Anda di halaman 1dari 9

INDUSTRI

KREATIF DALAM MENGHADAPI


PASAR BEBAS ASEAN TAHUN 2015

Maskarto Lucky Nara Rosmadi


Dosen Luar Biasa pada STIE Pasundan Bandung
E-mail : lawfstudy@gmail.com

Abstract

Creativity is a main capital and plays important role in facing 2015 Asean free market.
Creative industries will create new markets for Indonesian trading industries. In order to
develop and increase creative industries in Indonesia, there should be qualified innovative
human resources that have good quality and high creativities. In some developed countries,
shaping creativity space has already led to creative cities which are based on creating
conducive atmosphere to communities so it can accommodate potentials in Indonesian area.

Keywords: creative industries, free market

Abstrak

Kreativitas merupakan modal utama dalam menghadapi berlakunya pasar bebas Asean
2015. Bentuk-bentuk industri kreatif akan menciptakan pasar baru bagi industri
perdagangan Indonesia. Untuk mengembangkan industri kreatif diperlukan SDM yang
memiliki kualitas dengan daya inovatif dan kreativitas yang tinggi. Di Negara-negara maju,
pembentukan ruang kreatif telah mengarah pada kota kreatif yang berbasis pada
penciptaan suasana yang kondusif bagi komunitas sehingga dapat mengakomodasi potensi
yang ada diseluruh wilayah Indonesia.

Kata Kunci: Industri Kreatif, Pasar Bebas

A. PENDAHULUAN diberlakukan pada akhir tahun 2015 harus


Perekomonian dunia yang semakin diantisipasi, baik oleh pemerintah maupun
tidak menentu membawa dampak para pelaku usaha. Pemerintah harus
terhadap pertumbuhan ekonomi global segera mengeluarkan kebijakan yang
secara keseluruhan termasuk Indonesia. berkaitan dengan ekonomi agar para
Sumber daya alam melimpah yang dimiliki pengusaha dapat segera menyusun
oleh Indonesia tentunya harus strategi terutama industri kreatif sebagai
dioptimalkan pemanfaatannya. Adanya upaya untuk pemerataan perekonomian
ketidakseimbangan antara sumber daya nasional dan juga sebagai upaya dalam
alam dan sumber sumber daya manusia memperkenalkan kearifan lokal Indonesia.
Indonesia tentunya akan berdampak pada Konsep Ekonomi Kreatif merupakan
perkembangan ekonomi Indonesia secara sebuah konsep ekonomi di era ekonomi
keseluruhan. baru yang mengintensifkan informasi dan
Pasar bebas Asean yang akan kreativitas dengan mengandalkan ide dan

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014 97


stock of knowledge dari Sumber Daya nilai ekonomi nonriil, dan objek pasar.
Manusia (SDM) sebagai faktor produksi Industri Kreatif tersusun dari suatu bidang
utama dalam kegiatan ekonominya. yang heterogen yang paling memengarui
Ekonomi kreatif merupakan gelombang dari kegiatan-kegiatan kreatif yang
ekonomi baru yang lahir ada awal abad ke- bervariasi, yang tersusun dari seni dan
21. Gelombang ekonomi baru ini kerajinan tradisional, penerbitan, musik,
mengutamakan intelektual sebagai visual, dan pembentukan seni sampai
kekayaan yang dapat menciptakan uang, dengan penggunaan teknologi yang
kesempatan kerja, pendapatan, dan intensif dan jasa-jasa yang berbasis
kesejahteraan. Inti dari ekonomi kreatif kelompok, seperti film, televisi, dan siaran
teretak pada indusri kreatif, yaitu Industi radio, serta media baru dan desain.2
yang digerakkan oleh para kreator dan Selanjutnya Damono mengatakan bahwa
1
inovator. Dengan adanya ekonomi kreatif industri kreatif adalah industri yang
ini, maka potensi yang ada diwilayah berasal dari pemanfaatan kreativitas,
Indonesia dapat diberdayakan yang pada keterampilan, dan bakat individu untuk
akhirnya akan meningkatkan devisa bagi menciptakan kesejahteraan serta
Negara. lapangan pekerjaan dengan menghasilkan
Salah satu bentuk dari ekonomi kreatif dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya
adalah industri kreatif dimana potensi cipta individu tersebut. 3 Sedangkan
daerah di Indonesia sangat beraneka menurut Departemen Perdagangan RI,
ragam dari mulai kerajinan tangan, seni, industri Kreatif adalah Industri yang
budaya, serta keragaman alam lainnya berasal dari pemanfaatan krativitas,
yang tentunya memerlukan kreativitas dan keterampilan serta bakat individu untuk
inovasi agar dapat menjadi potensi daerah menciptakan kesejahteraan dan lapangan
yang dapat diandalkan.Industri Kreatif pekerjaan dengan menghasilkan dan
dapat didefinisikan sebagai siklus kreasi, memberdayakan daya kreasi dan daya
produksi, serta distribusi barang dan jasa cipta individu tersebut.4
yang menggunakan kreativitas dan modal Dengan adanya industri kreatif
intelektual sebagai input utama. tersebut, maka akan membawa nilai yang
Menurut UNCTAD dan UNDP, Industri sangat positif bagi pemerataan
Kreatif terdiri dari seperangkat pembangunan sesuai dengan yang
pengetahuan berbasis aktivitas yang diamanatkan dalam undang-undang. Oleh
menghasilkan barang-barang riil dan karena itu, industri kreatif harus didukung
intelektual nonrill atau jasa-jasa artistik oleh semua pihak agar pelaksanaannya
yang memiliki kandungan kreatif, nilai- sesuai dengan yang diharapkan.

1
Suryana, Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang, Salemba Empat, Jakarta, 2013,
Sinopsis (cover belakang).
2
UNDP-UNCTAD, Creative Economy Report,United Nations, AS, 2008, hlm. 4.
3
Sapardi Djoko Damono, “Industri Kreatif, Budaya Urban, dan Globalisasi: Catatan untuk FIB UI”. Makalah Dies Natalis
FIB UI, Jakarta, 2008.
4
Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 (Rencana pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2009-2015, Departemen Perdagangan RI, Jakarta, 2008, hlm. 4.

98 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014


Dari uraian di atas, maka ada beberapa Indonesia, berangkat dari potensi yang ada
masalah yang berhubungan dengan tetapi belum diangkat menjadi industri
pengembangan industri kreatif, yang dapat mendorong perekonomian.
diantaranya: Industri kreatif adalah pemanfaatan
1. Bagaimana kebijakan pemerintah cadangan sumber daya yang bukan hanya
dalam menghadapi pasar bebas Asean terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide,
tahun 2015? gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas.
2. Bagaimana peran pemerintah dan Nilai ekonomi dari suatu produk atau
dunia usaha dalam mengembangan jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh
industri kreatif? bahan baku atau sistem produksi seperti
pada era industri, tetapi lebih kepada
B. PEMBAHASAN pemanfaatan kreativitas dan penciptaan
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan inovasi melalui perkembangan teknologi
budaya yang luar biasa. Keberagaman dan yang semakin maju. Industri tidak dapat
kekhasan budaya setiap suku bangsa lagi bersaing dipasar global dengan hanya
merupakan aset yang tidak terhitung mengandalkan harga atau kualitas produk
jumlahnya. Warisan budaya yang saja, tetapi harus bersaing berbasis pada
merupakan bagian dari keberagaman dan inovasi, kreativitas dan imajinasi.
kekhasan yang dimiliki suku bangsa Indonesia menyadari bahwa industri
Indonesia tersebut dapat ditafsirkan pula kreatif merupakan sumber ekonomi baru
sebagai bagian inti dari jati diri. Dengan yang wajib dikembangkan lebih lanjut di
kata lain, martabat suatu bangsa dalam perekonomian nasional.
ditentukan oleh kebudayaannya yang Untuk mengembangkan ekonomi
mencakup unsur yang ada di dalamnya. kreatif ini, diyakini bahwa kolaborasi
Warisan budaya yang kita miliki itu sangat antara berbagai aktor yang berperan
bernilai sosial dan ekonomi. Kita tidak dalam industri kreatif, yaitu cendekiawan
pernah memikirkan bahwa sebetulnya (Intellectuals), Bisnis (Business) dan
khazanah budaya, baik yang berbentuk Pemerintah (Government) menjadi mutlak
artefak kebendaan maupun yang dan merupakan prasyarat mendasar.
nonkebendaan, sesungguhnya menyimpan Tanpa kolaborasi antara elemen I-B-G ini,
patensi luar biasa untuk dikembangkan.5 maka dikhawatirkan bahwa
Industri kreatif di Indonesia memiliki pengembangan ekonomi kreatif tidak
kondisi yang berbeda dengan negara maju berjalan selaras, efisien, dan saling
6
di Eropa dan Amerika. Di Eropa, industri tumpang tindih.
kreatif muncul karena industri Pengembangan ekonomi kreatif
manufakturnya sudah mengalami merupakan pilihan tepat untuk menjaga
penurunan sehingga mereka mencari ketahanan ekonomi dalam kondisi krisis
alternatif industri yang baru sedangkan di global. Ekonomi Kreatif perlu

5
Edi Sedyawati, Warisan Budaya Tak benda: Masalahnya Kini di Indonesia, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, Jakarta, 2003, hlm. Xi-xiii

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014 99


dikembangkan karena ekonomi kreatif juga telah memerintahkan kepada 28
berpotensi besar dalam memberikan instansi pemerintah pusat dan daerah
kontribusi ekonomi yang signifikan, untuk mendukung kebijakan
menciptakan iklim bisnis yang positif Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun
membangun citra dan identitas bangsa, 2009-2015 melalui Instruksi Presiden
berbasis pada sumberdaya yang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang
terbarukan menciptakan inovasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.
kreativitas yang merupakan keunggulan Disamping itu, berdasarkan Peraturan
kompetitif suatu bangsa; dan memberikan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 Tanggal 21
dampak sosial yang positif. Desember Tahun 2011, telah dibentuk
Perubahan paradigma dari budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
agraris ke budaya industri yang ditandai Kreatif dengan visi untuk mewujudkan
dengan hadirnya industri atau ekonomi kesejahteraan dan kualitas hidup
kreatif itu dipandang sebagai fenomena masyarakat Indonesia dengan
peradaban manusia fase keempat. menggerakkan kepariwisataan dan
Pemerintah RI meluncurkan cetak biru ekonomi kreatif. Subsektor yang
ekonomi kreatif Indonesia. Cetak biru merupakan industri berbasis kreativitas
ekonomi kreatif merupakan konsep adalah:
ekonomi yang berorientasi pada 1. Periklanan; kegiatan kreatif yang
kreativitas, budaya, warisan budaya, dan berkaitan jasa periklanan (komunikasi
lingkungan. Cetak biru tersebut memberi satu arah dengan menggunakan
acuan bagi tercapainya visi dan misi medium tertentu), yang meliputi
industri kreatif Indonesia sampai dengan proses kreasi, produksi dan distribusi
Tahun 2030. Landasan utama industri dari iklan yang dihasilkan.
kreatif adalah sumber daya manusia 2. Arsitektur; kegiatan kreatif yang
Indonesia, yang akan dikembangkan berkaitan dengan jasa desain
sehingga mempunyai peran sentral bangunan, perencanaan biaya
dibandingkan dengan faktor produksi konstruksi, konservasi bangunan
lainnya.7 warisan, pengawasan konstruksi baik
Pada Tanggal 22 Desember 2008 secara menyeluruh dari level makro
pemerintah juga telah mencanangkan (town planning, urban design,
Tahun 2009 sebagai Tahun Indonesia landscape architecture) sampai
Kreatif (TIK). Tujuan dari program ini dengan level mikro (detail konstruksi,
adalah terbukanya wawasan seluruh misalnya arsitektur taman, desain
pemangku kepentingan akan kontribusi interior).
ekonomi kreatif terhadap ekonomi 3. Pasar barang seni; kegiatan kreatif
Indonesia dan terciptanya citra bangsa yang berkaitan dengan perdagangan
yang positif. Presiden Republik Indonesia barang-barang asli, unik dan langka

6
Departemen Perdagangan RI, op.cit, hlm. vii
7
Mukhlis Paeni, “Tradisi Lisan Deposit Ekonomi Kreatif”, Makalah Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan di

100 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014


serta memiliki nilai estetika seni yang yang berkaitan dengan usaha
tinggi melalui lelang, galeri, took, pasar, pengembangan konten, produksi
swalayan, dan internet, misalnya alat pertunjukan (balet, tarian tradisional,
musik, kerajinan, lukisan. tarian kontemporer, opera), desain dan
4. Kerajinan; kegiatan kreatif yang pembuatan busana pertunjukan, tata
berkaitan dengan kreasi, produksi dan panggung, dan tata pencahayaan.
distribusi produk yang dibuat 11. Penerbitan dan percetakan; kegiatan
dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang kreatif yang berkaitan dengan
berawal dari desain awal sampai penulisan konten dan penerbitan
dengan proses penyelesaian buku, jurnal, Koran, majalah, tabloid,
produknya. dan konten digital serta kegiatan
5. Desain; kegiatan kreatif yang terkait kantor berita dan pencari berita.
dengan kreasi desain grafis, desain 12. Layanan komputer dan piranti lunak;
interior, desain produk, desain kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
industri, konsultasi identitas pengembangan teknologi informasi
perusahaan dan jasa riset pemasaran termasuk jasa layanan komputer,
serta produksi kemasan dan jasa pengolahan data, pengembangan
pengepakan. database, pengembangan piranti
6. Feysen (mode); kegiatan kreatif yang lunak, integrasi sistem, desain, dan
terkait dengan kreasi desain pakaian, analisis sistem serta desain portal
desain alas kaki, dan desain asesoris termasuk perawatannya.
mode lainnya, produksi pakaian mode 13. Radio dan televisi; kegiatan kreatif
dan asesorisnya, konsultasi lini produk yang berkaitan dengan usaha kreasi,
feysen, serta distribusi produk feysen. produksi, dan pengemasan acara
7. Film, video, dan fotografi; kegiatan televisi (seperti game, kuis, reality
kreatif yang berkaitan dengan kreasi show, infotainment), penyiaran, dan
produksi video, film, dan jasa fotografi, transmisi konten acara televisi dan
serta distribusi rekaman video dan radio, termasuk kegiatan station relay
film, termasuk didalamnya penulisan (pemancar kembali) siaran radio dan
skrip, dubbing film, sinematografi, televisi.
sinetron dan eksibisi film. 14. Riset dan pengembangan; kegiatan
8. Permainan interaktif; kegiatan kreatif kreatif yang berkaitan dengan usaha
yang berkaitan dengan kreasi, inovatif yang menawarkan penemuan
produksi, dan distribusi permainan ilmu dan teknologi dan penerapan
komputer dan video yang bersifat ilmu dan pengetahuan tersebut untuk
hiburan, ketangkasan, dan edukasi. perbaikan produk dan kreasi produk
9. Musik; kegiatan kreatif yang berkaitan baru, proses baru, material baru, alat
dengan kreasi / komposisi, baru, metode baru, dan teknologi baru
pertunjukan, reproduksi, dan yang dapat memenuhi kebutuhan
distribusi dari rekaman suara. pasar; termasuk yang berkaitan
10. Seni pertunjukan; kegiatan kreatif dengan humaniora seperti penelitian

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014 101


dan pengembangan serta jasa berdampingan. Contohnya industri games
8
konsultasi bisnis dan manajemen. dan software yang selalu membutuhkan
Ekonomi Kreatif atau bisa disebut sentuhan pengembangan estetika dari
Industri Kreatif merupakan Industri yang para praktisi seni rupa dan desain. Begitu
berasal dari pemanfaatan kreatifitas, juga sebaliknya para pelaku industri
ketrampilan serta bakat individu untuk kreatif juga dituntut mampu mengikuti
menciptakan kesejahteraan serta perkembangan teknologi. Apalagi di era
lapangan pekerjaan dengan menghasilkan internet sekarang dimana pada akhirnya
dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya banyak melahirkan media-media baru
cipta individu tersebut. Ada tiga alasan untuk dijadikan sarana berekspresi untuk
yang mendasari keyakinan tersebut, yaitu berkesenian (new media art) dan media
hemat energi karena lebih berbasis pada komunikasi dan informasi berbasiskan
kreativitas, lebih sedikit menggunakan internet (new media journalism).10
sumber daya alam, dan menjanjikan Oleh karena itu, maka industri kreatif
keuntungan lebih tinggi. Ketiga faktor di perlu mendapat perhatian penuh dari
11
atas juga ditopang oleh ketersediaan pemerintah, karena:
sumber daya manusia (SDM) yang 1. Kontribusi Ekonomi
berlimpah. Saat ini jumlah penduduk a. Produk Domestik Bruto (PDB);
Indonesia sekitar 230 juta. Populasi yang Dalam perekonomian Indonesia,
berusia 15-29 tahun berkisar 40,2 juta atau berdasarkan hasil studi pemetaan
hampir 18,4% merupakan pasar yang industri kreatif Departemen
sangat gemuk bagi produk-produk industri Perdagangan 2007, menunjukan
kreatif.9 bahwa peran industri kreatif cukup
Pada dasarnya strategi pengembangan signifikan. Industri kreatif ini telah
industri kreatif terletak pada dukungan mampu memberikan sumbangan
modal (financial support) dan aturan kepada PDB nasional secara
main/perundang-undangan (basic signifikan dengan rata-rata
regulation). Dalam hal ini peraturan kontribusi periode 2002-2006
pemerintah yang mampu mengakomodir sebesar 104,637 triliun rupiah
kepentingan perkembangan industri (nilai konstan) dan 152,5 triliun
kreatif, SDM yang berkualitas dan rupiah (nilai nominal) atau dengan
pembentukan jaringan (network) yang rata-rata persentase kontribusi
solid antara pelaku industri kreatif, periode 2002-2006 sebesar 6,28%
praktisi teknologi, dan pemerintah. Karena dari total PDB Nasional.
kreatifitas dan teknologi merupakan b. Kesempatan Kerja; Subsektor
sebuah proses yang harus selalu kerajianan (industri furnitur, batik

Wakatobi Sulawesi Tenggara, 1-3 Desember 2008.


8
Departemen Perdagangan RI, Loc.cit., hlm. 4-6.
9
http://arif-dani.blogspot.com/2012/01/peran-industri-kreatif-dalam.html, diunduh pada Tanggal 15 Juni 2014
10
http://octianaeni.blogspot.com/2013/06/bagaimanakah-peran-pemerintah-dalam_25.html, diunduh pada Tanggal
18 Juni 2014
11
Moelyono, Mauled, Menggerakan EKONOMI KREATIF Antara Tntunan dan Kebutuhan, PT. Raja Grafindo Persada,

102 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014


termasuk didalamnya) dan fashion akan menjadi hidup dan berenergi,
memiliki daya serap tenaga kerja serta akan menjadi magnet
yang tinggi dengan tingkat datangnya investor dan
keterampilan pekerja yang mampu perusahaan ke kota-kota tersebut.
dikuasai oleh seluruh lapisan 3. Pencitraan dan Identitas Bangsa;
masyarkat. Sehingga, apabila dibanyak negara, promosi
industri ini dibenahi dengan benar, parawisata oleh pemerintah
maka ia akan berkontribusi mampu menciptakan investasi
menciptakan lapangan pekerjaan yang menarik, industri pariwisata
dan turut serta mengurangi angka menciptakan tenaga kerja dan
kemiskinan Indonesia. merangsang pembangunan
c. Ekspor; Nilai ekspor industri dibidang infrastruktur, pendidikan
kreatif memiliki nilai tambah yang dan industri-industri properti
tinggi karena industri kreatif tidak terkait.
hanya berfokus pada memproduksi 4. Inovasi dan Kreativitas
benda-benda fungsional tanpa a. Ide dan Gagasan; Saat ini,
memperhatikan desain. Indonesia globalisasi ekonomi sedang
sangat dapat bersaing untuk berlangsung, salah satu produk
produk industri kreatif, karena dari globalisasi adalah Hak atas
Indonesia memiliki sumber daya kekayaan Intelektual (HaKi)
insani kreatif yang potensial dan yang merupakan kapitalisasi
dapat dikembangkan terus. dari intelektualitas manusia.
2. Iklim Bisnis; Investasi sangat Ide tersebut bisa didaftarkan
diperlukan oleh iklim bisnis. sebagai paten, hak cipta, merk,
Semakin kondusif iklim bisnis di dan desain.
Indonesia, maka akan semakin b. Penciptaan Nilai; Istilah inovasi
pesat kegiatan penanaman modal sering dikaitkan dengan
di dalam negeri. Industri kreatif penguasaan teknologi tinggi.
dapat dimanfaatkan sebagai Itu adalah paradigma lama.
pemicu kegiatan investasi melalui Inovasi bisa juga tidak dari
pembangunan lingkungan urban teknologinya, namun dari nilai
yang kondusif dengan menciptakan baru. Misalnya dengan cara
kota-kota kreatif yang dikuti oleh mengadaptasi dan
pembangunan infrastruktur mengkonvegensikan teknologi-
komunikasi dan informasi. Talenta teknologi yang telah ada
kreatif dari berbagai spesialisasi sehingga melahirkan suatu ide
(seni, teknologi dan budaya) akan yang baru. Kemampuan
membentuk komunitas kreatif dan adaptasi dan konvergensi agar
menciptakan berbagai inovasi- tercita suatu ide baru
inovasi yang menggema sampai membutuhkan daya imajinasi
tingkat internasional. Kota-kota dan daya visualisasi.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014 103


5. Dampak Sosial perlindungan hukum dan Undang-Undang
a. Kualitas Hidup; Pembangunan Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
dengan modal kreativitas yang Industri dalam Perlindungan Hak atas
terara dan tepat sasaran, pada Kekayaan Intelektual diharapkan akan
jangka panjang akan mengurangi adanya pelanggaran yang
meningkatkan pertumbuhan terjadi di Indonesia, seperti pembajakan
dan keadilan (growth and karya cipta, penggunaan software tanpa
equity), sehingga dapat lisensi oleh individu dan tentu saja hal yang
meningkatkan kualitas hidup. tidak kalah penting adalah kesadaran
b. Peningkatan Tolenransi Sosial; individu untuk mengapresiasi hasil karya
Kota-kota yang memiliki cipta pelaku industri kreatif di Indonesia.
konsentrasi pekerja kreatif
yang tinggi adalah kota-kota C. PENUTUP
yang berdinamika dengan Kondisi ekonomi yang diharapkan oleh
tingkat tolerasi yang tinggi. Indonesia adalah ekonomi yang
Tolerasi sosial merupakan berkelanjutan. Keberlanjutan yang
faktor utama untuk dimaksud adalah kemampuan untuk
menciptakan iklim kreatif yang beradaptasi terhadap kondisi geografis
dapat menarik pekerja kreatif dan tantangan ekonomi baru termasuk
tinggal dan berkreasi. Kota yang pasar bebas Asean Tahun 2015, yang pada
beriklim kreatif pertumbuhan akhirnya menghasilkan keberlanjutan
ekonominya akan lebih cepat pertumbuhan (sustainable rowth).
karena banyaknya minat Pertumbuhan yang tinggi tercermin dari
perusahaan-perusahaan untuk kompetensi individu dalam menciptakan
mendirikan usaha-usaha inovasi.
disana, yang pada akhirnya Model pengembangan industri kreatif
membuka lapangan pekerjaan merupakan salah satu langkah dalam
untuk masyarakat sekitar menguatkan ekonomi Indonesia, dengan
Hal lain yang harus dipertahankan landasan, pilar dan atap yang bersumber
dalam pengembangan industri kreatif dari ekonomi kerakyatan serta dapat
adalah pemerintah tetap menyediakan menunjang sektor-sektor lain seperti
fasilitas publik yang dapat diakses dengan manufaktur dan industri konvensional
mudah sehingga dapat dijadikan ajang lainnya.
berkreasi dan penyaluran ekspresi setiap
individu. Selain itu dengan diterbitkannya DAFTAR PUSTAKA
beberapa Undang-Undang sebagai
perlindungan terhadap hak karya Departemen Perdagangan RI,
intelektual seperti Undang-Undang Nomor Pengembangan Ekonomi Kreatif
5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian, yaitu Indonesia 2025 (Rencana
pada Bab VI Pasal 17 yang menyatakan, pengembangan Ekonomi Kreatif
bahwa desain produk industri mendapat Indonesia 2009-2015), Departemen

104 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1 Februari 2014


Perdagangan RI, Jakarta, 2008 Internet:

Edi Sedyawati, Warisan Budaya Takbenda: http://arif-dani. blogspot.com/2012


Masalahnya Kini di Indonesia, Pusat /01/peran-industri - kreatif-
Penelitian Kemasyarakatan dan dalam.html, diunduh pada Tanggal 15
Budaya Lembaga Penelitian Juni 2014
Universitas Indonesia, Jakarta, 2003.
http://octianaeni.blogspot.com/2013/06
Mauled Moelyono, Menggerakan /bagaimanakah-peran-pemerintah-
EKONOMI KREATIF Antara Tuntunan dalam_25.html, diunduh pada Tanggal
dan Kebutuhan, PT. Raja Grafindo 18 Juni 2014
Persada, Jakarta, 2010.

Mukhlis Paeni, “Tradisi Lisan Deposit


Ekonomi Kreatif”, Makalah Seminar
Internasional dan Festival Tradisi
Lisan di Wakatobi Sulawesi Tenggara,
1-3 Desember 2008.

Sapardi Djoko Damono, “Industri Kreatif,


Budaya Urban, dan Globalisasi: Catatan
untuk FIB UI”. Makalah Dies Natalis FIB
UI, Jakarta, 2008.

Suryana, Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU:


Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang, Salemba Empat, Jakarta,
2013.

UNDP-UNCTAD, Creative Economy Report,


United Nations, AS, 2008.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984


Tentang Perindustrian

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000


Tentang Sedain Industri

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009


Tanggal 5 Agustus 2009 Tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 01 Februari 2014 105

Anda mungkin juga menyukai