Makalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila
Oleh :
Kelompok 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penyusun, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak
akan sanggup untuk menyusun makalah dengan baik.
Penyusun juga berterima kasih pada Bapak Drs. Sri Wiratma M.Si selaku Dosen mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan dan membimbing kami dalam
penyelesaian tugas ini.
Adapun tujuan penyusun dalam menyusun makalah yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, dan juga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan
diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Makalah ini disusun oleh penyusun dari berbagai bahan referensi jurnal dan buku
yang berhubungan dengan judul makalah yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Penyusun berusaha se-objektif mungkin dalam
menyusun makalah yang sederhana ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik
konstruktif dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan demi penyempurnaan
makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.2 Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD NKRI Tahun 1945.......................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, Pancasila dalam Undang-Undang Dasar 1945 dimasukkan dan diberi
posisinya sebagai struktur tertinggi dalam NRI mengingat Pancasila merupakan dasar negara
yang sangat vital untuk bangsa ini. Nilai-nilai pada Pancasila juga dimasukkan ke dalam
batang tubuh UUD 1945 sebagai pengarah agar tidak melenceng dari tujuan dan keinginan
bangsa ini. Pembukaan UUD 1945 juga mencantumkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa ini
dan sebagai ideologi yang paling dibutuhkan untuk negara dan bangsa Indonesia.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini secara rincinya yaitu :
PEMBAHASAN
Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi
suasana kebatinan, cita-cita hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia.
Hubungan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dengan batang
tubuh UUD NRI tahun 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung
pengertian Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh
UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh
UUD NRI tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan
dijabarkannya pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari
Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita
hukum, tetapi telah menjadi hukum positif. Sesuai dengan Penjelasan UUD NRI tahun 1945.
Pembukaan mengandung empat pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang
tubuh. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut :
Pokok pikiran pertama menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan diterima
dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu negara yang melindungi bangsa Indonesia
seluruhnya. Negara, menurut pokok pikiran pertama ini, mengatasi paham golongan dan
segala paham perorangan. Demikian pentingnya pokok pikiran ini maka persatuan
merupakan dasar negara yang utama. Oleh karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga
Negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau
perorangan.
Pokok pikiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945
yang menegaskan tujuan atau suatu cita-cita yang hendak dicapai. Melalui pokok pikiran ini,
dapat ditentukan jalan dan aturan-aturan yang harus dilaksanakan dalam Undang-Undang
Dasar sehingga tujuan atau cita-cita dapat dicapai dengan berdasar kepada pokok pikiran
pertama, yaitu persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa pokok pikiran keadilan sosial
merupakan tujuan negara yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pokok pikiran ketiga mengandung konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa sistem
negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar ataskedaulatan rakyat
dan permusyawaratan perwakilan. Menurut Bakry (2010: 209), aliran ini sesuai dengan sifat
masyarakat Indonesia. Kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran ini merupakan sistem negara
yang menegaskan kedaulatan sebagai berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pokok pikiran keempat menuntut konsekuensi logis, yaitu Undang-Undang Dasar harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat
yang luhur. Pokok pikiran ini juga mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga mengandung
maksud menjunjung tinggi hak asasi manusia yang luhur dan berbudi pekerti kemanusiaan
yang luhur. Pokok pikiran keempat Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 merupakan asas
moral bangsa dan negara (Bakry, 2010: 210).
MPR RI telah melakukan amandemen UUD NKRI tahun 1945 sebanyak empat kali
yang secara berturut-turut terjadi pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000, 9 November 2001,
dan 10 Agustus 2002. Menurut Rindjin (2012: 245-246), keseluruhan batang tubuh UUD NRI
tahun 1945 yang telah mengalami amandemen dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:
2.2.3 Materi Lain Berupa Aturan Bendera Negara, Bahasa Negara, Lambang
Negara, dan Lagu Kebangsaan
1) Pasal 35 Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
2) Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
3) Pasal 36A Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
4) Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. Bendera, bahasa, lambang,
dan lagu kebangsaan merupakan simbol yang mempersatukan seluruh bangsa
Indonesia di tengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam
keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa, tak terkecuali bangsa dan
negara Indonesia (MPR RI, 2011: 187).
Dalam pengertian yang simbolik itu, bendera, bahasa, lambang, dan lagu
kebangsaan memiliki makna penting untuk menunjukkan identitas dan kedaulatan
negara dan bangsa Indonesia dalam pergaulan internasional.
2.3 Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa, Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit
yang menjiwai kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan
menjiwai segala urusan penyelenggaraan negara.
1) Agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan
2) Agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam
berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan negara dapat diwujudkan
sehingga secara bertahap dapat diwujudkan masyarakat yang makmur dalam keadilan dan
masyarakat yang adil dalam kemakmuran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara yang sangat penting untuk Indonesia. Pancasila
dijadikan sebagai dasar negara karena Pancasila merupakan cita-cita bangsa yang diinginkan
oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kemakmuran Indonesia. Nilai-nilai
Pancasila dimasukkan ke dalam UUD 1945 agar konstitusi Indonesia sesuai dengan ideologi
bangsa & negara Indonesia. Pancasila juga dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 yang
secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara RI.
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi
suasana kebatinan, cita-cita hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok
pikiran yang bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui
pasal-pasal UUD NRI tahun 1945. Dengan dijabarkannya pokokpokok pikiran Pembukaan
UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila
tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum positif.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua.
Adapun harapan dari kami adalah adanya saran maupun kritik yang dapat membagun bagi
penyusun untuk pembuatan tugas yang selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini juga bisa
dijadikan bahan pustaka bagi kampus kita yang tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Elly, M.Setiadi. 2005. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Gramedia.