Anda di halaman 1dari 3

NASKAH ROLE PLAY PERAN PERAWAT DALAM MENYAMPAIKAN KABAR

BURUK PADA PASIEN TERMINAL

Ayu Andini : pasien


Novi Erma S : perawat
Siti Rokmah : kakak pasien

Klien sebelumnya telah menjalani pemeriksaan sitologi pap smear, sembari menunggu
hasilnya klien diminta untuk rawat inap oleh dokter. Klien dirawat di ruang kelas I
Flamboyan. Dokter meminta tolong pada perawat untuk menyampaikan hasil dari
pemeriksaan di ruang rawat inap klien.
Perawat : “Selamat siang Ibu”
Klien : ” Selamat siang sus”
Perawat : “Perkenalkan saya perawat nopi , Apa benar ini dengan Ibu ayu ?”
Klien : “ Iya sus benar dengan saya sendiri”
Perawat : “Boleh saya duduk bu?”
Klien : “Boleh sus, silahkan”
Perawat : “ Ibu ingin duduk atau tetap berbaring?”
Klien : “Duduk saja sus, saya lebih nyaman berbicara sambil duduk”
Perawat : “Baik bu, saya bantu ya (sambil membantu klien duduk)”
Klien : “ Terimakasih sus”
Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”
Klien : “Lebih baik sus”
Perawat : “Alhamdulillah kalau begitu ya bu, Begini Ibu saya di sini ingin menyampaikan
informasi terkait dengan penyakit yang ibu derita, sebelumnya apa ibu ingin ditemani oleh
salah satu anggota keluarga?”
Klien : “ Iya sus, suami saya sedang pulang sebentar tapi ada kakak saya didepan boleh minta
tolong dipanggilkan?”
Perawat : “ Tunggu sebentar bu, saya panggilkan ( sambil berjalan keluar ruangan memanggil
Kakak klien)
(kakak klien duduk di sisi tempat tidur yang lain berhadapan dengan perawat )
Perawat : “ Ini benar dengan kakak ibu ayu ya?”
Adik : “ Iya sus benar”
Perawat : “Mohon maaf ini dengan ibu siapa?”
Suami : “ Nama saya ibu omah sus”
Perawat : “ Baik ibu omah, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin membicarakan
terkait kondisi Ibu ayu saat ini, sebelumnya saya ingin bertanya apa yang ibu omah dan ibu ayu
ketahui tetang kondisi Ibu ayu saat ini?”
Klien : “ Yang saya tau saya sering merasakan nyeri punggung dan perut bagian bawah,
selera makan saya menghilang dan perdarahan pada vagina saya”
Perawat : “ Dengan gejala-gejala yang ada, menurut ibu penyakit apa yang mungkin terjadi?”
Klien : “Saya kurang tau sus, yang pasti saya sangat cemas dengan kondisi saya saat ini”
Perawat : “Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah ibu dan kakak ibu ingin
mengetahui lebih lanjut?”
kakak : “Saya ingin tau bagaimana kondisi adik saya”
Perawat : “Bagaimana dengan ibu sendiri apa ibu siap mendengar apapun yang saya
sampaikan terkait kondisi ibu?”
Klien : “Iya sus, saya siap”
Perawat : “Baiklah bu, maafkan saya harus menyampaikan mengenai hal ini, saya
khawatir berita ini tidak baik, berdasarkan pemeriksaan sitologi pap smear dan hasil biopsi
kemarin, dokter mendiagnosa bahwa ibu menderita kanker leher rahim atau kanker serviks
stadium III B” (Perawat sambil memegang tangan klien)
(Seketika klien menangis dan kakak merangkulnya, perawatpun diam sejenak untuk
memberi jeda pada klien untuk meluapkan perasaannya)
Perawat : “Luapkan saja perasaan ibu tentang apa yang baru saya sampaikan”
(klien masih menangis tanpa berbicara begitu juga kakaknya)
Perawat : “Ini coba ibu minum terlebih dulu suapaya lebih tenang” (sambil memberi
minuman yang ada di meja)
kakak: “Terima kasih sus” (sambil memeberi minum ke adiknya)
Perawat : “Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi ibu
tapi ini merupakan kenyataan yang harus ibu ketahui, supaya kita bisa segera
merencanakan apa tindakan yang harus dilakukan selanjutnya” (perawat sambil menyodorkan
tissu pada klien)
kakak : “ Saya ingin yang terbaik untuk adik saya sus”
Perawat : “ Iya bu, kami akan membantu dengan semaksimal mungkin”
kakak: “ Apa yang harus kami lakukan sus?”
Perawat : “Sebenarnya ada terapi untuk kanker namun sayangnya sampai saat ini terapi
kanker seperti radiasi atau kemoterapi tidak dapat menyembuhkan kanker ibu secara
sempurna. Tapi masih ada tata laksana yang bisa kami lakukan untuk membuat kualitas hidup
adik ibu lebih baik, misalnya mengurangi gejala, kontrol nyeri atau transfusi darah.”
Klien : “Saya sedih sus, saya takut jika umur saya sudah tidak panjang lagi”
Perawat : “Saya faham bagaimana perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa
seperti itu, banyak keluarga yang mendukung terutama kakak ibu. Ibu harus tetap semangat
dan yakin bahwa kondisi ibu akan membaik, urusan maut kita serahkan saja pada Tuhan, kita
hanya bisa berusaha yang terbaik dan sambil tetap berencana untuk kemungkinan terburuk” (
sambil memegang pundak klien)
klien : “ Saya siap menjalani pengobatan selanjutnya guna kondisi yang lebih baik
sus”
Perawat : “Baik, apa itu artinya ibu setuju untuk mengikuti pengobatan tahap
selanjutnya?”
Klien : “Iya sus, kami setuju”
Perawat : “ Baik ibu cukup sampai di sini pembicaraan kita pada hari ini, selanjutnya
dokter yang akan menyampaikan apa saja pengobatan yang akan bapak dan ibu lakukan”
Suami : “ Iya sus terimakasih banyak”
Perawat : “ Sama-sama pak bu saya permisi dulu” ( sambil berjabat tangan dan tersenyum

Anda mungkin juga menyukai