Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERENCANAAN DAN ANALISIS SWOT


“Layanan Homecare Perawatan Luka Modern
Di Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango”

Disusun oleh :
Kelompok 1

Meta Puspita Dewi Antu Zees 841421152


Dinda Restu Prameswari 841421161
Marini Ibrahim 841421157
Lisnawaty Labansir 841421158
Ismianti Matoy 841421166
Ais Hasan 841421170

Program Studi Sarjana Keperawatan Jurusan Keperawatan


Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Karena


atas karunianya berupa ilmu pengetahuan dan kemampuan yang diberikan-Nya,
kami mampu menyelesaikan makalah Manajemen Keperawatan ini dengan baik.
Kami sadari banyak kekurangan dari makalah kami, sehingganya kritik dan saran
dari pembaca sangat kami harapkan.Makalah manajemen keperawatan ini
merupakan hasil diskusi kelompok kami, dimana hasil diskusi ini berupa
perencanaan dan analisis swot pembuatan program “Layanan Homecare
Perawatan Luka Modern Di Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango.
Makalah ini memuat materi manajemen keperawatan dalam perencanaan program
yang kami buat.
Harapan besar makalah ini dapat menjadi acuan atau referensi pembaca
dalam menambah ilmu pengetahuan perihal manajemen keperawatan.Ucapan
terima kasih kepada dosen pengajar yang selalu membimbing kami dalam mata
kuliah ini, juga kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam selesainya
makalah ini.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Konsep Manajemen...................................................................................5
1.2 Konsep Manajemen Keperawatan................................................................................8
1.3 Ringkasan Eksekutif.....................................................................................................13
1.4 Perencanaan Strategi.....................................................................................................14
1.5 Analisis SWOT.............................................................................................................17
1.6 Diagram laying..............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya termasuk modal dan sumber daya manusia
untuk mencapai strategi ini.. Salah satu teknik analisis bisnis dapat digunakan
dalam proses tersebut yaitu analisis strenght, weakness, opportunity, and
threat (SWOT). Dalam melakukan analisis strategi untuk menyusun strategi
perlu dilakukan analisis lingkungan dalam (internal) dan lingkungan luar
(exsternal).Dalam analisis lingkungan internal dibahas kekuatan (strenght) dan
kelemahan (weakness) yang dimiliki, sedangkan dalam analisis lingkungan
eksternal dibahas peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang ada
(Rangkuti, F. 2006).Dalam makalah ini kami memilih “Layanan Homecare
Perawatan Luka Modern Di Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone
Bolango” sebagai pembelajaran mandiri kami dalam mata kuliah manajemen
keperawatan, bagaimana merencanakan secara strategis juga menganalisis
keefektifan program ini.

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum dari penulisan makalah ini ialah sebagai pembelajaran
bersama bagaimana manajemen keperawatan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan khusus ialah untuk memenuhi tugas manajemen keperawatan
sebagai salah satu indicator ketuntasan mata kuliah ini.

4
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Manajemen ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Konsep Manajemen Keperawatan?
3. Analisis SWOT
4. Diagram Layang

5
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Konsep Manajemen

Asal kata manajemen diambil dari kata yang berarti “tangan”. Manajer

memegang kendali sehari-hari untuk mencapai hasil yang di inginkan

(Potter,2005 . Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement,

yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum

memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker

Follet (1999), misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran (Goals) secara efektif dan efisien (Nursalam,2007).

Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat

didalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak

dikenal masyarakat yaitu perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian

(organizing), fungsi pengarahan (Directing), dan fungsi pengendalian

(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing

(pembentukan staf. Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis

diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk

mendapatkan hasil manajemen yang maksimal (Nursalam,2007). Ilmu

manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi,

dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini di buktikan dengan adanya

6
metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah

dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet

mengannggap manajemen adalah sebuah seni hal ini disebabkan karena

kepemimpinan memerlukan charisma, stabilitas emosi, kewibawaan,

kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antar manusia yang semuanya itu

banyak ditentukan oleh bakat seseorang yang sulit dipelajari

( Ayuningtiyas,2006 ).

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta

penggunaan sumberdaya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Fungsi-fungsi Manajemen.

Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut

a. Perencanaan (planning), perencanaan merupakan:

1) Gambaran apa yang akan dicapai

2) Persiapan pencapaian tujuan

3) Rumusan persoalan untuk dicapai

4) Persiapan tindakan-tindakan

5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam

benak saja.

6) Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan

b. Pengorganisasian (organizing)

Merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan menentukan

7
apa pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat-alat, keuangan dan

fasilitas.

c. Penggerak (Actuating)

Menggerakkan orang-orang agar mau- suka bekerja. Ciptakan

suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan

kesadaran sendiri, termotivasi secara interval.

d. Pengendalian/pengawasan (controlling)

Merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai

dengan rencana, apakah orang-orangnya, cara dan waktunya yang tepat.

Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat diperbaiki

e. Penilaian (evaluasi)

Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil

pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase

tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif, pengobatan

ditujukkan pada fungsi organic administrasi dan manajemen.

2. Prinsip-prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol adalah

a. Division of work ( pembagian pekerjaan ).

b. Authority dan responsibility ( kewenangan dan tanggung jawab )

c. Discipline (disiplin)

d. Unity of command (kesatuan komando)

e. Unity of direction (kesatuan arah)

f. Sub ordinationof individual to individual to generate interest

8
(kepentingan individu tunduk pada kepentingan umum)

g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)

h. Centralizarion (sentralisasi)

i. Scalar of hierarchy (jenjang hirarki)

j. Order (ketertiban)

k. Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)

l. Equity (keadilan)

m. Inisiative (pakarsa)

n. Esprite de Corps (kesetiakawanaan korpsz)

1.2 Konsep Manajemen Keperawatan

1. Pengertian

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan

keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan

masyarakat. Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang

harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,

menoorganisasikan, mengarahkan, serta mengawasi sumber-sumber yang

ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan

pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada psien, keluarga dan

masyarakat (Gillyes,2004).

2. Proses manajemen keperawatan (Gillyes,2004)

Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan system

terbuka dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan

9
berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupaka suatu

system maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input,proses, output,

control dan mekanisme umpan balik. Input dari proses manajemen

keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses

dalam manjemen keperaatan adalah kelompok manajer dari tingkat

pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawat pelaksana yang

mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,

pengoorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan

pelayanan keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan,

pengembangan staf dan riset. Control yang digunakan dalam proses

manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian keperawatan,

evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standard an akreditasi.

Mekanisme timbal balik berupa laporan pinansial, audit keperawatan,

surpey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.

3. Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatanadalah

(Gillies.2004):

a. Manajemen keperaatan seyogyana berlandaskan perencanaan karena

melelui fungis perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko

pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan

terencana.

b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melealui penggunaan waktu

yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan

menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan

10
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

sebelumnya.

c. Manjemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan.

Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dlam pengelolan

kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai

tingkat manajerial.

d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawtan pasien merupakan focus

perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang

pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin

utama dari seluruh tujuan keperawatan.

e. Manajemen keperawtan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakuan

sesuai dengan kebutuhan organisasi unutk mencapai tujuan.

f. Pengarahan merupkan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang

meliputi proses pendelegasian, surpervisi, koordinasai dan

pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisaikan.

g. Divisi keperawatan yang baik memofifasi kariawan untuk

memperlihatkan penampilan kerja yang baik.

h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.

Komunikasai yang efektif akan mengurangi kesalahpamahaman dan

meberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara

pegawai.

i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya

persiapan perawat-perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih

11
tinggi atau upaya manajemer untuk meningkatkan pengetahuan

karyawan.

j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang

meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,

pemberian instruksi dan menetapakan prinsip-prinsip melalui

penetapan stanar, membandingkan penampilan dengan standard dan

memperbaiki kekurangan.

Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer dan

administrator seyogyanya bekerja bersama-sama dalam perencanaan

dan pengorganisasian serta funsi-fungsi manajemen lainnya untuk

mencpai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Lingkup manajemen keperawatan (Nursalam, 2007)

Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industry besar

yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan

kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan

memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan kebutuhan upaya

perbaikan menyeluruh sisitem yang ada. Pelayanan kesehatan yang

memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan

yang terdapat didalamnya. Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis.

Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan

memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana

meliputi:

a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan

12
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose

c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh

perawat.

d. Menerima akuntabilitas untuk hasil-hasil keperawatan

e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa diinisiasi oleh para manajer

keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan

dengan melibatkan para perawat pelaksanan. Berdasarkan gambaran

diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari :

2. Manajemen operasional

Pelayanan perawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan

yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:

1) Manajemen puncak

2) Manajemen menengah

3) Manajemen bawah

Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam

kegiatannya. Ada beberapa factor yang perlu dimiliki oleh orang-orang

tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Factor-faktor tersebut adalah :

1) Kemempuan mempertahankan kemampuan

2) Keterampilan kepemimpinan

3) Kemempuan menjalankan peran sebagai pemimpin

4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

13
1.3 Ringkasan Eksekutif

Di era yang semakin modern dan menutut kecepatan ini, semua hal ingin

diselesaikan dan ditempuh dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Begitu

pula dalam hal pengobatan dan perawatan pasien. Perawatan luka misalnya.

Pasien dan keluarga menginginkan luka yang dialami pasien dapat sembuh

dengan waktu yang cepat, dan mengharapkan kondisi pasien kembali seperti

semula. Hal itulah yang mendorong para tenaga kesehatan untuk melakukan

inovasi di bidang perawatan luka, yang kemudian disebut dengan perawatan

luka modern.

Perawatan Luka Modern adalah pelayanan yang diberikan berupa

perawatan luka dengan menggunakan teknik dan bahan modern, sesuai standar

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan standar Internasional.

Perawatan ini menggunakan modern dressing (balutan modern) berbasis

lembab atau “moist wound healing dan moist wound dressing” untuk

penyembuhan luka yang optimal, baik dilihat dari kualitas integritas jaringan,

waktu proses penyembuhan, peningkatan quality of life dengan

memperhatikan patient safety.  

Tingginya populasi masyarakat dan kebutuhannya terhadap layanan

kesehatan yang mendorong kita membuat layanan homecare perawatan luka

modern disalah satu daerah terpencil yang ada didaerah Gorontalo yakni

Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango. Rencana layanan homecare

Perawatan Luka Modern ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat

mendapatkan pelayanan kesehatan terutama dalam perawatan luka di daerah

14
Pinogu dan juga sebagai upaya expansi bisnis berbasis penjualan jasa ini.

a) Visi dan Misi

Visi layanan home care Perawatan Luka Modern ini adalah menjadi

produk jasa yang berkualitas dengan kualitas pelayanan dan kemudahan

aksesnya bagi masyarakat. Misi layanan homecare perawatan Luka Modern

Klinik Perawat Hebat ialah :

b) Menyediakan layanan home care perawatan luka modern dengan alat dan

bahan baku yang berkualitas dan modern.

1. Menyediakan layanan homecare perawatan luka modern 1x24 jam dan

komprehensif

2. Selain upaya kuratif yaitu perawatan luka modern, upaya promotif dan

preventif berupa edukasi pasien dan keluarga juga dilakukan

c) Tujuan

Tujuan strategic (strategic goals) ialah menjadi pusat perawatan luka

modern sebagai aplikasi ilmu keperawatan mandiri professional untuk

mempertahankan kontinuitas integritas kulit klien yang menderita luka

Diabetes Melitus.

1.4 Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategi.

Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulation),

penerapan (implementing),dan evaluasi (evaluation) keputusan-keputusan

strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan

dimana yang akan datang. Jadi perencanaan strategi lebih berfokus pada

15
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang (FredR.

David,2009:5).

Analisis SWOT bermanfat bagi pihak perusahaan untuk membantu

perumusan strategi perusahaan. Analisis SWOT merupakan sebuah alat

pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan

empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO

(kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), dan strategi WT

(kelemahan-ancaman) (FredR.David,2009,p.327).

Analisis SWOT diawali dengan melakukan identifikasi terhadap masing-

masing elemen SWOT (Strenght, weakness, opportunity, dan threats).

Penjelasan dari elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strength

Strength merupakan kemampuan internal yang lebih dimiliki pada

program layanan home care perawatan luka modern, yang merupakan

salah satu produk jasa yang unggul dan terkini dibandingkan dengan klinik

lain. Dimana sumber daya yang terlatih dan tersertifikasi professional

wound care. Alat dan bahan baku yang berkualitas, juga Layanan

homecare 24 jam. Tingginya angka penyakit degenerative terutama

Diabetes Melitus dengan luka ganggren menjadi peluang besar

berkembangnya program ini mengingat banyaknya kebutuhan terhadap

perawatan luka. Strength juga dijadikan sebagai suatu kompetensi klinik

yang merupakan pembanding dengan pesaing.

16
2. Weakness

Weakness merupakan kelemahan yang berasal dari internal program

layanan home care perawatan luka modern ialah karena berkualitas tinggi

alat dan bahan baku yang digunakan relative mahal dan sulit di dapat

karena di daerah Pinogu belum ada produsen atau distributor alat dan

bahan baku tersebut. Kami perlu mengimpor dari luar daerah Pinogu.

factor inilah yang menjadikan kelemahan produk jasa ini hanya bertarget

pada kalangan menengah keatas.

3. Opportunity

Opportunity merupakan kesempatan atau peluang yang dimiliki oleh jasa

layanan homecare perawatan luka modernnya, ialah tingginya kebutuhan

terhadap perawatan luka mengingat angka penyakit degenerative terutama

diabetes mellitus dengan gangrene wound di daerah Pinogu. pun dalam

penggunaan metode yang modern dalam perawatan luka pertama dan satu-

satunya di daerah Pinogu merupakan peluang untuk menjadikan

diferensiasi dengan pesaing lainnya yang masih menggunakan metode

konvensional.

4. Threats

Threats merupakan ancaman yang berasal dari eksternal terutama dalam

layanan homecare perawatan luka modern,ialah klinik lain yang

mempunyai produk perawatan luka konvensional dengan harga bahan

baku yang lebih murah sehingga dapat merangkul kalangan menengah

17
kebawah yang lebih dominan di daerah Pinogu dan menciptakan

pesaingan yang lebih ketat.

18
BOBOT X S-W-O-
SWOT BOBOT RATING
RATING T
S: S = 14,1
- Produk jasa yang unggul 1 4 4 W= 3
dan terkini
- Sumber daya yang terlatih
1 4 4 IFAS=11,1
dan tersertifikas
iproffesional wound care
- Alat dan bahan baku
0,7 3 2,1
berkualitas
- Layanan homecare 24 jam 1 4 4
TOTAL : 14,1
W:
- Alat dan bahan baku yang 1
0,5 2
digunakan relative mahal
- Alat dan bahan baku yang
digunakan sulit di dapat 1
0,5 2
karena di daerah Pinogu
belum ada produsen atau
distri butor alat dan bahan
baku tersebut, sehingga
harus mengimport dari luar
daerah Pinogu
- Hanya bertarget pada 1
0,5 2
kalangan menengah keatas
TOTAL 3
O: O=6
- Tingginya kebutuhan 0,5 2 1 T = 6,1
terhadap perawatan luka EFAS= -0,1
mengingat angka penyakit
degenerative terutama
diabetes mellitus dengan
gangrene wound di daerah
Pinogu
- Penggunaan metode yang
modern dalam perawatan 1 4 4
luka pertamadan satu-
satunya di daerah Pinogu
- Pesaing lainnya masih
menggunakan metode 0,5 2 1

19
konvensional.
TOTAL 6
T:
- Produk perawatan luka
konvensional dengan 0,7 3 2,1
harga bahan baku yang
lebih murah
- Kalangan menengah
kebawah yang lebih 1 4 4
dominan di daerah Pinogu
TOTAL 6,1

DIAGRAM LAYANG

20
11,1 . -0.1

Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisa SWOT di atas disimpulkan bahwa jenis


usaha ini masuk Kuadran 4 usaha diversifikasi mengembangkan usaha usaha baru,
mungkin perlu dilakukan apabila peluang peluang pengembangan lebih lanjut
dalam usaha yang sekarang kurang menarik atau terbatas.

21
Daftar Pustaka
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta:
Ar- ruzz Media
Zwingli & Mustamu. 2014. Jurnal Ilmiah AGORA vol. 2, no.2 :
Perencanaan Strategi PT.Rumbia Citra Darma dengan Analisis
SWOT. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020

22
Herianto Prasetyo Siantar. 2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.3 No.1. : Business Plan Bisnis Keju “Cattle Cheese” di
Surabaya. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020
Amaliah, Herawati & Witcahyo. 2016. Analisis SWOT di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Fathma Medika Gresik untuk
Meningkatkan Kunjungan Tahun 2016.
Nugroho, Moh. Amin. 2015. Tugas Akhir Analisis SWOT pada RSUD
Saras Husada Purworejo. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020

23
24

Anda mungkin juga menyukai