Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBERIAN OKSIGENASI

PRAKTEK BNP

TANIA MUTIARA WIDYARINI

012011068

KEPERAWATAN A’2020

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA

2021
a. PENGERTIAN

Oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel
tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap
kali bernapas. Masuknya oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system
respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah & Tarwoto
2003)

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih


tinggi dibandingkan dengan oksigen di atmosfer. Konsentrasi oksigen dalam
udara ruangan adalah 21%. Tujuan terapi oksigen adalah memberikan
transport oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya
bernafas dan mengurangi stress pada miokardium (Mutaqqin, 2005)

b. TUJUAN PROSEDURE
1. Mengembalikan O2 arterial pada batas normal.
2. Mengoreksi kondisi hipoksia dan oksigenasi dapat diberikan secara
adekuat.
3. Mengembalikan frekuensi pernapasan dalam batas normal.

c. KONTRAINDIKASI

Semua klien yang memiliki respon ventilasi oksigen yang baik

d. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian oksigen :
- Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah pemberian
oksigen
- Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan minsalnya : api, yang
dapat menimbulkan kebakaran
- Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada
pada botol
- Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila
tidak dipakai
- Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didesinfeksi dan disimpan
kering
- Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit
paru kronis karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan hipoventilasi, hypercarbia diikuti penurunan
kesadaran
- Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1-2 liter/menit,
kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai kebutuhan

e. PROSEDUR TINDAKAN

1. Cuci tangan
2. Jelaskan alat – alat dan prosedur kepada klien
3. Masukkan flow meter ke outlet di dinding atau tabung oksigen
didekat klien
4. Siapkan humidifier : tambah air bila perlu sampai batas
5. Sambungkan humidifier ke flow meter
6. Sambungkan humidifier ke nasal cannula atau face mask
7. Buka oksigen flow meter sampai terlihat gelembung air pada
humidifier. Jika tidak ada gelembung air cek apakah flow meter
sudah benar – benar masuk, humidifier telah tepat, dan sambungan
telah benar. Hubungi technicians atau supervisor bila terdapat
masalah
8. Atur kecepatan oksigen sesuai dengan permintaan atau sesuaikan
dengan kondisi klien
9. Check aliran oksigen dan sesuaikan dengan permintaan dokter
setiap 8 jam
10. Gunakan sarung tangan
11. Pasang oksigen cannula pada klien
Cannula :
 Bersihkan nares dari secret dengan kapas moisturier
 Sambungkan cannula dengan nares klien
 Lilitkan tube mengitari telinga lalu kebawah dagu klien
(memasang kapas diantara telinga dengan tube akan
menambah kenyamanan)
 Kencangkan tube dan pastikan klien merasa nyaman
12. Atur kembali cannula setiap shift atau 4 jam sekali untuk
memeriksa keadaan kulit klien, berikan potreleum jelly pada nares
dan bersihkan sekret yang ada
13. Atur posisi klien senyaman mungkin dengan meninggikan tempat
tidur bagian kepala (posisi semi fowler, kecuali bila ada kontra
indikasi)
14. Simpan dan / atau buang alat yang tidak terpakai dengan segera
untuk menghindari kontaminasi
15. Pasang tanda “NO SMOKING” pada pintu dan over bed
16. Evaluasi respirasi dari klien
17. Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/27719278/laporan_pendahuluan_oksigenasi_LAPORAN_PENDAHU
LUAN_STASE_KEBUTUHAN_DASAR_MANUSIA_GANGGUAN_OKSIGENASI_PADA_PASIEN_OBST
RUKSI_DIPSNEU_DI_RUANG_KENANGA_RSUD_GOETHENG_TARUNADIBRATA_PURBALINGGA

https://id.scribd.com/doc/108959816/Hal-Hal-Yang-Harus-Diperhatikan-Dalam-Pemberian-
Oksigen

https://id.scribd.com/doc/72205671/LP-Oksigenasi

Anda mungkin juga menyukai