1.
ADA kecenderungan para peserta tender menawar dengan harga yang
“sangat kompetitif”, peserta menawar < 80% HPS.
Penawaran < 80% HPS tidak akan menjadi keuntungan apabila hasil
pekerjaan tidak sesuai spesifikasi. Bahkan berpotensi menjadi
kerugian.
4
PERMASALAHAN UMUM • Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi
kewajaran harga untuk item pekerjaan
utama, bukan Item Mata Pembayaran
Item Pembayaran Utama
• Pokja Pemilihan tidak memperhitungkan
Item Bukan Mata Pembayaran Utama
dalam evaluasi kewajaran harga
Harga Satuan Pokja pemilihan melakukan evaluasi kewajaran
harga hanya pada item pekerjaan dengan harga
satuan dibawah 80% HPS saja, bukan sekurang-
kurangnya pada setiap item pekerjaan dalam
MPU
Perubahan Koefisien Pokja Pemilihan melakukan perubahan koefisien tanpa
klarifikasi ke Peserta dan tanpa dasar yang kuat
Contoh : penggantian koefisien thd penggunaan peralatan yg
berbeda
Pokja Pemilihan memperhitungkan keuntungan ketika menghitung total
Keuntungan harga hasil klarifikasi
5 Contoh : keuntungan peserta masih dihitung dalam AHSP hasil klarifikasi
APA KENDALA DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI KEWAJARAN HARGA?
Klarifikasi kewajaran harga membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk paket
1 – paket bangunan Gedung yang memiliki item pembayaran dengan jumlah banyak,
karena keharusan klarifikasi minimal seluruh mata pembayaran utama
Subyektivitas untuk memutuskan koefisien dan komponen yang dapat
2 diterima saat klarifikasi kewajaran harga (seperti: perbedaan
penggunaan peralatan, metode kerja, analisis produktifitas)