DISUSUN OLEH :
JENI AURELIA FATIMAH (142012018095)
Pelayanan kesehatan terdiri dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik, rumah
sakit,apotek, fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum, dan faskes
tradisional. Sistem pelayanan kesehatan berfungsi sebagai alat ukur untuk mengukur dan
mempertimbangkan suatu keberhasilan dalam pelayanan kesehatan. Banyak hambatan
yang terjadi pada wilayah-wilayah terpencil dan perdalaman dalam mengakses pelayanan
kesehatan yang memadai, contohnya seperti perjalanan yang jauh kurangnya transportasi
dan terjalanya perjalanan untuk menuju kota. Tujuan dari pelayanan kesehatan ini adalah
untuk mensejahterahkan masyarakat dalam mengenali, pencegahan, dan pengatasi
permasalahan kesehatan secara mandiri dan dibimbing oleh petugas kesehatan.
Untuk itu harus adanya strategi yang sistematis untuk mencapainnya. Strategi pertama
adalah adanya kemauan dari diri sendiri (masyarakat), memperdayakan hidup bersih dan
sehat. Sebagian orang banyak yang ingin sehat tapi tidak memperhatikan gaya dan pola
hidup contohnya adalah buang sampah sembarangan, sebagai petugas kesehatan dalam
mengupayakan desa bebas sampah harus melakukan kegiatan edukasi tentang bahanya
sampah pada yang menumpuk pada kesehatan. Selanjutnya meningkatkan akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, fasilitas yang memadai, sumber daya manusia
sangat berperan penting dalam kesuksesan strategi ini. Mempunyai mutu dalam
pelayanan dan kinerja keperawatan yang baik serta alat-alat kesehatan yang memenuhi
standar. Lalu memantau angka kejadian penyakit dan kesembuhan, penyebaran wabah,
penelaksanaan dan pencegahannya menjadi tolak ukur dalam pelayanan kesehatan.
Meningkatkan pembiayaan kesehatan terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan
terutama bagi rakyat kurang mampu, karena ekonomi berdampak besar dalam pelayanan,
terbenturnya biaya dapat menghambatnya proses perawatan dan penyebuhan. Asuhan
keperawatan harus diberikan kepada klien secara sistemik dan terorganisasi sehingga
dibutuhkan suatu manajemen yang baik dalam pemberian asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan profesional yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan klien diperlukan
perawat yang kompeten dalam bidang tersebut. Kompetensi itu menunjukkan bahwa
perawat profesional memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
memberikan asuhan keperawatan. Kualitas kompetensi perawat memberi dampak yang
sangat signifikan pada kinerja yang dihasilkan oleh perawat. Hasil kerja yang dilakukan
oleh perawat memberi kesan hanya sekedar melaksanakan tugas saja, sementara
aspekaspek yang lain tidak diperhatikan seperti menjaga hubungan antara pasien dan
perawat, komunikasi yang tidak berjalan dengan baik dan sebagainya. Peran dan fungsi
inilah yang harus diperhatikan untuk memahami batas-batas peran masing-masing profesi
dalam pemberian pelayanan kesehatan sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau
ketidakjelasan peran masing-masing profesi saat memberikan pelayanan kesehatan. Jika
masing-masing profesi kesehatan melakukan setiap peran dan fungsinya dengan baik,
maka kualitas pelayanan kesehatan pun akan meningkat dengan adanya kolaborasi yang
baik dari semua profesi kesehatan. Maka dari itu pelayanan kesehatan ini bukan hanya
berfokus pada penyembuhan tetapi juga dalam pencegahan dan rehabilitasi, pelayanan
kesehatan yang baik adanya dukungan dari pemerintah seperti terpenuhinya dana dan
skill yang dimiliki oleh tenaga kesehatan khusunya perawat.