Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
potio yang mengandung Parasetamol menggunakan pelarut air dan alkohol. Bentuk
sediaan apakah yang diformulasi tersebut?
sirup
gargarisma
guttae
potio
elixir
2. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
potio yang mengandung Succus Liquidum yang dilarutkan menggunakan air panas.
Faktor apakah yang mempengaruhi kelarutan pada kondisi tersebut?
pengadukan
pelarut campur
suhu
ukuran partikel
kepolaran
3. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
OBH yang mengandung ammonium chlorida. Bentuk sediaan ini memiliki keuntungan
lebih mudah diabsorpsi dibandingkan sediaan pulveres. Mengapa demikian?
4. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
sediaan 1 fasa yang mengandung bromhexin HCl. Apakah makna kondisi tersebut?
5. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
sediaan yang mengandung chlorhexidine yang memiliki penandaan khusus pada wadah
sediaannya, "Hanya untuk dikumur, tidak boleh ditelan". Bentuk sediaan larutan apakah
yang dimaksudkan tersebut?
douche
litus oris
collyrium
epithema
gargarisma
6. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
potio yang mengandung riboflavin dengan penambahan garamnya. Apakah istilah untuk
kondisi tersebut?
co-solvency
polaritas
salting in
salting out
pembentukan kompleks
7. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium kima akan membuat suatu
larutan jenuh yang mengandung H2SO4. Apakah makna kondisi tersebut?
H2SO4 berada dalam jumlah setara sebagai pelarutnya dengan zat terlarutnya
9. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
potio effervescent yang mengandung vitamin C. Bagaimanakah konsep formulasi sediaan
tersebut?
mencampurkan larutan asam ke dalam larutan basa dan menahan sebagian gas yang terbentuk
mencampurkan larutan asam ke dalam larutan basa dan membuang seluruh gas yang terbentuk
mencampurkan larutan asam ke dalam larutan basa dan mengendapkan gas yang terbentuk
mencampurkan larutan asam ke dalam larutan basa dan menahan seluruh gas yang terbentuk
10. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium famasetika akan membuat
potio yang mengandung Parasetamol menggunakan pelarut air dan alkohol. Apakah
makna dari kondisi tersebut?
11. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
sediaan emulsi tipe W/O yang mengandung minyak ikan 10 g. Berapakah bobot PGA
yang digunakan untuk resep tersebut?
1,5 g
2,5 g
1g
3g
0,5 g
2g
12. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
sediaan emulsi tipe W/O yang mengandung paraffin liquidum. Penggunaan yang cocok
untuk sediaan tersebut adalah?
aurik
topikal
rektal
nasal
oral
13. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
suatu sediaan suspensi yang mengandung sukralfat. Sediaan tersebut memiliki kondisi
yang harus diperhatikan pada proses formulasinya, di mana penambahan larutan gula
dapat mempengaruhi stabilitas sediaan. Kondisi apakah yang dimaksud?
Kecepatan sedimentasi
Pertumbuhan kristal
Pembasahan serbuk
14. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
sediaan emulsi tipe O/W yang mengandung oleum sesami. Apa makna tipe sediaan
tersebut?
emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang terdispersi ke dalam air
emulsi yang terdiri dari butiran air sebagai fase eksternal dan minyak sebagai fase internal
emulsi yang terdiri dari butiran air yang terdispersi ke dalam minyak
emulsi yang terdiri dari butiran minyak sebagai fase eksternal dan minyak sebagai fase internal
emulsi yang terdiri dari butiran air sebagai fase eksternal dan air sebagai fase internal
15. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
suatu sediaan suspensi yang mengandung Al(OH)3. Sediaan tersebut memiliki satu
kondisi yang harus dihindari, yaitu terbentuknya caking. Bagaimanakah kondisi yang
dimaksud?
peristiwa meningkatnya kelarutan zat utama karena adanya penambahan pelarut campur
16. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
suatu sediaan suspensi yang mengandung sukralfat. Sediaan tersebut memiliki kondisi
yang harus diperhatikan pada proses formulasinya, di mana partikel diharapkan dapat
terdispersi lama di dalam larutannya. Kondisi apakah yang dimaksud?
Pembasahan serbuk
Pertumbuhan kristal
Kecepatan sedimentasi
17. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
suatu sediaan suspensi yang mengandung Sukralfat. Bentuk sediaan apakah yang
dimaksud?
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang tidak larut tetapi terdispersi, lama kelamaan
mengendap yang jika dikocok akan homogen kembali
sediaan cair yang partikel padatnya larut tetapi terdispersi, lama kelamaan mengendap yang jika
dikocok akan homogen kembali
sediaan cair yang partikel padatnya tidak larut tetapi terdispersi, lama kelamaan mengendap yang
jika dikocok tidak akan homogen kembali
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang larut tetapi terdispersi, lama kelamaan
mengendap yang jika dikocok akan homogen kembali
sediaan cair yang partikel padatnya tidak larut tetapi terdispersi, lama kelamaan mengendap yang
jika dikocok akan homogen kembali
18. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
sediaan suspensi sebanyak 120 mL yang mengandung luminal dengan menggunakan
suspending agent PGS. Berapakah air pensusensi yang digunakan untuk resep tersebut?
15,8 mL
16,8 mL
13,8 mL
17,8 mL
14,8 mL
19. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
suatu sediaan emulsi yang mengandung oleum sesami. Bentuk sediaan apakah yang
dimaksud?
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang dapat bercampur tetapi terdispersi dalam
cairan lainnya dalam bentuk globul karena adanya suspending agent
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang tidak dapat bercampur tetapi terdispersi
dalam cairan lainnya dalam bentuk globul karena adanya emulgator
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang tidak dapat bercampur tetapi terdispersi
dalam cairan lainnya dalam bentuk globul karena adanya suspending agent
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang dapat bercampur tetapi terdispersi dalam
cairan lainnya dalam bentuk globul karena adanya emulgator
sediaan cair yang mengandung dua jenis cairan yang dapat bercampur tetapi terdispersi dalam
cairan lainnya dalam bentuk globul karena adanya surfaktan
20. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu laboratorium farmasetika akan meracik
sediaan suspensi sebanyak 120 mL yang mengandung luminal dengan menggunakan
suspending agent PGS. Berapakah kadar zat pensuspensi yang digunakan untuk resep
tersebut?
2,4 mL
3,6 mL
4,8 mL
6 mL
1,2 mL
21. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan sirup yang mengandung ibuprofen, menggunakan kombinasi pengawet. Apakah
tujuan kombinasi tersebut?
22. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan sirup yang mengandung ibuprofen, menggunakan propilen glikol sebagai salah
satu excipientnya. Apakah fungsi excipent tersebut?
pengawet
corigen odoris
anticaplocking agent
corigen saporis
antioksidan
23. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri sedang menelaah data
preformulasi zat aktif, parasetamol yang akan diformulasi menjadi elixir. Apakah tujuan
data-data preformulasi tersebut?
menentukan tahapan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan bentuk sediaan
menentukan formulasi sediaan yang stabil secara fisikokimia dan secara biofarmasi
24. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan sirup yang mengandung vitamin B kompleks memiliki aroma kurang menarik
sehingga diperlukan excipient khusus. Berdasarkan apakah pertimbangan prefromulasi
sediaan tersebut?
khasiat obat
kenyamanan penggunaan
kestabilan sediaan
bentuk sediaan
25. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan sirup yang mengandung ibuprofen, menggunakan propilen glikol sebagai salah
satu excipientnya. Apakah tujuan penambahan excipent tersebut?
26. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang bersama apoteker
melakukan identifikasi sifat fisiko kimia dari natrium diklofenak. Di mana diketahui zat
tersebut memiliki kelarutan yang rendah di dalam air. Faktor apa sajakah yang
mempengaruhi kondisi tersebut?
27. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan sirup yang mengandung vitamin B kompleks memiliki aroma kurang menarik.
Zat tambahan apakah yang dapat mengatasinya?
corigen odoris
corigen saporis
oleum sesami
corigen coloris
sirup simplex
28. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang membantu
apoteker dalam memformulasi sediaan sirup yang memiliki alat penetes khusus sehingga
mempermudah penggunaan. Berdasarkan apakah pertimbangan prefromulasi sediaan
tersebut?
usia pasien
kegiatan pasien
29. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang membantu
apoteker dalam memformulasi sediaan lotion. Berdasarkan apakah pertimbangan
prefromulasi sediaan tersebut?
usia pasien
kegiatan pasien
30. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang bersama apoteker
melakukan identifikasi sifat fisiko kimia dari natrium diklofenak. Di mana diketahui
bahan tersebut memiliki struktur molekul yang panjang. Apakah pentingnya mengetahui
data tersebut?
31. Seorang tenaga teknis kefarmasian akan membuat suatu sediaan yang mengandung
Mg(OH)2 dan Al(OH)3 untuk terapi gangguan kelebihan asam lambung. Sistem
pembentukan suspensi apakah yang akan digunakan?
presipitasi
flokulasi
sedimentasi
deflokulasi
agregasi
32. Seorang tenaga teknis kefarmasian sedang memformulasi sediaan suspensi yang
mengandung sukralfat, di mana harus diperhatikan sifat/muatan partikel dari zat aktif
tersebut, karena akan mempengaruhi stabilitas sediaan tersebut. Apa pentingnya
memperhatikan kondisi tersebut?
agar jumlah partikel terdispersi tidak terlalu padat di dalam medim pendispersi
karena semakin mudah mengalir sediaan maka akan semakin rendah viskositasnya
agar mencegah terbentuknya agregat dengan jaringan tertutup dan terikat kuat
33. Seorang tenaga teknis kefarmasian akan memformulasi sediaan sirup parasetamol dengan
kadar 75 mg/5 mL. Jika dosis lazim untuk pasien berusia 3 tahun adalah 120 mg/5 mL.
Berapakah takaran dosis sekali minum dari sediaan tersebut?
2 mL
6 mL
4 mL
8 mL
10 mL
34. Seorang tenaga teknis kefarmasian sedang memformulasi sediaan suspensi yang
mengandung sukralfat, di mana harus diperhatikan ukuran partikel dari zat aktif tersebut,
karena akan mempengaruhi stabilitas sediaan tersebut. Bagaimanakah konsep sifat
tersebut?
ukuran partikel berbanding lurus dengan luas permukaan dan berbanding lurus dengan daya
tekan ke atas
ukuran partikel berbanding terbalik dengan luas permukaan dan berbanding lurus dengan daya
tekan ke atas
ukuran partikel berbanding lurus dengan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan daya
tekan ke atas
ukuran partikel berbanding lurus dengan daya tekan ke atas dan berbanding terbalik dengan luas
permukaan
ukuran partikel berbanding terbalik dengan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan daya
tekan ke atas
35. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang memformulasi
sediaan emulsi yang mengandung minyak ikan menggunakan Span 80 yang bersifat
lipofil dan Tween 80 yang bersifat hidrofil, di mana sebelumnya dilakukan perhitungan
agar emulsi yang terbentuk stabil. Perhitungan apakah yang dimaksud tersebut?
TLB
HLB
PLB
KLB
FLB
36. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan emulsi yang mengandung minyak wijen. Pada proses evaluasi terjadi pemisahan
emulsi menjadi dua lapisan yang bersifat reversible. Bentuk stabilitas apakah yang
dimaksud?
caking
koalesen
creaming
konsentrasi partikel
inversi fase
37. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang memformulasi
sediaan emulsi yang mengandung minyak ikan menggunakan teori tegangan permukaan
sebagai teori pembentukan emulsinya. Bagaimanakah konsep teori tersebut?
emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan tipis yang
membungkus partikel fase dispers
emulgator akan menurunkan tegangan permukaan antara kedua zat cair sehingga mudah
bercampur
emulgator akan menurunkan tegangan permukaan antara air dan udara sehingga mudah
bercampur
emulgator akan menghasilkan muatan listrik yang berlawanan dengan lapisan diluarnya sehingga
fase terdispersi akan dilindungi
emulgator akan berikatan pada fase air dan fase minyak sehingga menjembatani tercampurnya
kedua zat cair
38. Seorang tenaga teknis kefarmasian akan memformulasi sediaan suspensi yang
mengandung Al(OH)3, di mana tahapan kerjanya adalah melarutkan terlebih dahulu zat
aktif ke dalam propilen glikol, kemudian baru mencampurkannya ke mucilago yang telah
dibentuk sebelumnya. Metoda pembuatan apakah yang dikerjakan tersebut?
koagulasi
sedimentasi
kosolvency
dispersi
presipitasi
39. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi sedang memformulasi
sediaan emulsi yang mengandung minyak daun jeruk dengan menggunakan metoda
botol. Bagaimanakah kondisi penggunaan metoda tersebut?
40. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan memformulasi
sediaan emulsi yang mengandung minyak wijen. Pada proses evaluasi emulsi yang terjadi
pecah karena lapisan filmnya rusak. Bentuk stabilitas apakah yang dimaksud?
koalesen
inversi fase
konsentrasi partikel
creaming
caking
41. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep sebagai berikut :R/
Codein HCl 80 (DM 1H = 300 mg) Syr. Thymi 10 PGS qs Aquadest ad 100 ml Mf.
Suspensi S 3 dd 5 ml – prn Pro : Aya (6 tahun) Berapa ml kah air pensuspensi yang
digunakan untuk membuat mucilago pada resep di atas?
1 mL
3 mL
5 mL
7 mL
9 mL
42. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan meracik resep
berikut :R/ Oleum Olivarum 10 PGA qs Syr. Simplex 10 Aqua ad 100 Mf Emulsi S 3 dd
C I Pro : Yuni (7 tahun) Berapa kadar PGA yang digunakan pada resep di atas?
1g
3g
5g
7g
9g
43. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep sebagai berikut : R/
Codein HCl 0,020 (DM 1H = 300 mg) Aquadest ad 75 ml Mf. Potio S 3 dd 5 ml – prn
Pro : Adnin (17 tahun) Berapakah %DM IH Codein HCl dari resep di atas?
1.57%
2.57%
3.57%
4.57%
5.57%
44. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep suspensi yang
mengandung Chloramphenichol Palmitat 0,200. Suspending agent yang akan digunakan
adalah PGS. Berapakah bobot suspending agent yang digunakan untuk resep di atas?
0.5 g
1g
1.5 g
2g
2.5 g
45. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep sebagai berikut :R/
Codein HCl 80 (DM 1H = 300 mg) Syr. Thymi 10 Na. CMC 1% Aquadest ad 100 ml Mf.
Potio S 3 dd 5 ml – prn Pro : Aya (6 tahun) Berapa mL kah air pensuspensi yang
digunakan untuk membuat mucilago pada resep di atas?
5 mL
10mL
15 mL
20 mL
25 mL
46. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep sebagai berikut : R/
Codein HCl 80 (DM 1H = 300 mg) Syr. Thymi 10 Aquadest ad 50 ml Mf. Potio S 3 dd 5
ml – prn Pro : Aya (6 tahun) Berapakah %DM IH Codein HCl dari resep di atas?
11.2%
21.2%
31.2%
41.2%
51.2%
47. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industry farmasi akan melarutkan 50 mg
Efedrin HCl yang memiliki kriteria kelarutan mudah larut dalam air (7 ml). Berapa ml
aquadest yang dibutuhkan untuk melarutkannya?
0,0035 ml
0,035 ml
0,35 ml
3,5 ml
35 ml
48. it/ly
35 mL
36 mL
37 mL
38 mL
39 mL
49. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu industri farmasi akan meracik resep
berikut :R/ Oleum Olivarum 10 PGA qs Syr. Simplex 10 Aqua ad 100 Mf Emulsi S 3 dd
C I Pro : Yuni (7 tahun) Berapa g air corpus yang digunakan pada resep di atas?
2.5 g
5g
7.5 g
10 g
12.5 g
50. Seorang tenaga teknis kefarmasian pada suatu apotek menerima resep suspensi yang
mengandung Chloramphenichol Palmitat 0,200. Suspending agent yang akan digunakan
adalah PGS. Berapakah kekuatan suspending agent yang digunakan untuk resep di atas?
0.5%
1%
1.5%
2%
2.5%