Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
9. selang chest tube kemudian disambungkan ke botol WSD untuk mendrainage cairan/udara dari
cavum intra pleura
10. evaluasi undulasi, produksi dan bubble di botol WSD
11. luka operasi ditutup dengan kasa steril
12. lakukan pemeriksaan rontgen thorax untuk evaluasi posisi dan penempatan chest tube
IV Perawatan pasca bedah
1. Komplikasi dan penanganannya
2. Pengawasan terhadap ABC
3. Perawatan luka operasi
SIRKUMSISI
2. Menyiapkan alat dan bahan (spuit ukuran paling besar, IV catheter ukuran besar, infusset/bloodset dan
urine bag)
3. Operator mencuci tangan dengan aseptic
4. Operator menggunakan handscoen steril
7. Dilakukan punksi dengan spuit/IV catheter 2 cm diatas simpisis pubis secara tegak lurus
9. Bila urin(+), jarum aspirasi dapat dihubungkan dengan infus set/blood set yang telah disambungkan
dengan plabotte infus atau urin bag. Kemudian jarum dapat difiksasi dengan kassa dan plaster.
3. Foto lateral harus dibuat true lateral true lateral ditandai dengan caput femoris kanan dan kiri
saling tumpeng tindih atau over lapping, corpus vertebra di anterior tidak terpotong, os sacrum
terlihat jelas dan tidak terpotong
4. Processus spinosus berada ditengah pada foto AP dan diposterior pada foto lateral
III. Memperhatikan bagian foto
1. alignment tulang harus normal
2. korpus vertebrae tampak beropasitas normal tidak mengalami osteoporosis, tidak terdapat
osteolitik atau osteoblastic, tidak terdapat fraktur
3. perhatikan pedikel kanan dan kiri harus tampak dan simetris
4. perhatikan prosesus spinosus berada ditengah pada foto AP dan diposterior pada foto lateral
5. perhatikan diskus intervertebralis tampak sejajar, apakah ada penyempitan atau pelebaran
6. perhatikan prosessus transfersus kanan dan kiri sejajar dan normal berbentuk seperti kapak
pendek, pastikan tidak ada fraktur
7. perhatikan os sacrum pada foto AP berbentuk segitiga, pada posisi lateral bentuk seperti
perisai : fraktur ada/tidak
8. perhatikan kurva vertebrae lumbosacral
9. perhatikan soft tissue di paravertebrae : abses paravertebrae ada/tidak
IV. Menyimpulkan hasil : normal/tidak
FOTO EKSTREMITAS
No
ASPEK YANG DINILAI
.
I Data umum, teliti :
1. Nama
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Tanggal pemeriksaan
II Data teknis mencakup
1. Markel L dan R sebagai pertanda kiri atau kanan
2. Ketepatan tehnik pengambilan meliputi proyeksi AP, Lat, Oblique, tampak 2 sendi
proksimal dan distal, tidak ada bagian yang terpotong
3. Kondisi foto : dapat membedakan tulang dengan jaringan lunak
III Memperhatikan bagian foto
1. Alignment (kesegarisan) menilai gambaran perubahan ekstremitas dari kesegarisan sesuai
keadaan normalnya. Perubahan Alignment yang terlihat difoto secara klinis dikenal dengan
deformitas
2. Bone (tulang), memperhatikan kontinuitas dan defek tulang dari mulai kortex proksimal ke
distal dilanjutkan medulla mulai dari proksimal ke distal
Perhatikan adanya kemungkinan gambaran kalus (pada fraktur lama) atau gambaran
lintasan trabekulasi yang menandakan adanya soft kalus
3. Cartilage (tulang rawan) perhatikan perubahann yang terjadi pada tulang awan yang
terdapat diproksimal dan distal ekstremitas tersebut berupa kontinuitas tulang dan defect
yang mungkin ditemukan
4. Soft tissue atau jaringan lunak diperhatikan dari proksimal ke distal melihat apakah ada
oedema atau tidak, selanjutnya apakah ada gambaran gas (bayangan radiolucent) atau
kalsifikasi (gambaran radioopac) pada soft tissue dan sebagainya
5. Buat kesimpulan akhir berdasarkan temuan pada aligment, bone, cartilage dan soft tissue
(ABCS)
IV Memberikan informasi hasil pemeriksaan dan follow up lebih lanjut
TOTAL
PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MANINGEAL (TRM)
- Menempatkan tangan kanan pemeriksa di dada pasien untuk mencegah terangkatnya badan
- Kepala pasien difleksikan sampai dagu mencapai dada, dengan menggunakan tangan kiri
2. Kernig Sign
- Memposisikan pasien dalam keadaan berbaring terlentang
- Memposisikan tungkai bawah pasien dalam keadaan fleksi pada sendi panggul dan lutut
- Mengekstensikan tungkai bawah kanan pada persendian lutut sampai kira-kira sudut 1350
sambil menanyakan ada tidaknya nyeri pada pasien
- Kernig sign jika adanya nyeri dan tahanan saat ekstensi sebelum mencapai sudut 1350
3. Brudzinski II
- Memposisikan pasien dalam keadaan berbaring terlentang
- Memposisikan tungkai bawah pasien dalam keadaan fleksi pada sendi panggul dan lutut
- Brudzinski II jika ada fleksi pada sendi lutut kontralateral
III. Memberikan informasi hasil pemeriksaan dan follow up lebih lanjut
PEMERIKSAAN LOW BACK PAIN (LBP)