Anda di halaman 1dari 7

Trend dan Isu dalam Keperawatan Jiwa

Nama: Virgi B Banamtuan

Nim : 11701118

Disusun Oleh :

Vini Ira M. Purwaningsih

(04111003035)

Dosen Pengampu :

Herliawati S.KP.,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015


A. Pengertian Trend dan Isu
Trend dan issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang
sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut
dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada
keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global.

B. Trend dan Issue


1. Kecenderungan Situasi di Era Globalisasi

Perkembangan IPTEK yg begitu cepat dan perdagangan bebas sebagai ciri


globalisasi, akan berdampak pada semua faktor termasuk kesehatan. Perawat
dituntut mampu m’berikan askep yg profesional dan dpt m’pertanggung jawabkan
secara ilmiah. Perawat dituntut senantiasa m’kembangkan ilmu dan teknologi di
bidang keperawatan khususnya keperawatan jiwa. Perawat jiwa dalam era global
harus membekali diri dgn bahasa internasional, kemampuan komunikasi dan
pemanfaatan teknologi komunikasi, skill yang tinggi dan jiwa entrepreneurship.

2. Globalisasi dan Perubahan Orientasi Sehat

Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan yankes termasuk keperawatan


adalah tersedianya alternatif pelayanan dan persaingan penyelenggaraan
pelayanan. (persaingan kualitas). Tenaga kesehatan (perawat “jiwa” ) hrs
mempunyai standar global dalam memberikan pelayanan kesehatan, jika tdk ingin
ketinggalan. Fenomena masalah kesehatan jiwa, indicator keswa di masa
mendatang bukan lagi masalah klinis spt prevalensi gangguan jiwa, melainkan
berorientasi pd konteks kehidupan sosial. Fokus kesehatan jiwa bukan hanya
menangani orang sakit, melainkan pada peningkatan kualitas hidup. Jadi konsep
kesehatan jiwa buka lagi sehat atau sakit, tetapi kondisi optimal yang ideal dalam
perilaku dan kemampuan fungsi social Paradigma sehat Depkes, lebih
menekankan upaya proaktif untuk pencegahan daripada menunggu di RS,
orientasi upaya kesehatan jiwa lebih pada pencegahan (preventif) dan promotif.
Penangan kesehatan jiwa bergeser dari hospital base menjadi community base.

3. Meningkatknya Post Traumatic Syndrome Disorder


Trauma yang katastropik, yaitu trauma di luar rentang pengalaman trauma

yang umum di alami manusia dalam kejadian sehari-hari. Mengakibatkan keadaan

stress berkepanjangan dan berusaha untuk tidak mengalami stress yang demikian.

Mereka menjdi manusia yang invalid dlam kondisi kejiwaan dengan akibat akhir

menjadi tidak produktif. Trauma bukan semata2 gejala kejiwaan yang bersifat

individual, trauma muncul sebagai akibat saling keterkaitan antara ingatan sosial

dan ingatan pribadi tentang peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.

4. Trend Bunuh Diri pada Anak dan Remaja

Bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat mengancam,


angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam Sejak tahun 1958, dari
100.000 penduduk Jepang 25 orang diantaranya meninggal akibat bunuh diri.
Sedangkan untuk negara Austria, Denmark, dan Inggris, rata-rata 25 orang.
Urutan pertama diduduki Jerman dengan angka 37 orang per 100.000 penduduk.
Di Amerika tiap 24 menit seorang meninggal akibat bunuh diri. Jumlah usaha
bunuh diri yang sebenarnya 10 kali lebih besar dari angka tersebut, tetapi cepat
tertolong. Kini yang mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai tampak meningkat
terjadi pada anak-anak dan remaja. Di Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk
Negara yang sering diberitakan bahwa warganya melakukan bunuh diri. Di
Jepang, harakiri (menikam atau merobek perut sendiri) sering dilakukan bawahan
untuk melindungi nama baik atasannya. Sebagai contoh, sekretaris pribadi mantan
Perdana Menteri Takeshita melakukan bunuh diri, ketika skandal suap perusahaan
Recruits Cosmos terbongkar pada tahun 1984 atau yang paling terkenal kasus
bunuh dirinya sopir pribadi mantan Perdana menteri Tanaka, ketika skandal suap
Lockheed terbongkar. Sang sopir menusuk perutnya, demi menjaga kehormatan
pimpinannya. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003
mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri dalam setiap tahunnya atau
terjadi dalam seiap 40 detiknya. Bunuh diri juga termasuk satu dari tiga penyebab
utama kematian pada usia 15-34 tahun, selain faktor kecelakaan. Metode yg
paling disukai = menggunakan pistol, menggantung diri dan minum racun.
Keberhasilan BD pd pria lebih banyak 3 x dr wanita. Bunuh diri : suatu tindakan
mencabut nyawa sendiri dengan sengaja (jalan pntas yang dikutuk Tuhan). Latar
belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rmh tangga, ekonomi,
perasaan malu dan terlilit utang.

5. Masalah Ekonomi dan Kemiskinan


Pengangguran telah menybabkan rakyat indonesia semakin terpuruk. Daya
beli lemah, pendidikan rendah, lingkungan buruk, kurang gizi, mudah teragitasi,
kekebalan menurun dan infrastruktur yg masih rendah menyebabkan banyak
rakyat mengalami gangguan jiwa. Masalah ekonomi paling dominan menjadi
pencetus gangguan jiwa di Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan bahwa saat terjadi
kenaikan BBM selalu dsertai dengan peningkatan dua kali lipat angka gangguan
jiwa. Hal ini diperparah dengan biaya sekolah yang mahal, biaya pengobatan tak
terjangkau dan penggusuran yang kerap terjadi.

C.Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri


Sehubungan dengan trend masalah kesehatan utama dan pelayanan
kesehatan jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah
saatnya berbasis pada komunitas (community based care) yang member
penekanan pada preventif dan promotif.

1. Sehubungan dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang sangat cepat, perlu peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan

dengan cara mengembangkan institusi pendidikan yang telah ada dan

mengadakan program spesialisasi keperawatan jiwa.


2. Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikan dan untuk

melindungi konsumen, sudah saatnya ada “licence” bagi perawat yang

bekerja di pelayanan.

3. Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan

narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada Negara-negara

Barat terutama Amerika, maka perlu untuk menyaring konsep-konsep

keperawatan mental psikiatri yang didapatkan dari luar.

D. Issue Seputar Yankep Mental Psikiatri

1. Pelayanan kep. Mental Psikiatri, kurang dpt dipertanggung

jawabkankarena masih kurangnya hasil2 riset keperawatan Jiwa Klinik.

2. Perawat Psikiatri, kurang siap menghadapi pasar bebas karenapendidikan

yg rendah dan belum adanya licence untuk praktek yang diakui secara

internasional.

3. Pembedaan peran perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan

pengalamansering kali tdk jelas “Position description.” job responsibility

dan sistem reward di dlm pelayanan.

4. Menjadi perawat psikiatri bukanlah pilihan bagi peserta didik

(mahasiswa keperawatan).

E. Kesimpulan Trend Issue Dan Kecenderungan Dalam Keperawatan Jiwa

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalahmasalah

yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalahmasalah

tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar

pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Ada
beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di

antaranya adalah sebagai berikut:

1) Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi


2) Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
3) Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
4) Kecenderungan situasi di era global
5) Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
6) Kecenderungan penyakit jiwa
7) Meningkatnya post traumatik sindrom
8) Meningkatnya masalah psikososial
9) Trend bunuh diri pada anak
10) Masalah AIDS dan NAPZA
11) Pattern of parenting
12) Perspektif life span history
13) Kekerasan
14) Masalah ekonomi dan kemiskinan

DAFTAR PUSTAKA

Indrono, Wahyu & Endang Caturini.2012.Implementasi Teknik De-Eskalasi

Terhadap Penurunan Respon Marah Klien Dengan Perilaku

Kekerasan.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,2.

Rahayu, Mubin & Nurhidayati.2014.PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM

KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA

BURUH MIGRAN INTERNASIONAL.Jurnal Keperawatan Jiwa,2(1).

Sujianto & Fahrudin.2008. Respon Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Hiv/Aids Di Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang.Media Ners,2(2).


Toluliu, Keliat & Rekawati.2012.Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap

Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smp Kasih Kota Depok Tahun

2010.Juiperdo,1(1).

Anda mungkin juga menyukai