Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok ke-4

(Minggu 10/Sesi 15)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman


Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

Menurut Anda, bagaimana kinerja pembangunan sosial-ekonomi di Indonesia?


Berikan jawaban Anda berdasarkan nilai-nilai sila ke 5 Pancasila. Analisa anda harus
mencerminkan sikap kritis anda mengenai kasus yang dideskripsikan.
Analisa anda harus memuat referensi.

Sesuai makna sila kelima Pancasila "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", nilai
yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan. Bangsa Indonesia ingin
agar seluruh masyarakatnya hidup adil atau mendapat keadilan yang merata dalam berbagai
bidang karena keadilan merupakan hak yang dimiliki semua orang dan tidak ada seorangpun
yang dapat menghalangi hak yang dimilikinya.

Keadilan memiliki makna keseimbangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keseimbangan


yang dimaksud yaitu, tidak ada perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya atau dapat
mengandung makna persamaan dan tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun. Sesuai
dengan penjelasan mengenai makna keadilan di atas bahwa setiap warga negara memiliki
kesamaan hak dan tidak memperoleh perlakuan diskriminatif. Prinsip keadilan mendorong
munculnya perlakuan yang sama pada setiap warga negara tanpa melihat ataupun
mempedulikan kondisi dan potensinya.

Pembangunan sosial-ekonomi merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam upaya
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan kemajuan bangsa guna mengimplementasikan
cita-cita bangsa yang salah satunya tertera pada sila ke-5 Pancasila ini. Pembangunan sosial
adalah sebuah proses perubahan sosial yang terencana dan didesain dengan tujuan untuk
mengangkat kesejahteraan penduduk menyeluruh dengan menggabungkannya dengan proses
pembangunan ekonomi yang dinamis. Pendekatan pembangunan sosial lebih berfokus pada
peningkatan kemampuan individu, komunitas, dan masyarakat melalui pendidikan,
kesehatan, jaminan sosial dan pengentasan masalah kemiskinan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Konsep pembangunan sosial juga sering dipertukarkan dengan konsep kesejahteraan sosial.
Karena dalam konsep kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat tidak hanya diukur
dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (misalnya pendapatan, pendidikan, dan
kesehatan), melainkan ketika masyarakat dapat mengelolah masalah-masalah sosial
(misalnya kemiskinan, kriminalitas, dll) dan meningkatnya peluang masyarakat dalam
berpartisipasi (Midgley dalam Adivar dkk, 2010). Untuk melakukan hal tersebut, maka
dibutuhkan peningkatan kapasitas individu dan masyarakat. Dengan meningkatnya kapasitas
individu dan masyarakat maka mereka akan mampu memenuhi kebutuhan dasar, mengelola
masalah-masalah sosial, dan mampu memaksimalkan peluang yang ada.

Bicara soal kesejahteraan sosial di Indonesia sangatlah erat kaitannya dengan masalah
kesenjangan ekonomi maupun sosial yang melanda bangsa kita. Kesenjangan sosial adalah
keadaan yang tidak seimbang yang ada di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang
mencolok. Sedangkan kesenjangan ekonomi adalah sebuah keadaan ketimpangan penghasilan
antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah sangat tinggi. Kesenjangan ekonomi dan
kesenjangan sosial adalah masalah besar bagi negara Indonesia. Beberapa akar permasalahan
yang dapat kita lihat adalah tidak meratanya pendapatan dari setiap warga negara Indonesia di
setiap daerah, pendidikan masyarakat yang masih rendah, tingginya angka kemiskinan dan
sebagainya. Bahkan Menurut laporan Bank Dunia bertajuk “Indonesia’s Rising Divide”.
Dalam laporan itu disebutkan Indonesia mengalami lonjakan kesenjangan sosial ekonomi
secara signifikan. Tercatat hanya 20 persen penduduk Indonesia yang mampu menikmati
manfaat pertumbuhan ekonomi dalam satu dekade terakhir.

Dampak nyata kesenjangan sosial dan ekonomi sangat dapat dirasakan oleh kita masyarakat
Indonesia diantaranya angka kriminalitas yang tinggi, kemiskinan semakin menyebar, kualitas
kesehatan yang menurun, banyaknya anak putus sekolah, dan berkurangnya silahturahmi
antara masyarakat. Menurut kami, inilah kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Adapun tabel yang kami lampirkan berdasarkan pengolahan data dalam Laporan
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2020 oleh Kementerian
PPN/Bappenas menunjukkan bahwa meskipun setiap tahunnya pertumbuhan ekonomi

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


cenderung meningkat dari tahun 2015 hingga kuartal I tahun 2020, tetapi secara kuartal mulai
dari kuartal II tahun 2020 hingga kuartal IV tahun 2020 mengalami cenderung penurunan.
Detailnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Selain itu terdapat tabel pertumbuhan ekonomi per wilayahnya yang dimana jika dilihat
angka pertumbuhan ekonomi terlihat belum merata di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Masih terdapat beberapa wilayah yang memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang terlihat
drastis pertumbuhannya dalam satu tahun terutama di wilayah Maluku dan Papua. Contohnya
adalah pada tahun 2019 dimana Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan
sebanyak 8.8% sedangkan Provinsi Papua mengalami penurunan sebanyak 15,7%. Data
lengkapnya terdapat pada tabel dibawah ini:

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Mewujudkan tujuan pembangunan sosial memang diperlukan strategi yang dapat diterapkan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mungkin bukan hal yang mudah
untuk dilakukan dan dibutuhkan perjuangan lebih. Midgley (1997), seorang profesor dari
Universitas California, Barkeley mengemukakan ada 3 (tiga) strategi utama dalam melakukan
pembangunan sosial yaitu:

1. Pembangunan Sosial melalui Individu (social development by individuals), dimana


strategi ini bertujuan untuk membangun kemampuan individu-individu dalam
masyarakat agar individu-individu tersebut bisa mandiri dalam memenuhi
kebutuhannya. Pendekatan ini lebih mengarah pada pendekatan individualis atau
'perusahaan' (individualist or enterprise approach).
2. Pembangunan Sosial melalui Komunitas (Social Development by Communitites), di
mana dalam strategi ini masyarakat secara bersama-sama mengembangkan komunitas
lokalnya. Pendekatan ini lebih dikenal dengan nama pendekatan komununitarian
(communitarian approach).
3. Pembangunan Sosial melalui pemerintah (Social Development by Government), di
mana lembaga-lembaga dalam organisasi pemerintahan melakukan atau menjalankan

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


pembangunan sosial. Pendekatan ini lebih dikenal dengan nama pendekatan statis
(statist approach).

Dengan kondisi Indonesia yang begitu kompleks maka ketiga strategi ini perlu terus
dilaksanakan. Artinya, ketika pemerintah melakukan pembangunan sosial, maka peran-peran
dari swasta dan sektor ketiga (masyarakat madani) terus ditumbuhkan. Sehingga, tidak terjadi
dominasi pemerintah dalam penanganan pembangunan sosial. Masing-masing pihak terus
menunjukkan kiprahnya. Bahkan, bisa melakukan sinergi untuk memepercepat proses
pembangunan sosial. 

Referensi:
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/pilar-pembangunan-indonesia-2045
https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-fokus-pulihkan-kondisi-sosial-ekonomi-
masyarakat

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


https://news.detik.com/opini/d-1184671/alternatif-strategi-pembangunan-sosial-untuk-
indonesia
http://www.pelajaran.co.id/2017 /20/pengertian-kesenjangan-sosial-faktor-penyebab-dampak-
contoh-dan-cara-mengatasi-kesenjangan-sosial.html
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/239905/kesenjangan-sosial-di-
Kementerian PPN/Bappenas. (2021). Laporan Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia
Triwulan IV Tahun 2020 [online]. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.

Kelompok 4:
1. Zekiyatul Umamah – 2402002411
2. Melissa Julianty Petrucia Ririhena – 2402007482
3. Stephanie Ayu Puspita Dewina Gepak – 2402007513
4. Bintang Hilmi - 2402004032
5. Mada Lingga Nugraha - 2402008743

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai