Anda di halaman 1dari 7

KEYNOTE SPEECH

EVALUASI KEWAJARAN HARGA


TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI
DR.PM
DIREKTUR PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
KONDISI EXISTING

1.
ADA kecenderungan para peserta tender menawar dengan harga yang
“sangat kompetitif”, peserta menawar < 80% HPS.

2. DEFACTO di lapangan berdasarkan pendampingan oleh Inspektorat


Jenderal untuk 84 paket pada tender dini TA 2021, ditemukan bahwa
23% pemenang tender menawar di bawah 80%;
MENGAPA PERLU EVALUASI KEWAJARAN HARGA?
Muncul pertanyaan:
Peserta menawar < 80% HPS mengapa harus di evaluasi kewajarannya?
Bukankah penawaran tersebut menguntungkan negara?

Dikatakan “menguntungkan” apabila pekerjaan tersebut nantinya


dapat diselesaikan secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu.

Penawaran < 80% HPS tidak akan menjadi keuntungan apabila hasil
pekerjaan tidak sesuai spesifikasi. Bahkan berpotensi menjadi
kerugian.

Untuk memperkecil risiko potensi kerugian tersebut, maka perlu


dilakukan evaluasi kewajaran harga pada saat tender.
3
APA TUJUAN EVALUASI KEWAJARAN HARGA?

Memastikan penyedia telah menyusun Analisa Harga Satuan Pekerjaan


sebagai dasar dalam menyampaikan harga penawaran

Mengklarifikasi koefisien dalam AHSP peserta dapat memenuhi


spesifikasi pekerjaan

Mengklarifikasi harga satuan dasar dalam AHSP peserta dapat


dibuktikan

Memastikan penawaran peserta adalah wajar, yaitu tetap


mendapatkan keuntungan

4
PERMASALAHAN UMUM • Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi
kewajaran harga untuk item pekerjaan
utama, bukan Item Mata Pembayaran
Item Pembayaran Utama
• Pokja Pemilihan tidak memperhitungkan
Item Bukan Mata Pembayaran Utama
dalam evaluasi kewajaran harga
Harga Satuan Pokja pemilihan melakukan evaluasi kewajaran
harga hanya pada item pekerjaan dengan harga
satuan dibawah 80% HPS saja, bukan sekurang-
kurangnya pada setiap item pekerjaan dalam
MPU
Perubahan Koefisien Pokja Pemilihan melakukan perubahan koefisien tanpa
klarifikasi ke Peserta dan tanpa dasar yang kuat
Contoh : penggantian koefisien thd penggunaan peralatan yg
berbeda
Pokja Pemilihan memperhitungkan keuntungan ketika menghitung total
Keuntungan harga hasil klarifikasi
5 Contoh : keuntungan peserta masih dihitung dalam AHSP hasil klarifikasi
APA KENDALA DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI KEWAJARAN HARGA?
Klarifikasi kewajaran harga membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk paket
1 – paket bangunan Gedung yang memiliki item pembayaran dengan jumlah banyak,
karena keharusan klarifikasi minimal seluruh mata pembayaran utama
Subyektivitas untuk memutuskan koefisien dan komponen yang dapat
2 diterima saat klarifikasi kewajaran harga (seperti: perbedaan
penggunaan peralatan, metode kerja, analisis produktifitas)

Peserta tidak bersedia menandatangani Berita Acara


3
Hasil Klarifikasi Kewajaran Harga

4 Peserta tidak hadir atau tidak memberikan tanggapan


atas permintaan klarifikasi/evaluasi Kewajaran Harga,
Pokja tidak berani tegas untuk menggugurkan
6 penawaran
TERIMA KASIH
DIREKTORAT PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
DIREKTORTAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PUPR

Anda mungkin juga menyukai