Anda di halaman 1dari 10

KALKULUS INTEGRAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


M.Imron Rusyadi Simangunsong
Nim :(0305202126)
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Islam Negri Sumatra Utara
Jl.Wiliam Iskandar Ps.V,Medan Estate,
Kec.Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Sumatra Utara 20371
E;mail :rusadi0506@gmail.com

ABSTAK
Artikel ini bertujuan untuk mendapatkan pola pembelajaran pada mata kuliah kalkulus integral
sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mahasiswa ,mengetahui hasil belajar yang di
capai mahasiswa pada mata kuliah kalkulus integral ,penelitian dilaksanakan di prodi pendidikan
matematika uin sumatra utara,dengan subyek penelitian adalah mahasisiwa s-1 yang mengambil
mata kuliah kalkulus integral.Lingkungan belajar yang menyenangkan dipengaruhi oleh bahan ajar
yang disusun secara variativ dan inovativ dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik dan
meningkatkan minat belajar para mahasiswa,disi lain kalkulus integral masih menjadi salah satu
mata kuliah momok ,permasalahan bagi mahasiswa ,padahal mata kuliah ini berisi materi materi
dasar sebagai persyarat mata kuliah lain.Rancang bangun ajar bahan animasi untuk mata kuliah
integral perlu perlu untuk dikembangkan .Produk akhir yang di hasilkan memilii karakteristik yang
berbeda dari bahan ajar yang lain,diantaranya desain penyajian yang menekankan pada animasi
grafis ,beberapa bagian video dilengkapi dengan simulasi,contoh dari latihan soal,dan kita
berharap bahan ajar secara animasi ini dapat meningkatkan minat dan pemahaman mahasiswa pada
mata kuliah kalkulus integral

kata kunci :rencang bangun,pengembangan bahan ajar,kalkulus integral,animasi


PENDAHULUAN

Kalkulus integral merupkan mata kuliah yang masuk dalam kelompok mata kuliah wajib pada
program studi matematika dan bebrapa program studi teknik,dan biasanya mata kuliah ini di
programkan pada semester dua dengan bobot 3 hingga 4 sks,secara umum materi yang di pelajari
meliputi integra tak tentu,(anti turunan) teknik teknk peningtegralan integral tentu dan aplikasi
integral selama ini bahan ajar yang banyak digunakan untuk mata kuliah ini masih dalam bentuk
modul dan diktat hasil studi yang saya lakukan (2021) menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah seringkali disebabkan oleh faktor bahan ajar yang digunakan

METODE

Penilian ini merupakan kegiatan penelitian pengembangan yang dilakukan secara kelaborasi
antara dosen,teknisi dan tim pakar.Dosen dan teknisi berperan sebagai perancang dan
pengenmbang bahan ajar kalkulus integral berbasis animasi,sedangkan tim akar berperan sebagai
penilai kelayakan produlk.Dari kegiatan perancangan dihasilkan draf produk bahan ajar darf inilah
yang di uji cobakan dalam linkup laboratirium yang merupai kondisi lingkungan pembelajran
sesungguhnya.

PEMBAHASAN
INTEGRAL TAK TENTU

A.Turunan (differential)
Pembahasan tentang turunan tidak dapat dipisahkan dari pengertian tentang fungsi,baik
fungsi eksplisit maupun fungsi implisit.fungsi eksplisit adalah fungsi yangsecara umum
penulisanya dinyatakan dalam bentuk 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ),sedangkan fugsi implisit adalah fungsi yang
secara umum penulisannya dinyatakan dalam bentuk 𝑓(𝑥, 𝑦) = 0. (Lalu, 1983)

Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.

1. 𝑦 = 2 − √2 − 3𝑥
2. 𝑦 = 3𝑥 2 − 4𝑥 + 3
3. 𝑦 = √𝑥√𝑥√𝑥

4. 𝑥 2 = 𝑦 2 − 21 = 0
5. 𝑥𝑦2 = 𝑥 2 𝑦 − 2 = 0
6. 𝑥 2 − 2𝑥 + 4𝑦 − 5 = 0

Pada contoh diatas,fungsi no 1, 2, dan 3 adalah fungsi eksplisit, sedangkan contoh 4, 5, dan 6
adalah fungsi implisit, akan tetapi tidak semua fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit dapat
diubah dalam bentuk eksplisit. Perhatikan contoh 5 diatas selanjutnya dari fungsi fungsi tersebut
dapat ditentukan turunannya.

Definisi:

Turunan fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥 ) adalah fungsi lain yang dinotasikan dengan 𝑓(𝑥) dan didefinisikan oleh

𝑓(𝑥−∆𝑥)−𝑓(𝑥)
𝑓(𝑥 ) = lim ,asalkan limitnya ada
𝑛→∞ ∆𝑥

Misal (𝑥 = ∆𝑥 ) = 𝑡, 𝑚𝑎𝑘𝑎∆= 𝑡 − 𝑥

karena ∆𝑥 → 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡 → 𝑥

Sehingga definis turunan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk lain

𝐹(𝑇)−𝐹(𝑋)
𝐹[𝑋] = lim ,asalkan limitnya ada,
𝑇→𝑋= 𝑇−𝑋

𝑑𝑦 𝑑𝑓(𝑥)
notasi lain untuk turunan 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) dinyatakan dengan 𝑑𝑥 , 𝐷, 𝑓(𝑥 ), .
𝑑𝑥

Jika fungsi yang diketahui dinyatakan dalam bentuk implisit ,maka turunannya dapat
dilakukan dengan menggunakan kaidah diferensial yaitu dengan cara mendiferensialkan masing
masing variabel dalam fungsi tersebut.berikut ini diberikan beberapa contoh menentukan turunan
fungsi eksplisit dan implisit (A., 2017).

contoh 1

𝑑𝑦 𝑓(𝑥+∆𝑥)−𝑓(𝑥)
tentukan = lim
𝑑𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥
√𝑥+∆𝑥−√𝑥
= lim
∆→0 ∆𝑥

√𝑥+∆𝑥−√𝑥 √𝑥+∆𝑥+√𝑥
= lim ,
∆𝑥→0 ∆𝑥 √𝑥+∆𝑥+√𝑥

(𝑥+∆𝑥)−(𝑥)
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥{√𝑥+∆𝑥+√𝑥}

1
= lim
∆→0 √𝑥+∆𝑥+√𝑥

1
=
2√𝑥

3
2, 𝑦 + (Lalu, 1983)
(1+𝑥)

Berdasarkan definisi di atas diporelah:

𝑑𝑦 𝑓(𝑥 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑥)
= lim
𝑑𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥
3 3

(1+𝑥+∆𝑥) 1+𝑥
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥

3(1 + 𝑥 ) − 3(1 + 𝑥 + ∆𝑥)


= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥{1 + 𝑥)(1 + 𝑥 + ∆𝑥}

−3
= lim
∆𝑥→0 (1 + 1)(1 + 𝑥 + ∆𝑥)

3
= − (1+𝑥)2

Fungsi-Fungsi yang mepunyai turunan sebagaimana di jelaskan pada contoh diatas disebut
fungsi yang di ferensiable (dapat di turunkan ).dengan cara yang sama,jika 𝑦 = 𝑥 𝑛

Maka trurunannya di tentukan oleh :


𝑑𝑦 𝑓 (𝑥 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑥)
= lim
𝑑𝑥 ∆→0 ∆𝑥
(𝑥+∆𝑥)𝑛 −𝑥𝑛
= lim
∆→0 ∆𝑥

𝑛(𝑛−1 𝑛(𝑛−1)(𝑛−2) 𝑛−3


𝑥 𝑛 +𝑛𝑥 𝑛−1 ∆𝑥+ 2
𝑥 𝑛−2 (∆𝑥)2 + 3!
𝑥 (∆𝑥)3 +⋯+(∆𝑥)𝑛 −𝑥 𝑛
= lim
∆→0 ∆𝑥

𝑛(𝑛−1) 𝑛−2 𝑛(𝑛−1)(𝑛−2 𝑛−3


𝑛𝑥 𝑛−1 ∆𝑥+ 2!
𝑥 (∆𝑥)2 + 3!
𝑥 (∆𝑥)3 +⋯+(∆𝑥)𝑛
= lim
∆→0 ∆𝑥

𝑛(𝑛−1) 𝑛(𝑛−1)(𝑛−2)
= lim [𝑛𝑥 𝑛−1 + 𝑛𝑛−2(∆𝑥 ) + 𝑥 𝑛−3(∆𝑥 )2 +. . . +(∆𝑥 )𝑛−1]
∆→0 2! 3!

= 𝑛𝑥 𝑛−1
2
3, 𝑥 2 + 𝑦25 = 0 (Lalu, 1983)

Dengan mendiferensialkan masing masing variabel di peroleh :

𝑑{𝑥 2 }+d(𝑦 2 ) − 𝑑(25) =. ..

2 xdx + 2 ydy = 0
𝑑𝑦
𝑥+𝑦 =0
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝑥
=−
𝑑𝑥 𝑦

𝑑𝑦
4.Tentukan 𝑑𝑥 dari 𝑥 2 𝑦 + 𝑥𝑦 2 − 2 = 0

𝑑 (𝑥 2 𝑦) + 𝑑(𝑥𝑦 2) − 𝑑(2) = 𝑑(0)

(𝑥 2 𝑑𝑦 + 2𝑥𝑦𝑑𝑥) + (2𝑥𝑦𝑑𝑦 + 𝑦 2 𝑑𝑥 ) = 0

(2𝑥𝑦 + 𝑦 2 )𝑑𝑥 = +(2𝑥𝑦 + 𝑥 2 )𝑑𝑦 = 0

𝑑𝑦 2𝑥𝑦+𝑦 2
=−
𝑑𝑥 2𝑥𝑦+𝑥 2
Secara umum,misal 𝑢 = 𝑢(𝑥 ), 𝑣 = 𝑣 (𝑥 )𝑑𝑎𝑛 𝑤 = 𝑤(𝑥 ) adalah fungsi yang masing masing
dapat di turunkan dan c sebarang bilangan real,maka dengan definisi turunan dapat di tentukan
beberapa fungsi rumus umum turunan fungsi sebagai berikut

𝑑
1. (𝑐 ) = 0
𝑑𝑥
𝑑
2. (𝑥 ) = 1
𝑑𝑥
𝑑
3. (𝑥 𝑛 ) = 𝑛𝑥 𝑛−1
𝑑𝑥
𝑑 𝑑
4. (𝑢𝑛 ) = 𝑛𝑢𝑛−1 (𝑢 )
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑑 𝑑
5. (𝑢 + 𝑣 ) = (𝑢 ) + (𝑣 )
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑑 𝑑
6. (𝑢 − 𝑣 ) = (𝑢 ) − (𝑣 )
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑑 𝑑
7. (𝑢 ± 𝑣 ± 𝑤±. . . ) = (𝑢 ) ± (𝑤) ±...
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑑
8. (𝑐𝑢) = 𝑐 (𝑢)
𝑑𝑥 𝑑𝑥

INTEGRAL TENTU

𝒃
∫𝒂 𝒇(𝒙)𝒅𝒙 (yusak, 2018)

Integral tentu (dfinete integral )adalah bentuk integral yang variabel integrasinya memiliki
batasan.Bentuk tersebut biasanya disebut sebagai batas atas dan batas bawah.batas variabel
integrasi umunya ditulis dibagian atas dan dibagian bawah notasi integral tentu dari suatu fungsi
dapat ditulis seperti diatas.

Karena variabel integrasinya memiliki batas,maka hasil integral tentu merupakan suatu bilangan
yang pasti dan bukan merupakan penyelesaian umum seperti halya integral tak tentu.Lalu
bagaimana cara menetukan hasil integral tak tentu (Lia, 2012)

Aturan Dasar Integral Tentu


Pada notasi integral tentu terdapat dapat atas dan batas bawah untuk variabel integrasinya .Sesuai
dengan namannya,batasan tersebut berfungsi untuk membatasi nilai varaiabel dari fungsi yang
akan di integrasikan .Prinsipnya adalah dengan mensubsitusikan batas atas dan batas bawah pada
hasil integrasinya sehingga diperoleh sesuatu bilangan sebagai hasil integrasinya.

Jika dikaitkan dengan kurva dari suatu fungsi,maka integral tentu dapat di pandang sebagai luas
daerah bidang datar,tepatnya luas daerah di bawah kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥 ).Berdasarkan prinsip tersebut,
maka integral tentu dapat di selesaikan dengan aturan dasar berikut ini

𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑓 (𝑏)𝑏 = 𝐹 (𝑎) (Lalu, 1983)

KETERANGAN:

b = batas variabel integrasi

a = fungsi yang akan di integralkan

F(x) = fungsi yang akan di integralkan

dx = variabe integrasi

F(b)= nilai integral pada batas atas

F(a) = nilai integral pada batas bawah (Lalu, 1983)

CONTOH :

Diberikan fungsi f(x) = 𝑥 2.Tentukanlah integral dari f(x) untuk batas atas 3 dan batas bawah 2.

PEMBAHASAN

DIK :𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 , 𝑎 = 𝑏 = 3

3
DIT :∫2 𝑥 2 𝑑𝑥 = ⋯ ?

langkah pertama kita tentukan F(x)

→ 𝑓(𝑥 ) = 𝑓𝑥 2 𝑑𝑥

→ 𝑓(𝑥 ) = 1⁄(2 + 1 ). 𝑥 2+1


1 3
→ 𝑓 (𝑥 ) = .𝑥
3

1 3
→ 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥
3

Nilai f(x) untuk batas atas,subsitusi x = 3

1
→ 𝑓(3) = (3)3
3

1
→ 𝑓 (3) =
3.27

→ 𝑓 (3) = 9

Nilai f(x)untuk batas bawah,subsitusi x = 2

→ 𝑓(2) = 1/3(2)3

→ 𝑓(2) = 1/3.8

→ 𝑓(2) = 8/3

berdasarkan rumus integral tentu :

→ ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥 )]𝑎. 𝑏


𝑎

→ ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = [𝑓(𝑏)] − 𝑓 (𝑎)


𝑎

→ ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑓 (3) − 𝑓 (2)
2

→ ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 9 − 8/3
2

3
→ ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = (27 − 8)/3
2
3
→ ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 19/3
2

3
jadi, hasil dari ∫2 𝑥 2 𝑑𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 19/3

DAFTAR PUSTAKA
A., N. (2017, 3 6). rancang bahan ajar animasi aklkulus integral. Retrieved from
https:journal,unnes i,ac,id.
Lalu, S. (1983). kalkulus integral (edisi pertama ed.). yoyakarta: Prama publishing.
Lia, H. (2012). kalkulus integral oleh fermat, 7.
yusak, b. (2018). kalkulus integral. yogyakarta: cetakan pertama.

Anda mungkin juga menyukai