02 - Agas - C5 - Ukbm KD 3.2 Anabolisme
02 - Agas - C5 - Ukbm KD 3.2 Anabolisme
T / C-5 / 17
2. Dalam suatu percobaan diketahui bahwa gelombang cahaya biru, cahaya violet
dan cahaya merah adalah yang paling efektif dalam melakukan proses
fotosintesis. Sinar merah bergelombang panjang lebih dari 680, dan sinar violet &
biru bergelombang pendek 440-480.
Membran Luar
granum
DNA
Kloroplas
stroma
Tilakoid
4. Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari
yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron.
Kompleks Antenna adalah kompleks pemanen cahaya yang mengandung protein
dan banyak molekul Klorofil a, Klorofil b dan karotenoid.
Akseptor Elektron adalah komponen fotosintesis yang berfungsi menerima dan
meneruskan elektron.
2) Fosforilasi
Yaitu penambahan fosfat terhadap APG dengan satu ikatan fosfat yang berasal
dari ATP, membentuk ikatan asam difosfogliserat (DPGA).
3) Reduksi
Yaitu reduksi asam difosfogliserat oleh NADPH2 membentuk
fosfogliseraldehid (PGAL/ALPG) yang mengandung 3 atom C.
10. Jalur C3 adalah jalur yang hasil awal fotosintesis nya adalah APG (asam
fosfogliserat) dan pengikat CO2 nya berupa RuDP. Jalur C4 adalah jalur yang
hasil awal fotosintesisnya adalah AOA (oksaloasetat) dan pengikat CO2 nya
adalah PEP (Fosfoenolpiruvat). Jalur CAM adalah jika hasil awal fotosintesis
dan pengikat CO2 nya AOA dan PEP dan reaksinya terjadi di mesofil (yang
terjadi pada jalur C3).
No. Perbedaan
12. Jadi, fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui proses
biokimia pada klorofil. Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki
pigmen fotosintetik yang terdapat pada tumbuhan yang berhijau daun. Ada 2
tahap proses fotosintesis yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Perbedaannya
adalah dimana reaksi terang membutuhkan cahaya dan reaksi gelap tidak
membutuhkan cahaya. Begitu luar biasa berbagai ciptaan tuhan yang mahakuasa,
oleh karena itu kita harus bersyukur atas segala ciptaanya.
Kegiatan Belajar 2
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
No Perangkat Perlakuan Banyaknya
Percobaan Gelembung
1 A Air, terkena sinar matahari langsung +++
2 B Air, di tempat teduh/gelap +
3 C Air+es batu (suhu 10derajatC), terkena sinar +
matahari langsung
4 D Air+NaHCO3,terkena sinar matahari ++++
langsung
5 E Air Hangat kurang lebih 37derajatC, terkena ++
sinar matahari langsung
Catatan: + (sedikit), ++ (cukup), +++ (banyak), ++++ (banyak sekali), - (tidak ada)
Bahan Diskusi
1. Perangkat (D) menghasilkan jumlah gelembung paling banyak.
2. Gas tersebut adalah oksigen atau O2
3. Sinar Matahari cukup berpengaruh dalam proses fotosintesis
4. Penambahan NaHCO3 cukup berpengaruh dalam pembentukan gelembung
dikarenakan jumlah CO2 dalam air menjadi semakin banyak, CO2 adalah bahan
baku dalam fotosintesis jadi semakin banyak CO2 dalam fotosintesis membuat
hasil fotosintesis semakin banyak juga yaitu O2
5. Suhu Cukup memengaruhi fotosintesis di mana fotosintesis memerlukan suhu
yang cukup untuk berfotosintesis, jadi dengan penambahan es pada air akan
memperlambat proses fotosintesis
6. Faktor yang memengaruhi laju fotosintesis:
● air
● karbondioksida (CO2)
● cahaya
● unsur hara
● suhu
● klorofil
7. Reaksi fotosintesis: 6 CO2 + 6 H2O >> C6H12O6 + 6 O2
Dari reaksi di atas dapat kita ketahui bahwa fotosintesis selain menghasilkan
karbohidrat (C6H12O6) juga menghasilkan gas oksigen(O2). Jadi jika pada
percobaan timbul banyak gas, yaitu O2, maka secara otomatis juga menghasilkan
banyak C6H12O6 yang berarti proses fotosintesis berlangsung cepat dan optimal.
Begitu juga sebaliknya, jika gas yang timbul sedikit, maka proses fotosintesis
berlangsung lambat dan tidak optimal.
8. Gelombang cahaya biru dan cahaya merah yang di hasilkan oleh matahari adalah
yang paling efektif dalam melakukan proses fotosintesis.
9. Tumbuhan tidak bisa benar benar melakukan fotosintesis karena di dalam air
yang keruh, tumbuhan air tidak cukup menyerap vitamin dan CO2
10. Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis. Untuk
mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap kecepatan
proses fotosintesis.
11. Contoh Percobaan lain:
1) Percobaan Sachs
2) Percobaan Engelman
3) Percobaan Van Helmont
12. Kesimpulan:
1) Proses fotosintesis menghasilkan oksigen
2) Tinggi rendahnya suhu memengaruhi proses fotosintesis
3) Intensitas cahaya matahari memengaruhi cepat tidaknya proses fotosintesis
4) Jumlah kadar CO2 memengaruhi cepat tidaknya proses fotosintesis
Kegiatan Belajar 3
1. Organisme autotrof yang mempunyai klorofil, untuk memenuhi kebutuhan zat
organiknya dengan melakukan Fotosintesis yang disebut organisme
Fotoautotrof. Bagi organisme autotrof yang tidak berklorofil, akan memenuhi
kebutuhan zat organiknya dengan memanfaatkan energi dari reaksi kimia
untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik yang disebut organisme
kemoautotrof.
2. Kemosintesis adalah konversi biologis dari satu atau lebih molekul yang
mengandung karbon (biasanya karbon dioksida atau metana) dan nutrien menjadi
bahan organik menggunakan oksidasi senyawa anorganik (misalnya, gas
hidrogen, hidrogen sulfida) atau metana sebagai sumber energi.
Oksigen
Karbohidrat
Nama Pigmen:
a) Pigmen hijau yang disebut dengan bakterioklorofil ( bakterioviridin ).
b) Pigmen ungu ( bakteriorhodopsin )
c) Pigmen kuning ( karoten )
d) Pigmen merah yang disebut dengan bakteriopurpurin.
4. Fungsi protein:
1) Sebagai sumber energi
2) Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
3) Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
4) Membentuk enzim dan hormon
5. Dalam keadaan dimana sumber energi utama dalam tubuh seperti glukosa
menipis atau sel mengalami represi katabolit kembali
9. Zat-zat:
1) C6 + H12 + O6
2) 6 NADH, 2 FADH₂, 2 ATP, dan 4 CO₂
3) Enzim katalik (NADH/NADPH)
10. Reaksi metabolisme merupakan suatu reaksi yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, dengan bentuk jejaringan. Karbohidrat, lemak,
dan protein bertemu di jalur siklus krebs dengan menambahkan asetil koenzim A.
asetil koenzim A merupakan bahan baku dalam siklus krebs yang tujuannya
untuk menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, lemak,
maupun protein. Titik temu dari berbagai jalur, baik karbohidrat, lemak, dan
protein di jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar
yang ada di dalam sel.
Hasil katabolisme lemak, karbohidrat, dan protein ini bermanfaat dalam
menghasilkan senyawa – senyawa lain. senyawa – senyawa lain tersebut dapat
membentuk ATP, hormon, maupun komponen hemoglobin maupun komponen
sel yang lainnya.