Anda di halaman 1dari 9

BAB V

TEKSTUR TANAH

A. Tujuan
Menentukan kelas tekstur tanah berdasarkan Segitiga USDA

B. Tinjauan pustaka
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan
bahan organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan
di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Tanah
merupakan campuran bahan atau partikel-partikel bahan organik yang
telah melapuk, udara dan air. Materi kasar seperti pasir biasanya
ditutupi oleh material halus. Ukuran dari partikel-partikel tanah relatif
tidak berubah. Karena itu, tekstur tanah dikategorikan sebagai sifat
dasar tanah (Sutedjo, 2002). Tekstur tanah menunjukkan kasar atau
halusnya suatu tanah.
Tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat.
Kasar dan halusnya tanah dalam klasifikasi tanah (taksnomi tanah)
ditunjukkan dalam sebaran butir yang merupakan penyederhanaan dari
kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih
kasar dari pasir (lebih besar 2 mm), sebagian besar butir untuk fraksi
kurang dari 2 mm meliputi berpasir lempung, berpasir, berlempung
halus, berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus, dan berliat sangat
halus (Sutedjo, 2002).
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara prosentase (%)
pasir, debu dan lempung (Jamulya,1983). Tanah yang mempunyai
tekstur pasir akan mempunyai eodibilitas tanah yang rendah, hal ini
disebabkan untuk menceraiberaikan agregat tanah memerlukan energi
air yang besar. Tanah yang mempunyai tekstur lempung juga
mempunyai erodibilitas yang rendah pula. Meskipun lempung
mempunyai tekstur yang sangat haluas namun lempung mempunyai
daya ikat antar butir (kohesi) yang sangat kuat, sehingga untuk
menceraiberaikan agregat tanah lempung juga memerlukan energi yang
besar. Dari tiga jenis tekstur pokok tersebut tanah bertekstur debu
mempunyai erodibilitas yang paling tinggi, karena tanah bertekstur debu
mempunyai ikatan anar butir yang paling rendah.
Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat
ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori-pori di dalam dan
diantara agregat yang dapat terisi air dan udara. Agregat tanah
sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar
seperti adanya pukulan butir-butir air hujan dan aliran permukaan.
Dengan keadaan tersebut tanah akan tahan terhadap erosi dan pori-pori
tanah tidak mudah tertutup oleh partikel-partikel tanah halus serta gerak
infiltrasi dan run off (aliran permukaaan) menjadi besar.
Tekstur tanah merupakang keadaan tingkat kehalusan tanah
yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi
pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan
Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran
0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan
berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah,
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Segitiga tekstur merupakan
suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas
tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah
tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir
(X) 32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga
tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur
pasir.

Perbedaan Tekstur Tanah                                            


   1.      Kemampuan Fisik 
a.       Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak
melekat, referansi air rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan,
tergenang jika debu dominan.
b.      Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung
dengan permukaan yang mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.       Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat
sekali

    2.      Kemampuan Kimia


a.       Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit
pengaruhnya terhadap sifat kimia.
b.      Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat
melepaskan Ca, Mg dan K akibat pelapukan.
c.       Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer
atau sintesis dan beberapa hasil pelapukan mineral primer

   3.      Kemampuan Biologi
a.       Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat
pelapukan
b.      Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan
tingkat pelapukan (mineral primer)
c.       Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini
ditentukan dari hasil pelapukan batu yang berasal dari materi debu
dengan perbandingan yang kecil.

Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.


Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
   1.      Iklim
    2.      Bahan induk
    3.      Topografi
   4.      Waktu
    5.      Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
    1.      Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
    2.      Aerasi, serta permeabilitas 
    3.      Kapasitas tukar kation
    4.      Kesuburan tanah. 
    5.      Infiltrasi 
    6.      Laju pergerakan air (perkolasi)

C. PRINSIP KERJA
1. METODE
Penetapan tekstur tanah dengan metode Hidrometer merupakan
metode yang sederhana dan cepat untuk menetapkan kandungan
total fraksi pasir (2,0 - 0,05 mm), debu (0,05 – 0,002 mm), dan
lempung (>0,002 mm).
2. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Hidrometer
- Tabung sedimentasi
- Erlenmeyer
- Pengaduk
Bahan
- Tanah Ф 2,0 mm
Bahan Kimia Pendispersi
- Sodium Metaphosphat
- NaOH 2-4 M

3. CARA KERJA
1. Timbang sampel tanah sebanyak 50 g (kering mutlak) untuk tanah
lempungan dan 100 g untuk tanah pasiran, masukkan ke dalam
erlenmeyer.
2. Tambahkan aquades sampai 2/3 erlenmeyer dan 10 mL bahan kimia
pendispersi, kemudian aduk dengan pengaduk dan ukur pH 10 – 11
(seandainya pH belum tercapai tambahkan bahan kimia pendispersi
dengan menggunakan pipet).
3. Gojok selama 15 menit dengan menggunakan mesin penggojok,
kemudian pindahkan suspensi tanah tersebut kedalam tabung
sedimentasi sampai bersih dengan menggunakan botol semprot.
4. Tambahkan aquades menjadi volume 1130 mL (jika yang digunakan
50 g tanah) atau menjadi volume 1205 mL (jika yang digunakan 100
g tanah).
5. Tutup mulut tabung dan gojok dengan cara membalik-balikkan
tabung. Catat waktunya saat pengojokkan dihentikan.
6. Masukkan secara hati-hati hidrometer dan baca hidrometer setelah
40 detik penggojokkan dihentikan serta catat suhu suspensi.
Lakukan 2 kali ulangan dan hasil rata-ratanya untuk menentukan
(Lempung + Debu) gram.
7. Ulangi langkah 5 dan 6 tetapi pembacaan hidrometer dilakukan
setelah 120 menit dan catat suhu suspensi. Lakukan 2 kali ulangan
dan hasil rata-ratanya untuk menentukan (Lempung) gram.
8. Cuci dan bersihkan semua alat yang digunakan.

D. Hasil pengamatan

HASIL PENGAMATAN
% FRAKSI KELAS
JENIS PASIR DEBU LEMPUNG TEKSTUR
TANAH
REGOSOL 96,83 0,14 3,03 PASIR
LATOSOL 62,01 6,85 31,14 LEMPUNG
LIAT
BERPASIR
GRUMUSOL 55,2 3,23 34,87 LEMPUNG
LIAT
BERPASIR

E. Pembahasan
Berdasarkan data yang didapat dari analisis ukuran partikel
(tekstur) pada sampel tanah, jenis tanah regosol memiliki tekstur tanah
berpasir dengan hasil persentasenya yaitu fraksi pasir 96,83%, fraksi
debu 0,14%, dan fraksi lempung 3,03%. Selanjutnya jenis tanah latosol
memiliki tekstur tanah lempung liat berpasir dengan hasil persentasenya
yaitu fraksi pasir 62,01%, fraksi debu 6,85%, dan fraksi lempung
31,14% . Terakhir jenis tanah grumosol memiliki tekstur tanah lempung
liat berpasir dengan hasil persentasenya yaitu fraksi pasir 55,2%, fraksi
debu 3,23%, dan fraksi lempung 34,87%.
Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang
mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir
berlempung. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena butir-butirnya
berukuran lebih besar, maka setiap satuan berat mempunyai luas
permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan air dan
unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur liat karena lebih halus maka
setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar
sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi.
Tanah-tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada
tanah bertekstur kasar.
Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung. Tanah-tanah
yang bertekstur pasir, karena butir-butirnya berukuran lebih besar, maka
setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih kecil
sehingga sulit menyerap (menahan air dan unsur hara. Tanah-tanah
yang bertekstur liat karena lebih halus maka setiap satuan berat
mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan
menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah-tanah bertekstur
halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar.
Lempung liat berpasir merupakan rasa kasar agak jelas, membentuk
bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah
hancur serta melekat.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa:
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan
kelas-kelas testur tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh
jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut. misalkan hasil analisis
lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu
(Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut
masuk kedalam golongan tanah bertekstur Liat (clay) (klik gambar
untuk memperbesar). seandainya hasil analisis lab menunjukkan
persentase pasir 35%, liat 21% dan debu 44%
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT.

Rajagrafindo.

Hardjowigeno, H. Sarwono. 1993. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika

Pressindo.

Notohadiprawiro.1998. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Sutedjo, Mul Mulyani.2002.Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: PT.Rineka

Cipta.

Anda mungkin juga menyukai