Anda di halaman 1dari 14

Nama : Wirda Juniati Hasibuan

Nim. : 0306183198

Jurusan:PGMI-5/ SEM VI

RESUME KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan.
Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari AD dan MINISTRO. Kata ad sama dengan to dalam Bahasa inggris “ke” atau “kepada” atau
sama dengan intensif sedangkan ministro/ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to
conduct artinya melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi, pengertian administrasi secara
etimologis adalah melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu. Dengan
demikian administrasi adalah kegiatan untuk tulis menulis, mengirim, dan menyimpan
keterangan.

Administrasi pendidikan adalah kegiatan tulis-menulis, mengirim dan menyimpan


keterangan atau proses pendayagunakan sumber personil dan materil, yang bergabung dalam
suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.

Dasar Administrasi
Dalam lingkup administrasi terdapat beberapa dasar diantaranya:
1. Prinsip Efiesien
2. Prinsip pengelolahan
3. Prinsip pwngutamaan tugas pengelolaan
4. Prinsip kepemimpinan yang efektif
5. Prinsip kerjasama
Tujan Administrasi:
Tujuan administrasiAdministraslsecara umum adalah berusaha untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan:
1. Administrasi peserta didik 7. Administrasi organisasi
2. Administrasi personel guru 8. Administrasi hub sekolah/masyarakat
3. Administrasi kurikulum 9. Administrasi supervisi
4. Adminitrasi sarana dan prasarana
5. Administrasi anggaran biaya
6. Tata laksana (tata usaha)

KOMPONEN – KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Komponen-komponen Administrasi Pendidikan secara garis besar dapat digolongkan menjadi :

1. Administrasi personel sekolah


Kegiatan mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan,
pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan
sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
2. Administrasi kurikulum
Merupakan kegiatan yang meliputi pengaturan seperangkat program pengalaman
belajar yang disusun untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan
sekolah.
3. Administrasi prasarana dan sarana pendidikan
Semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri
4. Administrasi siswa
Merupakan usaha dan kegiatan yang meliputi pengaturan tentang administrasi
yang berkaitan dengan siswa dalam upaya mengembangkan potensi siswa.
5. Kerjasama sekolah dan masyrakat
Pengaturan yang berkaitan dengan keikutsertaan / kontribusi dan tanggung jawab
secara fisik, mental dan emosional.

ATURAN, MEKANISME DAN TATA KERJA KELEMBAGAAN PENDIDIKAN

1. Administrasi Personel Sekolah, a) Recruitmen atau penarikan, b) Placement atau


penempatan, c) Development atau pengembangan, d) Pengawasan atau evaluasi
2. Administrasi kurikulum, a) Isi kurikulum, b) Proses kurikulum, c) Penyusunan kurikulum
3. Administrasi Prasarana dan Sarana, a) Perencanaan kebutuhan, b) Pengadaan sarana dan
prasarana, c) Inventarisasi, d) Pemeliharaan, e) Penggunaan, f) Penghapusan
4. Administrasi Siswa, Rekrutmen peserta didik, setiap tahun ajaran baru sekolah
disibukkan dengan penerimaan peserta didik yang baru.

SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian supervise pendidikan

Supervisi Pendidikan adalah usaha atau tindakan yang dilakukan oleh pemimpin sekolah
untuk memajukan sekolah berupa bantuan pembenahan kinerja guru dalam pendidikan dan
pembelajaran agar dilakukan secara efektif dan efisien.

Tujuan

Tujuan supervisi yang dilakukan kepala madrasah secara umum yaitu memberikan
bantuan teknis dan bimbingan pada guru agar personil gutu dapat meningkatkan mutu kualitas
kinerja dari guru itu sendiri. Terutama dalam melaksanakan tugas yaitu melaksanakan proses
pembelajaran

Fungsi Supervisi Pendidikan

Supervisi berfungsi membantu (asisting), memberi support (supporting), dan mengajak


mengikutsertakan (sharing). Dilihat dari fungsinya, tampak jelas peranan supervisi.

Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

1. Prinsip Fundamental/dasar (Fundamental/basic principle), Setiap pemikiran, sikap dan


tindakan seorang supervisor harus berdasar/berlandaskan sesuatu yang kokoh/kuat serta
dapat dipulangkan kepadanya. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah falsafah dan
dasar negara kita, sehingga bagi supervisor, Pancasila adalah prinsip fundamental
2. Prinsip Prakti, Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor
pendidikan Indonesia, maka dalam pelaksanaan sehari-hari mereka berpedoman pada
prinsip positif dan prinsip negatif.
3. Prinsip positif, Merupakan pedoman yang harus dilakukan seorang supervisor agar
berhasil dalam pembinaannya.
4. Prinsip negative, Merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
supervisor dalam pelaksanaan supervisi.

PENGAWAS SE KOLAH

Hakikat Pengawas Sekolah

Pada hakikatnya, dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengawas sekolah, seorang


individu perlu menghadapi keadaan yang mencabar. Ini merangkumi besarnya jumlah guru yang
perlu diawasi, dikawal dibimbing supaya dapat meningkatkan prestasi, jumlah bilangan
pengawas dengan guru seharusnya seimbang.

pengawas sekolah bertanggung jawab untuk melakukan tugaspengawasan. Tugas


pengawas sekolah perlu diselarasan dengan tugas guru besar, dimana guru besar yang baik akan
berusaha untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengurus organisasi sekolah yang boleh
memberi kesan terhadap individu dibawah tanggung jawabnya. Oleh itu, guru besar perlu
memiliki pengetahuan, kemahiran, dan sikap supaya mampu mengarahkan, berkhidmat dan
mengarahkan individu dibawah tanggung jawabnya agar bekerja sesuai dengan tugas sebagai
pengajar, pendidik dan contoh dalam kalangan masyarakat.

Tujuan Pengawas Sebagai Supervisi

Tujuan utama dari kinerja pengawas bukan mencari kesalahan atau menyudutkan guru,
tetapi mencari kesesuaian antara rencana pengawas dengan implementasi kerja atau mencari
kebenaran terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pengawas. Kinerja pengawas yang optimal
akan menentukan keberhasilan dalam pencapain tujuan.

Jenis-Jenis Kegiatan Supervisi

1. Penelitian (Reseach) 3. Perbaikan (Improvement)


2. Penilaian (Evaluation) 4. Bimbingan (Assistence)
5. Kerjasama (Cooperation)

Cara Melaksanakan Supervisi : a) perencanaa, b) pelaksanaan, c) evaluasi, Pengawas


operasional ialah proses menjamin bahwa tujuan-tujuan khusus dijalankan dengan efeektif dan
efesien. Umpan balik adalah suatu unsur yang menentukan dalam proses pengawasanini.
pengawasan operasional mengukur efisiensi perbuatan dari hari ke hari dan menunjukkan
bidang-bidang yang segera memerlukan tindakan pembetulan.

MANAJEMEN PERENCANAAN OPERASIONAL

Pengertian Menejemen

manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan


organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi
yaitu man(manusia), money(uang/biaya), material(bahan-bahan), mechine(alat-alat),
method(cara-cara atau langkah-langkah), and market(pasar) secara efesien dan efektif.

Pengertian Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional merupakan bagian tetap dari perencanaan manajerial dan siklus
pengendalian di mana manajer terlibat dan dan bertanggung jawab di dalamnya.

Elemen kritis lain dari perencanaan organisasional yang efektif adalah


mengembangkan dan implementasi rencana operasional. Rencana operasional berasaldari
rencana taktis dan ditujukan untuk mencapai tujuan operasional. Oleh karena itu, rencana
operasional cenderung berfokus sempit, memiliki horizon waktu yang relati singkat, dan
melibatkan manajer tingkat rendah.

2 bentuk dasar rencana operasional

a. Rencana Sekali Pakai


a) Program
b) proyek
b. Rencana Tetap
a) Kebijakan
b) Prosedur operasi santai
c) Aturan dan peraturan

Perencanan strategi menyangkut penetapan kebijakan yang diambil dalam soal pendidikan,
pendekatan yang di pakai,serta tuhuan dan sasaran yang ingin di capai, sedangkan Perencanaan
oprasional berkaitan dengan penetapan alternatif upaya yang di pakai untuk merealisasikan
perencanaan strategi dan tujuan perencanaan tersebut dalam bentuk metode, prosedur dan
koordinasi perencanaan strategi di sebut oleh Cunningham sebgai “ Doing the right things”

MORAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Pengertian Moral Kerja

Moral Kerja adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang karyawan
menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih tanpa menambah keletihan, yang menyebabkan
karyawan dengan antusias ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha kelompok
sekerjanya, dan membuat karyawan tidak mudah kena pengaruh dari luar

Dimensi Moral Kerja

Moral kerja (working morale) dapat dibedakan menjadi dua dimensi yaitu moral kerja
tinggi (high morale) dan moral kerja rendah (low morale). Moral kerja yang tinggi dari para
pekerja atau karyawan akan membawa sumbangan positif bagi organisasinya, sebaliknya moral
kerja rendah membawa organisasi kepada kemerosotan dan kehancuran.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Moral Kerja

a) Tingkatan organisasi d) Perasaan diterima dalam kelompok PerilakuOrganisasi


b) Tingkatan organisasi e) Kesadaran akan tujuan organisasi
c) Upah dan gaji f) Dinamika lingkungan

Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivits kerja adalah rasio dari hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


1) Pelatihan
2) Mental dan kemampuan fisik karyawan
3) Hubungan antara atasan dan bawahan Hubunganantara atasan dan bawahan

Sumber Produktif Kerja, Sumber produktivitas kerja adalah manusia sebagai tenaga kerja, baik
secara individual maupun secara kelompok, yang sepenuhnya terarah pada upaya mencari cara
yang memungkinkan manusia meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja, terutama
berkenaan dengan peningkatan kualitas dalam melaksanakan pekerjaannya.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN SUATU PENDIDIKAN

Landasan pemikiran

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pengaruh mempengaruhi antara
peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses pengaruh mempengaruhi itu merupakan psikodinamik yang asasi yaitu dialog
diantara komponen-komponen pendidikan yang pada suatu saat harus terjadi dialog dengan
sendirinya pada diri peserta didik sendiri. Kemudian ia dapat bertindak lain atas keputusan dan
tanggung jawab sendiri atau disebut hidup mandiri baik secara pribadi maupun sosial.
Administrasi pendidikan bukanlah hal yang baru. Telah dipergunakan dalam berbagai jenis dan
jenjang pendidikan, sekalipun masih langka diteliti secara saksama di Indonesia. Administrasi
pendidikan yang dimaksud adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia,
kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal
dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati.

Pendekatan perspektif terpadu, Pendekatan perspektif terpadu merupakan suatu


pendekatan yang berlandaskan norma dan keadaan yang berlaku, mengulang ke masa silam dan
berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi, pemerintah dan
swasta, pengusaha tenaga kerja pendidikan, ilmuwan-politikus-ulama, dan berbagai sektor
pembangunan.

Pola dasar pengadministrasian pendidikan


1. Pola Dasar Pendidikan Secara Makro, Apabila kita dapat melukiskan kecenderungan
kehidupan dengan cermat dan terpadu, menggariskan kualitas manusia secara tepat yang
mampu hidup layak dimasa depan,
2. Pola Dasar Pendidikan Secara MesO, Pola dasar ini ditarik dari hasil percobaan
pendidikan nonformal (PNF) di bawah bimbingan Prof. Dr. H.Santoso. Hamijoyo, M.Sc.
dan Prof. Ir. Hassan Purbo.Percobaan dilakukan bagi anak-anak dan pemuda putus
sekolah di pedesaan dan kota pinggiran (kumuh) yang dikaitkan dengan
pengadministrasian SD setempat.
3. Pola Dasar Pendidikan Secara MIKRO, a) prioritas pendidikan, b) wajib belajar yang
baik, c) tenaga kependididkan yang profesional d) pembinaan swasta yang lebih mantap.

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pengertian Menejemen Pendidikan

Manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan


pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan

Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan,
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungsi manajemen agar tercapainya tujuan
secara efektif dan efisien

Prinsip Menejemen: a) Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan


mekanisme kerja, b) Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab, c) Memberi tanggung
jawab kepada personel hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, d) Mengenal
secara baik faktor-faktor psikologis manusia, e) Memperhatikan nilai-nilai dalam organisasi.

Fungsi Menejemen

Dalam manajemen pendidikan beberapa fungsi manajemen yang diterapkan dalam


lembaga pendidikan, sebagai berikut:
a) Planning (perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Budgeting (pembiayaan)
d) Directing (pengarahan)
e) Actuating (pelaksanaan)
f) Controlling (pengawasan)
g) Evaluating (evaluasi).

ORGANISASI PENDIDIKAN

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan yang selalu
terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang
atau rang lain yang disebut bawahan di suatu lembaga.

Fondasi-fondasi Organisasi

a) Leadership
b) Management
c) Command
d) Control

Jenis-jenis organisasi: a) Organisasi bisnis,, b) Organisasi sosial, c) Organisasi politik, d)


Organisasi teknis.

Objek, Strategi, dan Taktik dalam organisasi

Menurut Grant, ada 3 strategi organisasi yaitu:

a. Pendukung pengambilan keputusan


b. Sarana koordinasi dan komunikasi
c. Sebagai konsep

Dinamika Organisasi, Dinamika organisasi merupakan kebutuhan yang hidup dalam


sebuah. kelompok atau organisasi. Fungsi dinamika organisasi antara lain: a) Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, b) Memudahkan segala
pekerjaan, c) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat efektif dan efesiens, f)
Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat semangkin besar ukuran suatu
organisasi semangkin cendrung menjadi kompleks keadaannya.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN PRAKTEK

Dasar dan Tujuan Pendidikan

Menurut Pandangan Piagget Pendidikan didefenisikan sebagai penghubung dua sisi, di


satu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan di sisi lain nilai sosial, intelektual dan
moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.

Tujuan umum pendidikan merupakan rumusan tujuan pendidikan yang bersifat


luas dan mencakup seluruh hakekat kemanusiaan secara universal. Tujuan umum pendidikan
biasanya dirumuskan dengan memperhatikan aspek-aspek yang bersifat universal.

Teknik Penilaian Pendidikan

Teknik Penilaian Kompetensi Sikap: Sikap terhadap materi pelajaran, Sikap terhadap
guru, Sikap terhadap proses pembelajaran. Teknik Penilaian Kompetensi Pengetahuan: Tes
Tulis, Tes Objektif, Tes Lisan, Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan Dapat dilakukan
dengan menggunakan tes praktek, projek, dan penilaian fortofolio

Proses Pendidikan Dalam Adminstrasi, Dalam hubungan proses pendidikan hubungan timbal
balik antara pendidik dan peserta didik berkelanjutan kearah tujuan yang hendak di wujudkan
bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang
berkualitas. Proses sebagai langkah-langkah menggambarkan skema penentuan kegiatan, artinya
seluruh manager pendidikan harus mengetahui, merumuskan dan menspesifikasi kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan institusi pendidikan dengan menyusun daftar
kegiatan yang akan di lakukan.

Proses Pendidikan Dalam Adminstrasi, Proses sebagai langkah-langkah menggambarkan


skema penentuan kegiatan, artinya seluruh manager pendidikan harus mengetahui, merumuskan
dan menspesifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan institusi
pendidikan dengan menyusun daftar kegiatan yang akan di lakukan. ika proses dari kegiatan-
kegiatan pendidikan tersebut dilakukan dengan baik dan berdasarkan prosedur yang ilmiah atau
objektif, maka kegiatan-kegiatan yang disusun baik itu efektif dan efesien sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran di sekolah-sekolah dalam mencapai tujuannya.

a. Pengelolaan kelas. b. penciptaan kondisi sosio emosional di kelas

KURIKULUM

Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi Belajar Mengajar

Strategi belajar-mengajar atau disebut dengan istilah strategi pembelajaran adalah cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Bimbingan dan Penyuluhan

Perjalan sejarah bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
perjalanan bimbingan dan konseling di Amerika. Perkembangan pendidikan pun menjadi acuan
dalam perjalanan sejarah bimbingan dan konseling di Indonesia. Akhirnya pelayanan konseling
dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama.
Tujuan sarana prasarana pendidikan, Tujuan sarana prasarana secara umum adalah
memberikaan layanan secara profesional dibidang sarana prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.

Organisasi Pendidikan, Organisasi adalahh sebuah wadah, tempat atau system untuk
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Sedangkan
pengorganisasian merupakan proses pembentukan wadah atau system dan penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Jika dikaitkan dengan
pendidikan (organisasi pendidikan) organisasi adalah tempat untuk melakukan aktivitas
pendidikan untuk mencapaitujuanpendidikanyangdiinginkan.

Jenis-jenis Organisasi :

a. Organisasi formal
b. Organisasi informal

KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Pengertian Kebijakan Pendidikan

kebijakan adalah serangkaian tujuan, rencana, program-program yang dibuat untuk


menjadi pedoman ketika melakukan kegiatan atau mengambil keputusan di mana kebijakan
tersebut memiliki sanksi jika tidak dilaksanakan, kebijakan pendidikan merupakan rumusan
dari berbagai cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dijabarkan di dalam
berbagai kebijakan pendidikan.

Pendekatan Kebijakan Dalam Pendidikan:

a. . Pendekatan Empirik (Empirical)


b. Pendekatan Evaluatif

Model-Model Kebijakan Dalam Pendidikan: a) Model Deskriptif, b) Model Normatif, c)


Model Verbal, d) Model Simbolis, e) Model Prosedural , f) Model Sebagai Pengganti dan
Perspektif.
Karakteristik Kebijakan Pendidikan: a) Memiliki tujuan pendidikan, b) Memiliki aspek
legal-formal, c) Memiliki konsep operasional, d) .Dibuat oleh yang berwenang., e) Dapat
dievaluasi, f) Memiliki sistematika

Perubahan Pendidikan di Indonesia

Di indonesia pendidikan juga tentunya telah mengalami perubahan. Perubahan pendidikan di


indonesia tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang terjadi didunia. Perubahan
tersebut diantaranya perubahan yang terjadi dari segi teknologi,sosial dan budaya yang
tentunya merupakan faktor utama pembawa kemajuan danperkembangan pendidikan di
Indonesia.

Sistem pendidikan di Indonesia telah berpedoman kepada sistem pendidikanNasional


yang merupakan kepada sistem pendidikan Nasional yang merupakan sistemyang dinyatakan
dapat membawa kemajuan dan perkembangan bangsa dan dapatmenjawab berbagai
tantangan zaman. Sistem pendidikan yang saat ini ada di Indonesia menurut sistem
pendidikan nasional secara garis besar dapat terlihat dalam beberapa aspek berikut: a)
pengelolaan, b) peran pemerintah masyrakat

MONITORING DAN EVALUASI

Konsep Monitoring

Monitoring adalah kegiatan mengamati pelaksanaan program dan proyek, dalam waktu
yang sedang berjalan, serta mencoba memperbaiki kesalahan agar pada akhir penyelesaian,
program dan proyek diharapkan dapat dilaksanakan dengan benar.

Fungsi Monitoring

 Ketaatan (Compliance)

 Pemeriksaan (Auditing)

 Laporan (accounting)

 Penjelasan (Explanation)
Konsep Evaluasi, Evaluasi dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai
suatusistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harusditempuh
oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.

Kedudukan evaluasi Pembelajaran, a) Sebagai proses untukmengetahui kefektifan


danefesiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran, b) sebagai suatu program,
c) bersifat interaktif dan komunikatif

konsep dasar evaluasi pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai
calon pendidik harus mengetahui dan menguasai evaluasi pembelajaran berkaitan dengan
definisi,kedudukan, tujuan dan fungsi, ruang lingkup, prinsip-prinsip umum serta jenis- jenis
evaluasi pemebalajran sebagai bekal calon pendidik untuk masuk di dunia pendidikan.

Perbedaan dan persamaan monitoring dan evaluasi,Kaitan antara monitoring dan


evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi
program.

Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh
programitu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari Evaluasi adalah evalausi
efektifitasdan cost effectiveness

Anda mungkin juga menyukai