Anda di halaman 1dari 13

GAMBARAN 

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN  SECTIO  CAESAREA


DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Pada
Program Studi D III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
Yogyakarta

Disusun oleh :
Yeni Suciati
120200623

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2015
A. Latar Belakang rumah    sakit    swasta    jumlahnya    lebih
Indikator penting dalam tinggi    yaitu    sekitar    30-80%    dari    total
jumlah   persalinan.6   Sedangkan   jumlah
menentukan derajat kesehatan
persalinan        section        caesarea    di    pulau
masyarakat adalah Angka Kematian
jawa  dan  Bali  adalah  sekitar  9-13%  dari
Bayi   (AKB)   dan   Angka   Kematian   Ibu
total persalinan.7
(AKI). AKB adalah jumlah penduduk
Tahun     2012     di     Propinsi     DIY
yang  meninggal  sebelum  mencapai  usia
sesuai    dengan    pelaporan    dari    Dinas
1   tahun   yang   dinyatakan   dalam   1.000
kesehatan    Kab/Kota    jumlah    kematian
kelahiran  hidup  pada  tahun  yang  sama.
ibu      menurun      sebanyak      40      kasus,
Usia bayi merupakan kondisi yang
sehingga   apabila   dihitung   menjadi   AKI
rentan  baik  terhadap  kesakitan  maupun
dilaporkan    sebesar    87,3    per    100.000
kematian.   AKI   menggambarkan   jumlah
kelahiran         hidup.      Menurut      Dinas
wanita yang meninggal dari suatu
Kesehatan     DIY     tahun     2013     secara
penyebab kematian terkait dengan
umum         jumlah         persalinan      sectio
gangguan kehamilan atau
caesarea    di    rumah    sakit    pemerintah
penanganannya (tidak termasuk
adalah       sekitar       20-25%    dari       total
kecelakaan atau kasus insidentil)
persalinan,   sedangkan   di   rumah   sakit
selama kehamilan, melahirkan dan
swasta   jumlahnya   sangat   tinggi,   yaitu
dalam masa nifas (42 hari setelah
sekitar    30-80%    dari    total    persalinan.8
melahirkan) tanpa memperhitungkan
Tahun    2012    Angka    kematian    ibu    di
lama   kehamilan   per   100.000   kelahiran
Kabupaten      Bantul      dan      Yogyakarta
hidup.1
sebanyak 7 per 1000 kelahiran hidup.9
World Health Organization
Kebijakan                           Departemen
(WHO) memperkirakan kematian
Kesehatan            dalam            mempercepat
maternal terjadi lebih dari 500.000 kasus
penurunan   Angka   Kematian   Ibu   (AKI)
per  tahun  di  seluruh  dunia,  yang  terjadi
pada          dasarnya          mengacu          pada
akibat proses reproduksi. Sebagian
intervensi   strategis   “   Empat   pilar      save
besar kasus kematian ibu di dunia
mother        Hood    “    yaitu    ;    1)    keluarga
terjadi   di   negara-   negara   berkembang,
berencana, 2) pelayanan antenatal care,
termasuk   di   Indonesia.2    World     Health
3)  pelayanan  obstetric  essensial  dan  4)
Organization (WHO) menetapkan
persalinan yang aman.10
standar rata-rata sectio caesarea di
Setiap        wanita     menginginkan
setiap Negara adalah sekitar 5-15 % per
persalinannya  berjalan  lancar  dan  dapat
1000   kelahiran   di   dunia.   Rumah   Sakit
melahirkan  bayi  dengan  sempurna.  Ada
pemerintah  kira  –  kira  11  %  sementara
dua    cara    persalinan    yaitu    persalinan
Rumah Sakit swasta bisa lebih dari
lewat  vagina  yang  lebih  dikenal  dengan
30%.3 Menurut WHO peningkatan
persalinan  alami  dan  persalinan  caesar
persalinan  dengan    section   caesarea   di
atau      section.11      Tindakan      sectio
seluruh Negara selama tahun 2007-
caesarea  merupakan  pilihan  utama  bagi
2008 yaitu 110.000 per kelahiran di
tenaga  medis  untuk  menyelamatkan  ibu
seluruh Asia.4
dan  janin.  Ada  beberapa  indikasi  untuk
Berdasarkan Survey Demografi
dilakukan     tindakan          section          caesarea
dan  Kesehatan  Indonesia  (SDKI)  tahun
adalah          gawat          janin,          diproporsi
2012, rata- rata AKI di Indonesia tercatat
sepalopelvik,     persalinan     tidak     maju,
mencapai   359   per   100   ribu   kelahiran
plasenta    previa,    prolapsus    tali    pusat,
hidup.  Rata-  rata  kematian  ibu  ini  jauh
mal     presentase     janin/     letak     lintang,
melonjak dibandingkan hasil SDKI tahun
panggul sempit dan preeklamsia.12
2007  yang  mencapai  228  per  100  ribu.5
Sectio         caesarea         adalah
Jumlah   persalinan    sectio     caesarea   di
pembedahan     untuk     melahirkan     janin
Indonesia, terutama di rumah sakit
dengan    membuka    dinding    perut    dan
pemerintah  adalah  sekitar  20-25%  dari
dinding     uterus.     Pertolongan     operasi
total   jumlah   persalinan,   sedangkan   di
persalinan  merupakan  tindakan  dengan
pembentukan hematoma.17
tujuan untuk menyelamatkan Menurut Rizka18
ibu menyatakan
maupun bayi. Infeksi setelah bahwa   beberapa   karakteristik   ibu   
operasi   post
persalinan   masih   tetap   mengancam Sectio-Caesaria adalah
sehingga perawatan setelah berdasarkan
operasi umur,   pendidikan,   pekerjaan   dan   
memerlukan perhatian jenis
untuk persalinan sebelumnya
menurunkan angka kesakitan yang
dan kemungkinan dapat
kematian.13 menyebabkan
Menurut data statistik seorang ibu melakukan
tahun persalinan
2010, terdapat   3.509 kasus   secti dengan Sectio-Caesaria.
o Peraturan menteri
caesarea dengan indikasi, indikasi untu kesehatan
k republik indonesia
sectio   caesaria  adalah  disproporsi  jan nomor
in 2562/MENKES/PER/XII/2011
panggul 21%, gawat janin
14%, tentang
plasenta previa 11%, pernah petunjuk  teknis  jaminan  persalinan  
sectio yang
caesaria 11%, kelainan letak menyatakan   bahwa   Persalinan   de
10%, ngan
incoordinate uterine action penyulit post Sectio-Caesaria
9%, dirawat
preeklampsia dan hipertensi inap minimal 3 (tiga) hari.19
7%, Hal ini
dengan angka kematian ibu ditujukan untuk memperkecil
sebelum kejadian
dikoreksi   17%,   dan   sesudah   dikorek infeksi setelah melakukan
si Sectio
0,58%,   sedang   kematian   janin   14,5 Caesaria.
%,
pada 774 persalinan yang
kemudian
terjadi, terdapat 1,03% ruptura uteri.14
Kejadian infeksi
setelah
kelahiran sesar berkisar antara
sampai 15 persen, dengan rata-
rata
sekitar 6 persen.15 Setelah
antibiotik
profilaksis  yang  diberikan,  hal  ini  dap
at
menurunkan kejadian sampai
kurang
dari 2 persen.16 Infeksi luka
adalah
penyebab  paling  umum  dari  kegagala
n
antimikroba  pada  wanita  dirawat  kare
na
metritis.  Faktor  risiko  untuk  infeksi  luk
a
termasuk obesitas, diabetes,
terapi
kortikosteroid, imunosupresi,
anemia,
dan hemostasis buruk
terhadap
penelitian      menggunakan      pendekatan
deskriptif.  Lokasi  penelitian  dilakukan  di
RSUD    Panembahan    Senopati    Bantul.
Penelitian   akan   dilakukan   pada   bulan
Juni  2015.  Populasi  dalam  penelitian  ini
adalah      seluruh    ibu      bersalin    sectio
caesarea yaitu sebanyak 68 ibu bersalin
Hasil  studi  pendahuluan  yang  dilakukan sectio        caesarea    pada    bulan    Januari-
di  RSUD  Panembahan  Senopati  Bantul Desember      2014.    Sampel      penelitian
diperoleh data ibu  Post  Sectio  Caesarea menggunakan   ”Total      Sampling”.   Pada
pada   bulan   November-Desember   2014 penelitian      ini      menggunakan      Rekam
sebanyak    39    ibu.    Berdasarkan    studi Medik    untuk    mengetahui    karakteristik
pendahuluan   dan   latar   belakang   maka pada bersalin  Sectio  Caesarea  di RSUD
peneliti        tertarik        untuk        melakukan Panembahan   Senopati   Bantul.   Analisis
penelitian             mengenai             gambaran data  dalam  penelitian  ini  berupa  analisis
karakteristik    pada    ibu    bersalin    Sectio data  univariat
Caesarea       di       RSUD       Panembahan
Senopati Bantul. D.     Hasil Penelitian
1.    Karakteristik   Ibu   Bersalin      Sectio
B.     Tujuan Penelitian caesarea    di    RSUD    Panembahan
Untuk    mengetahui    gambaran Senopati Bantul
karakteristik    pada    ibu    bersalin    Sectio Tabel 4.1      Karakteristik  Umur  Ibu
Caesarea       di       RSUD       Panembahan Bersalin    Sectio    caesarea  di  RSUD
Senopati Bantul Panembahan Senopati Bantul
Umur                 f                     %
C.     Metode Penelitian <20                   7                   10,3
Jenis  penelitian  yang  digunakan 20-35               11                  16,2
adalah  deskriptif  kuantitatif.  Rancangan >35                  50                  73,5
Total                68                  100

Hasil  Tabel  4.1  menunjukkan SC                          49             72,1
bahwa  mayoritas  ibu  bersalin   sectio Vakum                     5               7,4
caesarea di RSUD Panembahan Total                       68             100
Senopati  Bantul  berumur  >35  tahun
yaitu 50 responden (73,5%) dan Hasil  Tabel  4.4  menunjukkan
berusia   20-35   tahun   sebanyak   11 bahwa  mayoritas  ibu  bersalin    sectio
responden (16,2%) dan yang caesarea     di     RSUD     Panembahan
berumur <20 tahun sebanyak 7 Senopati     Bantul     memiliki     riwayat
responden (10,3%). persalinan     SC     sebelumnya     yaitu
Tabel 4.2 Karakteristik sebanyak     49     responden     (72,1%)
Pendidikan Ibu Bersalin Sectio dan       sebagian       kecil       responden
caesarea di RSUD Panembahan memiliki   riwayat   persalinan   dengan
Senopati Bantul vakum  yaitu  sebanyak  5  responden
(7,4%).
Pendidikan F %
Dasar 6 8,8
Menengah 51 75 dasar sebanyak 6
Tinggi 11 16,2 responden
Total 68 100 (8,8%), menengah sebanyak
51
Hasil  Tabel  4.2  menunjukka responden (75%), dan
yang
n
berpendidikan tinggi sebanyak
bahwa  mayoritas  ibu  bersalin   sec
11
tio
responden (16,2%).
caesarea di RSUD
Tabel 4.3 Karakteristik
Panembahan
Pekerjaan Ibu Bersalin
Senopati Bantul
Sectio
berpendidikan
caesarea di RSUD E.     Pembahasan
Panembahan 1.    Karakteristik    Umur    Ibu    Bersalin
Senopati Bantul Sectio                    caesarea      di          RSUD
Panembahan Senopati Bantul
Pekerjaan F % Hasil   penelitian   menunjukkan
Bekerja 28 bahwa  mayoritas  ibu  bersalin    sectio
41,2 caesarea     di     RSUD     Panembahan
Tdk Bekerja 40 Senopati  Bantul  berumur  >35  tahun
58,8 yaitu    50    responden    (73,5%)    dan
Total 68 100 berusia   20-35   tahun   sebanyak   11
responden       (16,2%).     Umur       ibu
Hasil  Tabel  4.3  menunjukka sangat         menentukan         kesehatan
maternal   karena   berkaitan   dengan
n kondisi    kehamilan,    persalinan    dan
bahwa  mayoritas  ibu  bersalin   sec bersalin  ,  serta  cara  mengasuh  juga
tio menyusui bayinya.21
caesarea di RSUD Usia    merupakan    salah    satu
Panembahan tolok    ukur    kesiapan    seorang    ibu
Senopati Bantul tidak untuk  melahirkan,  dimana  usia  ideal
bekerja untuk    menjalani    proses    kehamilan
sebanyak 40 responden (58,85%). dan   persalinan   adalah   usia   20-35
Tabel 4.4 Karakteristik tahun.   Wanita   berusia   kurang   dari
Riwayat 20   tahun   biasanya   memiliki  kondisi
Persalinan Ibu Bersalin psikis    yang    belum    matang     serta
Sectio kemampuan   finansial   yang   kurang
caesarea di RSUD mendukung,         sementara         wanita
Panembahan berusia        lebih        dari        35        tahun
Senopati Bantul cenderung     mengalami     penurunan
kemampuan reproduksi.21
Jumlah anak f % Ibu  yang  berumur  dibawah  20
Normal 14 20,6 tahun   atau   diatas   35   tahun   sangat
berisiko   untuk   persalinan   patologis
sebagai    indikasi    persalinan        sectio
caesaria.     Kehamilan     ibu     dengan
usia  dibawah  20  tahun  berpengaruh
kepada kematangan fisik dan mental
proses persalinan dan
perlu
dilakukan persalinan
dengan
tindakan.  Sedangkan  pada  
usia>  35
tahun,  otot-otot  dasar  pang
dalam menghadapi persalinan. gul  tidak
Rahim   dan   panggul   ibu   seringkali elastic   lagi   sehingga   mud
belum tumbuh mencapai ukuran ah   terjadi
dewasa. Akibatnya diragukan komplikasi  baik   saat  hamil  
kesehatan dan keselamatan janin maupun
dalam  kandungan.  Selain  itu  mental persalinan dapat
ibu   belum   cukup   dewasa   sehingga mengakibatkan
sangat  meragukan  pada ketrampilan dilakukannya tindakan  caesa
perawatan diri ibu dan bayinya.22 rea.
Usia mempengaruhi proses Pertambahan umur
persalinan dan proses akan
penyembuhan pada ibu bersalin diikuti oleh
terutama ibu bersalin sectio perubahan
caesarea.   Pengaruh   usia   terhadap perkembangan   organ-   orga
proses persalinan ini disebabkan n   dalam
karena  pada  usia yang  relatif  muda rongga pelvis. Keadaan
(< 20   tahun) dapat   menyebabkan tersebut
penyulit (komplikasi) dalam akan mempengaruhi
kehamilan baik pada ibu maupun kehidupan
janin di karenakan belum matangnya janin dalam kandungan.
alat reproduksi sehingga dapat Pada
mengakibatkan kelainan pada wanita usia muda
organ-organ
reproduksi   belum   sempurna   secara
keseluruhan dan status kejiwaan
yang belum bersedia sebagai ibu.23
Selain itu, umur juga
mempengaruhi proses
penyembuhan   luka   operasi     caesar
dimana penyembuhan luka lebih Hasil     penelitian   ini     sesuai
cepat   terjadi   pada   usia   muda   dari dengan   penelitian   Muyawati,   Azam
pada  orang  tua  terutama  pada  usia dan       Ningrum25         dalam       jurnal
reproduksi.  Orang  yang  sudah  lanjut kesehatan            masyarakat            yang
usianya tidak dapat mentoleransi menyatakan   bahwa   umur   ibu   ≤   20
stres   seperti   trauma   jaringan   atau tahun   atau   ≥   35   tahun   lebih   besar
infeksi sehingga akan kemungkinan  melakukan  persalinan
mempengaruhi   dan memperlambat dengan    tindakan        sectio        caesarea
proses penyembuhan luka post dibandingkan      dengan    ibu      yang
sectio  caesarea.24 berumur 21-34 tahun.
2.    Karakteristik         Pendidikan         Ibu
Bersalin    Sectio    caesarea  di  RSUD
Panembahan Senopati Bantul
Hasil   penelitian   menunjukkan
bahwa  mayoritas  ibu  bersalin    sectio
caesarea     di     RSUD     Panembahan
Senopati         Bantul         berpendidikan
menengah   sebanyak   51  responden
(75%),      dan      yang      berpendidikan
tinggi       sebanyak       11       responden
(16,2%). Hal ini disebabkan pada ibu
yang              berpendidikan              tinggi-
menengah                 telah                 banyak
mendapatkan     informasi     mengenai
persalinan    caesarea    sehingga    ibu
lebih memilih persalinan dengan SC.
Pendidikan        erat        kaitanya
dengan      informasi,    Notoatmodjo26
menyatakan     bahwa     makin     tinggi
pendidikan  seseorang  makin  mudah
dalam      menerima      informasi      dan
makin    banyak    pengetahuan    yang
dimiliki.         Pendidikan         seseorang
berpengaruh  pada  pengetahuannya,
dimana     semakin       tinggi       tingkat
pendidikan  seseorang  makin  banyak
pula      pengetahuan      yang      dimiliki.
Sebaliknya,  pendidikan  yang  rendah
atau      kurang      akan      menghambat
perkembangan       sikap       seseorang
terhadap            nilai            baru            yang
diperkenalkan                                 sehingga
pengetahuan juga kurang.
Seorang     ibu     yang     memiliki
pendidikan         akhir         tinggi         akan
cenderung          lebih          sadar          dan
memperhatikan     kondisi     kesehatan
selama      masa      bersalin      sc      jika
dibandingakn      dengan      ibu      yang
memiliki   tingkat   pendidikan   rendah.
Semakin    tinggi    pendidikan    formal
seorang     ibu     diharapkan     semakin
meningkat           pengetahuan           dan

kesadarannya  dalam  meng
antisipasi
kesulitan dalam
kehamilan dan
persalinannya, sehingga timbul
dorongan untuk melakukan
pengawasan kehamilan secara
berkala dan teratur.26
Namun sejalan dengan
perkembangan jaman, persalinan
dengan sectio caesarea tidak caesarea       dengan           persentase
memerlukan indikasi. Pada masa sebanyak 45% dari 227 responden.
lalu  melahirkan  dengan  cara  operasi Hasil   penelitian   ini   didukung
merupakan hal yang menakutkan oleh     penelitian     Suhartatik 29     yang

karena dapat menyebabkan menyatakan              bahwa              tingkat


kematian. Namun dengan pendidikan  ibu  dapat  mempengaruhi
berkembangnya kecanggihan keputusan        ibu        dalam        memilih
bidang   ilmu   kedokteran   kebidanan persalinan        sectio                          caesarea.
pandangan  tersebut  mulai  bergeser. Pendidikan  yang  cukup  tinggi  dapat
Kini  sectio caesarea kadang menjadi mempengaruhi                     pengetahuan
alternatif pilihan persalinan. sehingga    berakibat    pada    tindakan
Berdasarkan penelitian yang dan   pembentukan   sikap   mengenai
dilakukan   Pusat   Studi   Obstetri   dan sectio  caesarea.
Ginekologi  di  Washington  DC  tahun 3.    Karakteristik           Pekerjaan           Ibu
1994  menunjukkan  bahwa  setengah Bersalin    Sectio    caesarea  di  RSUD
dari jumlah kelahiran sectio Panembahan Senopati Bantul
caesarea yang tercatat, secara Hasil   penelitian   menunjukkan
medis sebenarnya tidak bahwa  mayoritas  ibu  bersalin      sectio
diperlukan.  27 caesarea     di     RSUD     Panembahan
Berdasarkan penelitian yang Senopati       Bantul       tidak       bekerja
dilakukan   oleh   Januar   tahun   2011, sebanyak   40   responden   (58,85%).
menyebutkan di RS Sardjito Pekerjaan    merupakan    salah    satu
Yogyakarta  dari  rata-rata  persalinan penyebab      dilakukannya      tindakan
sebanyak 394 perbulan didapati caesar  dalam  proses  persalinan,  ibu
32% persalinan dengan sectio yang       memiliki       pekerjaan       berat
caesarea dan sekitar 11% selama                kehamilan,                besar
merupakan sectio caesarea yang kemungkinan         akan         mengalami
dilakukan tidak dengan gangguan komplikasi pada kehamilannya.30
medis atau gangguan kehamilan, Hasil     penelitian     ini     sejalan
persalinan   dengan   tindakan   SC   ini dengan    penelitian    yang    dilakukan
juga  lebih  didominasi  oleh  ibu  yang oleh     Risna31          dengan        judul
memiliki pendidikan yang cukup hubungan   umur   dan   pekerjaan   ibu
tinggi. hamil       dengan       rencana       proses
Hasil penelitian ini sejalan persalinan  caesarea di RSUD Hasan
dengan penelitian yang dilakukan Sadikin  Bandung  Jawa  Barat  Tahun
oleh Arianti 28 dengan judul 2013.         Hasil         penelitian         yang
gambaran karakteristik ibu hamil didapatkan   adalah   responden   yang
dengan rencana persalinan di melakukan          persalinan          dengan
Puskesmas  Pasawahan  Purwakarta tindakan  SC  adalah  responden  yang
Jawa Barat. Hasil penelitian ini tidak        bekerja        dengan        jumlah
didapatkan kesimpulan bahwa responden   sebanyak   89  responden
responden  yang  memiliki  pendidikan (31%).       Responden       yang       tidak
menengah   keatas   cenderung   lebih bekerja      adalah      responden      yang
memilih  persalinan  dengan  tindakan memiliki  aktivitas  sebagai  ibu  rumah
tangga,  pekerjaan  mengurus  rumah,
anak             dan             suami             dapat
menyebabkan     ibu     bekerja     terlalu
berat         apabila         tidak         memiliki
seseorang    yang      membantu      ibu
dalam    masa    kehamilan    sehingga
kemungkinan  dapat  terjadi  masalah
pada                kehamilannya                yang
menyebabkan   ibu   harus   dilakukan

tindakan pada persalinan


dengan
tindakan caesarea.
Hartatik32  menyatakan  bahwa
pada ibu yang bekerja rentan
mengalami  trauma  seperti  terbentur
atau terjatuh akibat melakukan
pekerjaan yang berat sehingga
mempengaruhi kehamilan dan
persalinannya,  salah  satunya  adalah
ruptura   uteri   yang   terjadi   pada   ibu penyembuhan      luka      lebih      cepat
dengan riwayat Sectio Caesarea. dibandingkan      dengan      ibu      yang
Lain halnya pada ibu yang tidak bekerja (Yulianti, 2014).
bekeja, karena memiliki banyak 4.    Karakteristik    Riwayat    Persalinan
waktu untuk menjaga kesehatan dan yang Lalu
kehamilannya dan risiko untuk Hasil   penelitian   menunjukkan
mengalami  trauma  lebih  sedikit,  hal bahwa  Hasil  Tabel  4.4  menunjukkan
ini   disebabkan   karena   aktifitas   ibu bahwa  mayoritas  ibu  bersalin    sectio
tidak terlalu padat dan dapat caesarea     di     RSUD     Panembahan
mengontrol  waktu  untuk  beristirahat. Senopati     Bantul     memiliki     riwayat
Faktor lain yang mempengaruhi persalinan     SC     sebelumnya     yaitu
persalinan Sectio Caesarea pada sebanyak     49     responden     (72,1%)
ibu   yang   tidak   bekerja   antara   lain dan       sebagian       kecil       responden
bayi   besar,   panggul   sempit,   foetal memiliki   riwayat   persalinan   dengan
dystres, placenta previa, ketuban vakum  yaitu  sebanyak  5  responden
pecah dini, kelainan letak pada (7,4%).  Hal  ini  membuktikan  bahwa
janin, faktor power dari ibu. riwayat         persalinan         sebelumnya
Pekerjaan   dalam   hal   ini   juga mempengaruhi        pada        persalinan
dapat mempengaruhi ibu bersalin berikutnya, ibu yang memiliki riwayat
dalam melakukan perawatan selama persalinan    caesarea    kemungkinan
masa   bersalin pada   ibu   post   SC, besar       akan       melakukan       proses
dimana ibu yang bekerja akan persalinan          berikutnya          dengan
mudah mendapatkan informasi menggunakan  jenis  persalinan  yang
dibandingkan  dengan  ibu  yang  tidak sama  yaitu  dengan  tindakan  operasi
bekerja. Pada ibu yang tidak caesarea.
bekerja, kemungkinan besar Hal     ini     disebabkan     karena
memiliki   waktu   yang   cukup   banyak sebagian     besar     responden     pada
untuk mencari informasi dan persalinan      sebelumnya      dilakukan
mendatangi faslitas kesehatan  untuk tindakan      persalinan      dengan      SC
melakukan konsultasi mengenai sehingga      pada      saat      persalinan
perawatan diri selama masa bersalin selanjutnya   kemungkinan   besar   ibu
SC. Sedangkan pada ibu yang juga    bersalin    secara    SC.    Hal    ini
bekerja  kemungkinan  tidak  memiliki sesuai  dengan  pendapat  Ambarwati
waktu luang yang cukup untuk (2006)  menyatakan  bahwa  seorang
mencari  infromasi  yang  disebabkan ibu      yang      melakukan      persalinan
karena terbatasnya waktu akibat jam dengan   SC,   maka   pada   persalinan
kerja yang padat. Selain itu, selanjutnya     juga     akan     dilakukan
pengaruh pekerjaan terhadap persalinan dengan SC.
perawatan   dan   penyembuhan   luka Menurut  Winkjosastro  (2011),
pada  masa  bersalin terutama  pada operasi      Sectio      caesarea   dilakukan
ibu   bersalin    sectio     caesarea   yaitu jika    kelahiran    pervaginal    mungkin
pada  ibu  yang  tidak  bekrja  biasanya akan  menyebabkan  resiko  pada  ibu
pola istirahat lebih teratur, pikiran ibu ataupun         pada         janin,         dengan
lebih tenang sehingga proses pertimbangan     hal-hal     yang     perlu
tindakan          Sectio          caesarea     proses
persalinan        normal        lama        atau
kegagalan  proses  persalinan  normal
(Dystosia)  antara  lain  fetal  distress,
his     lemah     atau     melemah,     janin
dalam         posisi         sungsang         atau
melintang,   bayi   besar   (BBL   >   4,2
kg),  plasenta  previa,  kelainan  letak,
disproporsi     Cevalo-Pelvik     (ketidak

seimbangan antar
ukuran
kepala
dan panggul), rupture uteri
mengancam, hydrocephalus, primi
muda atau tua, partus dengan
komplikasi, panggul sempit dan
problema plasenta. Kelemahan
Umum,   partus   tidak   maju   /   partus
lama, penyakit jantung, placenta
previa dengan perdarahan hebat Indikasi     persalinan     sectio
atau Placenta previa marginalis caesarea     terdiri     atas     faktor     ibu,
pintu vagina lemah, tumor vagina faktor    janin,    faktor    plasenta    atau
tumor   serviks.  Kehamilan  Serotinus kombinasi   satu   dengan   yang   lain.
(lebih dari 42 minggu) distosia Faktor   ibu   terdiri   atas   penyakit   ibu
karena kekurangan his Prolapsus yang  berat  (seperti  penyakit  jantung
Foniculli. berat,  diabetes  mellitus,  preeklamsia
Persalinan   sectio caesarea berat   atau   eklampsia,   dan   kanker
dengan irisan perut dan rahim serviks)     atau    infeksi    berat    (virus
secara   vertikal   membuat   ibu   hamil herpes  simpleks  tipe  II  atau  herpes
rentan   mengalami   perobekan   pada genitalis dalam fase aktif atau dalam
rahim   saat   mengejan   pada   proses 2 minggu lesi aktif).34
persalinan normal yang dapat Yunus35      mendukung         hal
berpotensi menyebabkan tersebut   dengan   menyatakan   fakta
perdarahan.   Oleh  karena   itu,   untuk terbaru    bahwa    lebih    kurang    80%
menghindari morbiditas dan wanita    bisa    melakukan    persalinan
mortalitas  pada  ibu  dengan  riwayat normal     setelah     pernah     dilakukan
sectio caesarea   terutama   sectio persalinan      sectio      caesarea.   Syarat
caesarea   dengan irisan vertikal, utamanya,  jarak  kelahiran  dari  yang
maka persalinan sectio caesarea pertama     dengan     yang     kedua     ini
menjadi pilihan.33 minimal    harus    dua    tahun.    Syarat
Namun  berbeda  dengan  teori lainnya,  ibu  harus  memiliki  panggul
dari Litbang Pati (2015) yang yang    besar    sehingga    bayi    dapat
menyatakan bahwa riwayat melalui   rongga    panggul   dan    jalan
persalinan sectio caesarae tidak lahir,     hanya     memiliki     1     atau     2
selalu menyebabkan section sayatan operasi berbentuk mendatar
caesarea pada penelitian bukan  melintang,  tidak  memiliki  luka
selanjutnya. Ibu yang telah operasi lainnya selain bekas sayatan
melakukan persalinan sectio (contohnya      bekas      operasi      usus
caesarea masih mempunyai buntu),     tidak     memiliki     komplikasi
kesempatan melahirkan dengan yang    berkaitan    dengan    kesehatan
normal apabila alasan persalinan organ        reproduksi        yang        dapat
sectio  caesarea yang pernah dialami menghambat       atau       mengganggu
tidak muncul kembali dan kelancaran          proses          persalinan
kandungan ibu tidak terganggu serta normal misalnya kanker mulut rahim,
normal. Persalinan pervaginam yang plasenta      previa      (letak       plasenta
dilakukan oleh ibu yang telah menutupi jalan lahir).
melakukan persalinan sectio Selain     itu,     ibu     juga     harus
caesarea pertama kali dikenal dipastikan     tidak     memiliki     historis
dengan Vaginal Birth  After Cesarean penyakit  generatif  seperti  hipertensi
(VBAC). VBAC merupakan suatu atau             jantung             yang             bisa
metode yang digunakan untuk membahayakan                                  proses
meningkatkan persalinan kelahiran.VBAC                     memberikan
pervaginam setelah sectio  caesarea. keuntungan  baik  pada  ibu  atau  pun
pada   janin.   Selain   pemulihan   luka
yang   lebih  cepat,   VBAC  mencegah
resiko-resiko   dari   pembedahan   dan
komplikasinya   seperti   resiko   infeksi
sekunder,            kehilangan            darah,
gangguan     saluran     kemih.     VBAC
juga          memberikan          keuntungan
secara ekonomis, karena melahirkan
normal   biayanya   jauh   lebih   murah

dibandingkan dengan
sectio
caesarea.
Dengan adanya operasi caesarea pada
keinginan, persalinan
kemauan   serta   kesiapan   psikolo sebelumnya  sehingga  kemungki
gis nan
ibu untuk melahirkan normal besar   responden   lebih   menget
dan ahui
mengontrol kehamilan secara teratu dan telah memiliki
r pengalaman
sehingga bisa dipastikan dalam merawat diri selama
tidak masa
ditemukan tanda-tanda bersalin terutama  perawatan  b
kelainan ekas
letak,  seperti  letak  sunsang,  lintan luka jahitan sehingga
g tidak
dan  kelainan  kelainan  patologis  lai menyebabkan infeksi
n Hasil penelitian ini
(seperti plasenta previa, sejalan
mioma) dengan penelitian yang
maka  rencana  ibu  untuk  melahirka dilakukan
n oleh  Tika37  yang  menyatakan  b
normal   bisa   diwujudkan.   Pemilih ahwa
an persalinan dengan caesar
rumah sakit yang tepat sudah
harus merupakan suatu trend
menjadi  prioritas  karena jika  dala sehingga
m meskipun ibu tidak
saat proses melahirkan memiliki
normal komplikasi dalam
ditemukan tanda-tanda persalinannya
yang tetapi   dapat   melakukan   persali
mengharuskan untuk nan
dilakukan dengan menggunakan
tindakan operasi tidakan
untuk caesar.
meminimalisir  resiko  sehingga  dap
at
dilakukan  tindakan  segera.  Terdap
at
banyak pertimbangan untuk
dapat
melakukan persalinan
pervaginam
bagi   ibu   yang   mempunyai   riway
at
persalinan sectio
caesarea,
sehingga alasan
dilakukan
persalinan sectio caesarea
yang
kedua sebagian besar
karena
alasan medis sebagaimana
hasil
penelitian Jovany36
menyatakan
bahwa 90,7% persalinan   secti
o
caesarea  kedua  di  RSUP  Fatmaw
ati
karena   alasan medis.
Dalam  penelitian  ini,  sebagi
an
besar  responden  pernah  melakuka
n
Panembahan   Senopati   Bantul   memiliki
riwayat  persalinan  SC  sebelumnya  yaitu
sebanyak 49 responden (72,1%).
Saran  dalam  penelitian  ini  adalah
untuk    menambah    wawasan    keilmuan
tentang       sectio                      caesarea       dan
karakteristik      ibu        sectio            caesarea
F.    Kesimpulan dan Saran sehingga        dapat        dijadikan        bahan
Kesimpulan   dalam   penelitian   ini pertimbangan            untuk            penyuluhan
yaitu     karakteristik     pada     ibu     bersalin mengenai   post      sectio      caesarea.   Hasil
Sectio  Caesarea  di  RSUD  Panembahan penelitian    ini    dapat    dijadikan    sebagai
Senopati    Bantul     yaitu    mayoritas    ibu informasi    dan    pengetahuan    mengenai
berumur           berumur           >35           tahun, gambaran  karakteristik  pada  ibu        sectio
berpendidikan  menengah,  tidak  bekerja caesarea.     Hasil     penelitian     ini     dapat
dan         memiliki         riwayat         persalinan dijadikan  sebagai  bahan  tambahan  atau
sebelumnya      berupa      persalinan      SC. bahan pustaka untuk kegiatan penelitian
Mayoritas  Ibu  Bersalin  Sectio  Caesarea selanjutnya  bagi  mahasiswa   Alma  Ata.
di  RSUD  Panembahan  Senopati  Bantul Hasil    penelitian    ini    diharapkan    dapat
berumur  >35  tahun  yaitu  50  responden menambah  pengetahuan  dan  wawasan
(73,5%).   Mayoritas   Ibu   bersalin   Sectio peneliti                mengenai           gambaran
Caesarea     di       RSUD       Panembahan karakteristik   pada   ibu      sectio      caesarea.
Senopati             Bantul             berpendidikan Penelitian  ini  diharapkan  sebagai  acuan
menengah      sebanyak      51      responden untuk  melakukan  penelitian  lebih  lanjut
(75%).    Mayoritas    Ibu    bersalin    Sectio melakukan  penelitian  lebih  lanjut  terkait
Caesarea       di       RSUD       Panembahan dengan     SC     dan     diharapkan     peneliti
Senopati  Bantul  tidak  bekerja  sebanyak selanjutnya  dapat  melakukan  penelitian
40   responden   (58,85%).   Mayoritas   Ibu dengan   meneliti   karakteristik   yang   lain
bersalin     Sectio     Caesarea     di     RSUD yang       berhubungan       dengan     sectio
caesarea.
Kebidanan
pada Ibu Nifas pada Ny.Y
dengan
Perawatan Luka Perineum
Post
Episiotomi    di     BPM    Puji     Setiani 
   Tegal
Daftar Pustaka\ Mulyo Mojosonggo Surakarta.
1. Kemenkes,   RI.   2012.     Profil    Keseh AKBID
Kusuma  Husada  Surakarta.  Karya  
atan Tulis
Indonesia   Tahun   2011.  Jakarta:  Depk Ilmiah
es 8. Dinkes DIY, 2014. Profil
RI Kesehatan
2. Tanjung, 2009. Kebutuhan Propinsi     DIY    Tahun     2013.   Yogy
akan akarta:
Informasi dan Pelayanan Dinas Kesehatan.
Kesehatan. 9. Dinkes DIY. 2013. Profil
Kerjasama PKBI dan BKKBN Kesehatan
3. Gibbson L. Et all. 2010. Propinsi     DIY    Tahun     2012.   Yogy
Organisasi: akarta:
Perilaku,   Struktur,   Proses.  Edisi  Keli Dinas Kesehatan
ma. 10.  Saifudin,   A.   2006.     Sikap    Manusi
Alih   Bahasa   Djoerban   Wahid   Jakart a    dan
a: Teori Pengukurnya.
Erlangga Yogyakarta:
4. Kounteya. 2010. Konsep Kebidanan. Pustaka Pelajar
Jakarta: EGC 11.  Winkjosastro, H. 2007.  Ilmu  Kebidan
5. SDKI, 2012.  Laporan  Pendahuluan an.
Survei Demografi  Kesehatan Indonesia Jakarta: YBPSP
. 12.  Jitowiyono  S  &  Kristiyanasari  W.  2
Kemenkes RI. Jakarta: Kemenkes RI 010.
6. Mulyawati, 2011. Imu  Kesehatan Dala Asuhan Keperawatan Post
m Operasi
Kebidanan. Jakarta : TIM dengan    Pendekatan,    NIC,    NOC. 
7. Nursiana, 2013.   Asuhan   Nuha
Medica Yogyakarta
13.  Prawirohardjo. 2011. Buku
Acuan
Nasional Pelayanan
Kesehatan
Maternal Dan Neonatal.
Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka 15.   Chaim  K.  2004.    Thermodynamics,    From
Sarwono Concept                to                Application.        Avenue.
Prawirohardjo Prentice Hall
14.  Prawirohardjo. 2011. Buku 16.   Andrews KL, Gamble GL, et al. Vascular
Acuan Diseases.   2006.      In:      Delisa      JA,      editor.
Nasional Pelayanan PhysicalMedicine                    &                    Rehabilitation
Kesehatan Principles        and        Practice,    4th    Edition.
Maternal Dan Neonatal. Phyladelphia:      Lippincott      Williams      &
Jakarta: Wilkins.
Yayasan Bina Pustaka 17.   Cunningham,     F.     G.     2005.          Obsetry:
Sarwono Gynecology  William. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo 18.   Rizka    (2013).        Karakteristik        Ibu        Nifas
Sectio    caesarea    di    RSUD    Pandanarang
Boyolali
19.   Kemenkes   RI.   2011.      Profil      Kesehatan
Indonesia    Tahun    2010.  Jakarta:  Depkes
RI
20.   Depkes RI, 2010.  Buku  Kesehatan  Ibu
Dan  Anak. Jakarta: DepKes RI
21.   Harnowo.  2013.    Seri    Kesehatan    Ibu  dan
Anak    Masa    Kehamilan    dan    Persalinan.
Jakarta: Alex Media
22.   Wawan,      A.      dan      M,      Dewi.      2011.
Pengetahuan,              Sikap              dan              Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
23.   Jumiarni, 2013
24.   Ruth    Johnson    &    Wendy    Taylor    Alih
bahasa:  Suharyati  Samba,  S.Kp.M.Kes.
2008.    Buku    Ajar    Praktik    Kebidanan.
Jakarta : EGC
25.   Ningrum.     2008.     Jurnal    Kesehatan
Masyarakat. Kemenkes RI
26.   Christina,   H.   2006.      Buku      Ajar      Konsep
Kebidanan. Jakarta : EGC
27.   Kasdu,  D.  2008.    Solusi    Problem    Wanita
Dewasa  Cet.  I. Jakarta: Puspa Swara.
28.   Arianti    (2012).    gambaran    karakteristik
ibu  hamil  dengan  rencana  persalinan  di
Puskesmas       Pasawahan       Purwakarta
Jawa Barat. Jurnal Kesehatan.
29.   Suhartatik.    2014.    Hubungan    tingkat
pendidikan    ibu    dalam    keputusan    ibu
dalam        memilih        persalinan     sectio
caesarea. Jurnal Kesehatan. Universitas
Respati.
30.   Manuaba,   IBG.   2010.      Ilmu      Kebidanan,
Penyakit            Kandungan            dan            Keluarga
Berencana          untuk          Pendidikan          Bidan.
Jakarta: EGC
31.   Risna.     2013.   Hubungan          umur          dan
pekerjaan        ibu        hamil        dengan        rencana
proses      persalinan      caesarea      di      RSUD
Hasan        Sadikin        Bandung        Jawa        Barat
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan.
Universitas Padjajaran Bandung.
32.  Hartatik (2013).  Hubungan  Pekerjaan
Ibu  Terhadap  Kejadian  Sectio  Caesarea
di  RSUD  Panembahan  Senopati  Bantul.
AKBID Yogyakarta.
33.  Anonymous.  2008.  Dasar-Dasar  Bedah
Vaskuler. 3 ed. Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI; 2004. p. 228-4
34.  Reeder, et.al. 2011. Keperawatan
Maternitas:   Kes   ehatan   Wanita,   Bayi,
dan Keluarga.
35.  Yunus (2012).  Pemulihan  Pascaoperasi
Caesar. Jakarta : Erlangga
36.  Jovany (2012). Gambaran persalinan
sectio caesarea kedua di RSUP
Fatmawati. Jurnal Kesehatan.
37.  Tika. 2014.  Asuhan  Kebidanan  Pada  Ibu
Sectio  Caesarea  di  PKU
Muhammadiyah  Yogyakarta. Karya Tulis
Ilmiah. Stikes Aisyiyah Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai