Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Puteri Utami

NIM : 1304857

Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

MENILAI PEMBELAJARAN SISWA

TUJUAN PENGAJARAN DAN CARA MENGGUNAKANNYA

Tujuan Pengajaran (instructional objective), yang kadang-kadang disebut


tujuan perilaku (behavioral objective), adalah pernyataan tentang kemampuan atau
konsep yang diharapkan akan diketahui siswa pada akhir jangka waktu
pengajaran. Dalam perencanaan pembelajaran, analisis tugas mempunyai andil
bagi perumusan tujuan, dan perencanaan mundur mempermudah penyusunan
tujuan spesifik dari tujuan umum mata pelajaran tertentu. Tujuan erat terkait
dengan penilaian. Taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan menggolongkan
tujuan pendidikan dari yang sederhana hingga rumit, yang mencakup
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Matriks isi
pelajaran perilaku membantu memastikan tujuan meliputi banyak tingkat. Ukuran
formal kinerja atau pembelajaran siswa berperan penting sebagai umpan balik
bagi siswa dan guru, sebagai informasi bagi orang tua, sebagai informasi untuk
pemilihan dan sertifikasi, sebagai informasi untuk menilai akuntabilitas sekolah,
dan sebagai insentif untuk meningkatkan upaya siswa.

PENTINGNYA EVALUASI

Evaluasi atau pengajaranmerujukke semua sarana yang digunakan di sekolah


untuk secara resmi mengukur kinerja siswa. Sarana ini meliputi ulangan harian
dan ujian, evaluasi tertulis, dan nilai. Mengapa guru menggunakan ujian dan nilai?
Mereka menggunakannya karena, apa pun caranya, mereka secara berkala harus
memeriksa dan memberitahukan kepada guru, siswa, dan orang tua seperti apa
siswa berkinerja di sekolah. Guru dapat menggunakan ujian untuk menentukan
apakah pengajaran mereka berjalan efektif dan untuk mengetahui siswa mana
yang membutuhkan bantuan tambahan. Untungnya, riset tentang penggunaan
ujian menemukan bahwa siswa memelajari lebih banyak dalam mata pelajaran
yang menggunakan ujian daripada dalam mata pelajaran yang tidak (Dempster,
1991).

CARA MENGEVALUASI PEMBELAJARAN SISWA

Strategi evaluasi harus sesuai dengan penggunaan yang dilakukan


terhadapnya. Untuk memahami bagaimana penilaian dapat digunakan paling
efektif dalam pengajaran di ruang kelas, penting diketahui perbedaan antara
evaluasi formatif dan sumatif antara penafsiran acuan-norma dan acuan-kriteria.
Evaluasi siswa biasanya terfokus pada pencapaian akademis, tetapi banyak
sekolah juga menilai perilaku dan sikap. Strategi evaluasi meliputi evaluasi
formatif; evaluasi sumatif; evaluasi acuan-norma, di mana nilai siswa
dibandingkan dengan nilai siswa lain; dan evaluasi acuan-kriteria, di mana nilai
siswa dibandingkan dengan standar penguasaan tertentu. Siswa dievaluasi melalui
ujian atau kinerja. Metode evaluasi yang tepat didasarkan pada tujuan evaluasi.
Misalnya, jika tujuan ujian adalah untuk mengetahui apakah siswa telah
menguasai konsep utama pelajaran, ulangan formatif acuan-kriteria atau kinerja
akan merupakan yang paling sesuai.

CARA MENYUSUN UJIAN

Begitu Anda mengetahui bidang konsep untuk dinilai dalam ujian pembelajaran
siswa, kinilah saatnya menuliskan soal-soal ujian. Penulisan ujian pencapaian
yang merupakan kemampuan yang sangat penting bagi pengajaran yang efektif.
Bagian ini menyajikan beberapa pencapaian dan sarana praktis bagi penyusunan
ujian. Ujian disusun untuk mendapatkan bukti pembelajaran siswa dalam
hubungannya dengan tujuan pengajaran. Ujian pencapaian hendaknya disusun
berkaitan dengan enam prinsip: Ujian hendaknya (1) mengukur dengan jelas
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, (2) mengukur sampel representative
tugas pembelajaran yang disertakan ke dalam pengajaran, (3) menyertakan yang
diinginkan, (4) sesuai dengan kegunaan yang akan dibuat atas hasilnya, (5)
sedapat mungkin dapat dipercaya dan ditafsirkan dengan hati-hati, dan (6)
meningkatkan pembelajaran. Table spesifikasi membantu merencanakan ujian
yang berkaitan dengan tujuan pengajaran. Jenis soal ujian meliputi soal pilihan
ganda, benar-salah, mengisi titik-titik, menjodohkan, esai pendek, dan
penyelesaian masalah. Masing-masing jenis soal ujian mempunyai kegunaan
optimal, keunggulan, dan kelemahan. Misalnya, jika Anda ingin memelajari
bagaimana siswa memikirkan, menganalisis, mensintesiskan, atau mengevaluasi
suatu aspek isi mata pelajaran, ujian esai pendek adalah yang paling tepat, asalkan
Anda mempunyai waktu untuk menyelenggarakannya dan mengevaluasi jawaban
siswa.

PENGERTIAN PENILAIAN AUTENTIK, PORTOFOLIO, DAN KINERJA

Setelah banyak kritik terhadap ujian tradisional, kritikus telah


mengembangkan dan mengimplementasikan system penilaian alternative yang
dirancang untuk menghindari masalah ujian pilihan ganda yang biasa. Gagasan
utama di balik alternative ujian tersebut ialah bahwa siswa seharusnya diminta
mendokumentasikan pembelajaran mereka dan memperlihatkan bahwa mereka
benar-benar dapat mengerjakan sesuatu yang nyata dengan informasi dan
kemampuan yang telah mereka pelajari disekolah. Penilaian portofolio dan
penilaian kinerja menghindari aspek negative ujian pilihan ganda tertulis dengan
meminta siswa memperlihatkan pembelajaran mereka melalui sampel pekerjaan
atau penerapan langsung ke dalam dunia nyata. Penilaian kinerja biasanya diberi
nilai menurut rubric yang menetapkan sebelumnya jenis kinerja yang diharapkan.

CARA MENENTUKAN NILAI

Salah satu tugas paling membingungkan dan sering kontroversial yang


dihadapi guru ialah memberikan nilai pada pekerjaan siswa. Apakah pemberian
nilai perlu? Jelas diperlukan bentuk evaluasi siswa sumatif dan terdapat berbagai
jenis penilaian sebagai bentuk utama yang digunakan di kebanyakan sekolah.
System penilaian berbeda di pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah.
Misalnya, penilaian informal mungkin saja lebih sesuai pada tingkat sekolah
dasar, sedangkan nilai huruf makin dianggap penting pada tingkat sekolah
menengah. Standar penilaian dapat saja bersifat absolut atau relative (penilaian
berdasarkan kurva). Penilaian kinerja adalah cara guru menentukan apa yang
diketahui dan dapat dilakukan siswa. Persyaratan utama penilaian kinerja ialah
pengumpulan sampel pekerjaan siswa dengan bijaksana yang menunjukkan
tingkat kinerja. Pendekatan lain ialah memberikan ujian kepada siswa dimana
mereka dapat memperlihatkan kemampuan mereka. System lain ialah penilaian
kontrak dan penilaian penguasaan. Nilai buku rapor biasanya berisikan nilai rata-
rata ujian, pekerjaan rumah, tugas kelas, pertisipasi di kelas, perilaku, dan upaya.

Anda mungkin juga menyukai