Sesuai makna sila kelima Pancasila "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", nilai
yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan. Bangsa Indonesia ingin
agar seluruh masyarakatnya hidup adil atau mendapat keadilan yang merata dalam berbagai
bidang karena keadilan merupakan hak yang dimiliki semua orang dan tidak ada seorangpun
yang dapat menghalangi hak yang dimilikinya.
Pembangunan sosial-ekonomi merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam upaya
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan kemajuan bangsa guna mengimplementasikan
cita-cita bangsa yang salah satunya tertera pada sila ke-5 Pancasila ini. Pembangunan sosial
adalah sebuah proses perubahan sosial yang terencana dan didesain dengan tujuan untuk
mengangkat kesejahteraan penduduk menyeluruh dengan menggabungkannya dengan proses
pembangunan ekonomi yang dinamis. Pendekatan pembangunan sosial lebih berfokus pada
peningkatan kemampuan individu, komunitas, dan masyarakat melalui pendidikan,
kesehatan, jaminan sosial dan pengentasan masalah kemiskinan.
Bicara soal kesejahteraan sosial di Indonesia sangatlah erat kaitannya dengan masalah
kesenjangan ekonomi maupun sosial yang melanda bangsa kita. Kesenjangan sosial adalah
keadaan yang tidak seimbang yang ada di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang
mencolok. Sedangkan kesenjangan ekonomi adalah sebuah keadaan ketimpangan penghasilan
antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah sangat tinggi. Kesenjangan ekonomi dan
kesenjangan sosial adalah masalah besar bagi negara Indonesia. Beberapa akar permasalahan
yang dapat kita lihat adalah tidak meratanya pendapatan dari setiap warga negara Indonesia di
setiap daerah, pendidikan masyarakat yang masih rendah, tingginya angka kemiskinan dan
sebagainya. Bahkan Menurut laporan Bank Dunia bertajuk “Indonesia’s Rising Divide”.
Dalam laporan itu disebutkan Indonesia mengalami lonjakan kesenjangan sosial ekonomi
secara signifikan. Tercatat hanya 20 persen penduduk Indonesia yang mampu menikmati
manfaat pertumbuhan ekonomi dalam satu dekade terakhir.
Dampak nyata kesenjangan sosial dan ekonomi sangat dapat dirasakan oleh kita masyarakat
Indonesia diantaranya angka kriminalitas yang tinggi, kemiskinan semakin menyebar, kualitas
kesehatan yang menurun, banyaknya anak putus sekolah, dan berkurangnya silahturahmi
antara masyarakat. Menurut kami, inilah kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Adapun tabel yang kami lampirkan berdasarkan pengolahan data dalam Laporan
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2020 oleh Kementerian
PPN/Bappenas menunjukkan bahwa meskipun setiap tahunnya pertumbuhan ekonomi
Selain itu terdapat tabel pertumbuhan ekonomi per wilayahnya yang dimana jika dilihat
angka pertumbuhan ekonomi terlihat belum merata di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Masih terdapat beberapa wilayah yang memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang terlihat
drastis pertumbuhannya dalam satu tahun terutama di wilayah Maluku dan Papua. Contohnya
adalah pada tahun 2019 dimana Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan
sebanyak 8.8% sedangkan Provinsi Papua mengalami penurunan sebanyak 15,7%. Data
lengkapnya terdapat pada tabel dibawah ini:
Dengan kondisi Indonesia yang begitu kompleks maka ketiga strategi ini perlu terus
dilaksanakan. Artinya, ketika pemerintah melakukan pembangunan sosial, maka peran-peran
dari swasta dan sektor ketiga (masyarakat madani) terus ditumbuhkan. Sehingga, tidak terjadi
dominasi pemerintah dalam penanganan pembangunan sosial. Masing-masing pihak terus
menunjukkan kiprahnya. Bahkan, bisa melakukan sinergi untuk memepercepat proses
pembangunan sosial.
Referensi:
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/pilar-pembangunan-indonesia-2045
https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-fokus-pulihkan-kondisi-sosial-ekonomi-
masyarakat
Kelompok 4:
1. Zekiyatul Umamah – 2402002411
2. Melissa Julianty Petrucia Ririhena – 2402007482
3. Stephanie Ayu Puspita Dewina Gepak – 2402007513
4. Bintang Hilmi - 2402004032
5. Mada Lingga Nugraha - 2402008743