Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN.

2614-7939)
Vol. 1 No. 2, Agustus 2018 (p-ISSN. 2614-7947)
DEMONSTRASI MENGGUNAKAN BAHAN SEDERHANA UNTUK MENGENALKAN
REAKSI KIMIA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Yunita Arian Sani Anwar*, Sukib, Mutiah, Jackson Siahaan, Syarifa Wahidah Al Idrus
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Mataram
*Email: yunita@unram.ac.id

Abstrak - Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilatarbelakangi oleh masalah yang timbul di sekolah dasar
terkait pelajaran IPA. Guru mengalami kesulitan menjelaskan materi IPA terkait keterlibatan senyawa kimia
karena selama ini melihat IPA sebagai kumpulan biologi dan fisika. Pengabdian ini dilaksanakan di SDN 45
Mataram dan SDN Percobaan 01 Ampenan. Secara umum hasil pengabdian memberikan pengalaman kepada
guru dan siswa untuk memahami reaksi kimia di sekitar mereka. Motivasi dan aktivitas siswa dan guru
menjadi meningkat setelah pelaksanaan demonstrasi sehingga harapan guru kegiatan seperti ini dapat terus
dilanjutkan.

Kata kunci: demonstrasi, reaksi kimia, motivasi

LATAR BELAKANG sains. Terjadinya tumpang tindih materi pada


Pendidikan sains telah dikenal siswa pembelajaran sains menimbulkan terjadinya
sejak duduk di bangku sekolah dasar. miskonsepsi pada pembelajaran sains itu
Walaupun bahasan sains di SD masih cukup sendiri (Bennet et al., 2005).
sederhana, beberapa kesulitan telah dialami Kesulitan mempelajari sains tidak hanya
siswa untuk dapat memahami sains itu sendiri. dialami siswa namun juga dialami guru.
Di tingkat SMP, siswa mulai melihat rumitnya Pengajar kimia mengalami kesulitan untuk
mempelajari sains melalui mata pelajaran IPA dapat menjelaskan dan memberikan visualisasi
terpadu. Bidang ilmu biologi, fisika dan kimia pada proses pembelajaran. Penggabungan
dikemas menjadi satu mata pelajaran yaitu IPA beberapa model membuat kesulitan yang
terpadu. dialami siswa untuk memahami sains semakin
Kesulitan mempelajari sains telah kompleks (Drechsler, 2007).
ditemukan oleh beberapa peneliti. Bennett et Minat dan motivasi siswa dapat
al. (2005) menemukan bahwa siswa banyak ditingkatkan melalui percobaan di
mengalami kesulitan untuk mempelajari sains laboratorium. Seperti yang diketahui, dalam
sehingga sering mengalami kesalahan konsep. pelajaran sains, eksperimen, deskripsi dan
Selain itu, kesulitan yang dialami siswa teori perlu dipadukan dan juga saling barkaitan
berdampak pada minat dan motivasi mereka satu dengan yang lain. Namun, perlu diingat
untuk menggali materi sains secara lebih bahwa eksperimen bukan untuk
mendalam. Broman et al. (2011) melaporkan mengilustrasikan suatu konsep atau teori
bahwa kimia merupakan salah satu kajian yang melainkan untuk mengembangkan suatu
kurang diminati oleh siswa sehingga konsep dan teori. Hanya saja penggunaan
berdampak pada pilihan mereka untuk eksperimen dalam proses pembelajaran
melanjutkan studi di perguruan tinggi. memiliki banyak kekurangan antara lain biaya
Siswa berpendapat bahwa sains adalah yang besar dan menyita waktu yang banyak.
kajian yang tidak relevan dengan kehidupan Untuk itu, dikembangkan metode lain yang
mereka (Parchmann et al., 2006). Hal ini lebih efektif yaitu melalui demontrasi sains.
menyebabkan banyak permasalahan yang Demonstrasi sains di kelas memiliki
ditemukan untuk mempelajari dan memahami banyak keunggulan antaralain dapat membantu

259
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 1 No. 2, Agustus 2018 (p-ISSN. 2614-7947)
memusatkan perhatian siswa pada perilaku sebagai ilmu yang dapat diamati di kehidupan
sains untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekitar mereka (Reis & Lopes, 2016).
jika dilakukan dengan baik dan cermat. SDN 45 Mataram dan SDN 1 Percobaan
Demonstrasi juga dapat menyenangkan siswa Ampenan adalah SD di kota Mataram yang
dan guru, menghemat waktu dan biaya serta belum banyak melakukan demonstrasi pada
mudah dikontrol oleh guru. Untuk siswa pembelajaran IPA di kelas. Hasil wawancara
tingkat sekolah dasar, diharapkan motivasi dengan guru kelas menunjukkan bahwa selama
mereka dapat meningkat melalui demonstrasi ini demonstrasi belum pernah dilakukan
sederhana yang dilakukan di depan kelas. apalagi menggunakan bahan-bahan kimia.
Demonstrasi kimia bertujuan untuk Untuk itu, perlu kiranya dilakukan pengabdian
membantu siswa memusatkan perhatian di pada siswa dan guru SDN 45 Mataram dan
dalam mempelajari perilaku dan sifat-sifat SDN 01 Percobaan Ampenan untuk
kimia untuk membantu meningkatkan meningkatkan motivasi mereka dalam
pengetahuan siswa dan keyakinanya akan ilmu mempelajari sains pada umumnya dan kimia
kimia. Dalam demonstrasi pengetahuan guru pada khususnya.
tentang perilaku dan sifat sistem kimia
merupakan kunci keberhasilan proses belajar METODE PELAKSANAAN
mengajar dan cara memanipulasi sistem kimia, Pemecahan permasalahan di atas
memberikan suatu model, bukan saja teknik dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
tetapi juga sikap (Achmad & Baradja, 2012). persiapan dan pelaksanaan pengabdian.
Perubahan kimia adalah perubahan Persiapan yang dilakukan meliputi:
materi yang menghasilkan zat baru. Sebagai 1. Mengadakan observasi ke SDN 45
contoh, kayu terbakar menghasilkan arang atau Mataram dan SDN 01 Percobaan Ampenan
abu, susu menjadi masam karena terbentuk mengenai kondisi guru dan siswa dalam
asam laktat, dinamit meledak dengan pembelajaran sains dan minta ijin
menghasilkan bermacam-macam gas. pelaksanaan demonstrasi sains untuk
Demonstrasi kimia harus dilakukan secara membantu guru dan siswa dalam
baik dan cermat. Bahan-bahan harus disiapkan pembelajaran sains di sekolah.
dan perlu dilakukan latihan cara kerja dan apa 2. Bersama guru kelas tim pengabdian
yang harus dijelaskan pada waktu demonstrasi. menetapkan hari dan tanggal kegiatan serta
Namun yang lebih penting demonstrasi harus materi yang akan di demonstrasikan. Dari
sesuai dengan tujuan instruksional sehingga 10 demonstrasi yang ditawarkan terpilih 5
sejalan dengan materi pelajaran. materi demontrasi yaitu bola kamper yang
Pengenalan kimia untuk anak-anak sudah pandai, demonstrasi menarik dengan telur,
dilakukan sejak duduk di bangku sekolah dasar keajaiban putih telur dan kekuatan kulit
(Skamp, 2011). Belajar kimia di tingkat telur, gunung berapi bikarbonat dan poster
sekolah dasar memiliki tujuan untuk stimulasi kimia.
dan meningkatkan ketertarikan siswa. Cara 3. Menyiapkan alat dan bahan untuk
yang dapat digunakan dengan demonstrasi demonstrasi serta membagi tugas untuk
menarik atau menggunakan animasi untuk masing-masing anggota tim pengabdian.
stimulasi ketertarikan siswa (Wuu & Foos, Pelaksanaan kegiatan di awali dengan
2010). Belajar kimia di tingkat sekolah dasar memotivasi siswa melalui penjelasan yang
tidak mengenalkan konsep dalam tingkatan menarik dan pertanyaan menantang sehingga
mikroskopik, namun mengenalkan kimia siswa fokus pada materi demonstrasi. Setelah

260
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 1 No. 2, Agustus 2018 (p-ISSN. 2614-7947)
penjelasan singkat mengenai materi atas penjelasan singkat dan demonstrasi (Tabel
demonstrasi, tim pengabdian melakukan 1). Pada saat memberikan penjelasan dengan
demonstrasi di depan siswa dan guru serta metode tanya jawab, siswa secara aktif
memberikan kesempatan kepada beberapa menjawab pertanyaan tim pengabdian. Mereka
orang siswa untuk melakukan sendiri materi mampu menjawab mengenai hukum
demonstrasi tersebut di depan kelas. Archimedes, sifat-sifat gas bahkan beberapa
orang siswa telah mampu mengenal rumus
HASIL DAN PEMBAHASAN kimia gas karbondioksida, oksigen dan uap air.
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya kegiatan pengabdian ini terdiri
Tabel 1. Materi Demonstrasi
Topik Materi Demonstrasi
Bola kamper yang
pintar Alat dan Bahan Cara Kerja
 Gelas ukur  Masukkan beberapa butir batu marmar, garam dapur,
 Batu marmar/batu gamping pewarna, 20 mL HCl 2 M ke dalam silinder kaca.
 Asam klorida  Masukkan beberapa tetes pewarna makanan, dan air
 Garam dapur hingga permukaan larutan 5 cm di bawah.
 Kamper  Masukkan 10 butir kamper. Amati!
 Pewarna makanan

Mengupas kulit
telur dengan asam Alat dan Bahan Cara Kerja
 1 butir telur matang  Masukkan telur matang ke dalam gelas.
 Cuka 25%  Tambahkan cuka sampai menutupi telur.
 Gelas kaca  Biarkan sampai keesokan hari

Keajaiban putih
telur Alat dan Bahan Cara Kerja
 Dua gelas  Pisahkan putih telur dari telur dan masukkan ke dalam gelas.
 Gelas ukur  Masukkan air ke dalam gelas lain sehingga setengah penuh.
 Sendok  Tambahkan 5 mL minyak goreng. Aduk dengan sendok.
 Minyak goreng  Diamkan, apakah minyak dapat bercampur dengan air
 Telur  Ulangi langkah 2 dan 3.
 Detergen  Tambahkan beberapa tetes detergen dan aduk dengan sendok.
 Amati apakah minyak dapat bercampur dengan air

Gunung Berapi
Berkarbonat Alat dan Bahan Cara Kerja
 Tanah liat  Buat sebuah model gunung yang berkawah setinggi 20 cm
 Soda Kue dengan tanah liat.
 Pewarna  Buat lubang sedalam 2 cm.
makanan  Masukkan 2 sendok soda kue.
 Cuka 25%  Masukkan 3 tetes zat warna dan 1 mL detergen cair.
 Detergen  Masukkan 2 mL cuka.
 Amati apa yang terjadi.

Poster kimia
Alat dan Bahan Cara Kerja
 Kuas  Tulis pada dua lembar kertas putih berturut-turut
 Kertas putih dengan fenolptalein dan ekstrak kunyit.
 Botol penyemprot  Ke dalam botol penyemprot masukkan larutan NaOH.
 Fenolftalein  Semprot ketiga lembar kertas dengan larutan NaOH.
 Ekstrak kunyit  Amati tulisan yang tampak
 Alkohol
 Larutan NaOH

261
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 1 No. 2, Agustus 2018 (p-ISSN. 2614-7947)
Keaktifan siswa juga tampak pada saat upper secondary schools. Karlstad
demonstrasi berlangsung. Hampir semua University, Karlstad.
siswa mengacungkan tangan pada saat Logar, A., Peklaj, C., & Savec, V.F. 2017.
diminta untuk melakukan demonstrasi di Effectiveness of student learning during
depan kelas. Beberapa orang siswa termasuk experimental work in primary school.
guru juga dengan aktif bertanya mengapa Acta Chim Slov. 64, 661-671.
fenomena yang mereka lihat dapat terjadi. Parchmann, I., Gräsel, C., Baer, A., Nentwig,
Guru kelas pun termotivasi untuk P., Demuth, R., & Ralle, B. 2006.
menggunakan demonstrasi tersebut pada saat „Chemie im Kontext“: A symbiotic
implementation of a context-based
menjelaskan IPA di dalam kelas.
teaching and learning approach.
International Journal of Science
KESIMPULAN DAN SARAN Education. 28(9), 1041-1062.
Demonstrasi sains menggunakan
Reis, R.C., & Lopes, J.G.S. 2016. Elementary
bahan-bahan sederhana yang ada di sekeliling school students ‘conceptions of chemical
kita dapat meningkatkan motivasi dan transformation. Revista Electronica de
aktivitas peserta didik mempelajari sains. Ensenanza da las ciencias. 15(1), 24-42.
Selain itu, kegiatan ini dapat menambah Skamp, K. 2011. Teaching Chemistry in
pengetahuan guru kelas untuk dapat primary science: what does the research
melakukan demonstrasi yang dapat suggest? Teaching Science: The Journal
menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. of The Australian Science Teachers
Perlu dilakukan di sekolah yang lain yang Association. 57(4), 37-43.
sejenis agar proses pembelajaran di kelas Wuu, C., & Foos, J. 2010. Making Chemistry
dapat menjadi lebih hidup dan motivasi siswa Fun to Learn. Lit Inf Comput Educ J.
meningkat. 1(1), 3-7.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H & Baradja, L. 2012. Demonstrasi
Sains Kimia: Kimia Deskriptif Melalui
Demo Kimia. Bandung: penerbit
Nuansa.
Bennett, J., Gräsel, C., Parchmann, I., &
Waddington, D. 2005. Context-based
and Conventional Approaches to
Teaching Chemistry: Comparing
teachers’ views. International Journal
of Science Education. 27(13),
1521-1547.
Browman K, Ekborg M, Johnels. 2011.
Chemistry in crisis? Perspectives on
teaching and learning chemistry in
Swedish upper secondary schools.
NORDINA. 3(1), 73-78.
Drechsler, M. 2007. Models in chemistry
education: A study of teaching and
learning acids and bases in Swedish

262

Anda mungkin juga menyukai