NASKAH PUBLIKASI
Disusun Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Pada
Program Studi D III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
Yogyakarta
Disusun oleh :
Yeni Suciati
120200623
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2015
A. Latar Belakang rumah sakit swasta jumlahnya lebih
Indikator penting dalam tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total
jumlah persalinan.6 Sedangkan jumlah
menentukan derajat kesehatan
persalinan section caesarea di pulau
masyarakat adalah Angka Kematian
jawa dan Bali adalah sekitar 9-13% dari
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
total persalinan.7
(AKI). AKB adalah jumlah penduduk
Tahun 2012 di Propinsi DIY
yang meninggal sebelum mencapai usia
sesuai dengan pelaporan dari Dinas
1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kesehatan Kab/Kota jumlah kematian
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
ibu menurun sebanyak 40 kasus,
Usia bayi merupakan kondisi yang
sehingga apabila dihitung menjadi AKI
rentan baik terhadap kesakitan maupun
dilaporkan sebesar 87,3 per 100.000
kematian. AKI menggambarkan jumlah
kelahiran hidup. Menurut Dinas
wanita yang meninggal dari suatu
Kesehatan DIY tahun 2013 secara
penyebab kematian terkait dengan
umum jumlah persalinan sectio
gangguan kehamilan atau
caesarea di rumah sakit pemerintah
penanganannya (tidak termasuk
adalah sekitar 20-25% dari total
kecelakaan atau kasus insidentil)
persalinan, sedangkan di rumah sakit
selama kehamilan, melahirkan dan
swasta jumlahnya sangat tinggi, yaitu
dalam masa nifas (42 hari setelah
sekitar 30-80% dari total persalinan.8
melahirkan) tanpa memperhitungkan
Tahun 2012 Angka kematian ibu di
lama kehamilan per 100.000 kelahiran
Kabupaten Bantul dan Yogyakarta
hidup.1
sebanyak 7 per 1000 kelahiran hidup.9
World Health Organization
Kebijakan Departemen
(WHO) memperkirakan kematian
Kesehatan dalam mempercepat
maternal terjadi lebih dari 500.000 kasus
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
per tahun di seluruh dunia, yang terjadi
pada dasarnya mengacu pada
akibat proses reproduksi. Sebagian
intervensi strategis “ Empat pilar save
besar kasus kematian ibu di dunia
mother Hood “ yaitu ; 1) keluarga
terjadi di negara- negara berkembang,
berencana, 2) pelayanan antenatal care,
termasuk di Indonesia.2 World Health
3) pelayanan obstetric essensial dan 4)
Organization (WHO) menetapkan
persalinan yang aman.10
standar rata-rata sectio caesarea di
Setiap wanita menginginkan
setiap Negara adalah sekitar 5-15 % per
persalinannya berjalan lancar dan dapat
1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit
melahirkan bayi dengan sempurna. Ada
pemerintah kira – kira 11 % sementara
dua cara persalinan yaitu persalinan
Rumah Sakit swasta bisa lebih dari
lewat vagina yang lebih dikenal dengan
30%.3 Menurut WHO peningkatan
persalinan alami dan persalinan caesar
persalinan dengan section caesarea di
atau section.11 Tindakan sectio
seluruh Negara selama tahun 2007-
caesarea merupakan pilihan utama bagi
2008 yaitu 110.000 per kelahiran di
tenaga medis untuk menyelamatkan ibu
seluruh Asia.4
dan janin. Ada beberapa indikasi untuk
Berdasarkan Survey Demografi
dilakukan tindakan section caesarea
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
adalah gawat janin, diproporsi
2012, rata- rata AKI di Indonesia tercatat
sepalopelvik, persalinan tidak maju,
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
plasenta previa, prolapsus tali pusat,
hidup. Rata- rata kematian ibu ini jauh
mal presentase janin/ letak lintang,
melonjak dibandingkan hasil SDKI tahun
panggul sempit dan preeklamsia.12
2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.5
Sectio caesarea adalah
Jumlah persalinan sectio caesarea di
pembedahan untuk melahirkan janin
Indonesia, terutama di rumah sakit
dengan membuka dinding perut dan
pemerintah adalah sekitar 20-25% dari
dinding uterus. Pertolongan operasi
total jumlah persalinan, sedangkan di
persalinan merupakan tindakan dengan
pembentukan hematoma.17
tujuan untuk menyelamatkan Menurut Rizka18
ibu menyatakan
maupun bayi. Infeksi setelah bahwa beberapa karakteristik ibu
operasi post
persalinan masih tetap mengancam Sectio-Caesaria adalah
sehingga perawatan setelah berdasarkan
operasi umur, pendidikan, pekerjaan dan
memerlukan perhatian jenis
untuk persalinan sebelumnya
menurunkan angka kesakitan yang
dan kemungkinan dapat
kematian.13 menyebabkan
Menurut data statistik seorang ibu melakukan
tahun persalinan
2010, terdapat 3.509 kasus secti dengan Sectio-Caesaria.
o Peraturan menteri
caesarea dengan indikasi, indikasi untu kesehatan
k republik indonesia
sectio caesaria adalah disproporsi jan nomor
in 2562/MENKES/PER/XII/2011
panggul 21%, gawat janin
14%, tentang
plasenta previa 11%, pernah petunjuk teknis jaminan persalinan
sectio yang
caesaria 11%, kelainan letak menyatakan bahwa Persalinan de
10%, ngan
incoordinate uterine action penyulit post Sectio-Caesaria
9%, dirawat
preeklampsia dan hipertensi inap minimal 3 (tiga) hari.19
7%, Hal ini
dengan angka kematian ibu ditujukan untuk memperkecil
sebelum kejadian
dikoreksi 17%, dan sesudah dikorek infeksi setelah melakukan
si Sectio
0,58%, sedang kematian janin 14,5 Caesaria.
%,
pada 774 persalinan yang
kemudian
terjadi, terdapat 1,03% ruptura uteri.14
Kejadian infeksi
setelah
kelahiran sesar berkisar antara
sampai 15 persen, dengan rata-
rata
sekitar 6 persen.15 Setelah
antibiotik
profilaksis yang diberikan, hal ini dap
at
menurunkan kejadian sampai
kurang
dari 2 persen.16 Infeksi luka
adalah
penyebab paling umum dari kegagala
n
antimikroba pada wanita dirawat kare
na
metritis. Faktor risiko untuk infeksi luk
a
termasuk obesitas, diabetes,
terapi
kortikosteroid, imunosupresi,
anemia,
dan hemostasis buruk
terhadap
penelitian menggunakan pendekatan
deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Penelitian akan dilakukan pada bulan
Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu bersalin sectio
caesarea yaitu sebanyak 68 ibu bersalin
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan sectio caesarea pada bulan Januari-
di RSUD Panembahan Senopati Bantul Desember 2014. Sampel penelitian
diperoleh data ibu Post Sectio Caesarea menggunakan ”Total Sampling”. Pada
pada bulan November-Desember 2014 penelitian ini menggunakan Rekam
sebanyak 39 ibu. Berdasarkan studi Medik untuk mengetahui karakteristik
pendahuluan dan latar belakang maka pada bersalin Sectio Caesarea di RSUD
peneliti tertarik untuk melakukan Panembahan Senopati Bantul. Analisis
penelitian mengenai gambaran data dalam penelitian ini berupa analisis
karakteristik pada ibu bersalin Sectio data univariat
Caesarea di RSUD Panembahan
Senopati Bantul. D. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Ibu Bersalin Sectio
B. Tujuan Penelitian caesarea di RSUD Panembahan
Untuk mengetahui gambaran Senopati Bantul
karakteristik pada ibu bersalin Sectio Tabel 4.1 Karakteristik Umur Ibu
Caesarea di RSUD Panembahan Bersalin Sectio caesarea di RSUD
Senopati Bantul Panembahan Senopati Bantul
Umur f %
C. Metode Penelitian <20 7 10,3
Jenis penelitian yang digunakan 20-35 11 16,2
adalah deskriptif kuantitatif. Rancangan >35 50 73,5
Total 68 100
Hasil Tabel 4.1 menunjukkan SC 49 72,1
bahwa mayoritas ibu bersalin sectio Vakum 5 7,4
caesarea di RSUD Panembahan Total 68 100
Senopati Bantul berumur >35 tahun
yaitu 50 responden (73,5%) dan Hasil Tabel 4.4 menunjukkan
berusia 20-35 tahun sebanyak 11 bahwa mayoritas ibu bersalin sectio
responden (16,2%) dan yang caesarea di RSUD Panembahan
berumur <20 tahun sebanyak 7 Senopati Bantul memiliki riwayat
responden (10,3%). persalinan SC sebelumnya yaitu
Tabel 4.2 Karakteristik sebanyak 49 responden (72,1%)
Pendidikan Ibu Bersalin Sectio dan sebagian kecil responden
caesarea di RSUD Panembahan memiliki riwayat persalinan dengan
Senopati Bantul vakum yaitu sebanyak 5 responden
(7,4%).
Pendidikan F %
Dasar 6 8,8
Menengah 51 75 dasar sebanyak 6
Tinggi 11 16,2 responden
Total 68 100 (8,8%), menengah sebanyak
51
Hasil Tabel 4.2 menunjukka responden (75%), dan
yang
n
berpendidikan tinggi sebanyak
bahwa mayoritas ibu bersalin sec
11
tio
responden (16,2%).
caesarea di RSUD
Tabel 4.3 Karakteristik
Panembahan
Pekerjaan Ibu Bersalin
Senopati Bantul
Sectio
berpendidikan
caesarea di RSUD E. Pembahasan
Panembahan 1. Karakteristik Umur Ibu Bersalin
Senopati Bantul Sectio caesarea di RSUD
Panembahan Senopati Bantul
Pekerjaan F % Hasil penelitian menunjukkan
Bekerja 28 bahwa mayoritas ibu bersalin sectio
41,2 caesarea di RSUD Panembahan
Tdk Bekerja 40 Senopati Bantul berumur >35 tahun
58,8 yaitu 50 responden (73,5%) dan
Total 68 100 berusia 20-35 tahun sebanyak 11
responden (16,2%). Umur ibu
Hasil Tabel 4.3 menunjukka sangat menentukan kesehatan
maternal karena berkaitan dengan
n kondisi kehamilan, persalinan dan
bahwa mayoritas ibu bersalin sec bersalin , serta cara mengasuh juga
tio menyusui bayinya.21
caesarea di RSUD Usia merupakan salah satu
Panembahan tolok ukur kesiapan seorang ibu
Senopati Bantul tidak untuk melahirkan, dimana usia ideal
bekerja untuk menjalani proses kehamilan
sebanyak 40 responden (58,85%). dan persalinan adalah usia 20-35
Tabel 4.4 Karakteristik tahun. Wanita berusia kurang dari
Riwayat 20 tahun biasanya memiliki kondisi
Persalinan Ibu Bersalin psikis yang belum matang serta
Sectio kemampuan finansial yang kurang
caesarea di RSUD mendukung, sementara wanita
Panembahan berusia lebih dari 35 tahun
Senopati Bantul cenderung mengalami penurunan
kemampuan reproduksi.21
Jumlah anak f % Ibu yang berumur dibawah 20
Normal 14 20,6 tahun atau diatas 35 tahun sangat
berisiko untuk persalinan patologis
sebagai indikasi persalinan sectio
caesaria. Kehamilan ibu dengan
usia dibawah 20 tahun berpengaruh
kepada kematangan fisik dan mental
proses persalinan dan
perlu
dilakukan persalinan
dengan
tindakan. Sedangkan pada
usia> 35
tahun, otot-otot dasar pang
dalam menghadapi persalinan. gul tidak
Rahim dan panggul ibu seringkali elastic lagi sehingga mud
belum tumbuh mencapai ukuran ah terjadi
dewasa. Akibatnya diragukan komplikasi baik saat hamil
kesehatan dan keselamatan janin maupun
dalam kandungan. Selain itu mental persalinan dapat
ibu belum cukup dewasa sehingga mengakibatkan
sangat meragukan pada ketrampilan dilakukannya tindakan caesa
perawatan diri ibu dan bayinya.22 rea.
Usia mempengaruhi proses Pertambahan umur
persalinan dan proses akan
penyembuhan pada ibu bersalin diikuti oleh
terutama ibu bersalin sectio perubahan
caesarea. Pengaruh usia terhadap perkembangan organ- orga
proses persalinan ini disebabkan n dalam
karena pada usia yang relatif muda rongga pelvis. Keadaan
(< 20 tahun) dapat menyebabkan tersebut
penyulit (komplikasi) dalam akan mempengaruhi
kehamilan baik pada ibu maupun kehidupan
janin di karenakan belum matangnya janin dalam kandungan.
alat reproduksi sehingga dapat Pada
mengakibatkan kelainan pada wanita usia muda
organ-organ
reproduksi belum sempurna secara
keseluruhan dan status kejiwaan
yang belum bersedia sebagai ibu.23
Selain itu, umur juga
mempengaruhi proses
penyembuhan luka operasi caesar
dimana penyembuhan luka lebih Hasil penelitian ini sesuai
cepat terjadi pada usia muda dari dengan penelitian Muyawati, Azam
pada orang tua terutama pada usia dan Ningrum25 dalam jurnal
reproduksi. Orang yang sudah lanjut kesehatan masyarakat yang
usianya tidak dapat mentoleransi menyatakan bahwa umur ibu ≤ 20
stres seperti trauma jaringan atau tahun atau ≥ 35 tahun lebih besar
infeksi sehingga akan kemungkinan melakukan persalinan
mempengaruhi dan memperlambat dengan tindakan sectio caesarea
proses penyembuhan luka post dibandingkan dengan ibu yang
sectio caesarea.24 berumur 21-34 tahun.
2. Karakteristik Pendidikan Ibu
Bersalin Sectio caesarea di RSUD
Panembahan Senopati Bantul
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas ibu bersalin sectio
caesarea di RSUD Panembahan
Senopati Bantul berpendidikan
menengah sebanyak 51 responden
(75%), dan yang berpendidikan
tinggi sebanyak 11 responden
(16,2%). Hal ini disebabkan pada ibu
yang berpendidikan tinggi-
menengah telah banyak
mendapatkan informasi mengenai
persalinan caesarea sehingga ibu
lebih memilih persalinan dengan SC.
Pendidikan erat kaitanya
dengan informasi, Notoatmodjo26
menyatakan bahwa makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah
dalam menerima informasi dan
makin banyak pengetahuan yang
dimiliki. Pendidikan seseorang
berpengaruh pada pengetahuannya,
dimana semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang makin banyak
pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya, pendidikan yang rendah
atau kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai baru yang
diperkenalkan sehingga
pengetahuan juga kurang.
Seorang ibu yang memiliki
pendidikan akhir tinggi akan
cenderung lebih sadar dan
memperhatikan kondisi kesehatan
selama masa bersalin sc jika
dibandingakn dengan ibu yang
memiliki tingkat pendidikan rendah.
Semakin tinggi pendidikan formal
seorang ibu diharapkan semakin
meningkat pengetahuan dan
kesadarannya dalam meng
antisipasi
kesulitan dalam
kehamilan dan
persalinannya, sehingga timbul
dorongan untuk melakukan
pengawasan kehamilan secara
berkala dan teratur.26
Namun sejalan dengan
perkembangan jaman, persalinan
dengan sectio caesarea tidak caesarea dengan persentase
memerlukan indikasi. Pada masa sebanyak 45% dari 227 responden.
lalu melahirkan dengan cara operasi Hasil penelitian ini didukung
merupakan hal yang menakutkan oleh penelitian Suhartatik 29 yang
seimbangan antar
ukuran
kepala
dan panggul), rupture uteri
mengancam, hydrocephalus, primi
muda atau tua, partus dengan
komplikasi, panggul sempit dan
problema plasenta. Kelemahan
Umum, partus tidak maju / partus
lama, penyakit jantung, placenta
previa dengan perdarahan hebat Indikasi persalinan sectio
atau Placenta previa marginalis caesarea terdiri atas faktor ibu,
pintu vagina lemah, tumor vagina faktor janin, faktor plasenta atau
tumor serviks. Kehamilan Serotinus kombinasi satu dengan yang lain.
(lebih dari 42 minggu) distosia Faktor ibu terdiri atas penyakit ibu
karena kekurangan his Prolapsus yang berat (seperti penyakit jantung
Foniculli. berat, diabetes mellitus, preeklamsia
Persalinan sectio caesarea berat atau eklampsia, dan kanker
dengan irisan perut dan rahim serviks) atau infeksi berat (virus
secara vertikal membuat ibu hamil herpes simpleks tipe II atau herpes
rentan mengalami perobekan pada genitalis dalam fase aktif atau dalam
rahim saat mengejan pada proses 2 minggu lesi aktif).34
persalinan normal yang dapat Yunus35 mendukung hal
berpotensi menyebabkan tersebut dengan menyatakan fakta
perdarahan. Oleh karena itu, untuk terbaru bahwa lebih kurang 80%
menghindari morbiditas dan wanita bisa melakukan persalinan
mortalitas pada ibu dengan riwayat normal setelah pernah dilakukan
sectio caesarea terutama sectio persalinan sectio caesarea. Syarat
caesarea dengan irisan vertikal, utamanya, jarak kelahiran dari yang
maka persalinan sectio caesarea pertama dengan yang kedua ini
menjadi pilihan.33 minimal harus dua tahun. Syarat
Namun berbeda dengan teori lainnya, ibu harus memiliki panggul
dari Litbang Pati (2015) yang yang besar sehingga bayi dapat
menyatakan bahwa riwayat melalui rongga panggul dan jalan
persalinan sectio caesarae tidak lahir, hanya memiliki 1 atau 2
selalu menyebabkan section sayatan operasi berbentuk mendatar
caesarea pada penelitian bukan melintang, tidak memiliki luka
selanjutnya. Ibu yang telah operasi lainnya selain bekas sayatan
melakukan persalinan sectio (contohnya bekas operasi usus
caesarea masih mempunyai buntu), tidak memiliki komplikasi
kesempatan melahirkan dengan yang berkaitan dengan kesehatan
normal apabila alasan persalinan organ reproduksi yang dapat
sectio caesarea yang pernah dialami menghambat atau mengganggu
tidak muncul kembali dan kelancaran proses persalinan
kandungan ibu tidak terganggu serta normal misalnya kanker mulut rahim,
normal. Persalinan pervaginam yang plasenta previa (letak plasenta
dilakukan oleh ibu yang telah menutupi jalan lahir).
melakukan persalinan sectio Selain itu, ibu juga harus
caesarea pertama kali dikenal dipastikan tidak memiliki historis
dengan Vaginal Birth After Cesarean penyakit generatif seperti hipertensi
(VBAC). VBAC merupakan suatu atau jantung yang bisa
metode yang digunakan untuk membahayakan proses
meningkatkan persalinan kelahiran.VBAC memberikan
pervaginam setelah sectio caesarea. keuntungan baik pada ibu atau pun
pada janin. Selain pemulihan luka
yang lebih cepat, VBAC mencegah
resiko-resiko dari pembedahan dan
komplikasinya seperti resiko infeksi
sekunder, kehilangan darah,
gangguan saluran kemih. VBAC
juga memberikan keuntungan
secara ekonomis, karena melahirkan
normal biayanya jauh lebih murah
dibandingkan dengan
sectio
caesarea.
Dengan adanya operasi caesarea pada
keinginan, persalinan
kemauan serta kesiapan psikolo sebelumnya sehingga kemungki
gis nan
ibu untuk melahirkan normal besar responden lebih menget
dan ahui
mengontrol kehamilan secara teratu dan telah memiliki
r pengalaman
sehingga bisa dipastikan dalam merawat diri selama
tidak masa
ditemukan tanda-tanda bersalin terutama perawatan b
kelainan ekas
letak, seperti letak sunsang, lintan luka jahitan sehingga
g tidak
dan kelainan kelainan patologis lai menyebabkan infeksi
n Hasil penelitian ini
(seperti plasenta previa, sejalan
mioma) dengan penelitian yang
maka rencana ibu untuk melahirka dilakukan
n oleh Tika37 yang menyatakan b
normal bisa diwujudkan. Pemilih ahwa
an persalinan dengan caesar
rumah sakit yang tepat sudah
harus merupakan suatu trend
menjadi prioritas karena jika dala sehingga
m meskipun ibu tidak
saat proses melahirkan memiliki
normal komplikasi dalam
ditemukan tanda-tanda persalinannya
yang tetapi dapat melakukan persali
mengharuskan untuk nan
dilakukan dengan menggunakan
tindakan operasi tidakan
untuk caesar.
meminimalisir resiko sehingga dap
at
dilakukan tindakan segera. Terdap
at
banyak pertimbangan untuk
dapat
melakukan persalinan
pervaginam
bagi ibu yang mempunyai riway
at
persalinan sectio
caesarea,
sehingga alasan
dilakukan
persalinan sectio caesarea
yang
kedua sebagian besar
karena
alasan medis sebagaimana
hasil
penelitian Jovany36
menyatakan
bahwa 90,7% persalinan secti
o
caesarea kedua di RSUP Fatmaw
ati
karena alasan medis.
Dalam penelitian ini, sebagi
an
besar responden pernah melakuka
n
Panembahan Senopati Bantul memiliki
riwayat persalinan SC sebelumnya yaitu
sebanyak 49 responden (72,1%).
Saran dalam penelitian ini adalah
untuk menambah wawasan keilmuan
tentang sectio caesarea dan
karakteristik ibu sectio caesarea
F. Kesimpulan dan Saran sehingga dapat dijadikan bahan
Kesimpulan dalam penelitian ini pertimbangan untuk penyuluhan
yaitu karakteristik pada ibu bersalin mengenai post sectio caesarea. Hasil
Sectio Caesarea di RSUD Panembahan penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Senopati Bantul yaitu mayoritas ibu informasi dan pengetahuan mengenai
berumur berumur >35 tahun, gambaran karakteristik pada ibu sectio
berpendidikan menengah, tidak bekerja caesarea. Hasil penelitian ini dapat
dan memiliki riwayat persalinan dijadikan sebagai bahan tambahan atau
sebelumnya berupa persalinan SC. bahan pustaka untuk kegiatan penelitian
Mayoritas Ibu Bersalin Sectio Caesarea selanjutnya bagi mahasiswa Alma Ata.
di RSUD Panembahan Senopati Bantul Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berumur >35 tahun yaitu 50 responden menambah pengetahuan dan wawasan
(73,5%). Mayoritas Ibu bersalin Sectio peneliti mengenai gambaran
Caesarea di RSUD Panembahan karakteristik pada ibu sectio caesarea.
Senopati Bantul berpendidikan Penelitian ini diharapkan sebagai acuan
menengah sebanyak 51 responden untuk melakukan penelitian lebih lanjut
(75%). Mayoritas Ibu bersalin Sectio melakukan penelitian lebih lanjut terkait
Caesarea di RSUD Panembahan dengan SC dan diharapkan peneliti
Senopati Bantul tidak bekerja sebanyak selanjutnya dapat melakukan penelitian
40 responden (58,85%). Mayoritas Ibu dengan meneliti karakteristik yang lain
bersalin Sectio Caesarea di RSUD yang berhubungan dengan sectio
caesarea.
Kebidanan
pada Ibu Nifas pada Ny.Y
dengan
Perawatan Luka Perineum
Post
Episiotomi di BPM Puji Setiani
Tegal
Daftar Pustaka\ Mulyo Mojosonggo Surakarta.
1. Kemenkes, RI. 2012. Profil Keseh AKBID
Kusuma Husada Surakarta. Karya
atan Tulis
Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Depk Ilmiah
es 8. Dinkes DIY, 2014. Profil
RI Kesehatan
2. Tanjung, 2009. Kebutuhan Propinsi DIY Tahun 2013. Yogy
akan akarta:
Informasi dan Pelayanan Dinas Kesehatan.
Kesehatan. 9. Dinkes DIY. 2013. Profil
Kerjasama PKBI dan BKKBN Kesehatan
3. Gibbson L. Et all. 2010. Propinsi DIY Tahun 2012. Yogy
Organisasi: akarta:
Perilaku, Struktur, Proses. Edisi Keli Dinas Kesehatan
ma. 10. Saifudin, A. 2006. Sikap Manusi
Alih Bahasa Djoerban Wahid Jakart a dan
a: Teori Pengukurnya.
Erlangga Yogyakarta:
4. Kounteya. 2010. Konsep Kebidanan. Pustaka Pelajar
Jakarta: EGC 11. Winkjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidan
5. SDKI, 2012. Laporan Pendahuluan an.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia Jakarta: YBPSP
. 12. Jitowiyono S & Kristiyanasari W. 2
Kemenkes RI. Jakarta: Kemenkes RI 010.
6. Mulyawati, 2011. Imu Kesehatan Dala Asuhan Keperawatan Post
m Operasi
Kebidanan. Jakarta : TIM dengan Pendekatan, NIC, NOC.
7. Nursiana, 2013. Asuhan Nuha
Medica Yogyakarta
13. Prawirohardjo. 2011. Buku
Acuan
Nasional Pelayanan
Kesehatan
Maternal Dan Neonatal.
Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka 15. Chaim K. 2004. Thermodynamics, From
Sarwono Concept to Application. Avenue.
Prawirohardjo Prentice Hall
14. Prawirohardjo. 2011. Buku 16. Andrews KL, Gamble GL, et al. Vascular
Acuan Diseases. 2006. In: Delisa JA, editor.
Nasional Pelayanan PhysicalMedicine & Rehabilitation
Kesehatan Principles and Practice, 4th Edition.
Maternal Dan Neonatal. Phyladelphia: Lippincott Williams &
Jakarta: Wilkins.
Yayasan Bina Pustaka 17. Cunningham, F. G. 2005. Obsetry:
Sarwono Gynecology William. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo 18. Rizka (2013). Karakteristik Ibu Nifas
Sectio caesarea di RSUD Pandanarang
Boyolali
19. Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Depkes
RI
20. Depkes RI, 2010. Buku Kesehatan Ibu
Dan Anak. Jakarta: DepKes RI
21. Harnowo. 2013. Seri Kesehatan Ibu dan
Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta: Alex Media
22. Wawan, A. dan M, Dewi. 2011.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
23. Jumiarni, 2013
24. Ruth Johnson & Wendy Taylor Alih
bahasa: Suharyati Samba, S.Kp.M.Kes.
2008. Buku Ajar Praktik Kebidanan.
Jakarta : EGC
25. Ningrum. 2008. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Kemenkes RI
26. Christina, H. 2006. Buku Ajar Konsep
Kebidanan. Jakarta : EGC
27. Kasdu, D. 2008. Solusi Problem Wanita
Dewasa Cet. I. Jakarta: Puspa Swara.
28. Arianti (2012). gambaran karakteristik
ibu hamil dengan rencana persalinan di
Puskesmas Pasawahan Purwakarta
Jawa Barat. Jurnal Kesehatan.
29. Suhartatik. 2014. Hubungan tingkat
pendidikan ibu dalam keputusan ibu
dalam memilih persalinan sectio
caesarea. Jurnal Kesehatan. Universitas
Respati.
30. Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC
31. Risna. 2013. Hubungan umur dan
pekerjaan ibu hamil dengan rencana
proses persalinan caesarea di RSUD
Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan.
Universitas Padjajaran Bandung.
32. Hartatik (2013). Hubungan Pekerjaan
Ibu Terhadap Kejadian Sectio Caesarea
di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
AKBID Yogyakarta.
33. Anonymous. 2008. Dasar-Dasar Bedah
Vaskuler. 3 ed. Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI; 2004. p. 228-4
34. Reeder, et.al. 2011. Keperawatan
Maternitas: Kes ehatan Wanita, Bayi,
dan Keluarga.
35. Yunus (2012). Pemulihan Pascaoperasi
Caesar. Jakarta : Erlangga
36. Jovany (2012). Gambaran persalinan
sectio caesarea kedua di RSUP
Fatmawati. Jurnal Kesehatan.
37. Tika. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Sectio Caesarea di PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Karya Tulis
Ilmiah. Stikes Aisyiyah Yogyakarta