Anda di halaman 1dari 7

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penulis memilih pendekatan kualitatif ini agar dapat

memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal

yang menjadi pokok pembahasan yang harus diketemukan jawabannya

dalam skripsi ini.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan “penelitian kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.1

Sejalan dengan hal tersebut, Kirk dan Miller memberikan definisi

bahwa “penelitian kualitatif ialah tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan istilah-istilah yang ditimbulkannya”.2

Dari kedua definisi di atas, maka penelitian tentang peranan dakwah

TGH Mustafa melalui majelis ta’lim ini akan menghasilkan deskripsi yang

jelas tentang peranan sang tuan guru tersebut, disamping itu data-data

hasil wawancara dari orang yang berkompeten dalam bidang kajian ini

1
Lexy J. Moleong, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, h. 3.
2
Ibid.

18
akan menjadi data yang harus dapat terkumpul dan untuk selanjutnya

diteliti dan dianalisis.

Menilik hal tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif sebagai

metode penelitian ini dengan harapan akan mendapatkan deskripsi yang jelas

tentang data serta informasi yang dibutuhkan agar tetap in fact, sesuai dengan

fakta yang ada, bukan rekaan semata.

B. Kehadiran Penelitian

Kehadiaran peneliti dalam sebuah penelitian kualitatif merupakan

sebuah keniscayaan, mengingat data atau informasi yang akan

dikumpulkan dari lapangan penelitian harus diambil. Dan dalam proses

pengambilan data tersebut, kehadiran peneliti di lokasi penelitian mutlak

adanya, karena secara langsung ia yang mengetahui jenis data yang akan

dikumpulkan.

Jika kehadiran peneliti ini tidak bisa dilaksanakan dengan baik, atau

hanya mengandalkan orang lain untuk mengumpulkan data, bisa jadi data

yang terkumpul tidak sesuai dengan topik pembahasan dalam penelitian.

Disinilah sudut yang penting untuk mengetahui bahwa peneliti mengerti

tentang apa yang dilaksanakan.

Dengan hadirnya peneliti di lokasi penelitian akan mempermudah

proses pengumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan masalah-

masalah yang diteliti, sehingga ketika sampai pada proses analisis data,

peneliti tidak mengalami kesulitan dalam memahami data yang ada.

19
Kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data,

baik yang berupa data sekunder maupun primer, sehingga apabila data

telah terkumpul, maka peneliti akan mempunyai bahan untuk dianalisis.

C. Sumber Data dan Jenis Data

Adapun sember data dalam penelitian ini adalah diperoleh dari orang

yang mempunyai kompetensi dalam bidang ini, seperti kalangan keluarga

yang memang mengetahui sepak terjang beliau (TGH Mustafa), para tokoh

masyarakat Desa Kediri dan semua unsur yang memang mempunyai

ikatan dengan beliau.

Adapun jenis data yang terkumpul adalah data primer dan data

sekunder. Data primer yang dimaksudkan di sini ialah data berupa buku,

tulisan, hasil wawancara, observasi dan dokumen yang berkaitan langsung

dengan topik pembahasan. Data hasil wawancara yang dimaksud adalah

hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait secara

langsung dengan peran TGH Mustafa. Sedangkan data sekunder adalah

data yang menguatkan data primer, dan hal ini bisa berupa buku-buku,

majalah, hasil buah pemikiran seseorang, kata-kata, tindakan dan lain

sebagainya.

D. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Interview (Wawancara)

Kegiatan wawancara biasanya identik dengan kegiatan jurnalistik

atau profesi kewartawanan, walaupun sebenarnya wawancara tidak

20
hanya dilakukan orang dalam rangka profesi jurnalistik saja.

Wawancara bisa dilakukan oleh siapa saja, apakah mahasiswa, pejabat

kantor dalam penerimaan karyawan, bahkan peneliti yang memang

menjadi sebuah keterampilan khusus dalam mengumpulkan data

penelitiannya..

Wawancara atau dalam bahasa Inggrisnya interwiew


adalah “suatu kegiatan berupa percakapan (tanya jawab/dialog)
antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang
diwawancarai (interviewe) atau nara sumber yang bertujuan
untuk mendapatkan informasi, penjelasan atau keterangan
tentang suatu masalah.3

Peneliti memilih metode wawancara karena dengan metode ini

akan mendapatkan informasi yang valid dan langsung dari sumbernya.

Dengan wawancara, peneliti dapat mengarahkan pembicaraan kepada

substansi penelitian, sehingga informasi yang dikumpulkan bukan

sekedar rekaan semata.

Adapun mengenai model wawancara yang peneliti gunakan ialah

wawancara bebas terpimpin, dimana dalam melakukan wawancara

peneliti tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok

persoalan dari fokus penelitian namun tetap menggunakan panduan

pokok-pokok masalah yang diteliti. Seirama dengan model wawancara

di atas, Opinion Interview juga akan peneliti gunakan. Wawancara ini

dilaksanakan demi mendapatkan pendapat dari sumber berita.4

3
Ahmad Y. Samantho, 2002, Jurnalistik Islami – Panduan Praktis bagi Para Aktivis
Muslim, Harakah, Jakarta, h. 126.
4
FX. Koesworo dkk, 1994, Dibalik Tugas Kuli Tinta, Yayasan Pustaka Nusatama,
Yogyakarta, h. 101.

21
Peneliti memilih metode wawancara karena dengan metode ini akan

mendapatkan informasi yang valid dan langsung dari sumbernya.

Dengan wawancara peneliti dapat mengarahkan pembicaraan kepada

substansi penelitian, sehingga informasi yang dikumpulkan bukan

sekedar rekaan semata.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung yang dimaksudkan disini ialah

dimana peneliti secara langsung ikut terlibat dalam obyek penelitian.

Maksudnya, peneliti bukan hanya mengamati dari jauh tentang peran

TGH Mustafa, tetapi secara langsung ikut terlibat dalam proses

pengumpulan data yang berupa pergaulan secara langsung dengan

santri-santri peninggalan beliau yang memang mengtehaui persn sang

tuan guru.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi mempunyai peranan penting dalam dunia penelitian,

penelitian yang dilakukan oleh peneliti biasanya hanya terbatas pada

satu bidang ilmu saja, semua pekerjaan dan layanan dokumentasi serta

data yang ada pada dokumen merupakan alat penting bagi peneliti.

Dokumentasi asal katanya adalah dokumen, yang berarti barang-

barang tertulis. Dalam melaksanakan metode ini peneliti memiliki

barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, foto,

diary, peraturan-peraturan dan lain sebagainya. Dokumen sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak

22
hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji,

menafsirkan bahkan untuk meramalkan.5

E. Analisa Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah, karena dengan analisislah data dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Untuk mengolah data yang sudah terkumpul, baik dari hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi, maka penulis akan menggunakan pola pikir atau

alur bahasa induktif dengan metode deskriptif.

Alur bahasa induktif penulis gunakan mengingat dalam proses

pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini berawal dari opini-opini khusus

yang kebanyakan bersumber dari hasil wawancara, kemudian ditarik beberapa

kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain pola pikir yang

penulis gunakan ialah memulai menganalisa data dari khusus ke umum.

Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Hal ini seirama dengan judul yang mengangkat tentang peran TGH

Mustafa dalam pembinaan umat. Dengan demikian peneliti akan

menggambrakan atau mendeskripsikan bagaimana peran sang tuan guru saat

itu dalam pembinaan umat serta kendala yang ditemui dalam pembinnan

umat.

5
Lexy J. Moleong, 2000, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, h. 161.

23
F. Keabsahan Data dan Temuan

Untuk menguji kreadibilitas data yang terkumpul, biasanya ada 7 cara

yang dipergunakan dalam sebuah penelitian, yaitu:

1. Perpanjangan keikutsertaan.
2. Ketekunan pengamatan.
3. Triangulasi.
4. Pengecekan sejawat.
5. Kecukupan referensial
6. Kajian kasus negatif.
7. Pengecekan anggota.6

Dari tujuh cara menguji keabsahan data di atas, peneliti hanya

menggunakan 4 metode yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan.

Dengan adanya perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam

melaksanakan penelitian dapat memberikan kemungkinan meningkatnya

mutu atau kualitas data yang dikumpulkan. Dengan cara ini pula, peneliti

mampu menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

2. Ketekunan Pengamatan

Dengan ketekunan pengamatan, maka secara langsung peneliti dapat melihat,

menyaksikan dan menganalisis bagaimana peran yang dilakukan oleh sang tuan

guru, dan untuk selanjutnya akan disjikan dalam bentuk deskripsi yang mudah

dipahami.

6
Ibid, hal. 175.

24

Anda mungkin juga menyukai