Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN PANCASILA

“Pengantar Pendidikan Pancasila”


PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan


Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesi yang dimulai sejak era sebelum dan
selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamanya.
2. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
a. Hakikat Pendidikan
b. Kemampuan Warga Negara
c. Menumbuhkan Wawasan Warga Negara
d. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
e. Kompetensi yang Diharapkan
1. Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara
a. Pengertian Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa
dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
b. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.
Teori Terbentuknya Negara
a) Teori Hukum Alam
b) Teori Ketuhanan.
c) Teori Perjanjian
“Proses Terbentuknya Negara di Zaman Modern”

Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan (fusi), pemisahan diri, dan pendudukan atas
negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

“Negara dan Warga Negara dalam Sistem Kenegaraan di Indonesia”

Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya mensyaratkan
adanya wilayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara, dan pengakuan dari negara-
negara lain sudah di penuhi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Proses Bangsa yang Menegara”

Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya


bangsa, di mana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari
bangsa.
Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam UUD 1945 Bab X, pasal tentang warga negara telah di amanatkan pada pasal
26,27,28, dan 30.

1. Pasal 26, ayat (1) yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan UUD sebagai warga negara.
2. Pasal 27, ayat (1) segala warga negara bersamaa dengan menjunjung hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1) hak dan kewajiban Warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara.
“Rasionalisasi Pendidikan”
Pendidikan hakekatnya sebagai upaya sadar dari masyarakat dan pemerintah suatu Negara
untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya selaku warga
masyarakat, bangsa dalam Negara, secara berguna dan bermakna serta mampu
mengantisipasi hari depan dengan dinamika perubahannya karena adanya pengaruh
global.

“Kompetisi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan”


- Hakekat Pendidikan
- Kemampuan Warga Negara
- Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
“Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan”
1. UU No. 2, 1989 tentang system pendidikan nasional dalam pasal 39 yang memuat klosul jenis-jenis kurikulum
pendidikan antara lain kurikulum pendidikan kewarganegaraan.

2. Penjelasan tentang pasal 39 khusus mengenai pendidikan kewarganegaraan dikatakan:


i. Ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah hubungan warga Negara, warga
Negara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
ii Ayat 2 mengatakan untuk Perguruan Tinggi melalui Pendidikan Kewiraan

3. UU No. 20, 1989 tentang Pokok-Pokok Negara, dalam pasal 17, 18 ataupun pada UU No. 3 tahun 2000
memberikan penjelasan tentang kewajiban warga Negara untuk membela Negara melalui Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara yang terbagi dalam dua tahapan, yaitu:
i. PPBN tahap awal diberikan dari tingkat TK-SMA
ii. PPBN tahap lanjutan diberikan di Perguruan Tinggi disebut Kewiraan

4.Tuntutan Reformasi tentang Supremasi Hukum


Berdasarkan acuan diatas maka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
menganggap perlu mengadakan penyesuaian GBPP
5. KEP. MENDIKNAS No. 232/U/2000 tanggal 20 desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan kurikulum DIKTI dan
Penilaian Hasil Belajar, Kurikulum pendidikan tinggi meliputi KURIKULUM INTI dan KURIKULUM INSTITUSIONAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai