Anda di halaman 1dari 133

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

BIDANG PENGELASAN

LSP LAS

BUKU SKEMA SERTIFIKASI


EDISI 2020

APRROVED BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

BNSP

CONTACT SEKRETARIAT:
HENDRIANTO
EMAIL lsp.las.api@gmail.com. TELP/WA: +62 813-1084-2247
SOHO BUSSINESS CENTER/OFFICE BUILDING. Jl. MT Haryono. Kav. 2-3, West Tebet, South Jakarta City, Jakarta
12810 PANCORAN. https://bit.ly/2DiZx9r

Website: http://lsp-las-api.com/
DAFTAR SKEMA LSP LAS
1 Skema _Fillet Welder

2 Skema_Plate Welder

3 Skema_Pipe Welder

4 Skema_Group Leader

5 Skema_Welding Foreman

6 Skema_WI Basic

7 Skema_WI Standart

8 Skema_WI Comprehensive

9 Skema_Welding Practitioner

10 Skema_WI Instructor

11 Skema_Welding Specialist

12 Skema_Welding Technologist

13 Skema_Welding Engineer
FLOW UJI KOMPETENSI
LSP LAS

CONTACT SEKRETARIAT:
HENDRIANTO
EMAIL lsp.las.api@gmail.com. TELP/WA: +62 813-1084-2247
SOHO BUSSINESS CENTER/OFFICE BUILDING. Jl. MT Haryono. Kav. 2-3,
West Tebet, South Jakarta City, Jakarta 12810 PANCORAN. https://bit.ly/2DiZx9r

Website: http://lsp-las-api.com/
1 SKEMA _FILLET WELDER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Juru Las (Welder) yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga juru las yang kompeten sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan proses pengelasan yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Juru Las pada Jenjang Kualifikasi II Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi II Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja Juru Las Jabatan Fillet Welder Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi II .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .
5.2. Nama Skema : Kualifikasi II Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Fillet Welder
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.026.01 Memperbaiki Hasil Pengelasan
2. C.24LAS01.028.01 Membuat Sambungan Las Fillet Sesuai WPS
untuk Pengelasan Pelat ke Pelat, Pipa ke Pipa,
dan Pelat ke Pipa sesuai dengan Proses Las
yang Digunakan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1.1. Minimal pendidikan SD dan/ atau yang setara pada bidang keahlian pengelasan dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Pengelasan Fillet atau yang setara, atau ..
6.1.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) Tahun dibidang pengelasan
pada industri, atau
6.1.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 2 ( dua ) tahun di bidang pengelasan pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,-
( satu juta rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
750.000,- ( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
nama pemegang sertifikat;
a.
b.
nomor / tanda pengenal yang unik;
c.
nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.
nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.
daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.
tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.
cap/ penanda / stempel LSP
h.
tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang II

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


2 SKEMA_PLATE WELDER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Juru Las (Welder) yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga juru las yang kompeten sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan proses pengelasan yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Juru Las pada Jenjang Kualifikasi II Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi II Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja Juru Las Jabatan Plate Welder Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi II .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .
5.2. Nama Skema : Kualifikasi II Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Plate Welder
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.026.01 Memperbaiki Hasil Pengelasan
2. C.24LAS01.029.01 Membuat Sambungan Las Kampuh (Groove)
sesuai WPS untuk Pengelasan Pelat ke Pelat
dan sesuai dengan Proses Las yang Digunakan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1.1. Minimal pendidikan SD dan/ atau yang setara pada bidang keahlian pengelasan dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Pengelasan Plate atau yang setara, atau ..
6.1.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) Tahun dibidang pengelasan
pada industri, atau
6.1.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 2 ( dua ) tahun di bidang pengelasan pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,-
( satu juta rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
750.000,- ( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI Jenjang II

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


3 SKEMA_PIPE WELDER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Juru Las (Welder) yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga juru las yang kompeten sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan proses pengelasan yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Juru Las pada Jenjang Kualifikasi III Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi III Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja Juru Las Jabatan Pipe Welder Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi III .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi III Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Pipe Welder
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
KOMPETENSI PILIHAN
Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
1. C.24LAS01.002.01
Sistem Mutu
2. C.24LAS01.026.01 Memperbaiki Hasil Pengelasan
Membuat Sambungan Las Kampuh (Groove)
3. C.24LAS01.030.01 sesuai WPS untuk Pengelasan Pipa ke Pipa
dan sesuai dengan Proses Las yang Digunakan
4. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1.1. Minimal pendidikan SLTP dan/ atau yang setara pada bidang keahlian pengelasan dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Pengelasan Pipa atau yang setara, atau ..
6.1.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang pengelasan
pada industri, atau
6.1.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang pengelasan pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,-
( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.000.000,- ( satu juta rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
nama pemegang sertifikat;
a.
b.
nomor / tanda pengenal yang unik;
c.
nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.
nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.
daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.
tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.
cap/ penanda / stempel LSP
h.
tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


4 SKEMA_GROUP LEADER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Group Leader yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Group Leader yang kompeten sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai Leader
yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Group Leader pada Jenjang Kualifikasi III Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi III Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Group Leader Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi III .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi III Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Group Leader
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
2. C.24LAS01.021.01 Memimpin Tim Kerja Keci
3. C.24LAS01.026.01 Memperbaiki Hasil Pengelasan
4. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1.1. Minimal pendidikan SLTP dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Leader dan/atau memiliki
sertifikat pelatihan Bidang Group Leader atau yang setara, atau ..
6.1.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Leader pada
industri, atau
6.1.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Leader pada kelompok usaha
mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,-
( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.000.000,- ( satu juta rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
nama pemegang sertifikat;
a.
b.
nomor / tanda pengenal yang unik;
nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
c.
d.
nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.
daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.
tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.
cap/ penanda / stempel LSP
h.
tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


5 SKEMA_WELDING FOREMAN
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Foreman yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Foreman yang kompeten sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai Welding
Foreman yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Foreman pada Jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Foreman Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi IV .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi IV Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Foreman
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.013.01 Membuat detail gambar kerja
2. C.24LAS01.014.01 Mengevaluasi penyebab ketidaksesuaian
hasil pengelasan
3. C.24LAS01.021.01 Memimpin tim kerja kecil
4. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
5. C.24LAS01.027.01 Mendemonstrasikan praktek pengelasan
kepada kelompok welder (juru las)/level di
bawahnya
6. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Foreman dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Foreman atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Welding
Foreman pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Welding Foreman pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,


f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.750.000,-
( satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.250.000,- ( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.5.2 Pencabutan Sertifikat :


a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


6 SKEMA_WI BASIC
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Inspector Basic yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten
dan bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Inspector Basic yang kompeten sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai
Welding Inspector yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Inspector Basic pada Jenjang Kualifikasi III Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi III Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Inspector Basic
Sub Bidang Pengelasan Kualifikasi III .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi III Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Inspector Basic
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
2. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan
3. C.24LAS01.034.01 Melakukan Penetrant Test (PT)
4. C.24LAS01.035.01 Melakukan Magnetic Particle Test (MT)

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1. Minimal pendidikan SLTP dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Inspector dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Inspector Basic atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Welding
Inspector Basic pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Welding Inspector Basic pada
kelompok usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,-
( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.000.000,- ( satu juta rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
nama pemegang sertifikat;
a.
b.
nomor / tanda pengenal yang unik;
nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
c.
d.
nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.
daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.
tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.
cap/ penanda / stempel LSP
h.
tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang III

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


7 SKEMA_WI STANDART
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Inspector Standard yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus
kompeten dan bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Inspector Standard yang kompeten sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas
sebagai Welding Inspector Standard yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Inspector Standard pada Jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Inspector
Standard Sub Bidang Pengelasan Kualifikasi IV .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi IV Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Inspector Standard
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
2. C.24LAS01.031.01 Melakukan inspeksi visual pengelasan
3. C.24LAS01.032.01 Merencanakan kegiatan inspeksi
pengelasan
4. C.24LAS01.034.01 Melakukan Penetrant Test (PT)
5. C.24LAS01.035.01 Melakukan Magnetic Particle Test (MT)
6. C.24LAS01.036.01 Melakukan Ultrasonic Test (UT)

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Inspector Standard
dan/atau memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Inspector Standard atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Welding
Inspector Standard pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Welding Inspector Standard pada
kelompok usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.750.000,-
( satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.250.000,- ( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


8 SKEMA_WI COMPREHENSIVE
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Inspector Coprehensive yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus
kompeten dan bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Inspector Coprehensive yang kompeten
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan
tugas sebagai Welding Inspector Coprehensive yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Inspector Coprehensive pada Jenjang Kualifikasi V Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi V Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Inspector
Coprehensive Bidang Pengelasan Kualifikasi V .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .
5.2. Nama Skema : Kualifikasi V Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Inspector Coprehensive
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.017.01 Menginterpretasikan proses, peralatan,
dan produk berdasarkan Welding
Procedure Specification (WPS) sesuai
prosedur
2. C.24LAS01.018.01 Mereview Material Induk dan Bahan
Tambah berdasarkan Welding Procedure
Specification (WPS) sesuai prosedur

3. C.24LAS01.020.01 Melakukan Penjaminan Mutu Proses


Pengelasan
4. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
5. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan
6. C.24LAS01.032.01 Merencanakan Kegiatan Inspeksi
Pengelasan
7. C.24LAS01.033.01 Melakukan Supervisi Kegiatan Inspeksi
Pengelasan
8. JIP.WS02.004.01 Melakukan Koordinasi bersama
Subkontraktor dengan Bagian Inspeksi

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Inspector
Coprehensive dan/atau memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Inspector Coprehensive atau
yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 3 (dua) Tahun dibidang Welding
Inspector Coprehensive pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 5 ( dua ) tahun di bidang Welding Inspector Coprehensive
pada kelompok usaha mandiri.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000.000,-
( dua juta rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )


a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan


penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


9 SKEMA_WELDING PRACTITIONER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Practitioner yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Practitioner yang kompeten sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai
Welding Practitioner yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Practitioner pada Jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Practitioner
Sub Bidang Pengelasan Kualifikasi IV .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi IV Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Practitioner
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.013.01 Membuat detail gambar kerja
2. C.24LAS01.014.01 Mengevaluasi penyebab ketidaksesuaian
hasil pengelasan
3. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
4. C.24LAS01.027.01 Mendemonstrasikan praktek pengelasan
kepada kelompok welder (juru las)/level di
bawahnya
5. C.24LAS01.030.01 Membuat sambungan las kampuh (groove)
sesuai WPS untuk pengelasan pipa ke
pipa dan sesuai dengan proses las yang
digunakan
6. C.24LAS01.031.01 Melakukan inspeksi visual pengelasan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Practitioner
dan/atau memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Practitioner atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Welding
Practitioner pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Welding Practitioner pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,


f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.750.000,-
( satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.250.000,- ( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.5.2 Pencabutan Sertifikat :


a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


10 SKEMA_WI INSTRUCTOR
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Instructor yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Instructor yang kompeten sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai Welding
Instructor yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Instructor pada Jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi IV Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Instructor Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi IV .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi IV Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Instructor
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.014.01 Mengevaluasi penyebab ketidaksesuaian
hasil pengelasan
2. C.24LAS01.027.01 Mendemonstrasikan praktek pengelasan
kepada kelompok welder (juru las)/level di
bawahnya
3. C.24LAS01.028.01 Membuat sambungan las fillet sesuai
WPS untuk pengelasan pelat ke pelat,
pipa ke pipa, dan pelat ke pipa sesuai
dengan proses las yang digunakan
4. C.24LAS01.029.01 Membuat sambungan las kampuh (groove)
sesuai WPS untuk pengelasan pelat ke
pelat dan sesuai dengan proses las yang
digunakan
5. C.24LAS01.030.01 Membuat sambungan las kampuh (groove)
sesuai WPS untuk pengelasan pipa ke
pipa dan sesuai dengan proses las yang
digunakan
6. C.24LAS01.031.01 Melakukan inspeksi visual pengelasan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Instructor dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Instructor atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun dibidang Welding
Instructor pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 3 ( dua ) tahun di bidang Welding Instructor pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

7.1. Hak Pemohon


7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 1.750.000,-
( satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.250.000,- ( satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap


sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang IV

9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-


tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


11 SKEMA_WELDING SPECIALIST
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Specialist/Supervisor yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus
kompeten dan bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Specialist/Supervisor yang kompeten sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas
sebagai Welding Specialist/Supervisor yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Specialist/Supervisor pada Jenjang Kualifikasi V Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi V Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding
Specialist/Supervisor Sub Bidang Pengelasan Kualifikasi V .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .
5.2. Nama Skema : Kualifikasi V Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Specialist/Supervisor
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.017.01 Menginterpretasikan proses, peralatan,
dan Produk
2. C.24LAS01.018.01 Mereview material induk dan bahan
tambah berdasarkan Welding Procedure
Specification (WPS) sesuai prosedur
3. C.24LAS01.019.01 Menginterpretasikan desain dan
konstruksi perakitan sambungan las
berdasarkan General Assembly (GA) sesuai
prosedur
4. C.24LAS01.020.01 Melakukan penjaminan mutu proses
pengelasan
5. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
6. C.24LAS01.031.01 Melakukan inspeksi visual pengelasan
7. C.24LAS02.003.01 Melakukan Koordinasi Proses Fabrikasi
Pengelasan
8. C.24LAS01.005.01 Melakukan Supervisi Proses Pengelasan
pada Proses Prafabrikasi dan Fabrikasi

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding
Specialist/Supervisor dan/atau memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Specialist/Supervisor atau
yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 3 (dua) Tahun dibidang Welding
Specialist/Supervisor pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 5 ( dua ) tahun di bidang Welding Specialist/Supervisor pada
kelompok usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

7.1. Hak Pemohon


7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000.000,-
( dua juta rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )


a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.cap/ penanda / stempel LSP
h.tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap


sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-


tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


12 SKEMA_WELDING TECHNOLOGIST
2019

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL


Welding Technologist/Superintendent

Penjelasan singkat pengembangan :


Skema sertifikasi kompetensi ini disusun dan dikembangkan oleh Komite Skema LSP Las mengacu pada
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar Bidang Jasa Pembuatan
Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 50 Tahun 2018
Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam
Subbidang Pengelasan yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi LSP LAS
dan Assesor LSP LAS untuk kompetensi Welding Technologist/Superintendent yang termasuk pada jenjang
Kualifikasi V Sub Bidang Pengelasan.

Nomor Dokumen: : SS.12/WTS-V/LSP-LAS/2019


Nomor Salinan : 1
Status Distribusi :
Terkendali
Tak Terkendali

Ditetapkan tanggal : 13 Februari 2019 Disahkan tanggal : 13 Februari 2019


Oleh: Oleh :

Ir. Darmayadi, M.T Dr. Budi Setyo Utomo, MM


Ketua Komite Skema Direktur LSP Las

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI LAS


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang menyatakan
bahwa Welding Technologist/Superintendent yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus
kompeten dan bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Technologist/Superintendent yang kompeten
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan
tugas sebagai Welding Technologist/Superintendent yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan kompetensi
Welding Technologist/Superintendent pada Jenjang Kualifikasi V Sub Bidang Pengelasan .
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
2.1 Ruang Lingkup : Subbidang Pengelasan
2.2 Lingkup pengguna : Industri Alat Berat, Industri Kapal, Industri Elektronik, Industri Manufactur, Industri
Otomotif, Industri Bejana Tekan dan Industri lainnya yang memerlukan jasa pengelasan, Lembaga
Pelatihan, Pemerintah dan Masyarakat

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding
Technologist/Superintendent yang termasuk dalam Kualifikasi V Sub Bidang Pengelasan.
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi:
4.4. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar Bidang
Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.8. Peraturan Menteri Perindustrian No. 50 Tahun 2018 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan.
4.9. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.10. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/VIII/2017 tentang Pengembangan dan
Pemeliharaan Skema Sertifikasi;

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Welding Technologist
5.3. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.017.01 Menginterpretasikan proses, peralatan, dan
produk berdasarkan Welding Procedure
Specification (WPS) sesuai prosedur
2. C.24LAS01.018.01 Mereview Material Induk dan Bahan
Tambah berdasarkan Welding Procedure
Specification (WPS) sesuai prosedur
3. C.24LAS01.019.01 Menginterpretasikan Desain dan
Konstruksi Perakitan Sambungan Las
berdasarkan General Assembly (GA) sesuai
prosedur
4. C.24LAS01.020.01 Melakukan Penjaminan Mutu Proses
Pengelasan
5. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)
6. C.24LAS01.031.01 Melakukan Inspeksi Visual Pengelasan
7. JIP.WS02.001.01 Melakukan Review Dokumen Kerja yang
berhubungan dengan Supervisi
8. JIP.WS02.009.01 Melakukan Supervisi Proses Reparasi Hasil
Las

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal pendidikan SLTA dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding
Technologist/Superintendent dan/atau memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding
Technologist/Superintendent atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 3 (dua) Tahun dibidang Welding
Technologist/Superintendent pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 5 ( dua ) tahun di bidang Welding
Technologist/Superintendent pada kelompok usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi.
7.1.2. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi.
7.1.3. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan
untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar
7.1.4. Memperoleh hak banding terhadap keputusan sertifikasi.
7.1.5. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten.
7.1.6. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri pada Skema Welding Technologist

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan.
7.2.2. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi.
7.2.3. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar
dan dapat dipertanggung jawabkan.
7.2.4. Melaksanakan keprofesian di bidang Pengelasan

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah dinyatakan
memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependuddukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL -02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL-02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL 02 ,peserta menyatakan kompeten dengan menberi
tanda “K” pada daftar kompetensi / elemen kompetensi yang menyatakan bahwa
b. peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL 02 untuk jenis skema yang diikuti nya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu melampirkan
copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukung nya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.2. Proses Asesmen

9.2.1. Asesmen Skema Welding Technologist direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin
bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara objektif dan sistematis
dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.2. LSP LAS menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen.
9.2.3. Asesor menggunakan perangkat asesmen dan metoda asesmen yang disiapkan oleh LSP untuk
mengumpulkan bukti dan mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan.
9.2.4. Asesor menjelaskan, membahas dan menyepakati rincian rencana asesmen dan proses
asesmen dengan Peserta Sertifikasi.
9.2.5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang
disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan.
9.2.6. Peserta yang dinyatakan memenuhi aturan bukti asesmen direkomendasikan untuk mengikuti
proses lanjut ke proses uji kompetensi.

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi
, antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan digunakan ,
perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dan pendukung lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode asesmen
yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup perangkat asesmen,
sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk pelaksanaan uji
kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil proses uji kompetensi berdasarkan rekaman
pengumpulan bukti dengan asesi untuk memperoleh keputusan, hasil proses uji kompetensi yang
telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi
aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”, serta menyampaikan hasil keputusan
kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi kepada
LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3 ( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputuisan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam proses
sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari peserta
masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSP Las minimum memuat informasi berikut :
a.nama pemegang sertifikat;
b.nomor / tanda pengenal yang unik;
c.nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d.nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e.daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f.tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g.Cap/ penanda / stempel LSP
h.Tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.4.11. Masa berlaku sertifikat kompetensi hanya 3 (Tiga) tahun dari tanggal diterbitkannya Sertifikat
Kompetensi dan dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi oleh LSP-LAS.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,

9.5.2 Pencabutan Sertifikat :


a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9.2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk pengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan kompetensi
peserta sertifikasi ulang terpenuhi kriteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesua dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera dalam
sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh LSP
, untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.
9.8 Banding

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang V

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk tidak
melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan prinsip
obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja kalender
terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh pemohon Banding
.
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7


13 SKEMA_WELDING ENGINEER
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

1. LATAR BELAKANG
1.1. Untuk memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan Kementrian ketenagakerjaan yang
menyatakan bahwa Welding Engineer yang bekerja pada sub bidang pengelasan harus kompeten dan
bersertifikat.
1.2. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Welding Engineer yang kompeten sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh akreditasi serta persyaratan dalam melaksanakan tugas sebagai Welding
Engineer yang benar.
1.3. Untuk memenuhi kebutuhan bagi lembaga dan perseorangan untuk memperoleh pengakuan
kompetensi Welding Engineer pada Jenjang Kualifikasi VI Sub Bidang Pengelasan .

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Lingkup pengguna luaran Sertifikasi kompetensi ini adalah lembaga sertifikasi profesi baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat .
2.2 Lingkup unit kompetensi yang diujikan pada skema sertifikasi meliputi unit kompetensi yang di
persyaratkan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan pada jenjang Kualifikasi VI Sub Bidang
Pengelasan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Untuk memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Kerja pada Jabatan Welding Engineer Sub
Bidang Pengelasan Kualifikasi VI .
3.2. Sebagai acuan bagi assesor dan LSP LAS dalam proses dan pelaksanaan sertifikasi Kompetensi
kerja.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ,
4.2. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Logam Dasar
Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari Logam Subbidang Pengelasan
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
4.7. Kepmenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI
4.8. Peraturan BNSP Nomor 4 Pedoman 210 Tahun 2014 tentang Pengembangan Skema Sertifikasi
Kompetensi Kerja .
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 1
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

5.1. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi / Klaster . .


5.2. Nama Skema : Kualifikasi VI Bidang Pengelasan
5.3. Jabatan : Welding Engineer
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian tugas

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


KOMPETENSI INTI
1. C.24LAS01.001.01 Melaksanakan Persiapan Tempat Kerja
2. C.24LAS01.002.01 Melakukan Peran Serta (Contribute) pada
Sistem Mutu
KOMPETENSI PILIHAN
1. C.24LAS01.003.01 Menetapkan Proses dan Peralatan Las
2. C.24LAS01.004.01 Menetapkan Kesesuaian Material Induk
dan Bahan Tambah
3. C.24LAS01.005.01 Merencanakan Desain dan Konstruksi
Perakitan Sambungan Las
4. C.24LAS01.006.01 Melakukan Koordinasi Quality Assurance
dalam Fabrikasi Pengelasan
5. C.24LAS01.008.01 Membuat sambungan las kampuh (groove)
sesuai WPS untuk pengelasan pipa ke pipa
dan sesuai dengan proses las yang
digunakan
6. C.24LAS01.009.01 Melakukan inspeksi visual pengelasan
7. C.24LAS01.010.01 Membuat Welding Procedure Specification
(WPS)
8. C.24LAS01.011.01 Melaksanakan Pembuatan Welding Map
9. C.24LAS01.014.01 Mengevaluasi Penyebab Ketidaksesuaian
Hasil Pengelasan
10. C.24LAS01.016.01 Melaksanakan Analisis Gap Pengetahuan
Personil Las
11. C.24LAS01.018.01 Mereview Material Induk dan Bahan
Tambah berdasarkan Welding Procedure
Specification (WPS) sesuai Prosedur
12. C.24LAS01.019.01 Menginterpretasikan Desain dan
Konstruksi Perakitan Sambungan Las
berdasarkan General Assembly (GA) sesuai
Prosedur
13. C.24LAS01.022.01 Mengidentifikasi Welding Procedure
Specification (WPS)

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 2


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

6.1. Minimal pendidikan D3 dan/ atau yang setara pada bidang keahlian Welding Engineer dan/atau
memiliki sertifikat pelatihan Bidang Welding Engineer atau yang setara, atau ..
6.2. Tenaga Kerja dengan memiliki pengalaman kerja minimal 5 (lima) Tahun dibidang Welding
Engineer pada industri, atau
6.3. Tenaga Kerja berpengalaman minimal 7 ( tujuh ) tahun di bidang Welding Engineer pada kelompok
usaha mandiri.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Pemohon berhak mendapatkan informasi / penjelasan terkait pelaksanaan dan proses
sertifikasi dari LSP antara lain :
a. Besaran Biaya sertifikasi ,
b. Tata cara pendaftaran ,
c. Penjelasan pengisian formulir APL. 01 dan APL. 02
d. Skema sertifikasi ,
e. Tempat pelaksanaan sertifikasi ,
f. dsb nya .
7.1.2 Pemohon yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi.
7.1.3 Pemohon berhak mengajukan banding , bila keputusan yang ditetapkan oleh LSP dalam proses
sertifikasi tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati antara pemohon
dan LSP sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh LSP .

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Menggunakan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang kompetensinya.
7.2.2 Menginformasikan dan memberikan laporan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kepemilikan
sertifikatnya kepada LSP , dalam bentuk laporan kegiatan dan atau log book atau dokumen
sejenisnya sebagai bagian dari pemeliharaan kompetensinya atau sebagai bahan surveilen
dari LSP .
7.2.3 Menjaga nama baik profesi dan LSP ..

8. BIAYA SERTIFIKASI.
8.1 Untuk mengikuti assesmen kompetensi / sertifikasi awal , kepada setiap pemohon yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan untuk skema ini dikenakan biaya sebesar Rp. 3.000.000,-
( tiga juta rupiah )
8.2 Khusus peserta dari lembaga peletihan dikenakan biaya sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus
ribu rupiah)
8.3 Untuk mengikuti sertifikasi ulang ( perpanjangan sertifikat ) peserta dikenakan biaya sebesar Rp.
2.500.000,- ( dua juta lima ratus ribu rupiah)
8.4 Biaya asesmen tersebut diatas pada poin 8.1, 8,2 dan 8.3 belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor kompetensi

9. PROSES SERTIFIKASI

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 3


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

9.1. Persyaratan Pendaftaran


9.1.1. Pengisian formulir pendaftaran ( formulir APL -01 ) dan data peserta asesmen
Pemohon mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti assesmen kompetensi kepada LSP
dengan menggunakan formulir pendaftaran ( FR. APL-01 ) yang dilengkapi bukti bukti
pendukung sebagaimana di tetapkan pada klausul 6 antara lain :
a. Phaspoto ukuran 3x4 cm ( berwarna darah merah )
b. Foto copy KTP yang masih berlaku / foto kopi Nomor Induk Kependudukan ( NIK )
c. Foto copy ijazah terakhir ,
d. Foto copy sertifikat pelatihan kerja ,
e. Foto copy bukti pengalaman kerja ( untuk syarat bagi tenaga kerja berpengalaman )
f. Surat pernyataan bersedia mengikuti prosedur sertifikasi yang di tetapkan oleh LSP
9.1.2 Pengisian formulir assesmen mandiri ( FR. APL .02 )
a. Peserta mengisi formulir assesmen mandiri ( FR. APL.02 ) sesuai dengan pilihan skema
sertifikasi yang menyatakan bahwa untuk setiap unit kompetensi / elemen kompetensi
yang tercantum dalam Formulir APL. 02 ,peserta menyatakan kompeten
dengan memberi tanda “√” pada kolom K/BK daftar kompetensi / elemen kompetensi
yang menyatakan bahwa
b. Peserta telah menyatakan kompeten pada setiap kompetensi/elemen kompetensi yang
tercantum dalam form APL. 02 untuk jenis skema yang diikutinya :
c. Untuk setiap pernyataan yang diakui kompeten oleh peserta , peserta perlu
melampirkan copy bukti bukti yang relevan sebagai bukti pendukungnya .
d. Bukti pendukung yang dilampirkan pada APL. 02 , pada saat dilakukan assesmen / pra
assesmen oleh Assesor kompetensi peserta harus dapat menunjukan dokumen aslinya

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. LSP Las menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi sesuai dengan bidangnya untuk
melaksanakan asesmen
9.2.2. LSP Las menetapkan perangkat assesmen yang sesuai dengan skema yang diujikan dan
Tempat Uji kompetensi yang telah dilakukan verifikasi oleh LSP .
9.2.3. Assesor kompetensi melaksanakan proses assesmen sesuai dengan tahapan sebagaimana
tercantum dalam SOP Pelaksanaan assesmen Kompetensi yang ditetapkan oleh LSP .
9.2.4. Assesor kompetensi yang di tugaskan untuk melaksanakan assesmen dengan
mengedepankan prinsip obyektif , adil dan independen kepada sertiap peserta assesmen
yang menjadi tanggung jawabnya .
9.2.5. Assesor kompetensi mendokumentasikan seluruh pelaksanaan assesmen secara seksama
dan teliti kedalam formulir rekaman assesmen yang telah di sediakan oleh LSP
9.2.6. Assesor merekomendasikan hasil assesmen untuk setiap peserta yang dilakukan assemen
9.2.7. Rekomendasi assesor dapat berupa “ Kompeten “ bila asesor telah melakukan assesmen
melalui pengumpulan seluruh bukti bukti yang diperlukan , menilai dan mengambil kesimpulan
bahwa peserta assemen dinyatakan telah memenuhi kriteria Valid . akurat ,terkini dan
memadai ( VATM ) , dan assesor kompetensi merekomendasikan belum kompeten “ BK “ bila
peserta assesmen dinilai oleh assesor belum memenuhi kriteria bukti yang valid,akurat
,terkini dan memadai ( VATM) . Bagi peserta yang dinyatakan belum kompeten ( BK ) peserta
direkomendasikan untuk mengikuti proses selanjutnya .

9.3. Proses Uji Kompetensi

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 4


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

9.3.1 Assesor melaksanakan koordinasi dengan LSP untuk persiapan dan pelaksanaan uji
kompetensi , antara lain metoda uji yang akan dilakukan , tempat uji kompetensi yang akan
digunakan , perangkat assesmen / MUK yang akan digunakan , dll yang pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan uji kompetensi .
9.3.2 Asesor kompetensi mengecek kesiapan pelaksanaan uji kompetensi berdasar pada perangkat
asesmen yang telah disiapkan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi dan metode
asesmen yang telah disetujui asesi. Kesiapan pelaksanaan uji kompetensi mencakup
perangkat asesmen, sarana dan prasarana, bahan, staf pendukung yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.
9.3.3 Asesor kompetensi melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metode yang telah disepakati.,
dan asesor kompetensi melakukan perekaman pengumpulan bukti hasil uji kompetensi yang
dilaksanakan oleh asesi sesuai tahapan yang dilakukan
9.3.4 Asesor kompetensi mendiskusikan hasil uji kompetensi berdasarkan rekaman pengumpulan
bukti dengan asesi untuk memperoleh umpan balik dari asesi, serta menyampaikan hasil uji
kompetensi kepada assesi dalam bentuk rekomendasi sementara hasil uji kompetensi .
9.3.5 Asesor kompetensi menyampaikan laporan berikut seluruh rekaman hasil uji kompetensi
kepada LSP , untuk digunakan sebagai bahan / informasi pengambilan keputusan oleh LSP .

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menunjuk personil pengambil keputusan yang bertindak sebagai pengambil
keputusan se-kurang2 nya sebanyak 3( tiga ) orang ,
9.4.2. Personil pengambil keputusan sertifikasi adalah personil yang tidak terlibat dalam
proses sertifikasi / sebagai assesor kompetensi ,
9.4.3. Bahan yang digunakan / di bahas dalam pengambilan keputusan sertifikasi adalah
seluruh informasi/rekaman oleh assesor dan atau penyelia yang di tugaskan oleh LSP
selama proses sertifikasi,
9.4.4. Pengambilan keputusan sertifikasi dituangkan dalam bentuk notulen/risalah dan atau berita acara
pengambilan keputusan sertifikasi ,
9.4.5. Hasil pengambilan keputusan di tetapkan oleh Ketua LSP ,sebagai hasil keputusan akhir
pengambilan keputusan sertifikasi pada setiap akhir periode dan atau tahapan proses sertifikasi
9.4.6. Keputusan sertifikasi bersifat final dan mengikat ,terkecuali apabila terdapat banding dari
peserta masih dapat ditinjau ulang setelah proses banding dilakukan sesuai ketentuan proses
banding .
9.4.7. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan kepada pihak terkait untuk pemberitahuan hasil
sertifikasi yang dilakukan oleh LSP .
9.4.8. LSP Las menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP Las.
9.4.9. Sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPLas minimum memuat informasi berikut :
a. nama pemegang sertifikat;
b. nomor / tanda pengenal yang unik;
c. nama lembaga yang menerbitkan sertifikat
d. nama bidang kompetensi sesuai skema sertifikasi,
e. daftar unit kompetensi sesuai skema sertifikasi ,
f. tanggal efektif terbitnya sertifikat dan tanggal berakhirnya masa berlaku sertifikat.
g. cap/ penanda / stempel LSP

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 5


Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

h. tanda tangan personil LSP yang di tugaskan oleh LSP sesuai dengan spesimen
penandatangan yang disampaikan kepada dan disetujui oleh BNSP .
9.4.10. Blanko Sertifikat kompetensi LSP Las adalah menggunakan blanko sertifikat yang ditetapkan
sesuai pedoman BNSP, yang dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat Kompetensi dilakukan bila :
a. Pemegang sertifikat melaporkan bahwa sertifikat hilang atau rusak ,
b. Pemegang sertifikat kedapatan memalsukan , mengganti atau merubah bentuk
dan tulisan yang tercantum dalam sertifikat asli yang di keluarkan oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat dilaporkan oleh masyarakat telah menyalah gunakan
penggunaan sertifikat yang di keluarkan oleh LSP ,
d. Sertifikat telah habis masa berlakunya ,
9.5.2 Pencabutan Sertifikat :
a. Pemegang sertifikat tidak menindaklanjuti laporan kehilangan atau kerusakan ,terhadap
sertifikatnya yang dilaporkan kepada LSP untuk dimintakan pengganti dan atau
pembaruannya ,
b. Pemegang sertifikat tidak memberikan klarifikasi yang dapat membuktikan bahwa
laporan masyarakat terkait penyalah gunaaan sertifikat tidak benar , dan pembuktian
tersebut dapat ditrima oleh LSP ,
c. Pemegang sertifikat tidak mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat melalui
proses sertifikasi ulang .

9.6 Proses Sertifikasi Ulang


9.6.1. LSP Las memberikan pelayanan sertifikasi ulang dalam rangka perpanjangan masa berlaku
sertifikat kompetensi yang tercantum dalam sertifikat telah habis masa berlakunya (expired date)
9.6.2. LSP Las melayani sertifikasi ulang kepada setiap pemegang sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh LSP Las pada skema sertifikasi yang sama dan atau sertifikat kompetensi yang
di keluarkan oleh LSP lain sepanjang skema sertifikasi nya sama dan atau dinyatakan setara
setelah melalui proses penilaian terhadap isi unit kompetensi yang tercantum dalam sertifikat
kompetensi nya .,
9.6.3. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan mengikuti proses yang ditetapkan sebagaimana
dilakukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi awal ( poin 9..2 ) , dan atau melalui metoda
penilaian lain yang sesuai untuk ppengumpulan dan penilaian bukti untuk memastikan
kompetensi peserta sertifikasi ulang terpenuhi krteria VATM ,
9.6.4. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Las disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 6
Skema sertifikasi kualifikasi KKNI jenjang VI

f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.


9.6.6 Apabila yang bersangkutan pada saat sertifikasi ulang sudah/masih bekerja dan dapat
membuktikan dengan bukti yang valid, asli terkini dan memadai, maka sertifikasi ulang
dapat dilakukan melalui verifikasi portofolio yang dimilki asesi/peserta.

9.7 Penggunaan Sertifikasi .


9.7.1. LSP Las mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk menanda-
tangani perjanjian penggunaan sertifikat dengan LSP dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LSP ,
b. menggunakan serifikat sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah tertera
dalam sertifikat yang diberikan .
c. tidak menggunakan sertifikat untuk hal hal yang dapat menyesatlkan misalnya digunakan
untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma dan ketentuan yang berlaku , mal
praktek dan atau penipuan yang dapat merugikan pihak lain
d. menghentikan penggunaan apabila sertifikat dalam kondisi dibekukan atau dicabut, oleh
LSP , untuk kondiisi yang demikian peserta bersedia mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP kepada LSP Las ;.

9.8 Banding

9.8.1. LSP Las menerima, memproses dan melakukan kajian, serta membuat keputusan terhadap
banding yang di sampaikan oleh pemohon Banding .
9.8.2. Banding dari pemohon Banding diterima dan diproses oleh LSP untuk hal yang berkaitan dengan
proses sertifikasi , dalam hal tertentu banding yang diajukan oleh pemohon Banding , tidak berkaitan
dari bermuatan isi diluar proses sertifikasi yang dilakukan oleh LSP, maka LSP Las berhak untuk
tidak melayani dan atau tidak menanggapi proses banding yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.3. LSP Las , untuk penangan Banding yang diajukan oleh pemohon banding akan membentuk Tim
Banding yang keanggotaannya terdiri dari personil yang independen dan tidak terkait dengan per
masalahan yang terkait dari substansi materi yang diajukan oleh pemohon Banding .
9.8.4. LSP Las segera memproses Banding yang diajukan oleh pemohon Banding , dilakukan dengan
prinsip obyektif dan tidak memihak dan dilakukan dalam kurun waktu 14 ( empat belas ) hari kerja
kalender terhitung sejak diterima surat pengajuan Banding oleh LSP , yang disampaikan oleh
pemohon Banding .
9.8.5. LSP Las akan menyampaikan hasil keputusan Banding kepada pemohon Banding selambat lambat
nya 20 ( dua puluh ) hari kerja kalender sejak diterimanya surat banding oleh LSP dari pemohon
Banding .
9.8.6. Keputusan Banding bersifat mengikat baik bagi pemohon Banding maupun LSP Las sebagai pihak
yang menerima Banding ..

Lembaga Sertifikasi ProfesiLas-2019 7

Anda mungkin juga menyukai