Analisa Model Bisnis Pada Restoran Papar 4665e4e1
Analisa Model Bisnis Pada Restoran Papar 4665e4e1
1, (2016) 823
terencana maka pelaku bisnis harus membuat model Retensi Konsumen, Peningkatan Penjualan. (Osterwalder
bisnis sesuai segmen yang dituju. & Pigneur, 2010. p 28)
5. Revenue streams adalah arus pendapatan yang diterima
2. Value Proposition adalah suatu nilai tambah perusahaan organisasi atau perusahaan dari setiap segmen pelanggan.
yang ditawarkan ke pelanggan. Osterwalder dan Pigneur Nilai apa yang dapat ditawarkan agar pelanggan bersedia
(2010, p. 22). Terdapat beperapa hal yang memberikan untuk membayar, bagaimana cara pembayaran, dan cara
value proposition yaitu : pembayaran apa yang mereka lebih sukai. Beperapa cara
x Newness (kebaruan): Produk baru yang belum ada di untuk menghasilkan pendapatan:
pasaran dan mempunyai keunikan sehingga menarik x Penjualan Produk : Pendapatan penjualan atas produk
pasar. fisik yang dijual pada konsumen.
x Performance (peforma): Meningkatkan peforma kualitas x Biaya Pemakaian: Pendapatan atas berapa lama/ banyak
produk dan layanan. servis yang digunakan pelanggan
x Customization: Produk dan jasa disesuaikan sesuai x Biaya Langganan: Pendapatan perusahaan yang diperoleh
kebutuhan atau permintaan khusus dari pelanggan. melalui penjualan yang berkelanjutan.
x Getting the Job Done: Nilai dapat diberikan dengan cara x Lending/ Renting/Leasing: Pendapatan yang diperoleh
membantu meyelesaikan masalah pelanggan. dengan meminjamkan/ menyewakan barang kepada
x Design: Tampilan memberikan nilai tambah pada produk. pelanggan
x Brand/ Status: Pemberian brand dapat meningkatkan nilai x Lisensi: Pendapatan yang didapat atas pemberian hak
suatu produk atau layanan. intelektual oleh perusahaan.
x Price: Memberikan harga yang lebih rendah dari pesaing x Biaya Jasa Perantara: Pendapatan yang didapat atas
dengan barang/ jasa yang berkualitas sama, dapat layanan perantara
memuaskan pelanggan yang sensitif terhadap harga. x Iklan: Pendapatan yang didapat karena mengiklankan
x Cost Reduction (Reduksi Biaya): Membantu pelanggan suatu barang atau jasa.
untuk mereduksi biaya adalah suatu nilai tambahan. 6. Key Resource (faktor kunci) mendeskripsikan asset-aset/
x Risk Reduction (Reduksi Resiko): Meminimalisir resiko sumber daya penting yang membentuk model bisnis
dalam pembelian barang. perusahaan. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p.34). Setiap
x Accessiblity: Memberikan kemudahan pada pelanggan model bisnis memerlukan sumber daya untuk
untuk mengkases produk/jasa memberikan suatu nilai menjalankan aktivitas mereka. Sumber daya tersebut
tambahan. adalah poin penting untuk menciptakan nilai, membina
x Kenyamanan/ Kegunaan: Menjadikan produk/ jasa lebih relasi pada pelanggan dan mendapatkan pendapatan.
nyaman untuk digunakan akan memberikan nilai 7. Key activity merupakan aktifitas kunci dalam
tambahan. menjalankan model bisnis perusahaan untuk menciptakan
3. Chanel adalah bagaimana cara dan wadah dalam suatu produk dan jasa. Kegunaan Key Activity adalah untuk
organisasi untuk dapat berkomunikasi kepada menciptakan dan menyampaikan value proposition,
pelanggannya dalam menyampaikan Value proposition menjangkau pasar, menjaga relasi pelanggan, dan
perusahaan (Osterwalder & Pigneur 2010, p. 26). mendapat profit. Setiap model bisnis memiliki Key
Channels meliputi cara-cara meningkatkan kesadaran, activity yang berbeda. (Osterwalder & Pigneur, 2010,
memudahkan pelanggan menilai, membantu pelanggan p.36).
membeli produk atau jasanya, menyampaikan 8. Key partnership mendeskripsikan jaringan pemasok dan
produk/jasanya, dan memberi bantuan pasca pembelian mitra bisnis yang membuat model bisnis berjalan. Karena
(Osterwalder dan Pigneur, 2010). Fase dalam channel: dalam suatu bisnis dibutuhkan kerja sama dengan pihak
x Awareness (kesadaran): Bagaimana meningkatkan lain untuk dapat berjalan. Perusahaan dapat membuat
kesadaran pelanggan mengenai produk dan jasa kerjasama aliansi kepada para rekan kunci untuk
perusahaan. mengoptimalkan bisnis, meminimalisir resiko, dan
x Evaluasi: Bagaimana membantu pelanggan untuk mempunyai daya saing yang lebih tinggi dari pesaingnya.
mengevaluasi nilai proposisi perusahaan. (Osterwalder & Pigneur, 2010 p. 38). Terdapat 4 kategori
dalam tujuan untuk bermitra(Tim PPM Manajemen, 2012
x Purchase (Pembelian): Bagaimana cara pelanggan dapat
p. 204):
membeli produk dan servis yang ditawarkan perusahaan.
x Kemitraan untuk tujuan optimasi operasi, dimana
x Delivery: Mengkomunikasikan nilai proposi perusahaan
sebagian kegiatan diserahkan kepada mitra.
ke pelanggan.
x After Sales: Bagaimana perusahaan memberikan layanan x Kemitraan dengan tujuan mendapatkan sumber daya yang
tidak dimiliki.
setelah penjualan.
4. Customer relationship menggambarkan tipe hubungan x Kemitraan dengan tujuan mendapatkan pengetahuan
yang dibangun antara perusahaan dengan pelanggan pada secara organisasi, dimana organisasi yang mempunyai
segmen tertentu. Perusahaan harus mempunyai cara pengetahuan bekerjasama dengan organisasi lainnya yang
dalam membangun hubungan seperti apa untuk pelanggan membutuhkan pengetahuan.
tertentu. Dalam menjalin hubungan yang baik perlu x Kemitraan untuk tujuan akusisi pasar, baik untuk
diperhatikan ketiga faktor, yaitu: Akusisi Konsumen, mengembangkan atau membuka pasar baru.
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 825
9. Cost structure adalah semua biaya untuk pengoprasian SWOT terhadap 9 elemen pada Busines Model Canvas
model bisnis perusahaan. Biaya dapat diperhitungkan restoran. Sembilan elemen yang terdiri dari customer
dengan baik setelah perusahaan dapat menentukan biaya segments, value propositions, channels, customer
sumber daya, aktifitas utama dan biaya kemitraan. relationships, revenue streams, key resources, key activities,
(Osterwalder & Pigneur, 2010 p. 41) key partnerships, cost structure. Untuk akhirnya dapat
x Fixed Cost (Biaya Tetap): Biaya yang tetap ada dalam merencanakan strategi pengembangan model bisnis baru yang
memproduksi barang tanpa dipengaruhi oleh volume sesuai pada restoran Paparia Kitchen. Jenis data yang
aktifitas atau produk yang dihasilkan.Biaya seperti: biaya
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
sewa gedung, gaji pegawai bulanan.
x Variable Cost: Biaya yang tercipta sesuai besar kecil Langkah-langkah men-design Business Model Canvas:
jumlah volume barang/ produk yang dihasilkan.
Menurut Tim PPM Manajemen (2012, p. 19), terdapat 4 Menurut Tim PPM Manajemen (2012) terdapat tiga langkah
manfaat ketika kita menggunakan suatu model bisnis yaitu: dalam mendesain Business Model Canvas (BMC) yaitu
sebagai berikut:
x Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil
keputusan di perusahaan untuk melihat hubungan logis x Memetakan model bisnis berdasarkan sembilan
antara masing-masing komponen dalam suatu bisnis, komponen dalam business model canvas sesuai dengan
sehingga dapat menghasilkan nilai bagi konsumen juga kondisi model bisnis yang sebenarnya terjadi di
nilai bagi perusahaan. perusahaan saat ini .
x Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji x Analisis SWOT(Strength, Weakness, opportunity,
konsistensi hubungan antar komponennya. Sebagai Threads)
contoh, jika sebuah restoran ingin menjual makananƒ Analisis SWOT dilakukan pada masing-masing 9 komponen
dengan harga yang tinggi. Maka restoran tersebut harus perusahaan yang sebelumnya sudah dipetakan dalam BMC.
mempunyai keunggulan. Sebagai contoh, pada elemen customer segments jika
x Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjaga
pasar dan asumsi yang digunakan saat mengembangkan pelanggannya untuk setia menggunakan produk/ jasa
bisnis. perusahan. Maka hal ini dapat diklasifikasikan sebagai
x Model bisnis digunakan untuk menunjukan suatu kekuatan (strength) perusahaan. Namun jika ternyata
perubahan yang dilakukan dan konsekuensinya. Dengan perusahaan tidak dapat menjaga pelanggannya dan akhirnya
berjalannya waktu, model bisnis pasti berubah. Baik pelanggan mudah berpaling ke pesaing perusahaan, maka
dikarenakan inisiatif perusahaan maupun tekanan dapat dikatakan sebagai kelemahan (weakness). Jika
perubahan dari luar perusahaan itu sendiri. perusahaan dapat melayani customer segment baru yang
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi model bisnis berpotensi dapat dikategorikan sebagai peluang (opportunity).
Paparia Kitchen dengan Business Model Canvas dan membuat Di lain pihak, apabila pesaing baru muncul yang dapat
New Business Model Canvas bedasarkan analisis SWOT pada mengancam customer segment organisasi, hal ini dapat
9 elemen Business Model Canvas saat ini. dikategorikan sebagai kelemahan (threats).
x Melakukan penyempurnaan model bisnis dan atau
membuat prototipe.
Hasil analisis SWOT kemudian digunakan untuk dua
jenis tujuan. Yang pertama menyempurnakan Business Model
II. METODE PENELITIAN (BM) yang ada saat ini, dan yang kedua melahirkan prototipe-
prototipe BM yang baru. Evaluasi perlu dilakukan supaya
organisasi dapat mendeteksi masalah dalam model bisnis yang
Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. dijalankan. Evaluasi sebaiknya dilakukan secara reguler agar
(Azwar, 2005). Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk dapat mencegah dan mendeteksi masalah pada tahap awal.
memahami fenomena mengenai apa yang dialami subjek
SWOT
penelitiannya, dimana penelitian menghasilkan data kualitatif
yang bersumber dari motivasi, perilaku, perkataan, dll oleh SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness,
narasumber yang diamati (Moleong, 2014, p.6). Opportunity, Threads. Sesuai singkatannya, analisis SWOT
mengevaluasi perusahaan melalui ke 4 aspek tersebut. SWOT
Sedangkan deskriptif adalah penelitian untuk mendeskripsikan
menganalisa faktor eksternal dan internal yang terjadi dalam
fenomena yang terjadi akibat manusia dan fenomena alamiah.
perusahaan. (Kotler & Keller 2012, p. 70)
Penelitian yang berusaha untuk menggambarkan situasi dan
kejadian yang ada tanpa turut campur tangan. (Azwar, 2005). 4 Aspek dalam SWOT:
Peneliti akan memakai metode Business Model Canvas a. Strength (Kekuatan): Faktor internal yang mendukung
untuk menjabarkan model bisnis yang berlangsung pada perusahaan. Dapat berupa sebagai sumber daya, keahlian,
restoran saat ini. Kemudian akan dianalisa dengan metode atau kelebihan lain yang bisa diperoleh berkat sumber
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 826
keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik Customer Segments Paparia Kitchen adalah pengunjung
antara buyer dengan supplier. Maspion Square mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, dan
b. Weakness (Kelemahan): Faktor internal yang orang tua pada kalangan ekonomi menengah ke bawah.
menghambat perusahaan. Dapat berupa fasilitas yang
tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan Value Proposition
mengelola, keahlian pemasaran dan citra perusahaan.
c. Opportunity (Kesempatan): Faktor eksternal yang Value Proposition yang ditawarkan Paparia Kitchen
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dapat adalah:
berupa perubahan kebijakan, perubahan persaingan,
perubahan teknologi dan perkembangan hubungan x Memberikan makanan dengan kualitas yang baik dan
supplier dan buyer. enak namun tetap pada harga dibawah harga restoran
d. Threat (Ancaman): Faktor eksternal yang menghambat lainnya di Maspion Square.
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dapat berupa x Pada layanan, dalam hal penyajikan makanan, Paparia
masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, Kitchen dapat menyajikan makanan secara cepat.
meningkatnya bargaining power daripada supplier dan Restoran juga sanggup untuk dapat menerima order yang
buyer utama, perubahan teknologi serta kebijakan baru. mendadak dan mengerjakannya dalam waktu beperapa
Sumber data yang digunakan pemilik adalah primer dan jam saja.
sekunder. Data primer didapatkan dari dokumentasi langsung x Paparia Kitchen menawarkan costumization pada pesanan
berupa foto yang dilakukan oleh peneliti. makanan dalam jumlah yang besar. Yang artinya
pelanggan dapat memesan makanan dengan lauk yang
Untuk data sekunder, peneliti mengambil informasi dari dapat diganti, khusus untuk pemesanan dalam jumlah
dokumen-dokumen, dalam penelitian ini data sekunder yang yang banyak.
diperlukan berupa informasi perusahaan misalnya menu x Pemilik men-design tempat dengan konsep kafe, untuk
produk. menarik pelanggan dewasa dan remaja.
Channel
Metode penentuan informan yang digunakan
Cara konsumen menikmati produk dari Paparia Kitchen adalah
penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, yaitu
dengan membeli secara langsung pada restoran yang berlokasi
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
di Maspion Square, yang kedua adalah pelanggan bisa
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalkan orang tersebut
yang dianggap paling tahu mengenai apa yang kita tanyakan memesan lewat telepon/ Blackberry Messenger, kemudian
akan disiapkan oleh Paparia Kitchen dan sewaktu pelanggan
(Moleong, 2014, p. 224).
datang, bisa langsung diambil pesanannya.
Pengumpulan data akan dilakukan dengan tehnik
Pemilik Paparia Kitchen menggunakan brosur, banner, dan
wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengum-
spanduk untuk meningkatkan kesadaran akan produknya
pulan data untuk mengetahui hal-hal mendalam dari responden
kepada pelanggan. Brosur dibagikan kepada pengunjung
(Sugiyono, 2014, p. 316). Dimana wawancara akan dilakukan
Maspion Square, pegawai toko lain, dan penyelengara-
pada pemilik, 2 orang pelanggan dan 2 orang manajer Paparia
penyelenggara even di Maspion Square. Sang pemilik
Kitchen
memakai strategi jemput bola, dimana beliau terjun langsung
Pengujian keabsahan data digunakan untuk memeriksa apa- membagikan brosur dan mengajak calon kosumen untuk
kah data yang didapat valid/ kredibel. Metode yang akan mencoba makan di Paparia Kitchen. Saat ini Paparia Kitchen
digunakan adalah trianggulasi sumber yaitu pengumpulan data menggunakan saluran sendiri untuk menjangkau
dari berbagai sumber data dan mengecek apakah data dari konsumennya.
sumber data yang berbeda itu kredibel (Sugiono, 2014, p.
Customer Relationship
327).
Pemilik Paparia Kitchen mempromosikan sendiri dan
Analisis data dengan model Miles dan Huberman yang
mengajak orang-orang untuk mencoba makan di restorannya.
dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kombinasi oleh
Beperapa minggu sekali pemilik akan berkeliling di dalam
Sugiyono. Terbagi menjadi 3 bagian yaitu reduksi data,
penyajian data, dan Penarikan kesimpulan dan Verivikasi. Maspion Square untuk mengajak pengunjung Maspion Square
makan di restorannya. Hubungan dibangun melalui kesediaan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pemilik untuk mau berbicara pada pelanggan yang datang,
Model bisnis Paparia Kitchen akan dideskripsikan dengan membina relasi. Yang semakin lama akan menyebabkan
metode Business Model Canvas dimana terdapat 9 elemen pemilik dan pelanggan menjadi saling mengenal satu sama
yaitu: lain.
Customer Segment Revenue Streams
x Penjualan produk , restoran menjual produknya (aset) bawa pulang. Jika stok makanan yang dibawa dari rumah
berupa makanan yang akan dibayar langsung oleh berkurang sampai jumlah tertentu, maka karyawan di restoran
konsumennya. akan menhubungi divisi dapur di rumah untuk dibuatkan lagi
x Pendapatan jasa perantara, dimana Paparia Kitchen dan diantarkan ke restoran.
menerima penitipan produk orang lain seperti kerupuk, Key Partnership
untuk dijual di restorannya. Paparia akan mendapatkan Hubungan pemasok di Paparia Kitchen dibentuk untuk
pembagian keuntungan jika produk kerupuk terjual di mengoptimalkan pasokan sumber daya, akusisi sumber daya
restorannya. kegiatan tertentu dan untuk mengurangi resiko dan
x Aliran ketiga adalah pendapatan dari biaya sewa. Saat ini
ketidakpastian yang dalam ketersediaan bahan baku. Motivasi
sebagian area di restoran Paparia Kitchen disewakan
informan 1 menggunakan kerja sama supaya meringankan
kepada penjual bed cover. Dalam hal ini pemilik akan
mendapatkan pendapatan dari biaya sewa per bulan. pekerjaan Paparia Kitchen. Maka dari itu Informan 1 bermitra
Key Resources untuk tujuan optimasi operasi, dimana sebagian kegiatan
diserahkan kepada pemasok. Pemasok menyediakan es batu
Berikut adalah Key Resources dari Paparia Kitchen: dan bahan makanan bagi Paparia Kitchen. Pemasok dipilih
oleh pemilik Paparia Kitchen untuk dapat mensuply barang
x Faktor manusia ,karyawan menjadi ujung tombak
sesuai kualitas yang dinginkan. Karena kualitas bahan baku
keberlangsungan operasional Paparia Kitchen.
adalah hal yang penting untuk membuat masakan yang baik.
x Sumber daya physical. Paparia Kitchen menyewa lokasi
di Maspion Square sebagai tempat untuk mengolah Saat ini terdapat 2 orang supplier tetap yang bermitra
produk dan agar pelanggan bisa menikmati hidangan dengan restoran Paparia Kitchen, yaitu: supplier es batu yang
langsung ditempat. Sumber daya physical juga meliputi
setiap hari mengantar es ke restoran dan Suplier bahan
peralatan yang digunakan untuk membuat hidangan.
makanan, yaitu Penjual daging dan sayur pasar tradisional di
x Finansial, dimana pemilik menggunakan uang pribadinya
untuk menjalankan usahanya, tanpa meminjam dari pihak daerah rungkut yang telah menjadi langganan.
lain. Cost Structure
x Faktor intelectual restoran Paparia Kitchen yang terletak
pada pengetahuan resep menu yang dipegang oleh Berikut adalah hasil evaluasi pada elemen cost structure:
pemilik.
x Paparia Kitchen termasuk ke dalam kelas cost driven
Key activities yakni perusahaan menggunakan biaya seefisien mungkin,
Adalah aktivitas kunci yang dilakukan perusahaan untuk dan menciptakan produk yang bersaing harga. Hal ini
memberikan nilai bagi pelanggan. Key activities dalam selaras dengan nilai proposisi restoran yang menyajikan
penelitian ini akan difokuskan pada key activities apa saja makanan yang murah.
yang dijalankan oleh perusahaan dan seberapa baik key x Jika dilihat dari karakteristiknya maka cost structure
activity dieksekusi. Aktivitas operasional Paparia Kitchen Paparia Kitchen memiliki karakteristik fixed cost/ biaya
sehari-harinya dimulai dengan melakukan proses produksi.
tetap dan variable cost serta economies of scale. Fixed
Proses produksi dilakukan di dua tempat. Pada pagi hari,
cost atau biaya tetap dari Paparia Kitchen pada umunya
sebelum restoran Paparia Kitchen buka, pegawai Paparia
adalah gaji pegawai yang harus dibayarkan setiap
Kitchen yang berjumlah 3 orang (1 kapten dan 2 pekerja)
melakukan sebagian proses produksi di rumah P Irawan. Hal bulannya kepada 8 pegawai tetap Paparia Kitchen, biaya
yang dikerjakan meliputi pembuatan bumbu dan memasak penyusutan peralatan yang ada, biaya sewa tempat.
sebagian makanan, seperti memasak ayam, membumbui x Pada biaya variabel Paparia Kitchen tergantung pada
makanan dan sebagainya. Makanan akan diolah hingga besarnya jumlah produk yang dihasilkan, misalnya
menjadi setengah jadi. Setelah itu makanan akan dibawa ke semakin banyak pesanan yang diterima maka semakin
restoran Paparia Kitchen dan di stok. Kemudian aktivitas besar pula bahan baku yang dibutuhkan untuk diolah.
berikutnya adalah menerima order atau pemesanan,
pemesanan biasanya dilakukan melalui 2 cara yaitu pelanggan Gambar 1. Business Model Canvas saat ini
dapat langsung datang dan memesan makanan melalui
karyawan restoran di Paparia Kitchen atau menghubungi
dengan Blackberry Messenger/ Telefon ke P Irawan sendiri.
Pada saat ada yang memesan, makanan akan disiapkan dan
dihangatkan lagi. Khusus untuk makanan yang perlu digoreng,
akan digoreng kembali di Paparia Kitchen. Sehingga proses
pembuatan makanan ke pelanggan memakan waktu yang
sedikit. Terakhir makanan akan di deliver atau di sajikan
kepada pelanggan. Bergantung dengan permintaan pelanggan
yang ingin makan didalam restoran Paparia Kitchen atau di
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 828
Strength, kegiatan produksi dan aktivitas di Paparia Kitchen Menciptakan lini makanan baru dan mengembangkan lini
berjalan lancar karena pemilik sudah menetapkan standar makanan unik yang terdapat pada Paparia Kitchen:
operasional. Makanan dapat disimpan selama beperapa hari di Mengembangkan produk unik yang jarang ada di pasaran
pendingin untuk dapat dijasikan stok. Weakness Sebagian adalah salah satu cara untuk meningkatkan nilai proposisi
besar aktivitas rutin restoran dikerjakan oleh 1 orang, yaitu restoran. Dalam Paparia Kitchen terdapat beperapa menu unik
informan 1 selaku pemilik. Seringnya terjadi pergantian seperti Ayam Tutuko, Soto Pare, Bandeng Tandur yang dapat
karyawan dapat mengurangi kualitas eksekusi terhadap akti- dikembangkan lagi sehingga dapat menambah nilai proposisi
vitas kunci yang sudah direncanakan. Opportunities, restoran dimana tidak hanya bergantung pada makanan yang
menemukan orang yang tepat untuk membagi key activites de- murah dan enak. Namun juga makanan yang unik atau
ngan owner. Threats, pergantian karyawan lama dengan baru, authentic. Pengembangan dapat dilakukan dengan mengganti
akan mempengaruhi keseluruhan kinerja Paparia Kitchen. bahan baku yang ada. Sebagai contoh untuk masakan Soto
Pare yang menggunakan daging sapi dan pare, dapat dibuatkan
Key Partnership alternatif daging ayam/ daging kambing sebagai pengganti
Pada Strength, Paparia Kitchen memiliki pemasok tetap. daging sapi. Namun menu alternatif ini juga harus disesuaikan
Karena bahan baku makanan adalah makanan yang umum, dengan selera pelanggan. Paparia Kitchen juga dapat memberi
maka jika pasokan dari mitra terhenti, masih bisa layanan katering di luar Maspion Square. Hal ini diupayakan
menemukan supplier baru, dalam waktu yang singkat. agar menarik pelanggan baru di luar Maspion Square. Layanan
Opportunities, membangun hubungan yang baik kepada katering akan ditujukan kepada sektor perumahan yang berada
pemasok yang konsisten dan dapat dipercaya. di dekat Maspion Square. Katering juga melayani event-event
yang membutuhkan makanan kotak di luar Maspion Square.
Cost Structure Hal yang harus disiapkan adalah perencanaan aktivitas kunci
dan key resource yang dibutuhkan dalam jasa katering. Karena
Pada strength, biaya operasional dapat diprediksi dan telah
target Paparia Kitchen untuk anak kecil belum terpenuhi,
diukur dengan matang oleh pemilik. Weakness, biaya sewa
maka bagian luar restoran dapat diberikan diberikan dekorasi
dan biaya yang mengikuti pihak Maspion square tidak dapat
boneka/ poster kartun yang dapat menarik perhatian anak
ditawar/ diefisiensikan. Threats, masih ada banyak biaya di
kecil.Karena selama ini design tempat lebih ke arah dewasa
luar biaya opersaional yang tidak dapat diprediksi seperti
muda dan remaja yang meyerupai kafe. Paparia Kitchen juga
biaya kenaikan bahan baku, barang yang rusak. Peningkatan
dapat menciptakan lini makanan dengan bentuk yang menarik,
sewa oleh pihak penyewa. Biaya yang dapat timbul dari
disamping rasa yang enak, untuk ditujukan kepada pelanggan
kebijakan pemerintah seperti kenaikan upah regional,
anak kecil. Makanan dibentuk dengan gambar yang menarik
kenaikan pajak.
perhatian anak kecil. Paparia Kitchen dapat mencetak nasi
New Business Model Canvas dengan desain kartun dan mendekorasi masakan yang
bentuknya menarik perhatian anak kecil.
Berikut adalah masukan yang diberikan oleh penulis dalam
mengembangkan model bisnis baru bedasarkan analisa Channels
SWOT.
Menyebar brosur dan banner dengan promo menarik di luar
Customer Segment Maspion Square: Selama ini promosi dan pemasaran hampir
dilakukan di dalam Maspion Square. Hal ini tentu kurang
Melayani pelanggan di luar Maspion Square: efektif menjangkau calon pelanggan yang tidak pernah datang
ke Maspion Square/ di luar Maspion Square. Untuk itu
Saat ini Paparia Kitchen hanya berfokus pada pelanggan yang
menyebar brosur dan promo dari restoran akan meningkatkan
berkunjung di Maspion Square. Untuk itu customer segment
brand awareness terhadap Paparia Kitchen di luar Maspion
dapat dikembangkan di luar Maspion Square dengan
Square. Promosi dapat dilakukan memanfaatkan media online
segmentasi yang sama yaitu dari anak kecil sampai orang tua
populer: Menggunakan media online yang populer seperti
pada ekonomi menengah kebawah.
promosi di facebook, instagram, pembuatan website, google,
Pelanggan perumahan yang memesan katering: kaskus dan sebagainya untuk mempromosikan restoran.
Paparia Kitchen dapat bekerjasama dengan mitra untuk
Untuk menjangkau pelanggan di luar Maspion Square, penulis promosi. Dengan cara menitipkannya brosur di toko-toko
menyarankan dengan mengembangkan jasa katering makanan. lainnya di luar Maspion Square. Untuk itu Paparia Kitchen
Katering ditujukan untuk perumahan di sekitar Maspion harus mencari mitra yang berpotensi. Paparia Kitchen daoat
Square dan event-event yang membutuhkan makanan kotak. men-design kemasan bungkus makanan. Selama ini Paparia
Katering adalah salah satu alternatif menjangkau pasar luas, Kitchen hanya menyediakan kemasan polos plastik jika ada
dengan biaya yang minim dibandingkan harus membuka orang yang memesan makanan untuk dibawa pulang. Pada
cabang di tempat lainnya. saat katering dijalankan, maka diperlukannya design pada
kemasan yang dapat menyampaikan Brand Awareness
Value Proposition
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 830
terhadap Paparia Kitchen. Agar merk Paparia Kitchen lebih Menemukan orang yang tepat untuk berbagi key activites
dikenal oleh masyarakat luas. dengan pemilik. Saat ini pemilik mengerjakan sebagian besar
pekerjaan rutin yang harusnya bisa diserahkan ke orang lain.
Customer Relationship Seperti mengantar makanan dari rumah ke Maspion Square,
Mengembangkan pegawai dan staf Paparia Kitchen agar promosi, menjalin hubungan dengan pelanggan. Maka
dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. Karena pekerjaan yang rutin tersebut bisa diserahkan kepada orang
saat ini pemilik lah yang sering berinteraksi dengan pelanggan lain. Sehingga pemilik dapat lebih fokus untuk mengerjakan
dan itu sudah sangat baik. Namun untuk meningkakan hal yang lain seperti pengembangan restoran. Bahkan jika
customer relationship, pegawai restoran diharapkan untuk memungkinkan, pemilik dapat melatih calon suksesor, orang
dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. yang bisa dipercaya untuk menjadi manajer di restoran yang
Bahkan jika memungkinkan hal ini dijadikan prosedur dalam dapat mengambil keputusan dalam membina suatu restoran.
kinerja pegawai. Minimal dengan memberikan senyum Membuat aktivitas delivery untuk katering, dalam membuat
terhadap pelanggan. Paparia Kitchen dapat memberikan konsep delivery diperlukan perencanaan yang matang dan
membership dan layanan setelah penjualan: Paparia Kitchen kemampuan yang sesuai. Diperlukan orang yang
dapat memberikan membership agar pelanggan akan selalu mengantarkan pesanan. Diperlukan alat pengantaran dan
ingat dengan Paparia Kitchen. Bahkan jika memungkinkan lokasi yang akan dituju
adanya diskon bagi pelanggan yang setia. Agar pelanggan
akan sulit berpaling ke restoran lainnya. Membangun Key Partnership
customer relationship bagi pelanggan katering. Bisa dengan Mencari beperapa pemasok tambahan: Dilihat dari analisa
memberikan promo dan diskon ketika menjadi langganan SWOT, Paparia Kitchen tidak menemukan masalah berarti
katering. dari para supliernya, namun akan lebih baik jika mencari lagi
suplier tambahan yang dapat memberikan harga yang lebih
Revenue Streams murah dengan kualitas yang sama.
Aliran pendapatan Paparia Kitchen sangat baik terdapat 3 Cost Structure
jenis aliran pendapatan. Yaitu penjualan makanan, persewaan Salah satu faktor penulis menyarankan untuk membuka
tempat kepada toko bed cover, dan jasa perantara barang katering, adalah selain dapat menjangkau segmen pelanggan
berupa kerupuk. Namun khusus untuk aliran pendapatan yang baru, mempromosikan Paparia kitchen di luar Maspion
persewaan lokasi kepada toko seprai. Tidak mempunyai Square dan meningkatkan penjualan, biaya yang dikeluarkan
hubungan dengan value proposition yang ditawarkan Paparia untuk melakukan katering lebih sedikit dibandingkan harus
Kitchen dan cenderung merusak penampilan restoran. Pemilik membuka cabang baru.
sendiri juga menyatakan bahwa tempat duduk di restoran tidak Untuk membuka jasa katering diperlukan perencanaan yang
cukup menampung jumlah pelanggan yang datang pada hari- matang dalam hal keuangan dan biaya harus dapat diprediksi.
hari tertentu. Maka saran dari penulis adalah, jika penjualan Biaya tambahan yang diperkirakan akan timbul, meliputi:
makanan dapat meningkat dan stabil dalam beperapa bulan ini. Pekerja untuk mengantarkan makanan Dibutuhkan tambahan
Maka Paparia Kitchen dapat memutuskan untuk tidak pekerja yang dikhususkan untuk mengantar makanan ke
menyewakan tempat lagi dan menggantinya sebagai ruangan rumah-rumah/ acara yang membutuhkan makanan Paparia
untuk menambah meja makan. Revenue Stream, lainnya bisa Kitchen. Kemudian kendaraan yang dimodifikasi untuk
didapat dari pendapatan katering, penulis menyarankan untuk pengantaran makanan, dimodifikasi agar mengurangi resiko
membuat jasa katering. Jika katering dapat dijalankan maka makanan rusak di tengah perjalanan, beserta bahan bakarnya.
restoran dapat menambah arus aliran kas dari luar Maspion Biaya bahan bakar perlu dipertimbangkan, apakah lokasi
Square. pelanggan kita jauh atau tidak. Pembuatan packaging
makanan: Supaya makanan tidak sampai tumpah di tengah
Key Resource jalan. Packaging makanan perlu diperhatikan dan di design
dengan baik. Mengapa perlu di design, karena design pada
Menambahkan orang untuk jasa delivery: Ketika Paparia
kemasan merupakan suatu cara untuk mempromosikan merk
Kitchen akan menjalankan jasa delivery ini. Maka diperlukan
restoran.
tambahan personel yang dikhususkan untuk mengantarkan Gambar 2. New Business Model Canvas
katering. Kendaraan yang dimodifikasi untuk pengantaran
makanan, beserta bahan bakarnya. Untuk kendaraan adalah
sepeda montor yang dimodifikasi bagian belakangnya,
sehingga makanan dapat sampai ditujuan dengan lebih aman
dan tidak tumpah. Kemudian biaya bahan bakar perlu
dipertimbangkan, apakah lokasi pelanggan kita jauh atau
tidak.
Key Activities
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 831
DAFTAR PUSTAKA
Antara Jatim. (2014). Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan
Jumlah Restoran di Jatim. Retrieved September 25,
2015 from http:// www.antarajatim.com/berita/14168-
6/pembangunan-infrastruktur-tingkatkan-jumlah-
restoran-di-jatim
Pustaka Pelajar
Bandung: Alfabeta
Business Plan.
RetrievedNovember17,2015,from:
http://www.sba.gov/tools/businessplan/1