Anda di halaman 1dari 7

Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Bumi merupakan salah satu
planet yang ada di sistem tatasurya kita. Bumi didiskripsikan berbentuk bulat pepat dan
berputar pada poros pendeknya. Jari-jari bumi ± 6.370 km, yang terdiri dari benda padat
(batuan), benda cair, dan gas (udara). Bisa juga diartikan bahwa geologi adalah ilmu yang
mempelajari batuan karena unsur bumi yang terdiri dari benda padat (batuan), cair dan gas.
Sedangkan Batuan merupakan suatu bentuk padatan alami yang disusun oleh satu atau lebih
mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan
heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan
homogen (disusun oleh satu mineral atau monomineral). Tekstur dari batuan akan
memperlihatkan karakteristik komponen penyusun batuan, sedangkan struktur batuan akan
memperlihatkan proses pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan).
Batuan kristalin terbentuk dari tiga proses (fisika-kimia) dasar, yaitu kristalisasi dari suatu
larutan panas (magma), presipitasi dari larutan, serta rekristalisasi dari suatu bentuk padatan.
Proses-proses tersebut akan menghasilkan tipe atau produk akhir dari batuan sesuai dengan
kondisi atau tahapan pembentukannya, dan kadang-kadang muncul sebagai suatu produk
residual. Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikelompokkan sebagai batuan
beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

A. Batuan Beku

Batuan beku merupakan produk akhir dari magma, yang merupakan suatu massa larutan
silikat panas, kaya akan elemen-elemen volatil, dan terbentuk jauh di bawah permukaan
bumi melalui reaksi panas (fusion) dari massa padatan. Bagian dari pelarutan pada
bagian tengah lapisan kerak bumi (hasil dari magma primer), biasanya mempunyai
komposisi basaltik, dan muncul di permukaan bumi melalui proses erupsi membentuk
batuan volkanik atau ekstrusif, atau melalui pen-injeksian pada perlapisan atau rekahan-
rekahan dalam kerak bumi pada kedalaman yang bervariasi membentuk batuan
hipabissal (hypabyssal rocks). Magma-magma lain yang berasal dari larutan basaltik
yang melalui proses differensiasi kadang-kadang juga muncul ke permukaan bumi.

B. Batuan Sedimen
Karena adanya perubahan iklim (panas, dingin, kering, hujan) dan reaksi dengan zat-
zat lain yang ada di permukaan bumi, termasuk juga pembuatan manusia dan makhluk
hidup lainnya, maka batuan yang ada di permukaan bumi dapat berubah (terombak)
sehingga menjadi tidak kuat dan kompak lagi. Akibatnya batuan tersebut akan mudah
tererosi dan ter-transport oleh aliran sungai.

C. Batuan Metamorf
Batuan yang sudah ada/terbentuk, dapat juga mengalami perubahan menjadi batuan
lain oleh proses metamorfosa (suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas panas dan
tekanan yang tinggi). Karena perubahan temperatur, tekanan, atau temperatur dan
tekanan (secara bersama) akan merubah struktur dalam (kristal) dari mineral-mineral
yang menyusun batuan tersebut. Dalam proses metamorfosa ini dianggap tidak ada
penambahan unsur dari luar.

BATUAN BEKU

Jenis- jenis Batuan Beku


Batuan beku ternyata tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari
bernagai jenis. Lalu, apa saja yang merupakan jenis- jenis batuan beku ini? Sebenarnya jenis
bauan beku ini dapat diklasifikasi menurut bermacam- macam aspek, antara lain menurut
cara terjadinya, menurut kandungan SiO2 nya, dan juga menurut indeks warnanya. Untuk
lebih jelasnya, jenis- jenis batuan tersebut akan kita bahas satu per satu.

1. Klasifikasi batuan beku menurut cara atau proses terjadinya

Jika dilihat dari cara atau proses terjadinya, batuan beku ini dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yakni :

Deep seated Rock, yakni batuan beku yang terbentuk jauh di dalam lapisan atmosfer bumi.
Deep seated rock ini disebut juga dengan batuan plutonik. Batuan plutonik ini merupakan
batuan beku yang proses terbentuknya atau proses terjadinya ada di dalam dapur magma.
Dike rock, yakni batuan beku yang terbentuk di dekat permukaan. Dike rock ini juga batuan
beku gang atau korok. Batuan beku jenis ini merupakan batuan beku yang terbentuk di gang
ataupun celah- celah antar lapisan di dalam kulit bumi.
Effusive rock, yakni batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Effusive rock ini juga
disebut dengan batuan vulkanik atau batuan beku luar atau batuan lelehan. Batuan jenis ini
merupakan batuan beku luar yang proses pembentukannya berada di luar permukaan bumi
Itulah klasifikasi batuan beku berdasarkan proses atau cara pembentukannya yang terjadi di
dalam atau luar atau sela- sela permukaan bumi.

2. Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 nya

Selanjutnya adalah jenis batuan beku yang dibedakan berdasarkan kandungan SiO2nya. Jika
dilihat dari klasifikasi ini, batuan beku dibedakan menjadi empat macam, yakni:

Batuan beku asam. Batuan beku asam merupakan jenis batuan beku yang kandungan
SiO2nya lebih dari 66%. Contoh dari batuan ini adalah riolit.
Batuan beku intermediate. Batuan beku intermediate merupakan batuan beku yang
kandungan SiO2nya antara 52% hingga 66%. Contoh dari batuan ini adalah dasit.
Batuan beku basa. Batuan beku basa merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2nya
antara 45% hingga 52%. Contoh dari batuan ini adalah andesit.
Batuan beku ultra basa. Batuan beku ultra basa merupakan jenis batuan beku yang kandungan
SiO2 nya kurang dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt.
Itulah klasifikasi jenis- jenis batuan yang dilihat berdasarkan kandungan SiO2nya. Yakni
dilihat dari banyaknya kadar SiO2 yang terkadung di dalamnya.

3. Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warnanya

Selanjutnya adalah jenis- jenis batuan beku yang dilihat dari indeks warna batuan itu sendiri.
Jika dilihat dari klasifikasi sudut ini, batuan beku dibedakan menjadi 3 hingga 4 macam.
Mengapa 3 hingga 4 macam? Karena ada beberapa pendapat dari para ahli yang menyatakan
jenis- jenis dari batuan beku berdasarkan indeks warnanya ini.

Jenis- jenis Batuan Sedimen


Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat lainnya yang kemudian
mengalami erosi di tempat tertentu dan kemudian mengendap dan pada kahirnya menjadi
keras. Batuan sedimen ini biasanya bentuknya berlapis- lapis secara mendatar. Tahukah Anda
bahwa jenis batuan sedimen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis? Jenis- jenis
dari batuan sedimen ini diklasifikasikan menurut beberapa kategori. Banyak ahli yang
mengkategorikan atau mengjklasifikasikan jenis batuan ini dengan jumlah yang berbeda-
beda

Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-
batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada
keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan
mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan
lingkungan batuan asalnya terbentuk. Banyak mineral yang mempunyai batas-batas
kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur yang melebihi batas tersebut
maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral baru yang
stabil. Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi
oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-
pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses
metamorfisme.

Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh


beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ;

–          Komposisi mineral batuan asal

–          Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme

–          Pengaruh gaya tektonik


–          Pengaruh fluida

Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan menjadi


dua, yaitu :

–          Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan
diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.

–          Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-
mineral dalam batuan tersebut.

Jenis-jenis Metamorfisme
1. Metamorfisme kontak/termal

Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.
1. Metamorfisme regional

Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah
yang luas.
1. Metamorfisme Dinamik

Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.

Manfaat Batu Alam Dalam bidang konstruksi bangunan

1. 1. Untuk aplikasi eksterior bangunan. Karena memiliki sifat yang alami, batu alam
sangat ideal untuk aplikasi eksterior. Ia tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga
menjadikannya investasi seumur hidup. Beberapa penggunaan eksterior dari batu alam
termasuk bangunan façade, dinding, tangga, jalan setapak, monumen, patung, tugu
peringatan, taman, bangku taman, dan masih banyak aplikasi lainnya.
2. Untuk aplikasi interior bangunan. Batu alam memberikan kesan bangunan yang lebih
menonjol dan indah. Banyak yang beranggapan bahwa batu alam memiliki kualitas dan nilai
yang tinggi. Beberapa penggunaan interior bangunan seperti lobi gedung kantor, kamar
mandi, lantai, dinding, meja, dan masih banyak lagi.
3. Paving. Penggunaan batu alam juga dapat diaplikasikan untuk pembangunan trotoar
jalan atau paving.

Dalam bidang kesehatan

Berikut ini beberapa manfaat batu alam yang telah diteliti oleh sejumlah pakar dan ahli di
bidang kesehatan, geologi, hingga terapis:
1. Dapat membuang racun dalam tubuh. Para peneliti telah menyatakan bahwa beberapa
jenis batu alam seperti ruby, quartz, onix, dan giok memiliki kemampuan untuk
mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh.
2. Meningkatkan energi. Beberapa jenis batu alam dipercaya mampu memberikan efek
peningkatan energi dalam tubuh, sehingga dapat membantu tubuh agar tidak merasa cepat
letih serta meningkatkan semangat.
3. Mengatasi gangguan tidur. Jenis batu alam seperti tourmaline dipercaya mapu
mengatasi gangguan insomnia atau susah tidur
4. Meningkatkan konsentrasi. Beberapa peneliti dibidang geoscience menyatakan bahwa
salah satu jenis batu alam yang bernama saphire dapat memberikan efek peningkatan
peredaran darah ke otak, sehingga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
bagi pemakainya.
5. Mengatasi masalah impotensi. Quartz merupakan salah satu jenis batu alam yang
dipercaya mampu mempengaruhi tingkat reproduksi pada wanita, meningkatkan kualitas
hubungan suami istri, dan mampu mengatsi masalah impotensi.
6. Mengatasi depresi. Batu safir juga dipercaya mampu mengatsi masalah depresi,
memberikan efek tenang, serta menghilangkan kecemasan.

Dalam bidang kecantikan

Beberapa manfaat batu alam untuk perawatan kecantikan, antara lain :

1. Membuat kulit lebih putih. Facial dengan menggunakan batu alam seperti berlian
dipercaya mampu memutihkan kulit, mengatasi masalah kulit sensitif, mengatasi  kulit
kering, komedo, maupun strechmarks.
2. Melembutkan dan melembabkan kulit. Batuan alam jenis safir dipecaya mampu
memberikan kesan lembut dan menjaga kelembaban kulit. Cara penerapannya adalah
digunakan sebagai facial.
3. Mencegah penuaan dini. Facial dengan menggunakan batu alam jenis emerald, yaitu
batu alam yang berwarna hijau,batu ruby, maupun batu amber  dipercaya mampu membantu
pasokan energi untuk kulit dan sebagai penangkal radikal bebas yang dapat merusak kulit.
Hal ini bisa berfungsi untuk mencegah penuaan dini, serta membuat kulit lebih elastis.
4. Mengobati jerawat. Batu alam jenis emerald dan batu onyx juga dipercaya mampu
mengurangi kadar minyak di wajah, yang nantinya dapat membantu terhadap pengobatan
jerawat.

Manfaat di bidang pertanian

Batuan alam seperti batu gamping atau batu kapur memiliki kandungan senyawa kalsium
karbonat yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman. Ia dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan pupuk. Batu alam ini dapat membantu menetralkan ph dan
mengatur tingkat keasaman dalam tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Selain batu kapur, batu marmer pun juga dapat memberikan manfaatuntuk bidang pertanian,
karena adanya kandungan kalsiumdioksida yang mampu mengurangi tingkat keasaman dalam
tanah.
Manfaat di bidang peternakan

Batuan kapur juga merupakan sumber kalsium yang baik untuk hewan ternak. Untuk itu ia
sering digunakan sebagai campuran makanan pada hewan tersebut. Jenis batu alam lain yang
bisa dimanfaatkan sebagai campuran bahan pangan ternak adalah batu marmer. Kandungan
kalsium dalam batu ini dipercaya dapat memberikan tambahan kalsium yang diperlukan
untuk memproduksi telur pada ayam, serta produksi susu pada ternak sapi.

Dalam bidang industri

Manfaat batu alam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri seperti industri
pembuatan semen, karbit, kaca, bahan pemutih, sabun, keramik, dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-dasar Geologi Struktur, Departemen Teknik Geologi ITB. Bandung

Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist. Oxford Book Company. New Delhi.

Beiser, Arthur. “Concepts of Modern Physics” 5th Ed. International edition. McGraw-Hill, Inc. 1995.

Billings, M.P. 1977. Struktur Geologi.  Third Edition, and Pretice Hail Of India. New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai