Anda di halaman 1dari 21

TANGGAL: 29 Oktober 2020

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


SEMESTER 113
KALORIMETER ALIRAN

Nama : Husna Ashlihatul Latifah


NRM : 1307620072

Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir Nilai Akhir

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Jakarta
2020
PERCOBAAN III
KALORIMETER ALIRAN

A. Tujuan
1. Menentukan tara atau faktor kesetaraan kalor mekanik dengan kalorimeter
aliran.
2. Memahami definisi dari tara kalor mekanik.
3. Memahami prinsip kerja kalorimeter aliran.
4. Membuktikan hukum kekekalan energi sesuai dengan prinsip kerja
kalorimeter aliran.
5. Memahami penyebab perbedaan harga tara kalor mekanik yang didapat
melalui percobaan dengan yang tertera pada literatur.

B. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
1. Tabung kalorimeter 1. Air
2. Gelas kimia
3. Bejana air
4. Regulator (Rg)
5. 2 buah multimeter digital
6. Stopwatch
7. Rheostat
8. Timbangan
9. Termometer 2 buah

C. Teori Dasar
1
Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
panas. Salah satu jenis kalorimeter adalah kalorimeter aliran. Kalorimeter
aliran bekerja dengan mengaliri air terus menerus dari bejana ke dalam tabung
kalorimeter yang berisi elemen pemanas lewat salah satu ujungnya dan
mengeluarkan air tersebut pada ujung yang lain. Elemen pemanas dialiri arus i
A dengan tegangan V. Aliran air yang kontinu menyebabkan perbedaan suhu
pada kedua ujung tabung kalorimeter. Dengan mengukur massa air yang
keluar, jumlah panas adalah dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
Q = m.c (T2 – T1) + h (kalori)
1
Tim Dosen Fisika Dasar. Panduan Praktikum III: Kalorimeter Aliran. (2014): 1-2.

2
Q = m.c.θ + h (1)

Keterangan:

 Q : jumlah panas (J)


 m : massa air (kg)
 c : kalor jenis air (J/kg ºC)
 θ : perbedaan suhu (ºC)
 h : faktor koreksi

Jumlah panas yang timbul tersebut sebanding dengan panas yang diberikan oleh
arus listrik selama t sekon percobaan.
W = V.i.t (2)
Keterangan:
W : jumlah panas (joule)

Sehingga persamaan (1) sebanding dengan persamaan (2).

V.i.t  (m.c. + h)

V.i.t = j (m.c. + h) (3)

Keterangan:
j : tara kalor mekanik (joule/kalori)

Dengan melakukan percobaan pada arus yang berbeda (i' A) selama t


sekon yang sama, didapat persamaan berikut.

V'. I'. t = j (m'. c. ' + h) (4)

Dari selisih persamaan (3) dan (4) diperoleh persamaan berikut.

t (V . i−V ' . i' )


j=
c(m.−m' .❑' )

3
2
Salah satu bahasan konsep fisika adalah konversi energi. Konversi energi
adalah suatu bentuk perubahan energi. Pada dasarnya, energi dapat berubah
bentuk. Pada percobaan ini, energi berubah dari energi mekanik menjadi
energi panas dan prinsip ini dikenal dengan tara kalor mekanik, yang artinya
adalah kesetaraan antara energi mekanik dengan energi panas. Kesetaraan ini
maksudnya bahwa pada dasarnya jumlah energi panas yang dihasilkan sama
dengan jumlah energi mekanik.
3
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan ke bentuk energi lain. Pada
percobaan menentukan tara kalor mekanik, terjadi perubahan dari energi
mekanik menjadi energi panas (kalor) dan berlaku hukum kekekalan energi.
Pada kalor juga berlaku hukum kekekalan energi. Hal ini dijelaskan
dalam asas black. Jika dua zat memiliki suhu yang berbeda, masing-masing
zat akan melepas atau menerima kalor dari zat lain hingga suhu campuran
setimbang. Hukum I termodinamika juga merupakan pernyataan dari hukum
kekekalan energi. Hukum ini menghubungkan usaha yang dilakukan pada
sistem, panas yang ditambahkan atau dikurangi kepada sistem, dan energi
internal dari sistem itu sendiri.
4
Konsep hukum kekekalan energi dapat diberikan melalui percobaan tara
kalor mekanik. Pada percobaan ini digunakan prosedur kalorimetri, yaitu
sebuah wadah yang terisolasi sehingga panas yang keluar dari benda sama
dengan panas yang masuk ke air dan wadahnya. Percobaan tara kalor mekanik
membuktikan konsep hukum kekekalan energi dalam proses perubahan energi
mekanik (aliran air) menjadi energi panas (kalor). Namun, tidak berarti total
seluruh energi mekanik berubah menjadi energi panas. Ada sebagian energi
yang tidak berubah menjadi kalor dan hal tersebut dapat diperkirakan dengan
mengetahui nilai tara kalor mekanik. Tara kalor mekanik dapat digunakan
untuk menentukan panas jenis suatu zat dengan cara persentuhan atau
pencampuran. Panas jenis air konstan meliputi jangkauan temperatur yang
lebar, sedangkan panas jenis suatu benda dapat dengan mudah diukur.

2
Yuningsih, Nani. “Signifikansi Koreksi Newton untuk Memasukkan Pengaruh
Lingkungan pada Percobaan Tara Kalor Mekanik.” Prosiding Seminar Nasional Fisika. Vol.
VIII. (2019): 33.
3
W., Hidayati, et. al. Tara Kalor Mekanik. (2015): 2.
4
Yuningsih, Nani. “Optimasi Besaran Fisis yang Mempengaruhi Proses Konversi
Energi (Studi Kasus Percobaan Tara Kalor Mekanik dan Hukum Joule).” Prosiding Seminar
Nasional Fisika. Vol. VII. (2018): 77.

4
Penyebab ketidaklinieran harga arus listrik dengan perubahan panas
adalah kalorimeter yang digunakan tidak murni bersifat adiabatik sehingga
jika diberikan harga arus listrik yang besar, suhu air pada kalorimeter cepat
naik dan penyerapan suhu oleh lingkungan makin besar. Sementara itu, jika
diberikan arus listrik yang lebih kecil dari 1,5 A, suhu air pada kalorimeter
mengalami kenaikan dengan waktu yang cukup lama. Dari paparan tersebut,
apabila menggunakan arus yang kecil, waktu pemanasan perlu diperbesar.
Dengan demikian, pemberian harga arus yang optimum berkisar di antara 1,5
A – 2,5 A.

D. Cara Kerja

1. Mengisi tabung kalorimeter dengan air sampai penuh sehingga tidak ada udara di
dalamnya dan permukaan air berada pada ujung pipa keluar.
2. Merangkai alat yang disediakan sesuai dengan gambar (1).
3. Mengalirkan air di dalam tabung secara kontinu dan mengatur arus listrik sebesar
2 A.
4. Menampung air yang keluar dari tabung kalorimeter selama 2 menit setelah suhu
awal dan suhu akhir mengalami perbedaan sekecil mungkin (misal 5º).
5. Mencatat data untuk massa air, suhu awal, suhu akhir, tegangan listrik, dan arus
listrik yang didapat.
6. Mengulangi percobaan tersebut dengan mengatur arus listrik sebesar 2,5 A.

E. Pertanyaan Awal

Soal:
1. Carilah harga tara panas mekanik dalam buku referensi; berikan analisa anda bila
terjadi perbedaan dengan hasil percobaan yang anda lakukan.
2. Jelaskan mengapa perbedaan θ dengan θ' harus sekecil mungkin!
3. Turunkan persamaan (5)!

5
Jawab:
1. Menurut Hadiat (2004), harga tara kalor mekanik (j) sebesar 4,185 J/kal.
Bila terjadi perbedaan dengan hasil percobaan yang dilakukan, mungkin saja
kesalahan tersebut disebabkan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan
percobaan. Kesalahan tersebut misalnya keterlambatan dalam mengukur waktu
dengan stopwatch, kesalahan dalam membaca skala termometer, dan lainnya.
Selain itu, kesalahan dalam proses perhitungan saat pengolahan data dan analisis
juga mempengaruhi terjadinya ketidaktepatan nilai tara kalor mekanik.
2. Selisih suhu akhir dan suhu awal dibuat sekecil mungkin supaya dampaknya
dianggap tidak terasa terhadap lingkungan sehingga nilainya kecil dan dapat
diabaikan dalam perhitungan. Jika perbedaan suhunya tinggi, suhu dapat
berdampak pada lingkungan dan suhu yang dihitung dalam sistem sudah
berkurang sehingga hasilnya akan kurang akurat.
3. Penurunan persamaan (5) sebagai berikut.
t (Vi−V ' i ' )
J=
c ( m−m' ❑' )

dJ ti
=
dV c ( m−m' ❑' )

dJ - t i'
=
dV ' c (m−m ' ❑' )

' '
dJ - cmt (Vi−V i )
= 2
d [ c ( m−m' ❑' ) ]
' '
dJ - cm' t (Vi−V i )
= 2
d' [ c ( m−m' ❑' ) ]
dJ tV
=
dI c ( m−m' ❑' )

6
dJ -t V'
=
d I ' c (m−m' ❑' )

F. Data Pengamatan
a. Data untuk I = 2 A
 I sumber :2A
 Massa bejana kosong : 90,10 gran
 Massa air dan bejana sebelum diberi arus 2 A : 180,35 gram
 θ (Perubahan suhu) : 1º
 c (kalor jenis) : 4200 J/kgºC

Data sebelum dialirkan air selama Data setelah dialirkan air selama
2 menit 2 menit

I V t I’ V’ t’ m’
2,065 8,512 2,059 8,350
2,064 8,500 2,044 8,374
2,072 8,547 2 2,031 8,364 2 180,30
2,075 8,544 2,036 8,339
2,070 8,532 2,036 8,350

Keterangan:
- I : kuat arus listrik (ampere)
- V : tegangan listrik (volt)
- t : waktu (menit)
- m : massa (gram

b. Data untuk I = 2,5 A


 I sumber :2A
 Massa bejana kosong : 90,10 gran
 Massa air dan bejana sebelum diberi arus 2 A : 170,55 gram
 θ (Perubahan suhu) : 1º
 c (kalor jenis) : 4200 J/kgºC

Data sebelum dialirkan air selama 2 menit

7
I V t
2,521 10,41
2,529 10,37
2,528 10,43 2
2,529 10,45
2,531 10,45

Data setelah dialirkan air selama 2 menit

I’ V’ t’ m’
2,514 10,33
2,516 10,34
2,515 10,33 2 170,53
2,512 10,32
2,514 10,33

Keterangan:
- I : kuat arus listrik (ampere)
- V : tegangan listrik (volt)
- t : waktu (menit)
- m : massa (gram

G. Pengolahan Data
1. Data Tunggal 0,000005
¿ ×100 %
a. Massa air 0,09025
 Massa air awal (m) untuk I = 2 ¿ 0,005 % (4 AP )
A
ḿ = 180,35 – 90,10
= 90,25 gram  Massa air akhir (m’) untuk I = 2
= 0,09025 kg A
1 ḿ' = 180,30 – 90,10
∆ m= nst
2 = 90,2 gram
1 = 0,0902 kg
¿ ×0,00001
2 1
∆ m' = nst
¿ 0,000005 kg 2
1
m=( ḿ ± ∆ m ) ¿ ×0,00001
2
¿ ( 0,09025 ± 0,000005 ) kg ¿ 0,000005 kg
∆m
KSR= × 100 % m'=( ḿ' ± ∆ m' )

8
¿ ( 0,0902 ±0,000005 ) kg m'=( ḿ' ± ∆ m' )
∆m' ¿ ( 0,08043 ± 0,000005 ) kg
KSR= × 100 %
ḿ' ∆m'
KSR= × 100 %
0,000001 ḿ'
¿ ×100 %
0,0902
0,000005
¿ ×100 %
¿ 0,005 % (4 AP ) 0,08043
¿ 0,006 % (4 AP)
 Massa air awal (m) untuk I =
2,5 A
b. Waktu (t)
ḿ = 170,55 – 90,10
= 80,45 gram t́ = 2 menit
= 0,08045 kg
= 120 s
1
∆ m= nst
2 1
∆ t= nst
1 2
¿ ×0,00001
2
1
¿ 0,000005 kg ¿ ×0,1
2
m=( ḿ ± ∆ m )
¿ 0,05 s
¿ ( 0,08045 ± 0,000005 ) kg
t=( t́ ± ∆ t )
∆m
KSR= × 100 % ¿ ( 120 ±0,05 ) kg

0,000005 ∆t
¿ ×100 % KSR= ×100 %
0,08045 t́

¿ 0,006 % (4 AP ) 0,05
¿ ×100 %
120
¿ 0,042 %( 4 AP)
 Massa air akhir (m’) untuk I =
2,5 A
ḿ' = 170,53 – 90,10 c. Perubahan suhu
= 80,43 gram
 Perubahan suhu awal (θ ¿
= 0,08043 kg
1 θ́ = 1
∆ m' = nst
2
1
1 ∆ θ= nst
¿ ×0,00001 2
2
¿ 0,000005 kg 1
¿ ×0,1
2

9
¿ 0,05 º C 2 2,064 4,2601
3 2,072 4,29318
θ=( θ́ ± ∆ θ )
4 2,075 4,30563
¿ ( 1± 0,05 ) kg 5 2,07 4,2849
∆θ ∑ 10,346 21,408
KSR= ×100 %
θ́
0,05 Í =
∑ I = 10,346 =2,0692 A
¿ ×100 % n 5
1
¿ 5,00 % (3 AP ) 1
I 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n√ ∑
∆ I= n

2
1 5 ( 21,408 )−(10,346)
 Perubahan suhu akhir (θ )
θ́ = 1,5
' ¿
5 √ 5−1
¿ 0,00168523 A
1 I =( Í ± ∆ I )
∆ θ= nst
2
¿ ( 2,0692± 0,00168523 ) A
1
¿ ×0,1
2 ∆I
KSR= ×100 %
¿ 0,05 º C Í

θ=( θ́ ± ∆ θ ) 0,00168523
¿ ×100 %
2,0692
¿ ( 1,5 ±0,05 ) kg
∆θ ¿ 0,081 % ( 4 AP )
KSR= ×100
θ́
0,05
¿ ×100 %
1,5  Kuat arus listrik akhir (I’) untuk I
¿ 3,33 % (3 AP ) =2A
No I’  I’2
2. Data Majemuk 1 2,059 4,23948
a. Kuat arus listrik (I) 2 2,044 4,17794
3 2,031 4,12496
 Kuat arus listrik awal (I) untuk I
4 2,036 4,1453
=2A 5 2,036 4,1453
No I I2 ∑ 10,206 20,833
1 2,065 4,26423

10
I´'=
∑ I ' = 10,206 =2,0412 A I =( Í ± ∆ I )
n 5
¿ ( 2,5276 ± 0,00213542) A
1
∆ I '= √n ∑ I ' 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n
∆I
2
KSR= ×100 %
1 5 ( 20,833 )−(10,206) Í
¿
5 √ 5−1
¿ 0,0050636 A ¿
0,00213542
×100 %
2,5276
I '=( I´' ± ∆ I ' )
¿ 0,084 % ( 4 AP )
¿ ( 2,0412± 0,0050636 ) A

∆I'
KSR= ×100 %
Í '

0,0050636
¿ ×100 %
2,0412

¿ 0,248 % ( 4 AP )  Kuat arus listrik akhir (I’) untuk I

 Kuat arus listrik awal (I) untuk I = 2,5 A

= 2,5 A No I’ I’2
1 2,514 6,320196
No I I2 2 2,516 6,330256
1 2,521 6,35544 3 2,515 6,325225
2 2,529 6,39584 4 2,512 6,310144
3 2,528 6,39078 5 2,514 6,320196
4 2,529 6,39584 ∑ 12,571 31,60602
5 2,531 6,40596
∑ 12,638 31,9439
I´'=
∑ I ' = 12,571 =2,5142 A
n 5
Í =
∑ I = 12,638 =2,5276 A 1
n 5 ∆ I '= √ n ∑ I '2−¿ ¿¿ ¿ ¿
n
1
∆ I= √ n ∑ I 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿ 2
1 5 ( 31,60602 )−(12,571)
n

1 5 ( 31,9439 )−(12,638)
2
¿
5√ 5−1
¿
5 √ 5−1
¿ 0,00213542 A
¿ 0,000768115A
I '=( I´' ± ∆ I ' )

11
¿ ( 2,5142± 0,000768115 ) A ∆V
KSR= × 100 %

∆I'
KSR= ×100 %
Í ' 0,00823104
¿ × 100 %
8,527
0,000768115
¿ × 100 %
2,5142 = 0,097% (4 AP)

¿ 0,031 % ( 4 AP )

 Tegangan listrik akhir (V’) untuk


I=2A
 Tegangan listrik awal (V) untuk No V’  V’2 
I=2A 1 8,35 69,7225
2 8,374 70,1239
No V V2
3 8,364 69,9565
1 8,512 72,4541
4 8,339 69,5389
2 8,5 72,25
5 8,35 69,7225
3 8,547 73,0512 ∑ 41,777 349,064
4 8,544 72,9999
5 8,532 72,795
∑ 42,635 363,55 V´ '=
∑ V ' = 41,777 =8,3554 V
n 5
∑ V = 42,635 =8,527V 1
n V ' 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n√ ∑
V́ = ∆ V '=
n 5
2
1 1 5( 349,064)−(41,777)
∆V = n V 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n√ ∑
¿
5√ 5−1

1 5( 363,55)−(42,635)
2 ¿ 0,0047655 V
¿
5√ 5−1
¿ 0,00823104 V
V '= ( V́ ' ± ∆ V ' )
¿ ( 8,3554 ± 0,0047655 ) V
V = ( V́ ± ∆ V )
∆V '
KSR= × 100 %
¿ ( 8,527 ± 0,00823104 ) V V́ '

12
0,0047655 0,0151327
¿ ×100 % ¿ ×100 %
8,3554 10,422

= 0,057% (4 AP) = 0,145% (4 AP)

 Tegangan listrik akhir (V’) untuk


I = 2,5 A
No V’ V’2
1 10,33 106,709
 Tegangan listrik awal (V) untuk 2 10,34 106,916
3 10,33 106,709
I = 2,5 A
4 10,32 106,502
No V V2 5 10,33 106,709
1 10,41 108,368 ∑ 51,65 533,545
2 10,37 107,537
3 10,43 108,785
V´ '=
∑ V ' = 51,65 =10,33 V
4 10,45 109,203 n 5
5 10,45 109,203
1
n V ' 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n√ ∑
∑ 52,11 543,095 ∆ V '=

2
1 5( 533,545)−(51,65)
V́ =
∑ V = 52,11 =10,422 V
n 5
¿
5√ 5−1

1 ¿ 0,005 V
∆ V = √ n ∑ V 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n V '= ( V́ ' ± ∆ V ' )
2
1 5( 543,095)−(52,11) ¿ ( 10,33 ±0,005 ) V
¿
5√ 5−1
¿ 0,0151327 V KSR=
∆V '
× 100 %
V́ '
V = ( V́ ± ∆ V )
0,005
¿ ×100 %
¿ ( 10,422± 0,0151327 ) V 10,33

∆V = 0,048% (4 AP
KSR= × 100 %

13
H. Analisis Perhitungan
1. Percobaan I (I = 2 A)
Diketahui:
 Waktu awal (t) : 120 s  Massa air awal (m) :
 ∆t : 0,05 s 0,09025 kg
 Tegangan listrik awal (v) :  Massa air akhir (m’) :
8,527 V 0,0902 kg
 ∆v : 0,00823104  ∆m : 0,000005
 Tegangan listrik akhir  Perubahan suhu awal (θ ) :
(v’) : 8,3554 V 1º
 ∆v’ : 0,0047655  Perubahan suhu akhir (θ ' ¿
 Arus listrik awal (I) : : 1,5º
2,0692 A  ∆θ :0,05
 ∆I : 0,00168523  ∆ θ ' : 0,05
 Arus listrik akhir (I’) :  Kalor jenis air (c) : 4200
2,0412 A J/kgº
 ∆I’ : 0,0050636

t ( VI −V ' I ' ) 120 ( ( 8,527 ) (2,0692 ) −( 8,3554 ) ( 2,0412 ) )


J= =
c ( mθ−m' θ' ) 4200 ( 0,09025.1−0,0902.1,5 )

¿−0,37357 J /kal

∂J VI −V ' I ' (8,527 x 2,0692)−( 8,3554 x 2,0412)


= = =−0,00311308
∂T c ( mθ−m' θ ) 4200( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) )
'

∂J tI (120)(2,0692)
= '
= = -1,31232
∂V c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) )

∂J tV (120)(8,527)
= '
= = -5,40796
∂ I c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) )

14
∂J −tI ' −(120)(2,0412)
= ' '
= = 1,29456
∂V ' c ( mθ−m θ ) 4200( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) )

∂J −t v ' −(120)(8,3554)
= = = 5,29913
∂ I ' c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) )
'

' '
∂ J −t ( VI −V I ) m −120 ( ( 8,527 x 2,0692 ) −( 8,3554 x 2,0412 ) ) 0,09025
= = =
∂ θ c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 )))
2

-0,748383

' '
∂ J t ( VI −V I ) m' 120 ( ( 8,527 x 2,0692 )− ( 8,3554 x 2,0412 ) ) 0,0902
= = =
∂θ ' c (mθ−m ' θ' )2 ( 4200 ( ( 0,09025 x 1 )−( 0,0902 x 1,5 ) ) )
2

0,747969

' '
∂ J −t ( VI −V I ) θ −120 ( ( 8,527 x 2,0692 )−( 8,3554 x 2,0412 ) ) 1
= = = -8,29233
∂ m c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200( ( 0,09025 x 1 ) −( 0,0902 x 1,5 )) )
2

' '
∂ J t ( VI −V I ) θ ' 120 ( ( 8,527 x 2,0692 )−( 8,3554 x 2,0412 ) ) 1,5
= = = 12,4385
∂ m' c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200( ( 0,09025 x 1 )− ( 0,0902 x 1,5 )) )
2

∆J =

2 2 2 2 2 2
∂J 2 ∂J 2 2 2
∂J 2 ∂J 2 ∂J 2 ∂J 2 ∂
√(
∆J =
∂T )( ) ( )(
3
∆t +
∂V 3
∆V + ) ( )( ) ( )
∂I 3
∆I +
∂V '
' 2
( ∆ V ) +¿ ( )
∂I'
( ∆ I ' )2 +
∂θ( )( ) ( 3
∆θ +

2
VI−V ' I ' 2 2 2 2 2


2 tI 2 tV 2
( c ( mθ−m ' θ' ) )( ) (
3
∆t +
c ( mθ−m' θ ' ) )( ) (
3
∆V +
c ( mθ−m' θ ' ) )( )3
∆ I +¿ ¿ ¿

2 2
2 2 2 2
∆J ¿ (

−0,00311308 )
3
0,05

= 0,0479717 J/kal
(
+(−1,31232)
¿
)3
0,00823104 (
+¿ ¿ ¿ )

15
( J ± ∆ J )=(−0,37357 ±0,0479717) J/kal

2. Percobaan II (I = 2,5 A)
Diketahui:
 Waktu awal (t) : 120 s
 ∆t : 0,05 s
 Tegangan listrik awal (v) :
10,422V
 ∆v : 0,0151327 V
 Tegangan listrik akhir
(v’) : 10,33 V
 ∆v’ : 0,005 V
 Arus listrik awal (I) :
2,5276 A
 ∆I : 0,00213542
 Arus listrik akhir (I’) :
2,5142 A
 ∆I’ : 0,00768115
 Massa air awal (m) :
0,08045 kg
 Massa air akhir (m’) :
0,08043 kg
 ∆m : 0,000005
 Perubahan suhu awal (θ ) :

 Perubahan suhu akhir (θ ' ¿
: 1,5º
 ∆θ :0,05
 ∆ θ ' : 0,05
 Kalor jenis air (c) : 4200
J/kgºC

t ( VI −V ' I ' ) 120 ( ( 10,422 )( 2,5276 ) −( 10,33 )( 2,5142 ) )


J= =
mc ( θ−θ' ) 4200(0,08045.1−0,08043.1,5)

¿−0,263687 J /kal

16
∂J VI −V ' I ' (10,422 x 2,5276)−(10,33 x 2,5142)
= = =¿-0,00219575
∂T c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ))
'

∂J tI (120)(2,5276)
= '
= = -1,79533
∂V c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ))

∂J tV (120)(10,422)
= '
= = -7,40265
∂ I c ( mθ−m' θ ) 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ))

∂J −tI ' −(120)(2,5142)


= ' '
= = 1,78581
∂V ' c ( mθ−m θ ) 4200(( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ) )

∂J −t v ' −(120)(10,33)
= = = 7,3373
∂ I ' c ( mθ−m' θ ' ) 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ))

' '
∂ J −t ( VI −V I ) m −120 ((10,422 x 2,5276)−(10,33 x 2,5142) ) 0,08045
= = =
∂ θ c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ) ) )
2

0,0211347

' '
∂ J t ( VI −V I ) m' 120 ((10,422 x 2,5276)−(10,33 x 2,5142) ) 0,08043
= = =
∂θ ' c (mθ−m ' θ' )2 ( 4200( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 ) ) )
2

-0,0211295

' '
∂ J −t ( VI −V I ) θ −120 ( (10,422 x 2,5276)−(10,33 x 2,5142) ) 1
= = = 0,262706
∂ m c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 )) )
2

' '
∂ J t ( VI −V I ) θ ' 120 ((10,422 x 2,5276)−(10,33 x 2,5142)) 1,5
= = =¿ -0,39406
∂ m' c ( mθ−m' θ' )2 ( 4200 ( ( 0,08045 x 1 )−( 0,08043 x 1,5 )) )
2

∆J =

2 2 2 2 2 2
∂J 2 ∂J 2 2 2
∂J 2 ∂J 2 ∂J 2 ∂J 2 ∂
√( ∂T )( ) ( )(
3
∆t +
∂V 3 ) ( )( ) ( )
∆V +
∂I 3
∆I +
∂V '
' 2
( ∆ V ) +¿ ( )
∂I'
( ∆ I ' )2 +( )( ) (
∂θ 3
∆θ +

17
∆J =

2
VI−V ' I ' 2 2 2 2 2


2 tI 2 tV 2
( c ( mθ−m ' θ' ) )( ) (
3
∆t +
c ( mθ−m' θ ' ) )( ) ( 3
∆V +
c ( mθ−m' θ ' ) )( )3
∆ I +¿ ¿ ¿

∆J

2 2 2
2 2 2 2

√ ( ) ( ) ( )
(−0,00219575 )2 0,05 +(−1,79533) 0,0151327 +¿(−7,40265) 0,00213542 + ( 1,7858
3 3 3
¿ 2
2
(
+ ( 0,262706 )2 0,000005 + (−0
3 )
= 0,0607961 J/kal

( J ± ∆ J )=(−0,263687 ±0,0607961) J/kal

I. Pertanyaan Akhir
Soal:
Tentukan tara panas mekanik dan berikan interpretasi Anda.

Jawaban:
Perhitungan terlampir pada bagian perhitungan analisis. Berikut adalah harga tara
panas mekanik yang didapat.
 Percobaan I (I = 2 A) : (−0,37357 ± 0,0479717) J/kal
 Percobaan II (I = 2,5 A) :(−0,263687 ± 0,0607961) J/kal

J. Analisis Data
Tujuan utama dari percobaan kalorimeter aliran ini adalah menetukan tara
panas mekanik. Tara panas mekanik adalah kesetaraan antara energi mekanik

18
dengan energi panas, atau perbandingan antara usaha dan kalor. Dalam
menentukan tara panas mekanik, digunakan metode kalorimeter aliran.
Kalorimeter aliran adalah suatu sistem yang terisolasi yang dialiri air. Air
yang mengalir diberi arus dan tegangan sehingga dapat menimbulkan
perubahan suhu. Adanya perubahan suhu pada air menandakan bahwa ada
energi kalor pada air. Selain itu, air juga mengalir secara kontinu sehingga air
memiliki energi mekanik. Kesetaraan antara energi kalor dan energi mekanik
diinterpretasikan dengan harga tara panas mekanik.
5
Pada percobaan kalorimeter aliran ini, berlaku hukum kekekalan energi,
yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat
diubah dari bentuk satu ke bentuk lain. Perubahan energi yang dimaksud
adalah adanya perubahan energi mekanik pada aliran air menjadi energi panas
atau kalor.
Dari data pengamatan, didapat nilai tara panas mekanik untuk percobaan I
adalah (−0,37357 ± 0,0479717) J/kal. Untuk percobaan II, nilai tara panas
mekanik yang didapat adalah (−0,263687 ± 0,0607961) J/kal. Nilai tara panas
mekanik tersebut sangat berbeda dengan nilai tara panas mekanik yang tertera
pada literatur, yaitu 4,185 J/kal. Hal tersebut mungkin terjadi karena praktikan
mungkin melakukan kesalahan dalam percobaan.
Kesalahan dalam percobaan bisa berasal dari praktikan, alat percobaan,
dan perhitungan praktikan saat mengolah data. Saat melakukan percobaan,
bisa saja praktikan terlambat dalam mengukur waktu air mengalir sehingga
waktunya tidak tepat 2 menit. Praktikan juga dapat mengalami ketidaktelitian
dalam membaca skala termometer. Selain itu, praktikan juga dapat mengalami
kesalahan saat mengalibrasi neraca. Dalam kesalahan yang berkaitan dengan
alat percobaan, bisa jadi alat yang digunakan mengalami kerusakan sehingga
tidak berfungsi dengan maksimal. Pada bagian pengolahan data, praktikan
juga dapat mengalami kesalahan perhitungan atau human error.

K. Kesimpulan
1. Nilai tara panas mekanik untuk percobaan I adalah (−0,37357 ± 0,0479717) J/kal
dan untuk percobaan II adalah (−0,263687 ± 0,0607961) J/kal.
2. Tara panas mekanik adalah bentuk kesetaraan antara energi mekanik dengan
energi panas.

5
Sardjito, Sardjito, dan Nani Yuningsih. "Koreksi Suhu Kalorimeter sebagai
Konsekuensi Laju Pendinginan oleh Suhu Lingkungan pada Percobaan Tara Kalor
Mekanik." Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar. Vol. 11. No. 1.
2020.

19
3. Kalorimeter aliran adalah sistem terisolasi yang dialiri air dan diberi arus listrik
pada aliran air tersebut.
4. Pada kalorimeter aliran berlaku hukum kekekalan energi, yaitu energi mekanik
berubah menjadi energi panas.
5. Faktor kesalahan yang mungkin menyebabkan nilai tara panas mekanik berbeda
dengan nilai yang ada di literatur adalah faktor kesalahan manusia, kerusakan
alat percobaan, dan kesalahan perhitungan.

20
L. Daftar Pustaka
Sardjito, Sardjito, dan Nani Yuningsih. "Koreksi Suhu Kalorimeter sebagai
Konsekuensi Laju Pendinginan oleh Suhu Lingkungan pada Percobaan Tara
Kalor Mekanik." Prosiding Industrial Research Workshop and National
Seminar. Vol. 11. No. 1. 2020.
Tim Dosen Fisika Dasar. Panduan Praktikum III: Kalorimeter Aliran. (2014): 1-2.
W., Hidayati, et. al. Tara Kalor Mekanik. (2015): 2.
Yuningsih, Nani. “Optimasi Besaran Fisis yang Mempengaruhi Proses Konversi
Energi (Studi Kasus Percobaan Tara Kalor Mekanik dan Hukum Joule).”
Prosiding Seminar Nasional Fisika. Vol. VII. (2018): 77.
Yuningsih, Nani. “Signifikansi Koreksi Newton untuk Memasukkan Pengaruh
Lingkungan pada Percobaan Tara Kalor Mekanik.” Prosiding Seminar
Nasional Fisika. Vol. VIII. (2019): 33.

21

Anda mungkin juga menyukai