Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM BENGKEL ELEKTROMEKANIK

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


BENGKEL ELEKTROMEKANIK

Sari Tirta Mukti


2321600021

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021
Praktikum BENGKEL ELEKTROMEKANIK

2
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

I. Tujuan
1. Memahami serta menjelaskan pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dalam bengkel elektromekanik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak dari mengabaikan kesehatan dan
keselamatan kerja di dalam lingkup bengkel elektromekanik.
3. Mahasiswa dapat mencegah dan menghindari agar tidak terjadi akibat
yang tidak diinginkan dalam pekerjaan mekanik, terutama peralatan listrik yang
berbahaya.
4. Memberikan pedoman bagi laboran, dosen dan mahasiswa dalam kelancaran
proses penggunaan laboratorium/Bengkel untuk mendukung kegiatan praktikum

II. Dasar Teori Penunjang


Kesehatan kerja adalah kondisi Kesehatan pekerja bertujuan memperoleh
derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, dan maupun sosial melalui
pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960,
Bab 1 Pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan jasmani, rohani, dan
sosial. Keselamatan kerja adalah keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan
pekerjaan. Keselamatan bidang elektromekanik atau keselamatan kerja listrik adalah
keselamatankerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat
(lingkungan) dan cara-caramelakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan
kerja elektromekanik adalah untukmelindungi tenaga kerja atau orang
dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanyategangan listrik disekitarnya, baik
dalam bentuk instalasi maupun jarringPada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah
tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuksetiap orang yang menyediakan,
melayani dan menggunakan daya listrik. Undangundang no. 1 tahun 1970
adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnyatelah diatur pasal-
pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.Keselamatan dan
kesehatan kerja adalah upaya menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun
rohani dengan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran,
peledakan, dan pencemaran lingkungan. Keselamatan bidang elektromekanik berarti
menjaga agar tidak terjadi kecelakaan, dimana tersangkut pekerjaan mekanik dan
elektrik. Hal ini mempunyai dua hal aspek pokok yaitu:
a. Menjaga agar tidak terjadi akibat yang tidak diinginkan dalam pekerjaan
mekanik, seperti pengguaan mesin potong plat, mesin bor, mesin lipat, dan
mesin las listrik.
b. Menjaga agar tidak ada penggunaan peralatan listrik yang tidak sengaja ada
kebocoron arus listrik terkait tahanan isolasinya yang rusak.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan dan
perawatan sementara yang dilakukan kepada korban kecelakaan di tempat kerja
menggunakan peralatan sederhana sebelum korban mendapatkan pertolongan yang
sempurna. Meski hanya menggunakan peralatan sederhana, P3K bisa menjadi salah
satu solusi untuk memberi pertolongan secara cepat dan tepat.

III. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan

No Nama Peralatan Jumlah Satuan


1. Helm Proyek 1 Buah
2. Sumbat Telinga 1 Pasang
3. Masker 1 Buah
4. Kacamata 1 Buah
5. Baju kerja 1 Buah
6. APD
7. Sarung Tangan 1 Pasang
8. Sepatu Safety 1 Pasang
9. Kotak P3K 1 Pasang
10. Gelang Antistatis 1 Pasang
B. Bahan

Obat-obat P3K:
- Obat pelawan rasa sakit (asetosal, antalgin, dsb)
- Obat pelawan mulas-mulas dan sakit perut (papaverin, S.G, dsb)
- Obat pelawan pedih-pedih di perut (promag,dsb)
- Norit
- Obat anti allergi (anti histaminika)
- Amonia cair 25% (untuk membangunkan orang pingsan)
- Mercurochroom
- Obat tetes mata (larutan sulfas 1⁄2-2%)
- Salep mata ber-antibiotika
- Salep boor
- Salep antihistaminika
- Obat gosok, atau balsem
- Rivanol 1/1000
- Salep sulfa
- Antiseptika (betadine,phisohex,dettol,dsb)
- Tablet garam (garam dapur)
- Ephedrine (untuk sesak nafas)
- Oralit (puyer garam untuk berak-berak)
IV. SOP(Sandart Oprasional Kerja)

Garis Besar Prosedur :


A. Prosedur Kerja
1) Memasuki laboratorium, Praktikan wajib mengenakan pakaian yang rapi
dan sopan serta mengenakan sepatu (tidak diperkenankan memakai sandal
jepit di dalam laboratorium)
2) Letakkan tas di tempat yang disediakan dan bawalah hanya buku
penuntun praktikum, buku kerja, alat tulis dan kalkulator
3) Selama praktikum, Praktikan tidak boleh makan dan minum di
dalam laboratorium.
4) Tidak diperkenankan merokok di dalam laboratorium.
5) Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan,
goresan atau pada badan alat praktikum maupun fasilitas lainnya yang ada
pada laboratorium.
6) Melakukan praktikum pada meja praktikum yang telah disediakan.
7) Kerjakan praktikum sesuai petunjuk dalam buku penuntun praktikum
dan berdasarkan keterangan dosen atau asisten
8) Saat menggunakan peralatan laboratorium, ikutilah petunjuk
penggunaan laboratorium sesuai petunujk masing-masing peralatan.
9) Praktikan bertanggung jawab penuh terhadap peralatan laboratorium
yang digunakan.
10) Jika Praktikan merusakkan peralatan laboratorium, maka praktikan
wajib memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut dengan peralatan
yang baru yang jenis dan fungsinya sama (tidak boleh diganti dengan
peralatan bekas)
11) Selesai melakukan praktikum, praktikan meletakkan kembali peralatan
praktikum pada tempatnya dan merapikan kembali tempat yang digunakan
seperti semula.
12) Dosen Penanggung Jawab Praktikum diwajibkan mengisi BERITA ACARA
PRAKTIKUM setelah kegiatan praktikum dilaksanakan. Adapun form
Berita Acara Praktikum dapat dilihat pada Form-LTE05 pada lampiran SOP
ini

B. PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1) Sebelum mulai praktikum, praktikan memahami tata tertib dan
keselamatan di laboratorium.
2) Mengetahui tempat dan cara penggunaan peralatan laboratorium.
3) Memperhatikan dan mempelajari tempat-tempat sumber listrik (stop
kontak dan circuit breaker dan cara menyala-mematikannya.
4) Praktikan harus memperhatikan dan mentaati peringatan (warning)
yang biasa tertera pada badan peralatan praktikum.
5) Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya,
laporkan pada laboran.
6) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya
listrik (sengatan listrik) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang
terkelupas.
7) Keringkan bagian tibuh yang basah, misalnya keringat atau sisa air wudlu.
8) Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.
9) Jika terjadi kecelakaan akibat bahaya listrik, berikut ini adalah hal-hal
yang harus diikuti praktikan :
a) Jangan panik
b) Matikan semua peralatan elektronik dan sumberlistrik dimeja
masing- masing dan di meja praktikum yang tersengan arus listrik.
c) Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri
dari sumber listrik
d) Beritahukan dan minta bantuan kepada laboran, praktikan lain dan
orang disekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik.
10) Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek ap, gas, dll) ke
dalam ruangan laboratorium bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
11) Jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan api, percikan api, atau
panas yang berlebihan.
12) Jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan bahaya api atau panas
berlebih pada diri sendiri atau orang lain.
13) Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap
aktivitas dilaboratorium.
14) Jika terjadi kecelakaan akibat bahaya listrik, berikut ini adalah hal-hal
yang harus diikuti praktikan :
a) Jangan panik
b) Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja
masing- masing.
c) Beritahukan dan minta bantuan laboran, praktikan lain dan
orang disekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih
d) Menjauh dari ruang praktikum
15) Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke
ruang praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan
16) Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll
17) Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan
dapat melukai.
18) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau
orang lain.
V. Isi dan kesimpulan vidio
Vidio 1
• Kebersihan lingkungan perlu di perhatikan guna meningkatkan produktivitas para
pekerja terutama kamar mandi/toilet
• Kotak P3K dan APAR(alat pemadam api ringan) harus di tempatkan di tempat yang
mudah di akses
• Simbol rambu rambu yang perlu diperhatikan yaitu perintah/larangan simbol
berbentuk lingkaran putih dengan garis tepi merah/biru,waspada berbentuk segitiga
kuning dengan garis tepi hitam,informasi berbentuk kotak atau bujur sangkar dengan
warna hijau atau merah atau putih dengan garis tepi hitam

• APD(alat pelindung diri):


o Sepatu safety
o Rompi safety
o Helm safety/proyek
o Masker
o Kacamata
o Sarung tangan
o Sabuk pengaman/safety belt

Kesimpulan:
Di vidio pertama kita dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya K3 pada suatu
profesi pekerjaan, terutama pekerja lapangan yang langsung bersinggungan dengan
alat dan material karena efek dari pelaksanaan K3 dapat mengurangi risiko
kecelakaan fatal dalam sebuah pekerjaan, dan dalam vidio tersebut kita dapat
mengetahui APD apa saja yang di perlukan dalam suatu pekerjaan lapangan.
Vidio 2
• Alat Pelindung Diri
o Helm safety
o Sepatu safety
o Sabuk pengaman / safety belt
• Menggunakan alat yang safety bukan alat seadanya
• Waspada / tidak ceroboh dan meremehkan efek samping dari pelanggaran K3
• Merapikan atau membersihkan material yang tidak terpakai agar tidak terjadi
penumpukan material yang mengakibatkan sepitnya ruang untuk bekerja dan menjadi
sumpek,
• Menyediakan jalur evakuasi bagi para pekerja agar supaya pada saat ada suatu hal
yang tidak di inginkan semisal terjadi kebakarn, para pekerja dapat melarikan diri
dengan cepat dan selamat
• Menggunakan alat bantu se efisien mungkin
• Tidak memaksakan mengangkat beban yang terlalu berat sendirian
• Membedakan jalur kendaraan pengangkut material dan para pekerja supaya tidak
terjadi kecelakaan yang mengakibat kan kerugian bagi para pekerja dan perusahaan
• Menyediakan tempat istirahat dan makan bagi para pekerja
• Tidak membuang sampah sembarangan
• Mengembalikan atau merapikan semua peralatan yang telah di gunakan ke tempat
semula dan mengunci semua pintu dan jendela supaya tidak terjadi hal hal yang tidak
di inginkan
Kesimpulan
• Dari semua hal yang di tujukan pada vidio tersebut merupakan suatu tindakan
pelaksanaan Prosedur SOP pekerjaan dengan maksud mengurangi atau
menghilangkan kecelakaan dan hal hal buruk yang dapat terjadi saat bekerja.

Vidio 3
• Menjelaskan tentang potensi bahaya
o Jatuh dari ketinggian
o Jatuh tergelincir
o Luka
o Terkilir/salah urat
o Gangguan penglihatan & pernapasan
• Cara mencegah dan mengurangi potensi bahaya
o Pemakaian APD
▪ Baju kerja over all/baju kerja
▪ Helm
▪ Sepatu safety
▪ Masker
▪ Kacamata
▪ Sarungtangan
o Teknik bekerja di ketinggian
▪ Harus memperhatikan sudut peletakan tangga, yang ideal nya adalah
75
▪ Jangan meraih sesuatu di luar titik berat tangga yang dapat
menyebabka ketidakseimbangan dan akhinya akan terjatuh.
o Teknik pengangkatan beban
▪ Pastikan punggung tidak membungkuk dan harus tegak lurus
▪ Selalu membagi beban dengan se imbang
▪ Apabila ada alat pengangkat beban seperti willbero/arco, Anda dapat
menggunakan alat tersebut untuk mengangkat beban tetapi harus sesuai
porsinya dan tidak berlebihan juga.
Kesimpulan
• Dalam vidio tersebut menjelaskan instruksi K3 dan tips and triks untuk mencegan
atau mengurangi potensi bahaya.
VI. Daftar Pustaka

Yuliani HR. “E-Learning Keselamatan dan Kesehatan Kerja” 2014


Endro wahjono, SST,MT. “ BENGKEL ELEKTROMEKANIK VL0307”
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-PENS, Surabaya 2013.”Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja” https://tumpi.id/pertolongan-
pertama/. https://www.coursehero.com/file/73554001/LapAkhirPrak2docx/
https://dokumen.tips/engineering/standar-operasional-prosedur-
laboratoriumbengkelworkshop-teknik-elektro-politeknik.html
https://www.youtube.com/watch?v=Y66S1fpJOG8
https://www.youtube.com/watch?v=Y66S1fpJOG8
https://www.youtube.com/watch?v=Y66S1fpJOG8

Anda mungkin juga menyukai