“Static Routing”
DISUSUN OLEH
Nim : 1990343050
Nama Kelompok :3
Nilai :
Keterangan :
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi static routing menggunakan Packet Tracer
Mahasiswa dapat menjelaskan perintah – perintah yang digunakan pada konfigurasi
router
Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk
menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap
router yang terhubung pada jaringan tersebut.
Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada
setiap router.
Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi
pertukaran paket.
Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar
menukar paket.
Routing statis lebih aman
Administrator bebas menentukan jalur jaringan
Kekurangan Static Routing :
b) Dynamic Routing
Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan
untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router
yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya
selalu berubah sewaktu-waktu.
Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara
manual. Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa
berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router.
Routing dinamis mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk
meneruskan paket dari satu network menuju network lainnya. Administrator tidak bisa
menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah secara otomatis
berjalan.
IP Address Router 5 :
IP Address Router 7 :
Gambar 1.11. PC 0
Gambar 1.12. PC 1
Gambar 1.13. PC 2
Gambar 1.14. PC 3
Gambar 1.15. PC 4
Gambar 1.16. PC 5
Router 5 :
Router 7 :
VII. KESIMPULAN
Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan
tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi.
Jika ada perubahan pada static routing, maka administrator jaringan harus melakukan
setting ulang pada jaringan.
Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil,
Berhasilnya suatu routing static tergantung pada isian routing table
Static router memiliki kelemahan yaitu apabila jaringan terlalu besar maka akan
menyulitkan administrator untuk melakukan konfigurasi manual di setiap router
dengan mengetahui IP yang tidak sejaringan dan alamat IP router terdekat yang
dilalui. Hal tersebut juga menyusahkan administrator apabila terjadi perubahan
alamat IP karena harus diatur manual kembali.