Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ELEKTRONIKA INDUSTRI

OLEH:

NAMA: MUH.SIDIK SAIDILLAH

NIM: P3D119026

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan rahmat

dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas Mandiri Dasar-Dasar Manajemen tentang. Manajemen Industri (Hubungan

manjemen industry dan SDM, Fungsi Manajemen Industri & Sistem Informasi Manajemen)

Shalawat bersampulkan salam tidak lupa pula kami kirimkan kepada junjungan alam,

yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang

berilmu pengetahuan.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam

penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun agar kedepannya lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.

Kendari, 27 Mei 2021

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………….……..

Daftar Isi………………………………………………………………………….

BAB I Pendahuluan

I.1Latar belakang…………………………………………………………

I.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….

I.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….

BAB II Pembahasan

II.1 Definisi Manajemen dan Industri…………………………………..

II.2 Sumber Daya Manusia………………………………………………

II.3 Manajemen Industri………………………………………………….

II.4 Hubungan Antara Manajemen Industri dan Sumber Daya Manusia

II.5 Manajer………………………………………………………………..

II.6 Peran Manajer………………………………………………………..

II.7 Kompetensi Manager………………………………………………..

II.8 Peran Interpersonal Manajer (Interpersonal Manajerial)………….

II.9 Fungsi Manajemen…………………………………………………..

BAB III Penutup

III.1 Kesimpulan………………………………………………………….

III.2 Saran…………………………………………………………………

III.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

I.1    Latar Belakang


Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan ekonomi dalam

menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-faktor seperti

sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam

realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir

terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung

keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu

menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan

kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya. Pengertian manajemen industri

secara umum adalah suatu upaya pengaturan ulang yang dilakukan oleh sebuah industri dalam

mencapai tujuan usahanya secara lebih efektif dan juga lebih efisien.

Itu artinya, manajemen industri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh suatu industri untuk

mengembangkan industri dengan menggunakan prinsip planning sampai dengan controlling,

pemenuhan fungsi manajerial untuk bisa memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan

manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan akan menggerakkan sumber daya

manusia hingga pasar yang ada.

Berdasarkan penjelasan terkait manajemen industri tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan

bahwa manajemen industri sangat erat kaitannya dengan upaya memelihara kerjasama dalam

suatu organisasi untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan dengan menggunakan sumber

daya yang ada.


Didalam makalah ini kami akan membahas manajemen didalam sebuah industry dan juga

hubungannya dengan SDM yang berkualitas.

I.2 Rumusan Masalah


<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Apa yang dimaksud dengan manajemen dan juga apa

yang dimaksud dengan industry

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Bagaimanakah kaitannya antara manajemen dan juga

industry.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Bagaimana peran manajemen untuk mencapai suatu

tujuan dalam sebuah industri.

I.3    Tujuan Penulisan


Secara umum, definisi manajemen industri adalah sebuah proses yang mencakup perencanaan,
organisasi, pengontrolan, pengaturan dan lain-lain. Tujuannya adalah agar target yang telah
direncanakan oleh industri tertentu dapat diwujudkan dan dilakukan secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain, manajemen industri memiliki kemampuan untuk menentukan arah industri
melalui berbagai macam proses yang telah disebutkan diatas. Selain itu, ada pula pemenuhan
fungsi yang dilakukan agar target usaha dapat dicapai secara maksimal dan skill atau
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengontrol Sumber Daya Manusia (SDM), pasar dan lain
sebagainya.

Dari penjelasan tersebut akhirnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen industri
ini sangat memegang prinsip kerjasama antar satu dengan yang lainnya. Sumber daya sangat
penting dalam manajemen industri ini.
Agar banyak dari pembaca yang membahas makalah yang saya susun ini nantinya akan

mengerti tentang bagainama keterkaitan antara manajemen, daan juga industry, dan bagaimana

keterkaitan serta peran manajemen tersebut didalm sebuah industry, dan agar nantinya para

pembaca tidak akan bingung, da dapat memahaminya.

BAB II
PEMBAHASAN
<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Definisi Manajemen dan Industri

Manajemen

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam yaitu manajemen

sebagai suatu proses, manajemen sebagai kolektivitas manusia, manajemen sebagai ilmu dan

manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai suatu proses, definisi manajemen sebagai seuatu

proses dapat dilihat pemaparan dari beberapa tokoh sebagai berikut:

1. Encylopedia Of The Social Science, yaitu suatu prose dimana pelaksanaan suatu tujuan

tertentu  dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalu kegiatan orang lain, melakukan

usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.

3. Giorgy R. Terry, yaitu cara pencapaian yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan

melalui kegiatan orang lain.

4. Manajemen sebagai suatu kolektinitas merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang

bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-lorang

inilah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang yang bertanggung jawab

terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manjemen disebut

manejer.

5. Manajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak lama  dan telah

diorganisasikn menjadi suatu teori manajemen.

6. Manajemen sebagai suatu seni, yaitu suatu keahlian, kemampuan, keterampilan,dalam

aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya secara efisisen dan efektif guna mencapai tujuan organisasi.
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah

sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai sasaran atau tujuan secara efektif

dan efisien dimana untuk dapat mencapai tujuan tersebut sumber daya manusia bekerjasama

secara kolektivitas.

Industri

Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan ekonomi dalam

menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-faktor seperti

sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam

realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir

terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung

keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu

menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan

kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dalam suatu  industry adalah faktor yang paling menentukan berjalannya

suatu industri. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk

mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah

makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja

sama untuk mencapai tujuan.

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana

mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara

efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.MSDM didasari pada suatu

konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi

sumber daya bisnis.Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,

sosiologi, dll.

Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan

implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan

karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya

manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada perusahaan atau industri
satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, study tentang manajemen personalia akan

menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,

mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas).

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang

lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang

aktivitas industry atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit

yang biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah departemen sumber daya manusia atau

dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner

manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan

untuk memasok suatu industri atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk

ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Tujuan-

tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu

Tujuan Organisasional

Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam

memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas industry atau perusahaan. Walaupun secara

formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer,

namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen

sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan

dengan sumber daya manusia.

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]--> Tujuan Fungsional

Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen

sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
2.  Tujuan Sosial

Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan

tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap

organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan

masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

3. Tujuan Personal

Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-

tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal

karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau

dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat

menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Manajemen Industri

Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen industri adalah suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang

tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi

geografi dan dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan

kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan prosesnya

dapat berjalan efektif dan efisien.

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Hubungan Antara Manajemen Industri dan Sumber

Daya Manusia

Sumber daya manusia atau disingkat SDM adalah tenaga kerja manusia yang di jadikan pekerja

pada suatu organisasi atau perusahan dan industry untuk mencapai suatu tujuan didalam industry
tersebut. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur

hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan

efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan atau

industri.

Manajemen juga menyangkut desain dan implementasi perencanaan, penyusunan karyawan,

pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan

hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen ini melibatkan semua keputusan dan praktik

manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya sehingga ketika

sumber daya manusia ini dikontrol dengan baik maka akan memiliki hasil yang baik pula pada

industry tersebut.

Dalam imanajemen industry, industry yang baik harus berhubungan dengan sebuah sistem,

karena sistem inilah yang dimaksud dengan manajemen, industry dan sumber daya manusia.

Suatu manajemen tidak akan berjalan ketika tidak ada yang bertanggung jawab atas berjalannya

manajemen tersebut, maka dar itu dalam hal ini agar manajemen ini dapat berjalan maka

diperlukan manajer. Manejer adalah seorang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya

aktivitas-aktivitas  manajemen agar tujuan dari unit yang dipimpinnya tercapai dengan

menggunakan bantuan dan kerjasama orng lain. Manajemen dan manejer adalah hal yang

berbeda, dimana manajemen kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen

yang disebut manajer.

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Manejer

Dalam sebuah industry atau perusahaan, membutuhkan seorang pemimpin atau dalam sebuah

industry disebut manajer. Kaitannya dalam manajemen adalah seorang manajer dituntut untuk

memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manajemen sehingga mampu


mengaplikasikan ilmunya untuk mengorganisir dan mengoptimalkan sumber daya yang ada

sehingga menjadi efektif dan efisien. Manajer disini harus mampu memanejemen semua sumber

daya yang ada dimana mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

Berdasarkan tingkatannya manajer dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan yaitu manajemen

puncak, menengah, dan manajemen tingkah bawah. Keterampilan manajerial yang dibutuhkan

untuk masing-masing tingkat manajemen juga berbeda. Manejer tingkat atas lebih banyak

memerlukan keterampilan yang bersifat konseptual, tingkat menengah adalah sebagai

penerjemah konsep dan sedangkat tingkat bawah memelukan keterampilan teknis dan

operasional atau yang mengerjakan dan mengaplikasikan konsep itu dalam kehidupan sehari-

hari.

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Kompetensi Manajer

Seorang manejer dituntut untuk memiliki kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan

dan etika. Pengetahuan yang meliputi bidang teknis dan bidang manejerial. Seorang manejer

harus memahami proses bisnis yang dipimpinnya dan mempunyai pengetahuan tentang bidang

manejerial agar mampu menjalankan industry atau perusahaan dengan baik. Pengetahuan dapat

diperoleh dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Selain engetahuan, seorang

manajer harus mempunyai keterampilan atau skill baik dalam bidang teknis maupun

keterampilan dalam mengelola industry atau perusahaannya. Selain pengetahuan dan

keterampilan, seorang manejer juga ituntut untuk memiliki etika profesi dalam menjalankan

bisnis sesuai kaidah atau hokum dan aturan yang berlaku.

Setiap jenjang manajemen membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda. Manejer

puncak lebih membutuhkan kemampuan konseptual dibandingkan kemampuan teknis. Manejer

menengah membutuhkan kemampuan konseptual dan teknis  secara berimbang, sedangkan


manejer tingkat bawah lebih membutuhkan keterampilan teknis. Ketiga manejer tersebut

membutuhkan kemampuan hubungan manusiawi yang kurang lebih sama besarnya. Dengan

kemampuan yang baik diharapkan seorang manejer mampu melaksanakan tugasnya dengan baik,

sehingga tujuan perusahaan atau industry yang tercantum dalam visi dan misi dapat tercapai

dengan baik. Kompetensi manajer dapat dikelompokan menjadi:

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Management skill

Kemampuan manajemen merupakan kemampuan dalam menerapkan fungsi-fungsi

maanjemen (Planning, organizing, actuating, staffing, coordinating, commanding, budgeting and

controlling) dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Tehnical skill

kemmpuan teknis merupakan kemampuan dalam menggunakan alat, ermasuk alat bantu  

(Tools), menerapkan prosedur operasional standard an pengetahuan teknis yang berkaitan

dengan bidang kerja. Manajer harus memiliki keahlian yang cukup dalam bidang kerjanya.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Human Skill,

kemampuan manusiawi merupakan emampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dan

memotivasi orang lain baik sebagai individu maupun kelompok.

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Conceptual skills,

kemampuan konseptual merupakan kemampuan untuk mengkordinasi dan memadukan

berbagai kepemntingan dan kegiatan didalam perusahaan atau industry.manajer harus

mempunyai konsep yang jelas, terarah, terukur untuk menjalankan industry tersebut.

Oleh karena itu manajer tidak akan lepas dari pengambilan keputusan. Pengambilan

keputusan berangkat dari masalah atau kescempatan. Pengambilan keputusan pada dasarnya
memilih alternative yang terbaik dari serangkaian alternative yang ada. Ada dua tipe keputusan

yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram keputusan tidak terprogram untuk

memecahkan masalah yang tidak muncul secara rutin sedangkan keputusan yang terprogram

untuk memecahkan masalah secara rutin. Dalam pengambilan keputusan situasi yang dihadapi

oleh seorang manajer dapat bervariasi dari kondisi yang pasti sampai kondisi yang tidak pasti.

Pendekatan rasional dalam pengambilan keputusan ditunjukan untuk mengurangi

ketidakpstian. Urutan dalam pendekatan tersebut adalah meneliti situasi, mengembangkan

alternative pemecahan, mengevaluasi alternative dan memilih yang terbaik, implementasi dan

follow-up serta evaluasi. Disamping pendekatan rasional ada beberapa model yang realistis.

Beberapa model tersebut adalah administrative, heuristic, intuisi, eskalasi serta pengaruh politik

dan etika. Model-model tersebut menunjukan bahwa manajer tidak selalu rasional dalam

pengambilan keputusan, pengambilan keputusan dapat ditingkatkan efetivitas individu maupun

kelompok.

<!--[if !supportLists]-->7.      <!--[endif]-->Peran manajer

Selain menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer juga dituntut untuk menjalankan

perannya sebagai seorang manajer. Tugas menajer meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan,  pengkordinasi da pengendali, seluruh sumber daya yang ada guna mencapai tujuan.

Menurut Mintzberg peran seorang manajer dapat dibagi menjadi tiga peran besar yaitu,

interpersonal, informational, dan decisional. Interpersonal merupakan peran manajer yang

berkaitan dengan pekerjaan yang berhubungan denga orang lain dan tugas-tugas yang bersifat

seremonial dan simbolik. Informational merupakan peran manajer yang berkaitan dengan

menerima, menyimapn dan menyebarluaskan informasi. Sedangikan decisional merupakan peran

manajer yang berkaitan dengan penentuan berbagai pilihan.


<!--[if !supportLists]-->8.      <!--[endif]-->Peran Interpersonal Manajer (Interpersonal

Manajerial)

Manajer mempunyai tiga peran dalam hubungannya dengan sesame anggota perusahaan atu

industry yaitu:

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Peran figure

Peran figure artinya bahwa seorang maanjer merupakan symbol. Manajer harus berperan

melakukan tugas rutin yang berkaitan dengan tugas-tugas resmi dan pekerjaan-pekerjaan3yang

bersifat social. Sebagai contoh adalah memberi sambutan pada acara resmi, membuka acara yang

diselenggarakan industry, menjadi penanggung jawab setiap kegiatan dan sebagainya.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Peran pemimpin

Manajer adalah pemimpin sehingga manajer harus mampu memimpin, membimbing,

memotivasi, memberikan reward dan pusnishmen, mengatur anggotanya melalui pembagian

kerja agar tujuan dapat tercapai.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Peran Penghubung

Peran manajer yamg lain adalah sebagai penghubung antar anggota atau sumber daya manusia,

antar anggota dan pihak eksternal. Untuk itu diperlukan kemampuan komunikasi dari manager

agar dapat terjadi hubungan yang harmonis antara anggota organisasi maupun dengan pihak

eksternal.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Peran informasional Manajer

Manajer mempunyai peran dalam hal pencarian, pengelolahan dan penistribusian baik dari

maupun untuk anggotanya. Peran manajer dalam bidang informasi meliputi tiga peran:

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Pemonitor


Manajer harus menjalankan peran dalam hal mencari, menerima berbagai informasi

pengembangan  pemahaman terhadap industry. Seorang manajer harus mampu melakukan

monitoring terhadap semua kejadian yang dapat memberikan pegaruh terhadap industry.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Deseminasi

Manajer harus menjalankan peran sebagai desiminator yaitu dalam penyebaran informasi baik

kepada internal maupun eksternal perusahaan atau industry. Manajer harus dapat membedakan

antara informasi yang berasal dari fakta (kebenaran) atau informasi yang bersifat interpretasi.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Juru bicara

Manajer mempunyai peran yang sangat sebagai juru bicara yaitu dalam hal menyampaikan dan

menyebarkan informasi kepada pihak luar kegitan-kegiatan ataupun produk dan hasil yang

dicapai.

<!--[if !supportLists]-->  <!--[endif]-->Peran manajer dalam pengambilan keputusan

Peran manajer lainnya adalah dalam hal pengambilan keputusan. Manajer mempunyai minimal 4

yang berkaitan dengan pengambilan keputusan:

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Kewirausahaan

Seorang manajer harus mampu mencari berbagai peluang bagi perusahaan atau industry

terhadap lingkungannya dan mengambil inisiatif  untuk mengembangkan berbagai proyek

perubahan. Manajer perlu mengembangkan jiwa enterprenuership guna mengembangkan

organisasi menjadi lebih profit, lebih baik dan lebih skses.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Penyelesai masalah

manajer mempunai tanggung jawab terhadap tindakan perbaikan ketika terjadi masalah

yang tidak diharapkan.


<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Pembagi sumber daya

manajer mempunyai tugas yang utama yaitu Planning, organizing, actuating, leading,

staffing anda controlling sehingga manajer berperan dalam mengalokasikan sumber daya yang

ada baik material, machine, money dan sumber day industry yang lain.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Negosiator atau juru runding,

manajer bertanggung jawab dalam mewakili perusahaan atau industry pada kegiatan

negosiasi dengan pihak luar perusahaan atau industry, sehingga manajer perlu mengembangkan

kemampuan negosiasi.

<!--[if !supportLists]-->9.      <!--[endif]-->Fungsi Manajemen

Semua organisasi atau industry bahwa untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam

mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika industry bekerja tanpa manajemen

yang baik tentu akan mngalami kesulitan dan hambatan dalam usaha mencapai tujuan yang

diinginkannya. Karena fungsi menajemen sendri adalah:

<!--[if !supportLists]-->a.      <!--[endif]-->Perencanaan / Planning,

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan

membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Pengorganisasian / Organizing,

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia

dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah

ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian ini meliputi:

<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-

kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.


Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat

membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.

<!--[if !supportLists]-->d.      <!--[endif]-->Penugasan tanggung jawab tertentu

Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan

tugasnya.

<!--[if !supportLists]-->e.       <!--[endif]-->Pelaksanaan / Actuating,

Fungsi pelaksanaan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,

dinamis, dan lain sebagainya.

<!--[if !supportLists]-->f.       <!--[endif]-->Pengendalian / Controling,

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang

telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Menajaga

keseimbangan antara tujuan-tjuan yang bertentangan, Kadang dalam suatu industry terdapat

kepentingan, tujuan, sasaran dan kegatan yang berbeda dari para pekerja. Hal ini akan

menimbulkan benturan yang sangat hebat. Dengan manajemen yang baik permasalahan ini dapat

diseimbangkan sehingga prioritas tujuan industry dapat diutamakan.

<!--[if !supportLists]-->g.      <!--[endif]-->Mencapai efisien dan efektifitas,

Kinerja industry merupakan ukuran baik tidaknya suatu industri,  salah satu cara untuk

mengukur kinerja suatu industry yaitu dengan peningkatan efisien dan efektifitas kinerja. Seperti

yang telah dijelaskan diatas bahwa suatu industry untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien

dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika perusahaan dan industry

bkerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mengalami kesulitan dan hambatan yang berat
dalam usaha untuk mencapai tujuannya. Manajemen diperlukan dalam suatu perusahaan atau

industry untuk:

<!--[if !supportLists]-->h.      <!--[endif]-->Mencapai tujuan,

tujuan akan tercapai dengan baik jika manajemen diterapkan dengan baik dengan

meminimasi trial and error atau coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber daya yang ada dapat

dioptimalkan demi tercapainya suatu tujuan secara efektif dan efisien.

Menjaga keseimbangan dantara tujuan-tujuan yang bertentangan. Kadalang dalam suatu

perusahaan atau industry terdapat kepentingan, tujuan, sasaran dan kegiatan yang berbeda dari

para anggota dan pengurusnya. Hal ini akan menimbulkan benturan yang sangat hebat. Dengan

manajemen yang baik permasalahan ini dapat diseimbangkan sehingga prioritas tujuan bersama

dapat diutamakan.

<!--[if !supportLists]-->i.        <!--[endif]-->Mencapai efisiensi dan efektifitas.

Kinerja suatu perusahaan dan industry merupakan ukuran baik tidaknya suatu industry

tersebut yaitu dengan peningkatan efisien dan efektifetas kinerja.

<!--[if !supportLists]-->j.        <!--[endif]-->Sistem informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang diperlukan bagi

manajemen untuk menghasilkan kebijakan dan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan

atau industry.

Fungsi sistem informasi manajemen dalam perusahaan:

<!--[if !supportLists]-->  <!--[endif]-->Perencanaan

Dengan tersedianya sistem informasi manajemen akan dapat menyediakan data yang

diperlukan untuk mengambil tindakan yang cepat dan mudah apabila terjadi masalah dengan

penjadwalan. Fungsi-fungsi perencanaan yang telah  tersediadan jauh lebih berkembang


memungkin perusahaan atau industry mengurangi biaya-biaya produksi barang, meningkatakan

ketepatan pengiriman barabnng, serta meningkatakan flewksibelitas perusahan dan industry

dalam menyusun jadwal kebutuhan stok.

<!--[if !supportLists]-->  <!--[endif]-->Manajemen Stok Barang,

dalam manajemen stok barang sistem informasi manajemen dapat:

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Mengontrol stok barang

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Mangatur pengadaan barang

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Mangatur pengiriman dan penerimaan barang

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Melacak informasi mengenai lokasi dan banyaknya

barang\

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Melakukan penyesuaian terhadap pemerikasaan secara

fisik jumlah stok barang dengan metode ”Cycle Couting” perbagian barang atau metode

“Physical Inventory” untuk seluruh barang.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Memproses transaksi stok.

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Menganalisa dan mengatur informasi mengenai biaya

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Pengaturan yang efektif untuk barang jadi, barang

setengah jadi dan bahan baku marupakan suatu hal yang  sangat penting dalam seluruh

operasional perusahaan. sistem informasi manajemen memberikan sistem pengaturan barang

yang handal dan terstruktur serta keseluruhan fungsi-fungsi yang dbutuhkan ntuk dapat

melakukan pengontrolan secara akurat terhadap setiap transaks stok, biaya produksi, yang terjadi

serta pemakaian barang.

<!--[if !supportLists]-->  <!--[endif]-->Manajemen keungan/ Akunting


Fungsi sistem informasi manajemen dalam manajemen keuangan atara lain sebagi

berikut:

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Membuat budget dan memotong aliran dana

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Memprose hutang dan piutang dagang

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Memasukan transaksi-transaksi pada buku besar

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Me-rekonsialisasikan perkiraan-perkiraan keungan

<!--[if !supportLists]-->         <!--[endif]-->Menelusuri biaya-biaya pemakaian barang, tenaga kerja

dan produksi.

Sistem informasi manajemen dapat menyediakan fungsi-fungsi yang cukup memadai dan

fleksibel untuk menangani keuangan dan akunting. Memungkin perusahaan untuk dapat

menelusuri dan mencari sumber dan pemakaian aliran dana didalam perusahaan atau industry

secara aman dan akurat. Transaksi keuangan akan semakin mudah.

Menangani pembelian

Sistem informasi manajemen dapat menangani seluruh aktifitas pembelian, mulai dari penyeleksi

pemasok sampai pada memasukan data penawaran, memasukan order pembelian sampai pada

penerimaan barang dan melakukan inspeksi.

Produksi

Sistem informasi manajemen memberikan fungsi-fungsi yang lengkap dalam hal produksi untuk

membantu perusahaan dalam menangani proses yang terjadi pada barang setengah jadi dan

meningkatkan produktifitas karyawan dengan menjalankan fungsi dan fasilitas “Labor-Saving”,

yang memungkinkan pengontrolan lebih besar terhadap operasional  produsi dan jadwal

scheduling produksi.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni

melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas

mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Konsep dasar manajemen terbagi 4 diantaranya : manajemen sebagai ilmu, manajemen

sebagai seni, manajemen sebagai profesi, dan manajemen sebagai proses. Ilmu manajemen

memiliki peranan sebagai berikut, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan tujuan,

pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan analisis, pengambilan keputusan untuk tujuan

ganda, penekanan yang meningkat pada produktivitas, peningkatan perhatian pada perilaku

kelompok, manajemen modal, energi, dan material yang efisien, manajemen tentang segala

kemungkinan yang lebih sistematis, dan lebih berinteraksi dengan faktor eksternal.

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di

dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis

Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi

manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

Organisasi adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Menurut

Tossi, Rizzo, dan Carroll, organisasi ialah sekelompok orang, bekerja menuju tujuan, yang

mengembangkan dan memelihara pola perilaku yang relatif stabil dan dapat diprediksi, meskipun
individu dalam organisasi dapat berubah. Ada tiga dimensi yang penting dari organisasi, yaitu:

kemajemukan (complekxity), formalisasi (formalization), dan pemusatan (centralization).

Untuk mencapai tujuannya, departemen sumber daya manusia membantu para manajer

merekrut, melatih, mengembangkan, mengevaluasi, memelihara dan mempertahankan jumlah

dan tipe karyawan yang tepat. Aktivitas dari sumber daya manusia adalah berbagai tindakan

yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi.

Berbagai tindakan tersebut adalah rekrutmen, seleksi, pemberian kompensasi, pendidikan dan

pelatihan, dan pemeliharaan karyawan.

Menurut Supriyono, biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau yang

digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan di pakai sebagai pengurang

penghasilan. Menurut Mulyadi, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam

satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume

kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi, biaya tetap dalam hubungannya untuk perencanaan dan

pengawasan biaya, biaya tetap dibedakan menjadi committed fixed cost dan discretionary fixed

cost. Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan

volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk

tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi engineered variabel cost

dan discretionary cost.

Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang dignakan oleh

majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses

produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat

mungkin.

Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan yang

perusahaan yang lain akan berbeda-beda terghantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan

yang digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakukan dengan cara order control dan follow

control.

Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan,

penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan serta pelaporan peralatan agar

kualitas dan kuantitas tetap terjamin. Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut,

penerimaaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengamanan.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen industri adalah suatu

proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia secara

sistematik yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran,

teknologi geografi dan dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif,

kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan

prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.

III.2 Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalah kami ini, kami

memohon kepada para pembaca agar memberikan sekiranya Kritikan dan juga saran yang

membangun, agar kami dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal PDF: Manajemen dalam Industri


http://rumahbaca-galereenhith.blogspot.com/2012/05/manajemen-industri-
hubungan-manjemen.html
http://Musa Hubeis,blogspot.com-pengetahuan-manajemen-industri.htm

Anda mungkin juga menyukai