AGAMA
AGAMA
1. Menutup aurat tetapi berpakaian atau berpenampilan yang menyerupai lawan jenis.
Misalnya, laki-laki yang memakai pakaian atau berpenampilan seperti perempuan
atau pun sebaliknya
2. Memakai pakaian yang menutup aurat tetapi tetap terlihat ketat/ membentuk lekuk
tubuh
Meskipun kini banyak wanita muslim memutuskan untuk berhijab, namun pada
faktanya kita masih banyak sekali wanita berjilbab namun tidak menutup aurat sesuai
dengan yang disyariatkan oleh agama sebagaimana cara berpakaian wanita
muslimah .
1. Tutup Aurat
Menutup aurat merupakan prinsip pertama yang menjadi dasar agar pakaian tersebut dapat
dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Sebagaimana telah mafhum bahwa aurat laki-laki
adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua
telapak tangan dan wajah.
Syariat untuk menutup aurat telah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka
berdua mendakati pohon yang dilarang oleh Allah swt untuk mendekatinya. Hal ini terdapat
dalam surah al-A’raf [7]: 22,
ق ا ْل َجنَّ ِة
ِ صفَا ِن َعلَ ْي ِه َما ِمنْ َو َر
ِ طفِقَا يَ ْخ َ فَلَ َّما َذاقَا الش ََّج َرةَ بَدَتْ لَ ُه َما
َ س ْوآتُ ُه َما َو
“(Yakni serta-merta dan dengan cepat) tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu,
tampaklah bagi keduanya, aurat masing-masing dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga secara berlapis-lapir,”
2. Tidak Transparan
Pakaian yang tembus pandang, yang memperlihatkan bentuk tubuh yang harusnya ditutup
secara samar-samar bukan merupakan pakaian yang Islami. Sebab, secara tidak langsung
pakaian yang transparan berarti tidak menutup aurat. Memilih warna dan bahan pakaian
menentukan pakaian tersebut transparan atau tidak khususnya dalam keadaan keringatan atau
kehujanan. Sehingga ketika membeli pakaian sangat dianjurkan untuk memilih bahan yang
baik agar tidak transparan.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitabnya Shohih
Muslim/2128 sebagai berikut,
ب ا ْلبَقَ ِر ِ سيَاطٌ َكأ َ ْذنَا
ِ قَ ْو ٌم َم َع ُه ْم،ص ْنفَا ِن ِمنْ أَه ِْل النَّا ِر لَ ْم أَ َر ُه َما
ِ « :سلَّ َم
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِسو ُل هللا ُ قَا َل َر: قَا َل،َعَنْ أَبِي ُه َر ْي َرة
َواَل،َ اَل يَد ُْخ ْلنَ ا ْل َجنَّة،ت ا ْل َمائِلَ ِة
ِ سنِ َم ِة ا ْلبُ ْخ َ ُ ُر ُءو، ٌسيَاتٌ عَا ِريَاتٌ ُم ِمياَل تٌ َمائِاَل ت
ْ س ُهنَّ َكأ ِ سا ٌء َكا َ َّض ِربُونَ ِب َها الن
َ ِ َون،اس ْ َي
َسي َر ِة َك َذا َو َكذاِ وج ُد ِمنْ َم َ
َ ُيح َها ليَ َوإِنَّ ِر،يح َها َ »يَ ِجدْنَ ِر
Artinya:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: ”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum
melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka
memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan
berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan
masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah
tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.
3. Tidak Ketat
Pakaian yang digunakan oleh umat Islam mesti longgar dan tidak ketat. Pakaian yang baik
ialah pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh supaya orang yang melihat kita tidak
terpancing untuk melakukan perbuatan negatif.
ت
ِ شبِّ َها َ ِّالر َجا ِل ِبالن
َ َ َوال ُمت،سا ِء َ َسلَّ َم ال ُمت
ِّ َشبِّ ِهينَ ِمن َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو ُ لَ َعنَ َر:ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما قَا َل
َ ِ سو ُل هَّللا ِ س َر
ٍ َن ا ْب ِن َعبَّا
ِ ع
َ ِِّمنَ الن
سا ِء بِال ِّر َجا ِل
Diriwayatkan Ibn ‘Abbas Ra., berkata: “Rasulullah saw melaknat laki-laki yang menyerupai
perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.
Hadis di atas tidak secara eksplisit menjelaskan bahwa laki-laki tidak boleh menyerupai
pakaian perempuan atau sebaliknya. Secara umum hadis di atas menjelaskan bahwa Nabi saw
melarang umatnya untuk menyerupai lawan jenisnya, termasuk dalam dalam hal berpakaian.
Tata cara berpakaian yang benar sekali menurut Islam
1. Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita
pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (HR.Bukhari).
7. Memanjangkan pakaian.
Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak yaitu bagi
menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman
bermaksud: "Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak
perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka memanjangkan
pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar rumah); cara yang
demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik)
maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha
Pengampun dan Maha Penyayang." ?(al-Ahzab:59).
12. Berdoa.
Ketika menanggalkan pakaian, lafaz- kanlah: "Pujian kepada Allah yang
mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri
dalam kehidupanku, dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia. Sebagai
seorang Islam, sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut
tuntutan agamanya.Karena sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat
adalah cermin seorang Muslim yang sebenarnya.