudian screw akan mendorong
kelapa yang telah diparut dengan berputar sehingga menyebabkan
kelapa parut bergesekan dengan selubur luar dan juga tutup pegas
yang juga ikut membantu proses pemerasan. Setelah itu santan yang
telah disaring kemudian keluar dari corong santan dan ampas santan
keluar melalui silinder pemarut, santan pun siap digunakan.
4. Prinsip kerja turbin uap bergantung pada gerak dinamis uap. Uap
berkecepatan tinggi keluar dari nosel dan mengenai bilah (blade) putar
yang dipasang pada cakram (disk) yang dipasang pada poros. Uap
berkecepatan tinggi ini menghasilkan tekanan dinamis pada bilah di
mana bilah dan poros mulai berputar ke arah yang sama Pada
dasarnya, dalam turbin uap energi tekanan uap diubah menjadi energi
kinetik dengan membiarkan uap mengalir melalui nosel. Konversi
energi kinetik dilakukan secara mekanis bekerja ke baling-baling dan
rotor terhubung ke generator turbin uap yang bertindak sebagai
mediator. Generator turbin mengumpulkan energi mekanik dari rotor
dan mengubahnya menjadi energi listrik.
5. Ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi
dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan
bahan bakar dan udara dari luar.

3.2 Saran
Adapun dari pembuatan paper ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami
prinsip kerja mesin dalam agroindustri serta peran motor sebagai tenaga
penggerak mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Ardioktara. 2016. Prinsip Kerja Motor Atau Mesin Diesel dan Cara Kerjanya.
Artikel. https://ardioktara.wordpress.com/2016/10/17/prinsip-kerja-motor-
atau-mesin-diesel-dan-cara-kerjanya/. 04 September 2021.
Bagia I. N., dan Parsa I. M. 2018. Motor-Motor Listrik : Untuk Mahasiswa dan
Umum. CV. Rasi Terbit, Kupang.
Fahrisal. 2016. Pembuatan Alat Uji Prestasi Mesin Motor Bakar Bensin Yamaha
Lexam 115 cc. Jurnal Mahasiswa Teknik. 4(2) : 1-8.
Nova A. R., Wigraha N. A., Dantes K. R. 2018. Pengaruh Pemotongan
Permukaan Penutup Ruang Bakar Pada Kepala Silinder Terhadap Daya Dan
Torsi Pada Motor Jupiter Z. JJTM. 6(1) : 31-40.
Prayoga D. 2020. Perancangan dan Pembuatan Mesin Peniris Minyak Bagian
Dinamis. Skripsi. Fakultas Teknik. Teknik Mesin.. Universitas Jember,
Jember.
Putra F. K., Safril, Leni D., Selviyanty V. 2019. Rancang Bangun Mesin Pengiris
Singkong. Jurnal Teknik Mesin. 12(1) : 19-23.
Samlawi A. K. 2018. Buku Ajar Motor Bakar : Teori Dasar Motor Diesel. Buku
Ajar. Fakultas Teknik. Teknik Mesin. Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.

Anda mungkin juga menyukai