Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUBUNGAN ISLAM DAN PERADABAN MELAYU

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Uswatun Khasanah (1930403071)


2. Melisa Permata Sari (1930403068)

Dosen Pengampu:

Dr.,NYIMAS UMI KALSUM, M. hum

ISLAM DAN PERADABAN MELAYU

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2020-2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas Hubungan Islam dan Peradaban Melayu.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah memberi


dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari, bahwa masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.

Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok kami sendiri. Selain itu,
semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikumwarahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, September 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A.Latar Belakang.......................................................................................

B.Rumusan Masalah..................................................................................

C.Tujuan Masalah.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Pengertian Islam dan Peradaban Melayu.............................................

B. Teori Yang Menjelaskan Kedatangan Islam Melayu ..........................

C. Pengaruh Islam Pada Kebudayaan Melayu..........................................

D. Contoh Pengaruh Islam di Kebudayaan Melayu..................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A.Kesimpulan............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam adalah satu-satunya agama disisi Allah SWT.Yang diridhoi, Agama
Islam juga mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani aspek
kehidupan. Islam mengajarkan bagaimana melakukan hubungan baik antara manusia
dengan yang kholiq, manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan islam dan peradaban melayu?
b. Apa saja teori yang menjelaskan kedatangan islam melayu?
c. Apa saja pengaruh islam pada kebudayaan melayu?
d. Apa contoh pengaruh islam kebudayaan melayu?

C. TUJUAN
a. Mengetahui apa itu islam dan peradaban melayu
b. Mengetahui teori yang menjelaskan kedatangan islam melayu
c. Mengetahui pengaruh islam pada kebudayaan melayu
d. Mengetahui contoh pengaruh islam kebudayaan melayu
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISLAM DAN PERADABAN MELAYU


Islam adalah satu-satunya agama disisi Allah SWT.Yang diridhoi, Agama
Islam juga mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani aspek
kehidupan. Islam mengajarkan bagaimana melakukan hubungan baik antara manusia
dengan yang kholiq, manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk lainnya.
Mempelajari dan mengamalkan Agama Islam sanga tdiperlukan bagi penganutnya agar
tidak terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dizaman
modern, Orang terlalu mudah terpengaruh dengan budaya luar yang tidak sesuai dengan
ajaran agama islam sehingga diperlukan untuk mempelajari ajaran islam. Islam menurut
bahasa adalah Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berpedoman pada
kitab suci Al-Quran yang diturunkan melalui wahyu Allah SWT. Islam menurut istilah
adalah mengacuh pada agama yang bersumber pada wahyu yang dating dari Allah
SWT. Bukan berasal dari manusia.
Peradaban Melayu dimasa lampau menjadi salah satu peletak dasar peradaban
di Asia tenggara. Peradaban-peradaban yang tumbuh diatas landasan budaya, yang
sebagian atau seluruhnya berasal dari tradisi kehidupan yang berasal dari kebudayaan
melayu. Kebudayaan melayu merupakan kebudayaan secara turun temurun dilakukan
oleh masyarakat Indonesia.
Seiring masuknya Islam di Nusantara, banyak masyarakat melayu yang
awalnya menganut agama Hindu-Budha masuk ke Islam. Hal ini disebabkan karena
watak kaum muslim dikala itu yang sopan dan santun hingga banyak masyarakat yang
menyukainya. Disisi Lain setelah berkembangnya Islam di Nusantara, datanglah
walisanga yang aktif menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Penetrasi Agama Islam di Semenanjung Melayu Kepulauan Nusantara dan
menjadi agama baru di sana sejak abad ke-7 M. Kehadiran Islam ini dilatarbelakangi
oleh semakin ramainya kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang
dilakukan bangsa Arab, Persia dan Turki di Asia Tenggara. Sekitar abad ke-11 dan 12
M kegiatan perdagangan yang mereka lakukan semakin maju. Tidak sedikit dari
mereka yang singgah dan menetap di kota-kota pesisir Sumatera dan Jawa, sehingga
semakin lama jumlah komunitas muslim semakin bertambah besar. Namun pada abad
itu agama Islam belum memberikan pengaruh besar bagi penduduk semenanjung
Melayu. Penganut agama Islam masih terbatas di kota-kota pelabuhan saja dari
kalangan pedagang muslim beserta keluarga dan para kerabat mereka.
Agama Islam baru berkembang pesat di kepulauan Melayu pada abad ke-13
dan 15 M. setelah berdirinya kerajaan Islam pertama di Sumatera, yaitu Samudra Pasai
(1270-1524 M.) dan Malaka (1400-1511 M.).Dua kerajaan ini selain sebagai pusat
kegiatan perdagangan internasional juga merupakan pusat penyebaran dan pendidikan
Islam.Tidak lama setelah Malaka direbut oleh Portugis pada tahun 1511 M, berdiri
pula Kesultanan Aceh Darussalam (1516-1700 M.) sebagai pengganti dua kerajaan
terdahulu yang menjadi pusat penyebaran dan kegiatan intelektual Islam.Pada masa
kegemilangan Aceh ini agama Islam berkembang pesat dan tersebar luas ke hampir
seluruh pelosok Nusantara.Tradisi intelektualnya juga semakin terbentuk dan
berkembang. Pesatnya perkembangan Islam pada abad ke-16 dan 17 ini membawa
dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat Melayu, penduduk Nusantara pertama
yang menerima Islam secara penuh tanpa dibebani ingatan akan kegemilangan masa
lalunya.
Dampak dari pesatnya perkembangan agama Islam itu tidak hanya dalam
sistem kepercayaan dan peribadatan tetapi juga dalam kehidupan intelektual dan
kemasyarakatan.Sastra tulis Melayu bangkit kembali dan tumbuh subur setelah
tenggelam bersamaan dengan hancurnya pusat kebudayaan Sriwijaya.Namun sastra
baru yang muncul bukan kelanjutan dari tradisi sebelumnya, karena corak sastra,
estetika dan kandungan isinya sangat berbeda dari karya-karya yang pernah
berkembang sebelumnya. Sastra Melayu pada zaman ini dijiwai oleh semangat
keagamaan Islam yang berbeda dari semangat keagamaan yang mendasari sastra
sebelumnya, yaitu agama Hindu dan Buddha.
Islam berbeda dengan agama Hindu dan Buddha, bukan saja sistem dan asas
teologinya, tapi juga watak dan semangatnya. Islam tidak hadir sebagai agama
aristokratik dan kependetaan sebagaimana agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan
agama khalayak ramai, tidak mengenal sistem kasta dan kependetaan. Karena
wataknya yang egaliter ini, lembaga pendidikannya juga berbeda, tidak diperuntukkan
hanya untuk kalangan menengah dan atas seperti pada zaman Hindu dan Buddha.
Islam juga sebagai agama kitab yang mewajibkan para penganutnya, tua muda, lelaki
wanita, bangsawan dan rakyat jelata, belajar dan mengenal baca tulis agar dapat
memahami ajaran Islam dalam al-Qur`an. Hal ini menyebabkan budaya baca tulis
berkembang dan kesusastraan pun tumbuh subur dalam masyarakat Melayu yang
memeluk agama Islam (Baca: Muhammad Naquib al-Attas 1972; Mohd. Taib Osman
1974; Ismail Hamid 1984; Azyumardi Azra 1995; Braginsky 1999).
Perubahan besar yang terjadi sebagai dampak dari pesatnya perkembangan
Islam bagi masyarakat Melayu ini telah lama diketahui sarjana Eropa dan Asia.Meraka
telah melakukan penelitian mendalam mengenai kaitan erat perkembangan Islam
dengan peradaban Melayu.Kern (1917:16) mengatakan bahwa perkembangan Islam di
kepulauan Melayu membawa perubahan besar bagi jiwa dan semangat penduduknya,
yaitu sistem nilai, pandangan hidup (way of life) dan gambaran dunia (Weltanschaung)
mereka. Perubahan itu mempunyai arti penting karena ia merupakan pembebasan dari
belenggu mitologi yang sebelumnya menguasai pikiran bangsa Melayu. Kedatangan
Islam menyuburkan kehidupan intelektual melalui lembaga-lembaga pendidikan yang
telah membuka pemikiran bangsa Melayu dan membawa mereka ke arah
perkembangan ilmu pengetahuan dan tradisi penggunaan akal secara lebih meluas
menjadi adat dan budaya dalam masyarakat Melayu.

B. TEORI YANG MENJELASKAN KEDATANGAN ISLAM MELAYU

1. Teori Cina
Teori ini dikemukakan oleh Emanuel Godinho de Eradie seorang Scientis
Spanyol yang menulis pada tahun 1613 m. katanya “sesungguhnya akidah
Muhammad telah diterima di patani dan Pam di pantai timur, kemudian diterima
dan dikembangkan oleh permaicuri (yaitu Prameswara)” di tahun 1411 m. Teori ini
juga menyatakan bahwa islam dibawa ke Melayu melalui Negara China karena
islam telah sampai ke China pada zaman pemerintahan Dinasti Tang sekitar tahun
659 M. Selain itu, teori ini didukung oleh fakta dimana telah terjadi kegiatan
perdagangan antara orang-orang islam dari Asia barat (Arab-Persia) sejak abad ke-
3 H (abad ke-9 M) atau lebih awal yaitu abad pertama hijrah (abad ke-7). Teori
China ini sebenernya masih lemah karena secara area atau lokasi, negeri China
berada di sebelah Utara dan untuk sampai ke China harus melalui selat Malaka
terlebih dahulu. Jika orang-orang arab berdagang ke China akan singgah terlebih
dahulu di Nusantara sebelum sampai ke China karena nusantara (melayu berda di
tengah-tengah pelayaran perdagangan yang terkenal dengan nama selat Malaka.

2. Teori Gujarat (India)


Menurut teori ini, yang didukung oleh Snouck Hurgronje, W.F Suttherheim,
dan B.H.M. Vlekke, islam dating kemelayu sekitar abad ke-13, dibawa oleh para
pedagang dari Gujarat, India. Ada dua bukti yang mendukung teori ini.
a. Batu nisan Sulthan Malik As- Saleh Sultan Samudera Pasai yang meninggal
pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat India .
b. Tulisan Marcopolo, pedagang dari vanesia yang menyatakan pernah singgah
di Perlak atau Peureula pada tahun 1292 dan mendapati banyak banyak
penduduk beragama islam, serta pedagang India dalam penyebaran agama
tersebut.

3. Teori Mekkah (Arab)


Menurut teori yang didukung oleh Buya Hamkah dan J.C.Van Leour ini,
pengaruh islam telah masuk ke Melayu(Nusantara) sekitar abad ke-7 dibawa
langsung oleh pedagang Arab. Bukti yang mendukung teori ini adalah :
a. Pemukiman islam tahun 674 di Baros, pantai sebelah barat sumatera.
b. Ditemukannya makam seorang wanita di Gresik Jaa Timur yang tertulis atas
nama Fatimah binti Maimn pada tahun 1802.
c. Adanya penggunaan gelar Al-Mali pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya
lazim ditemui pada budaya Islam Mesir.
4. Teori Persia
Menurut teori yang didukung oleh Hosein Djajadiningrat, Islam dibawa masuk
ke melayu (Nusantara) oleh orang-orang Persia pada abad ke-13. bukti yang
mendukung teori ini adalah :
a. Acara Tabot yang memperingati meninggalnya husein bin Ali, cucu nabi
Muhammad di Bengkulu dan Sumatera barat (Tabuik) setiap tanggal 10
muharrram atau 1 asyura.
C. PENGARUH ISLAM PADA KEBUDAYAAN MELAYU
Masuk dan menyebarnya Islam di kepulauan Melayu-Nusantara telah
mengubah pandangan alam masyarakat Melayu. Islam telah mengalir dalam nadi-nadi
kehidupan, menggerakkan sendi-sendi kebudayaan, dan ruh bagi budi pekerti
masyarakat. Melayu dipandang bukan lagi sekadar identitas diri tetapi juga pandangan
hidup yang telah mengalami pengislaman.
Islam sebagai pandangan alam masyarakat Melayu merupakan sebuah
bangunan asasi yang mengacu kepada pandangan tentang Tuhan, metafisika, kosmologi
(alamsemesta), pandangan tentang waktu, pandangan tentang nasib manusia dan
pandangan tentang manusia. Islam telah menjadi jati diri mereka: “Orang
Melayuadalah orang Islam”. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa tidak semua
orang Malayu ke islamannya didapatkan daripada buah intelektualitas.
Melayu sebelum Islam sebenarnya sudah dikenalkan dengan ajaran dan nilai
keislaman. Diantaranya syair-syair yang di dalamnya terdapat kalimat pujian kepada
Allah, atau proses adat tertentu yang diiringi bacaan seperti zikir, barzanji, marhaban,
rodat,  ratib, hadrah, nasyid, dan sebagainya. Ada pun alat musik yang digunakan hasil
perpaduan Islam seperti rebab, gendangnobat, nafiri, serunai, gambus, ‘ud, dan lain-
lain.
Diantara contoh yang ada, kita dapat mengambil kisah sewaktu kecil dari Prof.
Dr. Hamka. Pada saat itu suatu mantra dimulai dengan kata Hong atau Aum. Di mana
kedua kata ini merupakan mantra pusaka agama Hindu Brahmana sebagai kesatuan
seruan terhadap Trimuri. Selainitu, kesadaran terhadap nilai-nilai Islam dan penunaian
kewajiban-kewajiban agama (syariat) menjadi cikal bakal lahirnya kebudayaan dan
peradaban pula. Sebagai contoh, sholat bagi seorang muslim adalah suatu kewajiban,
dan menghadap kiblat adalah salah satu syarat diterimanya sholat.
Oleh karena itu, mengetahui arah kiblat menjadi suatu keharusan. Penunaian
keharusan ini menjadi latar belakang penemuan-penemuan dalam bidang navigasi.
Begitu juga dalam menentukan waktu-waktu ibadah seperti sholat, puasa dan lebaran
melatar belakangi lahirnya teknologi penanggalan dan astronomi.
Kebudayaan memiliki banyak definisi, diantara definisi kebudayaan adalah
semua hasil daya-cipta insane dalam usaha menyesuaikan diri dalam menghadapi
keadaan alam sekelilingnya. Terdapat perbedaan antara Islam dan Barat terhadap
kebudayaan.Barat memandang bahwa agama adalah bagian dari kebudayaan, hal
tersebut dapat dibenarkan kepada agama selain Islam.Sedangkan Islam bukanlah sebuah
kebudayaan tetapi agama yang diwahyukan. Justru Islam merupakan inspirasi lahirnya
kebudayaan dan peradaban sehingga disebut Kebudayaan Islam. Diantara Kebudayaan
Islam yang masyur adalah Kebudayaan Islam yang dibangun di atas Alam Melayu.
Pengaruh islam terhadap melayu ini sangat signifikan karena langsung
menghujam keaspek yang sangat dalam, yaitu mempengaruhi kepercayaan dan
keagamaan. Aspek ini kemudian membawa pengaruh turunan kepola hidup keseharian
bangsa melayu, termasuk kebudayaan adat dan istiadat.
Menurut Muhammad Naquib al-Attas ada beberapa teori tentang kedatangan
dan penyebaran Islam di kepulauan Melayu, ini merupakan faktor yang menyebabkan
orang Melayu mengidentifikasikan diri dan peradabannya dengan Islam, berikut ini
faktor-faktornya:

1. Faktor perdagangan;
2. Faktor perkawinan, yaitu antara pendatang Muslim dengan wanita pribumi
pada tahap awal kedatangan Islam;
3. Faktor Permusuhan antara orang-orang Islam dan Orang Kristen
4. Faktor politik seperti mundurnya kerajaan Hindu dan Buddha seperti
Majapahit dan Sriwijaya;
5. Faktor Penghargaan nilai ideologi Islam
6. Faktor Otoktomi, atau keadaan dimana sesuatu itu dianggap telah ada, sejak
purbakala sebagai kepunyaan atau sifat kebudayaan suatu masyarakat.

Dari berbagai sumber yang dibaca, faktor perdagangan paling sering


dikemukakan sebagai penyebab terjadinya sebaran peradaban Islam. Islam muncul di
Nusantara disebabkan kehadiran pedagang-pedagang Muslim dari negeri Arab dan
Persia sejak abad ke-7 sampai abad ke-9 M. Dengan ramainya kegiatan pelayaran dan
perdagangan yang dilakukan kaum Muslimin pada abad-abad berikutnya, terutama dari
abad ke-11 hingga abad ke-17 M, perkembangan agama Islam ikut marak pula. Pada
mulanya komunitas Islam tumbuh di kota-kota pesisir yang merupakan pelabuhan
utama atau transit pada zamannya. Di sini tidak sedikit pedagang Muslim asing itu
tinggal lama dan kawin mawin dengan penduduk setempat.
Pengaruh islam yang sangat kuat terhadap kebudayaan melayu pada akhirnya
memberikan wajah baru bagi kebudayaan melayu. Melayu sebelumnya masih menganut
kepercayaan Hindu-Budha selanjutnya mulai tergantikan dengan islam dan membawa
kebudayaan melayu menjadi banyak bernafasakan islam sebagaimana yang kita
saksikan pada saat ini. Masuknya pengaruh Islam ke dalam peradaban Melayu tidak
hanya pada tataran religius saja, namun lebih luas dan komprehensif pada bidang lain.

a. Kepercayaan
Sebelum datangnya Islam, layaknya masyarakat lain, orang-orang melayu juga
memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Menurut E.B. Taylor, kepercayaan
kepada animisme atau makhluk halus adalah yang pertama kali tertanam dalam alam
pemikiran manusia primitif. Kepercayaan animisme merupakan satu bentuk culturals
universals yang ada di kalangan suku-suku primitif.Islam datang dan mengubah
keyakinan orang Melayu dari mempercayai dewa-dewa seperti yang mereka anut pada
zaman Hindu-Buddha kepada mempercayai Allah Tuhan Yang Maha Esa. Al-Qur`an
menjadi pegangan hidup dan sumber rujukan bagi umat Islam, baik dalam urusan
dunia maupun akhirat. Segala tatacara dan adab sehari-hari berdasarkan kepada ajaran
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.Kepercayaan sesat yang dapat
merusak akidah umat Islam dan memecah belah masyarakat berangsur-angsur diganti
dengan kepercayaan kepada keesaan Allah.

b. Politik
Pada zaman prasejarah masyarakat Melayu belum mempunyai sistem politik
yang kompleks, tetapi mereka sudah mengenal musyawarah dan mufakat untuk
melakukan sesuatu pekerjaan.Pada awalnya, susunan organisasi kemasyarakatan
dalam bentuk unit-unit perkampungan.Hubungan mereka pada masa lampau
berdasarkan asas kekeluargaan dan kesukuan.Menurut Koentjaraningrat dari
organisasi desa, suku-suku itu berkembang menjadi sebuah negara melalui
penaklukan oleh salah satu persekutuan kelompok-kelompok kecil.Struktur organisasi
politik Melayu tradisional berawal dari desa dan kampung, kemudian diikuti dengan
daerah atau jajahan dan seterusnya menjadi negeri.Ketika pengaruh Hindu Buddha
masuk, organisasi politik pada awal Masehi mulai berkembang dari penguasaan
kawasan kecil kepada organisasi politik yang besar dan menguasai kawasan yang
lebih luas.Sistem politik Hindu diserap oleh orang Melayu dengan berbagai
penyesuaian.
Setelah para raja Melayu menganut agama Islam, sistem pemerintahan pun
disesuaikan dengan ajaran Islam. Walaupun pengaruh Hindu Buddha masih ada,
namun beberapa perubahan terus terjadi, misalnya gelar Sri Maharaja yang dipakai
dalam kerajaan Sriwijaya diubah menjadi gelar Sultan seperti Raja Samudra Pasai
bergelar Sultan Malikussalih, Raja Palembang Darussalam bergelar Sultan Mahmud
Badaruddin, Raja Banten bergelar Sultan Hasanuddin dan lainnya. Demikian
layaknya gelar sultan pada raja-raja Islam yang ada di India dan Asia Barat.

c. Adat Istiadat
Pelaksanaan adat istiadat dalam masyarakat Melayu sudah dilakukan sejak
seseorang terlahir hingga meninggal dunia. Seperti adat melenggang perut sewaktu
ibu mengandung, mencecah garam, menjejak kaki ke bumi dan beberapa acara
pernikahan dan kematian.Setelah mereka menganut Islam adat ini diganti dengan
acara-acara Islami.Pembacaan mantera yang biasa dilakukan pada acara adat diganti
dengan pembacaan surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas atau Surah Yasin dan doa-doa
kepada Allah.
Dalam adat pernikahan diadakan upacara bersanding, pasangan pengantin di
atas pelaminan. Penggunaan sirih pinang, beras kunyit dan inai merupakan pengaruh
Hindu. Setelah mereka memeluk Islam adat ini berubah.Walaupun unsur budaya lama
seperti meminang, berinai, dan bersanding masih dilakukan oleh sebagian orang
Melayu, namun sudah banyak disesuaikan dengan aturan-aturan dalam agama Islam
dan tidak bertentangan dengan prinsip dasar ajaran Islam.Jika seseorang meninggal
dunia, ahli warisnya mengadakan acara adat kematian berupa kenduri arwah
memperingati 7 hari, 40 hari dan 100 hari.Setelah mereka memeluk Islam acara
semacam ini lambat laun berkurang, mereka hanya melakukan acara ta`ziyah malam
pertama, kedua dan ketiga.

d. Kesenian
Sebelum datang Islam, pengaruh India dalam bidang kesenian sangat terlihat,
seperti pada bangunan keagamaan.Penggunaan batu dan bata sebagai bahan utama
bangunan yang dianggap lebih tahan lama dan sesuai untuk membangun rumah dewa
dan dewi. Sedangkan pengaruh Islam dalam bidang kesenian ini dapat dilihat pada
makam atau batu nisan, masjid dan perhiasan- perhiasannya. Batu nisan merupakan
karya seni Islam yang pertama sekali masuk ke Nusantara. Contohnya batu nisan
Syeikh Abdul al-Qadir Husain Alam bertarikh 903 M. di Linggir Kedah. Pada
permukaan makam-makam ini terdapat tulisan yang dipahatkan ayat al-Qur`an serta
ajaran Islam yang menekankan tentang syari`at dan tasawuf.
Masjid juga merupakan karya seni Islam yang terpenting di Nusantara.Dari
segi coraknya, masjid-masjid yang dibangun pada abad ke-14 hingga 18 M. masih
berbentuk tradisional.Pengaruh tradisi ini dapat dilihat pada bentuknya yang tersusun
sebagai lanjutan dari seni Bali yang disebut Meru. Pengaruh Hindu lebih jelas lagi
pada bentuk dan bangunan menara kudus yang didirikan pada zaman Sunan Kudus.
Terdapat juga pengaruh masyarakat tradisional pada bentuk perhiasannya.Pola-pola
yang menjadi perhiasan dari zaman pra Islam seperti daun-daunan, bunga teratai,
bukit-bukit karang, pemandangan dan garis-garis geometri masih dilestarikan.Di
samping itu, terdapat juga perkembangan seni khath Islam.Ini dapat dilihat pada
bangunan makam, masjid dan sebagainya.Tidak dapat dinafikan bahawa seni Islam ini
juga masih melestarikan unsur pra Islam yang dianggap tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.

e. Kesusasteraan
Sebelum kedatangan unsur dari luar, masyarakat pribumi Melayu sudah
mempunyai kesusasteraan sendiri.Sebelum mereka mengenal tulis baca, dalam
menyampaikan perasaan atau curahan hati mereka hanya memakai tutur kata.Ini
dikenal sebagai sastera lisan. Kedatangan budaya Hindu dan Budhha mempengaruhi
sastera Melayu, seperti penerimaan dua buah epik Ramayana, lahirnya karya-karya
prosa dan juga puisi seperti hikayat Seri Rama, Rama Keling dan sebagainya.
Unsur kepercayaan Hindu dari epik tersebut yang mempengaruhi karya sastera
Melayu ialah cerita dewa dewi yang bersifat manusia dan Tuhan, kejadian luar biasa
seperti penjelmaan dalam berbagai bentuk serta senjata ghaib dan sakti.Setelah
kedatangan Islam proses penanaman aqidah Islam dengan cerita atau kisah-kisah
melalui dua cara, yaitu dengan menggubah cerita yang berisi unsur Islam dan
mengenengahkan cerita-cerita baru yang berasal dari tradisi Islam seperti kisah-kisah
tauladan dan kisah para Nabi. Kesusasteraan Melayu awalnya dengan cara lisan
kemudian diikuti dengan tulisan huruf Arab Melayu (jawi). Dari sini dimulainya
penulisan dan penyalinan kitab-kitab yang berkaitan dengan agama Islam, seperti
kitab-kitab Risalat Dua Kalimah Syahadah, peraturan dan rukun-rukun sembahyang,
peraturan puasa dan sebagainya.Kemudian dikembangkan pula dengan doa-doa dan
kisah-kisah Nabi, kitab fiqh, tafsir al-Qur`an, hikayat para Nabi, cerita pahlawan
Islam dan lainnya.Kedatangan Islam menyebabkan kesusasteraan masyarakat Melayu
makin berkembang dan berdiri di landasan yang benar.Kesusasteraan masyarakat
pribumi tidak hilang bahkan dilestarikan hingga sekarang.
Di antara sastra Melayu yang populer adalah “syair” yang merupakan puisi
Melayu asli, dan ia tidak dapat dipastikan apakah keberadaannya lebih awal dari pada
zaman Hamzah Fansuri (m. 1625-1630 M) (A. Teeuw, 1966: 422-447). Puisi Melayu
yang tertua ini dapat dilihat pada syair- syair Hamzah Fansuri; Syair Dagang, Syair Si
Burung Pincai, Syair Perahu yang menampilkan alur pikiran dan perasaan para ahli
sufi Persia (R. O. Winstedt, 1969: 190).

f. Bahasa Melayu
Sebuah kenyataan bahwa Islam telah mempengaruhi pemikiran dan
kebudayaan masyarakat Melayu, terutama dalam aspek bahasa.Pengaruh Islam
terhadap bahasa melalui bahasa Arab.Pengaruh ini berlaku dalam tiga aspek; yaitu
abjad tulisan, tata bahasa dan perbendaharaan kata.Kedatangan Islam yang membawa
abjad Arab (huruf hija`iyah), tata bahasa dan perbendaharaan kata, di samping
pendidikan Islam tentunya, telah meningkatkan taraf bahasa Melayu sebagai alat
pengucapan intelektual dan sekaligus menjadi bahasa perantaraan di Nusantara ini.
Sebelum kedatangan Islam bahasa Melayu telah memainkan peranan
penting.Seterusnya bahasa Melayu dapat menyaingi bahasa Jawa kuno sebagai bahasa
linguafranca di Nusantara.Bahasa Melayu dapat menyatukan berbagai bangsa yang
serumpun di Nusantara yang berjumlah sekitar 150 hingga 200 bahasa daerah (Zainal
Abidin Ahmad, 1960: 189-190).Mereka dapat berinteraksi dengan menggunakan
bahasa Melayu.Setelah kedatangan Islam, masih ada pengaruh India dalam bahasa
Melayu melalui bahasa Sansekerta.Namun dalam persaingannya, akhirnya bahasa
Melayu menjadi bahasa ilmu dan seterusnya menjadi bahasa pengantar di Nusantara
dan sekaligus menjadi cikal bakal bahasa Indonesia.Faktor peningkatan taraf bahasa
Melayu sehingga menjadi bahasa pengantar, selain adanya abjad Arab yang menjadi
abjad tulisan Melayu (abjad jawi/Arab Melayu), juga karena sifat bahasa Melayu
sendiri yang mudah menerima perubahan dan perkembangan baru sesuai dengan
tuntutan masa.Dalam hal ini bahasa Melayu menjadi pilihan yang tepat sebagai
linguafranca dan bahasa ilmu pengetahuan bagi penduduk Nusantara.Huruf Melayu
yang awalnya berasal dari India telah diganti dengan huruf baru yang dikenali sebagai
"huruf jawi” (Russel Jones, 1971: Vol. 2).
D. CONTOH PENGARUH ISLAM DIKEBUDAYAAN MELAYU
Contoh Pengaruh Islam Di Kebudayaan Melayu:
1. Bidang Aqidah, undang-undang dan pemerintahan
Sebelum Islam Datang, masyarakat melayu masih menggunakan hokum
malaka dan majapahit, yang mana hokum ini dibuat oleh petinggi-petinggi kerajaan
tersebut. Namun setelah islam dating undang-undang tersebut diganti dengan
undang-undang islam Yang berlandaskan Al-Quran dan Assunah (Hadits).
2. Bidang Ekonomi
Masyarakat melayu pada dasarnya adalah seorang pedagang. Sangkig hebat
dan pesatnya perdagangan di melayu, mereka sampai membuat Negara baru yaitu
“Negara kota”. Sebelum islam dating masyarakat melayu belum menggunakan
hokum dagang islam, setelah islam dating mereka menggunakan masyarakat hokum
dagang islam.
3. Bidang Bahasa dan Sastra
Bukti adanya pengaruh islam pada budaya melayu seperti terlihat
dipergunakannya aksara Arab-melayu, Arab gundul, huruf jawi pada karya tulis
sastra melayu.
4. Bidang Seni dan Arsitektur
Benda-benda seni yang awalnya berbentuk seperti pola tubuh naga, roh-roh
dan kepercayaan animismedinamisme kini berubah menjadi lebih keislaman yang
indah untuk dilihat juga merdu di dengar.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah satu-satunya agama disisi Allah SWT.Yang diridhoi, Agama
Islam juga mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani aspek
kehidupan.
Peradaban Melayu dimasa lampau menjadi salah satu peletak dasar peradaban
di Asia tenggara. Peradaban-peradaban yang tumbuh diatas landasan budaya, yang
sebagian atau seluruhnya berasal dari tradisi kehidupan yang berasal dari kebudayaan
melayu.
Teori kedatangan islam melayu: teori cina,teori india,teori arab,teori persia.
Pengaruh islam terhadap melayu ini sangat signifikan karena langsung menghujam
keaspek yang sangat dalam, yaitu mempengaruhi kepercayaan dan keagamaan.
Contoh pengaruh islam dikebudayaaan melayu: bidang aqidah, bidang ekonomi,
bidang bahasa dan sastra, bidang seni dan arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.Yatimin. 2006. Studi islam kompteporer. Jakrarta: Amzah

A.Hasymy. 1993. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Di Indonesia. Aceh:

PT.Alma’arif.

Dewanredaksi. 2001. Kamus Besar Bahasa Insonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa

Dep. Pendidikan Nasional.

Dudung Abdurrahman. 2003. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern.

Yogyakarta: Lesfi Yogyakarta.

Ibrahim, Qosim A dan Muhammad A. Saleh. T.T. Sejarah Islam: Jejak Langkah Peradaban

Islam dari Masa Nabi hingga Masa kini. T.K: Zaman.

Prof. Dr. Abdullah. 2015. Dinamika Sosiologis Indonesia: Agama dan Pendidikan

Dalam Perubahan Sosial. Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara.

A.Hasymy. 1993. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Di Indonesia. Aceh:

PT.Alma’arif.

Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016. Sejarah Indonesia. Jakarta: Erlangga

https://media.neliti.com/media/publications/164804-ID-islam-melayu-dalam-pusaran-sejarah-

sebua.pdf

Anda mungkin juga menyukai