Anda di halaman 1dari 9

KUNING CIRI SOAL MERAH JAWABAN BENAR FIX

BIRU JAWABAN NESI NU BARU JAWABAN SEBELUMNA ANU SALAH


1. Pada tahun lalu terjadi kasus DBD sebesar 10% di sekolah X. kemudian 2
bulan yang lalu terjadi kasus yang sama sebesar 20%. Lingkungan tampak
kotor dengan genangan air pada pot dan kaleng bekas minuman. Apakah
tindakan prioritas dalam mengatasi masalah tersebut?
a. Melakukan foging terhadap lingkungan sekolah
b. Melakukan pendidikan kesehatan
c. Menggunakan lotion anti nyamuk
d. Bersama-sama warga sekolah membersihkan lingkungan
e. Melakukan 3M
2. Hasil pengkajian agregat balita di Desa A RW 01 menunjukkan kejadian
penyakit ISPA pada 3 bulan terakhir sebesar 30%. Lebih dari 2/3 rumah
warga yang punya balita memiliki ventilasi kurang sehat. Bila yang menjadi
masalah agregat komunitas adalah defisiensi kesehatan komunitas. Apakah
etiologi yang paling tepat untuk masalah tersebut?
a. Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya kesehatan
b. Keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
c. Banyaknya polusi lingkungan
d. Pendidikan masyarakat yang rendah
e. Terpaparnya lingkungan
3. Yang termasuk terapi biologis dalam terapi komplementer, kecuali…
a. Ramuan tradisional
b. Makanan berkhasiat
c. Hinoterapi
d. Herbal
e. Jamu
4. Kepala sekolah SD X mengatakan pada perawat pemegang program UKS
bahwa ketidakhadiran siswa dalam pembelajaran mengalami kenaikan yang
cukup signifikan, alasannya karena banyak dari mereka mengalami sakit
gigi. Apakah rencana keperawatan yang sebaiknya disusun oleh perawat
terkait masalah tersebut?
a. Melakukan screening
b. Melaksanakan konseling
c. Melaksanakan system rujukan
d. Melakukan tindakan pelayanan keperawatan
e. Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
5. Kasus campak terjadi ketika pada 90 anak di bawah umur 15 tahun di Desa
X, kondisi lingkungan tampak kumuh, rumah penduduk berdekatan,
sebagian besar anak mengalami gizi kurang bahkan buruk. Apakah
intervensi prioritas yang perlu dilakukan perawat?
a. Pengelolaan lingkungan sehat
b. Pendidikan kesehatan
c. Pemberian makanan tambahan
d. Evalusasi terjadinya campak berulang
e. Immunisasi massal
6. Pengkajian agregat balita di Desa B menunjukkan jumlah balita 250 orang.
Status pendidikan sebagian besar (80%) warga yang punya balita adalah SD.
Kematian bayi 0,5% pertahun, angka kelahiran 5%. Kunjungan balita ke
posyandu menurun setiap tahunnya, status ekonomi warga yang punya balita
rendah dan pengetahuan tentang gizi balita masih rendah, apakah kriteria
tujuan yang tepat untuk masalah KEP pada balita pada kasus tersebut?
a. Jumlah kader kesehatan bertambah
b. Menurunnya kematian bayi
c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang
d. Menurunnya kejadian KEP pada balita menjadi 5% setelah 1 tahun
e. Ekonomi masyarakat meningkat menjadi rata-rata di atas UMR
7. Pada saat melakukan pengkajian terhadap agregat remaja tentang persepsi
remaja mengenai bahaya narkoba, perawat mengundang remaja yang ada di
Desa X tersebut untuk berkumpul di balai desa, mendengarkan pendapat
remaja tentang bahaya narkoba. Apakah metoda yang tepat digunakan
perawat dalam pengumpulan data tersebut?
a. Survey
b. Partisipasi observasi
c. Winshield survey
d. Focus group discussion
e. Key informant
8. Seorang perempuan berusia 65 tahun mengeluh pusing, nyeri pada pundak
dengan skala 3, hasil pengkajian tekanan darah 150/110 mmHg, saat
diwawancara klien mengatakan keluhan dianggap biasa untuk se usianya
sehingga klien tidak mau berobat. Apakah implementasi yang paling tepat
dalam kasus diatas?
a. Melakukan perubahan posisi
b. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam
c. Melakukan teknis aroma terafi
d. Melakukan penyuluhan tentang perawatan hipertensi
e. Melakukan penyuluhan tentang hipertensi
9. Ketika sedang melakukan kunjungan rumah dan mewawancarai seorang
pasien, ditemukan data pasien sering mengeluh berkeringan pada malam
hari, disertai batuk darah. Kemudian besok paginya keluarga membawanya
ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sputum BTA(+)
dan rontgen thorak menunjukkan terdapat bercak. Kemudian pasien di
diagnosis menderita penyakit TBC dan mendapat terapi Rifampisin,
Etambutol. Dan INH selama enam bulan. Apa upaya preventif sekunder
yang perlu dilakukan perawat pada saat kunjungan terhadap keluarga pasien
tersebut supaya tidak terjadi komplikasi lebih lanjut ?
a. Memberikan penyuluhan tentang aktivitas yang dapat dilakukan
b. Menganjurkan untuk banyak minum jika batuk
c. Menyarankan orang untuk menggunakan oksigen jika sesak
d. Menjelaskan bagaimana cara minum obat dan lamanya pengobatan
e. .
10.Hasil pengkajian komunitas terhadap agregat remaja menunjukkan
seluruhnya berasal dari suku sunda, 45% perokok aktif, sebagian remaja
putra menghabiskan waktu luang dengan bermain bola, remaja putri
mengatakan tidak pernah mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi,
20% remaja putri menderita anemia. Manakah data sub system pada kasus
diatas?
a. Remaja putri mengatakan tidak pernah mendapatkan informasi tentang
kesehatan reproduksi
b. Sebagian besar remaja putra menghabiskan waktu luang dengan bermain
bola
c. 45% remaja berasal dari suku sunda
d. Seluruh remaja berasal dari suku sunda
e. 20% remaja putri menderita anemia
11.Hasil pendataan perawat puskesmas di sebuah desa binaan terhadap agregat
lansia menunjukkan angka kematian penduduk lansia 1 tahun terakhir
sebanyak 2,5% dan angka kesakitan lansia mengalami kenaikan sebesar
4,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Apakah sumber data yang
adikumpulkan pada kasus diatas?
a. Sekunder
b. Objektif
c. Tersier
d. Subjektif
e. Primer
12.Daun pecah beling dikenal sebagai obat…
a. Diabetes
b. Asam urat
c. Kencing batu
d. Sistitis
e. obesitas
13.penerapan terapi komplementer pada keperawatan perlu mengacu kembali
teori-teori yang mendasari praktik keperawatan. Misalnya teori Rogers yang
memandang manusia sebagai system terbuka, kompleks, mempunyai
berbagai dimensi dan alergi. Teori ini dapat mengembangkan pengobatan
tradisional yang menggunakan energy, kecuali…
a. yoga
b. reiki
c. tai chi
d. aerobik
e. chikung
14.hasil pengkajian terhadap agregat lansia di Desa B terdapat kegiatan
posbindu yang rutin dilakukan dan dikelola kader lansia bersama perawat
puskesmas. Warga desa B mempunyai keinginan untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatan para lansia secara swadaya. Apakah jenis kegiatan pada
kasus tersebut?
a. Kerjasama lintas sector dan lintas program
b. Advocacy
c. Kemitraan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Promosi kesehatan
15.Contoh dalam merode promosi kelompok besar adalah …
a. Diskusi
b. Curah pendapat
c. Interview
d. Wawancara
e. Ceramah
16.Perawat puskemas melakukan kunjungan rumah terhadap agregat balita
kurang gizi di Desa Y. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggu untuk
mengajarkan orang tua cara menyajikan makanan yang memenuhi gizi
seimbang dan pemamtauan tumbuh kembang balita sebagai dampak dari
masalah gizi. Apakah peran yang dijalankan perawat pada kasus di atas?
a. Educator & advocator
b. Caregiver & advocator
c. Caregiver & counselor
d. Educator & caregiver
e. Advocator & counselor
17.Perawat puskemas bersama warga Desa Z yang peduli terhadap
perkembangan perilaku para remaja yang kian mengkhawatirkan sepakat
membentuk forum warga peduli kehidupan generasi muda sebagai upaya
membenahi akhlak para remaja agar tidak terjebak pada perilaku kenakalan
remaja. Apakah strategi intervensi agregat komunitas pada kasus tersebut?
a. Kemitraan
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Perawatan berkelanjutan
d. Pendidikan kesehatan
e. Proses kelompok
18.Sebanyak 50% siswa SD X mengalami sakit gigi, diketahui sebagian besar
gigi siswa kotor dan mengalami karies. Apakah intervensi prioritas yang
dilakukan perawat pada siswa SD?
a. Deteksi dini karies gigi
b. Ajarkan oral hygiene
c. Pemeriksaan gigi secara rutin
d. Pendidikan kesehatan
e. Pemberian tablet kalsium
19.Sebutkan salah satu keuntungan Home care
a. Menaikkan infeksi nasokomial
b. Mutu pelayanan akan lebih menurun
c. Sedikit klien yang suka dirawat di rumah
d. Menurunkan kemandirian klien
e. Memperpendek masa rawat di RS, sehingga biaya perawatan dapat
menurun
20.Alasan klien menggunakan pengobatan komplementer, kecuali …
a. Sudah bosan dengan obat medis
b. Ingin terlibat dalam keputusan pengobatan
c. Ingin menjadi thabib
d. Alasan filosofi komplementer : keseimbangan dengan alam
e. Karena adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional
21.Angka kejadian ISPA 40%, Diare 10% dan DBD 10 kejadian. Kondisi
lingkungan tampak kumuh, sampah menumpuk di beberapa sudut
perkampungan, genangan air tampak pada pot-pot dan kaleng bekas
minuman terdapat jentik-jentik nyamuk. Apakah tindakan prioritas dalam
menghadapi masalah tersebut?
a. Berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah dengan dinas terkait
b. Membentuk pokjakes kebersihan lingkungan di Desa X
c. Melakukan foging terhadap lingkungan
d. Bersama-sama warga membersihkan lingkungan
e. Melakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan
22.Hasil pengkajian menunjukkan banyak anak yang menderita epilepsi di desa
Z. bila sedang dalam serangan, sesepuh warga mengadakan ruatan dengan
mantera dan dikurung di kandang ayam. Apakah implementasi prioritas
terhadap kasus di atas?
a. Merubah budaya yang ada
b. Menerima budaya yang ada dengan negosiasi
c. Membiarkan saja
d. Mempertahankan budaya masyarakat
e. Menerima budaya yang ada dengan modifikasi
23.Perawat puskemas melakukan survey mawas diri di sebuah desa terhadap
agregat anak balita dengan masalah gizi, ditemukan pola piker orangtuanya
masih memegang kuat budaya pengasuhan anak yang menyimpang dari
kesehatan. Apakah data yang didapat perawat pada kasus tersebut?
a. Data persepsi masyarakat terhadap kesehatan
b. Data core mengenai nilai dan keyakinan
c. Data tambahan mengenai perilaku kesehatan
d. Data inti mengenai riwayat komunitas
e. Data subsistem mengenai pelayanan kesehatan
24.Salah satu metode dalam promosi kesehatan adalah …
a. Promosi kelompok
b. Media massa
c. Role play
d. Simulasi
e. Wawancara
25.Di desa Y terjadi kasus diare pada anak balita, masyarakat menganggap
penyakit tersebut sebagai hal, biasa karena selalu terjadi setiap waktu apalagi
saat musim pancaroba, apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan
dalam situasi seperti itu?
a. Memberikan vitamin pada balita beresiko
b. Membiarkan saja karena masalah tidak dirasakan warga yang punya balit
c. Memindahkan balita yang sehat ke tempat aman agar tidak tertular
d. Melakukan pendidikan kesehatan
e. Melakukan kegiatan pembersihan lingkungan secara gotong royong
26.Terjadi kekerasan antar pelajar di SMA D yang melibatkan banyak siswa,
hasil kajian diketahui beberapa pelajar berada di bawah pengaruh alcohol.
Apa rencana keperawatan prioritas yang sebaiknya dilakukan?
a. Panggil orangtua yang diberikan penyuluhan tentang bahaya penggunaan
alcohol
b. Minta bantuan kepolisian untuk mengatasi kekerasan dan penggunaan
alcohol
c. Siswa yang bermasalah sebaiknya dikeluarkan dari sekolah
d. Penyuluhan kepada seluruh siswa tentang zat adiktif dan kekerasan
e. Konseling terhadap siswa yang menggunakan alcohol dan melakukan
kekerasan
27. Perawat C melakukan pengkajian terhadap agregat remaja, didapatkan
mayoritas remaja putra sering nongkrong di tempat keramaian atau pinggir
jalan sekedar ngobrol sambil diselingi merokok, tapi meskipun demikian
mereka tampak bisa menjaga sikap santun terhadap setiap orang yang
melewatinya. Apakah metode pengumpulan data pada kasus tersebut?
a. Survey terstuktur
b. Observasi partisipasi
c. Windshield survey
d. Analisa data sekunder
e. Interview
28.Terapi komplementer sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan
individu dari aspek…
a. Spiritual, emosional, biologis, psikologis
b. Biologis, emosional, psikologis
c. Biologis, psikologis, spiritual
d. Psikologis dan emosional
e. Emosional saja
29. Seorang mahasiswa keperawatan yang sedang praktek di desa sedang
melakukan upaya peningkatan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SD
K. dengan cara memberikan penyuluhan cara menggosok gigi yang benar.
Termasuk rencana tindakan keperawatan apakah pada kasus diatas?
a. Preventif penyakit dan injury
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Mengikuti aturan manajemen perusahaan
d. Promosi kesehatan
e. Perencanaan program kesehatan kerja
30.Sebesar 90% remaja di desa X adalah perokok, sebagian besar remaja
tersebut merokok di tempat umum. Apakah intervensi utama yang perlu
dilakukan perawat?
a. Pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok
b. Anjurkan merokok di area bebas rokok
c. Anjurkan mengurangi merokok
d. Kampanye bebas rokok di desa x
e. Melarang remaja merokok
31.Survey pada kelurahan A dengan pemukiman padat didapatkan ada beberapa
peraturan bagi remaja diantaranya larangan minum-minuman keras,
mematikan mesin motor jika melewati rumah warga di atas jam 21.00 WIB,
jam belajar dari jam 18.00-21.00 WIB. Manakah data sub system yang
diuraikan pada kasus tersebut?
a. Keamanan
b. System komunikasi
c. Politik
d. Pemerintahan
e. Pelayanan sosisal
32.Perawat A melakukan pengkajian di SD X, didapatkan jumlah siswa
sebanyak 240, guru sebanyak 15 orang dan 2 orang penjaga sekolah, angka
kejadian penyakit menular yang paling tinggi di SD tersebut adalah Scabies
dan Kecacingan. Apakah data yang dikumpulkan perawat pada tahap
pengkajian tersebut?
a. Dimensi psikologis
b. Dimensi social
c. Dimensi perilaku
d. Dimensi system kesehatan
e. Dimensi fisik
33.Perawat sekolah mendatangi siswi SMP Y, mengajarkan teknik melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai cara deteksi dini terhadap
kemungkinan adanya kanker payudara. Apakah bentuk prevensi yang
dilakukan perawat pada kasus di atas?
a. Perlindungan spesifik
b. Promosi kesehatan
c. Pembatasan kecacatan
d. Diagnosa dini
e. Rehabilitasi
34.Seorang perempuan berusia 70 tahun di rawat di rumahnya, anggota
keluarga mengatakan mengalami batuk sudah lama tak kunjung sembuh dan
pernah berobat ke puskesmas. Berdasarkan hasil pengkajian kondisi rumah
lembab, ukuran rumah 3x4 meter mempunyai 4 orang anak, anak yang
paling kecil berusia 3 tahun. Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut diatas ?
a. Kurang pengetahuan tentang TBC paru
b. Sesak
c. Gangguan pola nafas
d. Peran orang tua tidak efektif
e. Resiko penularan pada anggota keluarga yang lain

Anda mungkin juga menyukai