Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ikmal maulana ishaq

Nim : 201710201035

Kelas : TEP C

1. Business plan merupakan pernyataan formal tentang tujuan pendirian perusahaan, serta alasan
mengapa para pendiri meyakini bahwa tujuan tersebut dapat tercapai, serta strategi atau rencana
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Business plan Dokumen Tertulis yang
merinci seluk-beluk usaha/bisnis
mencakup informasi status saat ini, kebutuhan mendatang, dan hasil yang diharapkan dari
usaha/bisnis baru tersebut.
2. a.Resiko bisnis adalah operasi yang terkait dengan kemungkinan kerugian tidak disengaja dan
kerugian tidak disengaja. Kemungkinan resiko dalam bisnis dapat berasal dari berbagai faktor,
seperti manajemen, sistem perusahaan dan strategi yang buruk.
b. Kerumitan proses produksi dan transaksi bisnis
d. Pembaca rencana bisnis
e. Langkah awal menjadi wirausaha
f. Alat bantu dalam mensistemasikan
g. logika bisnis bagian dari program yang menyandikan aturan bisnis dunia nyata yang menentukan
bagaimana data dapat dibuat, disimpan, dan diubah.
3. a.Ringkasan Eksekutif  ulasan ringkas yang berisi penjelasan garis besar rencana bisnis atau poin-
poin kerja sama yang ingin ditawarkan.
b. Deskripsi Bisnis gambaran tentang keseluruhan informasi tentang bisnis Anda juga dapat
digunakan untuk mengoptimalkan informasi Anda dalam search engine.
c. Strategi Pemasaran rangkaian perencanaan untuk menjangkau target pasar dan mengubah mereka
menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
d. Analisis Persaingan bidang analisa strategis yang spesialisasinya dalam pengumpulan
dan analisis informasi tentang perusahaan pesaing.
e. Rencana Desain dan Pengembangan Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, akan lebih
meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan
toko atau pun kedai cafe agar kami dapat dengan mudah untuk mendapatkan bahan baku agar usaha
ini tidak mengalami kendala apapun dalam penyediaan bahan baku.
f. Rencana Operasi dan Manajemen perencanaan jangka pendek yang dirancang untuk
menerjemahkan rencana jangka panjang ke dalam serangkaian kegiatan yang lebih rinci
g. Analisis Rencana Keuangan igunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas
dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek
4. a.Singkat dan padat. Rencana harus singkat tapi logis
c.Terorganisir rapi dengan penampilan menarik .temple harus meharik mata pebisnis
d. Rencana yang menjanjikan harus menunjukan karakter kita sesungguhnya
e.Hindari melebih-lebihkan proyeksi. Harus mengatakan tujuan dan opini nya baga mana
f.Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan
g.Tim terpercaya dan efektif.banyyak melakukan presentasi pada webinar atau yg lain
h.Fokus.harus fokus pada rencana tersebut
i.Target pasar.biasanya harus target dasar / langsung target tinggin
j.Realistis.
5. a. Business Plan Tidak Ditulis
Kesalahan pertama ini adalah kesalahan yang sangat sederhana, yaitu business plan tidak ditulis.
Padahal business plan menjadi sebuah peta petunjuk yang mengarahkan bisnis Anda menuju
kesuksesan, tetapi jika peta tersebut tidak ditulis lalu bagaimana Anda dapat memahaminya?
Pastinya akan mengalami kesulitan. Selain itu dengan menulis business plan yang jelas, Anda akan
mudah mendapatkan  pendanaan dari investor atau saat mengajukan peminjaman modal.
b. Kurangnya Riset Pasar

Perkembangan ekonomi di dunia ini berkembang sangat cepat, informasi yang Anda dapatkan hari ini
belum tentu cocok untuk besok. Faktor inilah yang berpengaruh dalam penyusunan business plan.
Dalam penyusunannya, rencana bisnis tidak bisa dilakukan dalam sehari dua hari, harus melakukan
dengan riset paling tidak selama sebulan dua bulan, bahkan bisa lebih tergantung pasar yang akan
dimasuki.

c. Segmentasi Target Asal-asalan

Sebelum menentukan segmentasi pasar, Anda diharuskan melakukan riset terlebih dahulu segmen apa
yang akan Anda masuki, sehingga nantinya produk yang dijual akan sesuai dengan target pasar.
Sayangnya, masih ada banyak pebisnis yang kebingungan mencari dan menentukan siapa saja target
pasar yang akan dibidik. Terkadang mereka memiliki pikiran bahwa produknya sudah unik, kreatif,
dan menarik sehingga yakin kalau bisa diterima di pasar, tetapi kenyataannya produk tersebut tidak
dibutuhkan oleh konsumen.

d. Ide Boleh Kreatif tapi juga Harus Realistis

Memiliki ide yang kreatif memang baik, namun kadang para calon pebisnis sering kali mengabaikan
faktor realistis dalam bisnis. Ide bisnis juga harus memerhatikan beberapa faktor misalnya, regional
dan budaya. Apakah budaya pada lokasi pasar menerima produk yang akan dijual atau tidak. Selain
itu ide juga harus memerhatikan perilaku calon konsumen. Misalnya, menjual produk yang
sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.

e. Rendahnya Analisis Persaingan

Ketika semua faktor internal dalam bisnis Anda sudah siap, maka jangan lupa untuk
memperhitungkan hal-hal eksternal seperti kompetitor bisnis Anda. Sebelum memulai bisnis Anda
diharuskan menganalisa dulu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kompetitor Anda. Menganalisis
kompetitor juga mampu memengaruhi keputusan Anda dalam mendiferensiasi produk yang akan
dijual.

f. Terlalu Optimis

Memiliki sifat optimis memang bagus, terutama bagi pebisnis pemula. Namun, terlalu optimis pun
juga tidak baik. Dalam setiap penyusunan business plan Anda diharuskan memikirkan kemungkinan-
kemungkinan terburuk yang terjadi, jangan terlalu optimis karena dunia bisnis memang susah ditebak.
Terlalu optimis juga membuat rencana yang dibuat akan sulit terealisasi karena rencana bisnis yang
terlalu optimis biasanya mengabaikan hal-hal kecil. Business Plan juga memerlukan skala SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan Anda juga harus mendengarkan saran dari orang lain
atau yang lebih berpengalaman agar hasil dari pembuatan business plan bisa lebih realistis.

g. Tidak Membuat Business Model Canvas 

Biasanya calon pebisnis lupa untuk membuat business model canvas dalam business plan mereka.


fungsi menyusun business model canvas adalah calon pebisnis mampu memetakan poin-poin yang
dapat men-sukses-kan bisnis yang direncanakan. Business Model Canvas terdiri dari kotak-kotak
yang masing-masing mengidentifikasikan poin-poin yang mendukung jalannya bisnis.

h. Mengabaikan Branding

Branding bisnis juga harus sudah disapkan saat pembuatan business plan. Mulai dari menyiapkan
logo, kampanye, dan juga visi dalam menjalankan bisnis. Branding diperlukan untuk menetapkan
strategi pemasaran dan juga agar produk yang akan dijual mampu cepat disadari oleh calon
konsumen.

i. Tidak Melampirkan Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung memang tidak begitu berpengaruh ketika Anda memulai bisnis skala kecil
menengah. Namun dokumen pendukung sangat penting bila Anda ingin membuat start-
up dengan skala besar. Dokumen pendukung biasanya terdiri dari legalitas berdirinya perusahaan,
surat perjanjian, hasil riset pasar, dan juga dokumen izin mendirikan perusahaan.

j. Perencanaan Keuangan yang Tidak Realistis

Yang terakhir adalah perencanaan keuangan yang salah. Biasanya ini terjadi karena terlalu tinggi
harapan dalam menghitung perkiraan keuntungan. Padahal belum tentu jika Anda bisa menjual
dengan harga Rp100.000 kemudian mendapatkan keuntungan Rp25.000, karena akan ada variabel
yang tidak terduga saat bisnis Anda sudah berjalan seperti kenaikan harga pokok produksi, kenaikan
harga bahan bakar, dan lain sebagainya. Hitung-hitungan seperti itu memang tidak salah, namun
Anda juga harus melihat realita pasar yang sedang terjadi dengan adanya business plan alternatif yang
sudah Anda buat sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai