Disusun Oleh:
DOSEN PEMBIMBING:
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga atas
berkatnya penulis dapat menyelesaikan tugas Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori: Mendengar Musik dengan baik, walaupun
dalam penyusunannya banyak hambatan yang terjadi namun berkat bantuan
pembimbing dan teman-teman, tugas proposal TAK ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1
B. TUJUAN............................................................................................. 1
C. MANFAAT......................................................................................... 2
iii
7. Setting Tempat................................................................................ 8
8. Alat................................................................................................. 9
9. Metode............................................................................................ 9
10. Sasaran Kegiatan.......................................................................... 9
11.Susunan Kegiatan.......................................................................... 9
12. Evaluasi dan Dokumentasi........................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa adalah asuhan keperawatan spesialistik dan
holistik pada saat melakukan asuhan kepada klien. Berbagai terapi
keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu,
kelompok, keluarga maupun komunitas (Keliat, 2014).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama (Keliat, 2014). Terapi kelompok adalah metode
pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan
tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat
sadar diri (self-awareness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya (Yasir, 2009).
Melalui terapi kelompok ini klien mendapatkan berbagai pengalaman dan
saling membantu satu sama lain, untuk menentukan cara menyelesaikan
masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan
menemukan hubungan interpersonal yang baik.
Jadi, semua kemampuan yang dipelajari klien dalam TAK hendaknya
digunakan sampai klien pulang ke rumah. Peran keluarga diperlukan untuk
memantau pelaksanaan kemampuan di rumah. Dalam proposal sederhana ini
kami memaparkan TAK Stimulasi Sensori pada pasien Isolasi Sosial.
B. Tujuan
Untuk melatih mahasiswa keperawatan menggunakan terapi aktivitas
kelompok kepada pasien gangguan jiwa khususnya pasien isolasi sosial dan
mengubah perilaku maladaptif pasien menjadi perilaku adaptif. Sehingga,
pasien dapat kembali ke masyarakat lagi dan melakukan interaksi sosial
sesuai perannya.
1
2
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
Untuk mengembangkan motivasi klien, melakukan sosialisasi, dan
meningkatkan kemampuan realitas melalui komunikasi dan umpan
balik terhadap orang lain.
2. Bagi Perawat
Untuk meningkat keterampilan dalam melakukan terapi aktivitas
kelompok serta dapat mengetahui macam-macam terapi aktivitas
kelompok dan indikasinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
dimiliki, dan untuk terapi yang satu ini pun mampu memberikan
kenyamanan pada pasien yang jauh lebih baik. dalam hal ini juga
bisa dikaitkan dengan psikologi lingkungan pada beberapa kelompok
dengan minat yang sama, sehingga terhubung dalam satu koneksi
nantinya.
k. Terapi Aktivitas Kelompok Konseling
Tahapan terapi psikologi konseling yang satu ini biasanya dilakukan
apabila beberapa jenis terapi yang sudah disebutkan tadi tidak bisa
berjalan dan bekerja dengan baik, sehingga dilakukan konseling
untuk bisa membuat pasien lebih bisa membuka dirinya pada terapis
yang sedang mengobatinya, meski dalam hal ini tidak selalu
berhasil, namun dapat memberikan peluang yang baik agar pasien
tidak menutup dirinya kembali.
Keterangan:
: Leader
: Co-Leader
9
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
8. Alat
a. Bola
b. Musik
c. Handphone/Tape Recorder
d. Jadwal kegiatan harian
e. Lembar observasi
f. Alat tulis
9. Metode
a. Diskusi
b. Sharing persepsi
10. Sasaran dan Kriteria Hasil
No. Nama Pasien Diagnosa Keperawatan
1 Tn Isolasi Sosial: Menarik Diri
2 Tn. Isolasi Sosial: Menarik Diri
3 Tn. Isolasi Sosial: Menarik Diri
4 Tn. Isolasi Sosial: Menarik Diri
mendengarkan musik.
2. Menjelaskan aturan main sebagai berikut:
a) Jika ada klien yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada
terapis.
b) Lama kegiatan kurang lebih 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja a. Terapis mengajak klien untuk saling 15 menit
memperkenalkan diri (nama lengkap dan nama
panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan
searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai
memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien bertepuk tangan.
c. Terapis dan klien memakai papan nama.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu,
klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai
dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien
akan diminta menceritakan perasaannya setelah
mendengar lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh
berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 5 menit).
Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respons klien terhadap
musik.
f. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan
perasaannya. Sampai semua klien mendapat
giliran.
g. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai
menceritakan perasaannya, dan mengajak klien
lain bertepuk tangan.
4. Terminasi a. Evaluasi 5 menit
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
2. Terapis memberi pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk
mendengarkan musik yang disukai dan
bermakna dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang.
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu
menggambar.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
12. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
11
Sesi 1: TAK
Stimulasi Sensori Mendengar Musik
Nama Pasien
No Aspek yang Dinilai
Sdr.J Nn.D Nn.A Nn.M
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, merespons, memberi pendapat, menyampaikan
perasaan tentang musik yang didengar. Beri tanda [√] jika klien
mampu atau tanda [-] jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi
1, TAK stimulasi sensori mendengar musik. Klien mengikuti
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Arifin, Yasir. (2009). Terapi Kelompok. Arifin Yasir: Blok (Diakses 25 Mei 2019)
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-
kelompok.html
Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Keliat, Budi Anna. (2014). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, Edisi
2. Jakarta: EGC.
Herdman, T.H dan S. Kamitsuru. 2015. NANDA International Diagnosis
Keperawatan Definisi dan Klasisfikasi 2015 2017 Edisi 10.
Jakarta. EGC
Susana, Sarka A. & Hendarsih, Sri. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Yusuf, Ah dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa . Jakarta:
Salemba Medika.