Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUTIN 3

NAMA : SRI HARIYANTI MANURUNG


NIM : 1213313010
KELAS : 1B PGPAUD
MK : DASAR DASAR BK

KONSEP DASAR BK

a. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan,
mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Sementara
Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari
atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan
dalam kehidupannya.

Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang
memiliki profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat
mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi
sehingga memiliki kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan
sesuai dengan potensi yg dimiliki

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua
orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus
yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Menurut Jones (Insano, 2004 : 11)
menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau
seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang
untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup
hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
(face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada,
sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan
yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

b. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Proses Bimbingan dan Konseling di sekolah dapat berhasil apabila mempunyai tujuan
yang jelas yang akan dicapainya.Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek
pribadi-sosial belajar (akademik) dan karir. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
dapat di kelompokkan menjadi tiga, yaitu: tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan akhir.

 Tujuan bimbingan dan konseling secara umum

Secara garis besar tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah membantu
individu mewujudkan dirinya menjadi jiwa yang lebih baik. Seperti halnya tujuan umum
dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)
tahun 1989 atau (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas, yang
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(Depdikbud, 1994:5) 
Selanjutnya, Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa: Tujuan umum
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan diri secara
optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti:
kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti: latar
belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling membantu individu untuk
menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang memiliki wawasan, pandangan,
interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri
sendiri dan lingkungannya. Dengan demikian, siswa diharapkan akan menjadi individu
yang mandiri dengan ciri-ciri: 
a.    Mengenal diri dan lingkungan secara tepat dan objektif, 
b.    Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,
c.    Mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, 
d.   Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil dan 
e.    Mampu mengaktualisasikan diri secara optimal

 Tujuan bimbingan dan konseling secara khusus

Tujuan khusus dari layanan bimbingan konseling adalah untuk membantu siswa agar
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek-aspek antara lain: pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Bimbingan pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi
pekerja yang produktif.

a.  Dalam aspek tugas perkembangan pribadi – sosial layanan Bimbingan dan Konseling
membantu siswa agar :
 Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan
yang ada pada dirinya.
 Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang
mereka senangi.
 Membuat pilihan secara sehat
 Mampu menghargai orang lain
 Memiliki rasa tanggung jawab
 Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi
 Dapat menyelesaikan konflik
 Dapat membuat keputusan secara efektif

b. Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan Bimbingan dan Konseling


membantu siswa agar :
1)   Dapat melaksanakan ketrampilan atau belajar secara efektif
2)   Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
3)   Mampu belajar secara efektif
4)   Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujian

c. Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan Bimbingan dan Konseling membantu
siswa agar :
1)   Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan di
dalam lingkungan kerja
2)   Mampu merencanakan masa depan
3)   Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
4)   Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat
5)   Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat
pada umumnya.

d. Tujuan akhir bimbingan dan konseling

Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah agar siswa yang dibimbing dirinya
sendiri(selfguidance). Individu dipandang telah mampu membing dirinya sendiri apabila:
a. Telah mampu memahami diri (self understanding) baik memahami kekuatan-
kekuatannya ataupun kelemahan-kelemahannya .
b. Menerima dirinya (self acceptance) dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
c. Dapat mengarahkan diri (self direction) kepada tujuan mulia yang bermanfaat bagi
kehidupannya.
d. Mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya (self actualization, self realization) dengan
caracara yang terpuji tanpa ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu
siswa agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar,
juga untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.

c. Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Layanan konseling adalah suatu layanan yang diberikan oleh seorang konselor kepada
klien dengan tujuan membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya. Layanan ini bisa
diberikan kepada 1 orang klien saja. Di dalam layanan konseling terdapat macam-macam
layanan lainnya yang dapat mudah dalam membantu klien serta ada teknik-teknik umum
dan teknik teknik khusus dalam penyelesaian masalah yang diberikan oleh seorang
konselor kepada klien. Menurut permendikbud nomor 111 tahun 2014 bahwasannya
"Layanan bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis objektif logis dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru bk untuk
memfasilitasi perkembangan klien agar dapat mencapai kemandirian dalam wujud
kemampuan memahami menerima mengarahkan mengambil keputusan dan merealisasikan
diri secara bertanggung jawab hingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
kehidupannya".

Berikut jenis-jenis pelayanan Bimbingan dan konseling:

a. Pelayanan Dasar Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang


paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosioemosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara
tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b. Pelayanan Pengembangan Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik
sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan
pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh
penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap
masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan
pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para
pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh
Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas
perkembangan siswa.
c. Pelayanan Teraputik, Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan
pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani
permasalahan peserta didik, Guru BK atau Konselor memiliki peran dominan. Peran
pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek
pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan peminatan.
d. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa Pelayanan
yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta
didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar,
dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan
pendukung) yang ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan
pengembangan tersebut di atas.
e. Pelayanan Diperluas Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat
lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah
pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses
pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi siswa. Pelayanan diperluas ini dapat
terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar,
pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di atas.

Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dan konseling
merupakan salah satu komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah;
guru sbg salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung
jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut
untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan
konseling di sekolah. 

Tujuan bimbingan dan konseling, Agar siswa dapat :


a.    Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di
masa yg akan datang
b.    Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yg dimilikinya seoptimal mungkin
c.    Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerjanya
d.   Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan 

Daftar Pustaka
Hallen A. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers. cet-1. 2002.
Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah. Tabanan: Rinera Cipta. 2000.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta:  Amzah.  2010.


Prayitno dan Erman Amfi. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Reneka Cipta.
1995.

http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2016/06/konsep-bimbingan-konseling-pengertian.html
diakses pada tangal 15 september 2021

Anda mungkin juga menyukai