Anda di halaman 1dari 54

MODUL PROMOSI KESEHATAN

Disusun Oleh :

( KELOMPOK III )

1. LALA ZULFIANI
2. FITRAH RAHMADANI LANTANG
3. INA ARDAYANI
4. IRAWATI
5. HILDAYANTI
6. WINDA SARWATI

Dosen Pembimbing : Fitriyanti ,SST,M.Keb.

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN KENDARI

DIPLOMA III KEBIDANAN


T.A.2020/2021

KATA PENGANTAR

Modul ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan


pembelajaran mata kuliah Promosi Kesehatan. Pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tim penulis modul ini atas
dedikasi dan kerja keras yang telah diwujudkan hingga selesainya penulisan modul
ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian modul ini. Modul ini masih
jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan demi
kesempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua dalam
rangka mewujudkan pembelajaran di perguruan tinggi yang berkualitas.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1. Latar Belakang.....................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................

1. Konsep dan Prinsip Promosi Kesehatan


2. Model dan Nilai Promosi Kesehatan
3. Pendekatan Promosi Kesehatan
4. Etika Promosi Kesehatan
5. Peran Bidan dalam Promosi Kesehatan
6. Contoh Brosur Promosi Kesehatan
7. Contoh Kasus dalam Etik Promosi Kesehatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 5.1

Gambar 5.2
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan dan
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat


bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang
optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama. Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang
hidup sehat dan pelaksanaannya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara
melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi
juga bisa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.


Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain
bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang
fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan
tingkat sosial ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna,
walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di
bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar
daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan
dengan negara-negara tetangga dan Kurangnya kemandirian dalam pembangunan
kesehatan.

Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena yang


berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika
kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga,
Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi
informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan. Kelima,
Demokratisasi. Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin
maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah
menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan
pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan


upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif.
Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan
melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.

Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif
bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya
air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan
adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka
(Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to
improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah
kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka
sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan
diri mereka.Untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya).
Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang menitikberatkan sumber daya pada
pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi
kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi
jauh melampaui gaya hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO,1986).
Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai
strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerja
sama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran
bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada
gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif
(Taylor, 2003).
BAB II

TINJAUAN TEORI

MODUL I

KONSEP,PRINSIP & LINGKUNGAN PROMOSI KESEHATAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk


dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat,
seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi,
mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam
Ottawwa, 1986).

B. Tujuan Promosi Kesehatan :

1. Tersosialisasinya program-program kesehatan


2. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat
3. Terwujudnya gerakan hidup sehat dimasyarakat
4. Derajat kesehatan meningkatkan Tujuan pembangunan kesehatan tercapai

C. Sejarah promosi kesehatan


Sebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di semakan dengan pendididkan
kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan pada perubahan perilaku
masyarakat dengan cara memberikan informasi kesehatan melalui berbagai cara dan
teknologi. Dari hasil studi yang di lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan para ahli pendidikan kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan meningkat tetapi tidak di imbangi oleh perubahan perilakunya. Disadari
bahwa pendidikan kesehatan belum “memampukan” masyarakat tetapi baru dapat
“memaukan” Mengenai istilah Promosi Kesehatan sendiri juga mengalami
perkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada pada tahun 1986
merupakan konferensi Internasional promosi kesehatan yang pertama kali
dilaksanakan yang berlangsung tanggal 17 sampai dengan 21 November 1986 dikenal
dengan Ottawa Charter.

Pada konferensi Internasional promosi kesehatan ini mengambil tema Menuju


Kesehatan Masyarakat Baru, namun pada konferensi ini tidak terlepas dari Deklarasi
Alma Ata tahun 1978 tentang Pelayanan Kesehatan Dasar atauPrimary Health Care
oleh WHO promosi kesehatan didefinisikan sebagai: theprocess of enabling people to
control over and improve their health.

Tetapi definisi tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadiProses


pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,Meningkatkan dan melindungi
kesehatannya. Definisi ini tetap dipergunakan, sampai kemudian mengalami revisi
pada konferensi dunia di Bangkok pada bulan Agustus 2005, menjadi (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over their health and
its determinants, and thereby improve their health) dan dimuat dalam The Bangkok
Charter. Dan definisi baru ini belum dibakukan bahasa Indonesia. Selain istilah
Promosi Kesehatan, sebenarnya juga beredar banyak istilah lain yang mempunyai
kemiripan makna, atau setidaknya satu nuansa dengan istilah promosi kesehatan,
seperti: komunikasi, Informasi dan Edukasi, Pemasaran social, Mobilisasi social dan
Pemberdayaan masyarakat, dll.

D. Sasaran Promosi Kesehatan


1 PRIMER

Sasaran primer adalah masyarakat pada umumnya yang menjadi sasaran langsung
segala upaya pendidikan atau promkes. Dimana promkes biasanya digolongkan
sesuai permasalahan keshatan:

 Kepala keluarga untuk masalah keshatanumum


 Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dananak)
 Anak sekolah untuk kesehatan remaja, dsb.

2.SEKUNDER

Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dsb. Disebut sasaran sekunder
krn dg memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini diharapkan untuk
selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Disekitarnya sebagai role model.

3. TERSIER

promkes pada tataran policy maker atau penentu kebijakan baik di pusat maupun
di daerah. Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan
mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan
juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).

E. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan :

a). Prinsip Promosi Kesehatan menurut WHO, 1984 :

 Perubahan perilaku (Behaviour change)


 Perubahan sosial ( social change )
 Pengembangan kebijakan ( policy development)
 Pemberdayaan(Empowerment)
 Partisipasi masyarakat ( Community Particypation)
 Membangun kemitraan (Building partnership &alliance)

b). Prinsip Promosi Kesehatan menurut Depkes RI,2007 :

 Pemberdayaan masyarakat
 Pengembangan kemitraan
 Upaya advokasi
 Pembinaan suasana
 Pengembangan SDM
 Pengembangan IPTEK
 Pengembangan media dan sarana
 Pengembangan infrastruktur

F. Media Promosi Kesehatan

 Media cetak (buklet, leaflet, flyer, flip chart, rubrik, poster, foto yang
mengungkapkan tentang informasi kesehatan)
 Media elektronik (TV, radio, video, slide, filmstrip)
 Media hiburan (dongeng, sosiodrama, kesenian,pameran)

G. Manfaat media dalam promkes :

 Menimbulkan minat sasaran


 Mencapai sasaran yang lebih banyak
 Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
 Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan kepada oranglain
 Memudahkan penyampaian informasi
 Mempermudah penerimaan informasi
 Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami &
mendapatkan pengetahuan lebih

H. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan :


 Bayi & balita
 Remaja
 Ibu hamil
 Ibu bersalin
 Ibu nifas
 Ibu menyusui
 PUS/WUS
 Klimakterium/menopause

1. Promosi Kesehatan Pada Bayi

Bayi beradaptasi dari kehidupan intrauterine ke kehidupan eekstrauteri Masa transisi


> Pemantauan ketat. Bayi membutuhkan perawatan yang baik.pemberian
informasi/promosi kesehatan kepada Ibu harus dilakukan.

 Kegiatan Promosi Kesehatan Pada Bayi


1. Mengajarkan kepada orangtua cara menjaga bayi agar tetap hangat, bersih &
kering.
2. Menganjurkan perawatan tali pusat dengan membungkus kasa steril & kering
agar terhindar dari infeksi
3. Mengajarkan tentang perawatan bayisehari-hari.
4. Memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir sampai 7hari.
5. Memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan apapun hingga usia 6 bulan.
Setelah 6 bulan berikan makanan pendamping ASI.
6. Memberikan Imunisasi kepada bayi barulahir.
7. Memeriksa & menimbang bayi secara teratur diposyandu. Mengajarkan ibu
tentang cara menstimulasi perkembangan bayinya sesuai dengan
tahapusiannya.Promosi Kesehatan Pada AnakBalita
 Kegiatan Promkes yang Dilakukan Pada Anak Balita
1. Pemberian makanan yang bergizi sesuai tahapan usiaanak.
2. Pemberian kasih sayang dan perhatian yang optimal
3. Pemeriksaan & penimbangan anak setiapbulan.
4. Mengajarkan ibu tentang cara menstimulasi perkembangan anak balitanya di
rumah sesuai dengan tahapusianya.
5. Memberikan vitamin A setiap 6 bulansekali.
6. Mengawasi masalah atau kesulitan pada kesehatananak.

2. Promosi Kesehatan pada Remaja

Remaja merupakan kelompok pendududuk dengan usia 10-19 tahun (WHO &
Depkes), & menurut UNFPA kelompok usia 10-24 tahun dan belum
menikah.Kematangan organ reproduksi perubahan bentuk fisik, biologis &
perilaku(psikologis)Perempuan (Menstruasi, terlihat lebih cantik, menarik, senang
bergaul, mudah marah, mudah sedih, mudah kecewa)

 Kegiatan Promkes Yang Dilakukan Pada Remaja


1. Menjalin hubungan yang sehat dengan lingkunagn termasuk dengan teman
sebaya wanita &pria.
2. Memberikan informasi tentang kesehatanreproduksi.
3. Memberikan nutrisi bergizi & seimbang kepada remaja wanita > terkait
kehamilannya kelak.
4. Memberikan informasi terkait bahaya pergaulan bebas & bahayaNAPZA.
5. Menganjurkan orangtua untuk tetap memberikan perhatian & kasihsayang.
6. Jika sudah siap & matang secara fisik, usia & psikologis untuk menikah, maka
segera dinikahkan
7. Memberikan imunisasi TT untuk remaja putri sebelum menikah.

3. Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil

Kehamilan memberi perubahan pada fungsi tubuh perubahan membuat Ibu hamil
mengeluh & merasa tidak nyaman.

 Kegiatan Promkes Yang Dilakukan Pada Ibu Hamil


1. Membantu Ibu hamil dengan dukungan moril &spiritual
2. Memberikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 4
kali selama kehamilan.
3. Menganjurkan makan makanan bergizi
4. Memberi tahu ibu hamil agar tidak merokok
5. Memberikan informasi tentang pentingnya kebersihan diri
6. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan selama kehamilan
7. Mengajarkan senamhamil
8. Memberikan informasi tentang pentingnya istirahat &rekreasi
9. Memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan yang sangat
berbahaya
10. Memberikan informasi tentang tanda persalinan

4. Promosi Kesehatan Pada Ibu Bersalin

Biasanya ketika bersalin wanita menjadi lupa diri & tidak terkontrol emosinya, jadi
Ibu hamil membutuhkan pemahaman yang baik

 Kegiatan Promkes pada ibu bersalin :


1. Memberikan dukungan moril &spiritual
2. Menjelaskan tahap proses persalinan dari pembukaan 1 sampai pembukaan
lengkap
3. Memenuhi kebutuhan energi dan cairan ibu.
4. Menjelaskan kemajuan persalinan setiap setelah dilakukan pemeriksaan
5. Mengajarkan tentang menjaga kebersihan selama proses persalinan

5. Promosi Kesehatan Pada Ibu Nifas

Masa nifas/ masa postpartum

Fase memerlukan adaptasi psikologis memerlukan motivasi tentang perubahan yang


terjadi kenyamanan bagi Ibu &bayi

 Kegiatan Promkes pada ibu nifas


1. Menganjurkan ibu selalu menjaga kebersihan
2. Menganjurkan ibu mobilisasi. Untuk melancarkan peredaran darah
3. Menjelaskan kebutuhan istirahat &tidur
4. Menganjurkan ibu nifas dalam 6 jam harus BAK spontan/sendiri, karena
ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam 6jam
5. Mengajarkan senam nifas
6. Memberikan informasi tentang konstipasi (sulit buang air besar)
7. Memberikan informasi tentang hubungan seks dan keluarga berencana
8. Memberikan informasi tentang kesehatan payudara
9. Memberikan informasi tentang tanda bahaya masa nifas yang sangat
berbahaya bagi ibu.

6. Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui

1. Memberikan motivasi bahwa pemberian ASI sangat penting


2. Mengajarkan tentang perawatan payudara untuk melancarkan keluarnyaASI
3. Mengajarkan teknik & cara menyusui bayi yang benar
4. Menganjurkan untuk makan makanan bergizi.
5. Menganjurkan istirahat yang cukup (7-8 jam malam, 2 jam siang)
6. Menganjurkan untuk menjaga kesehatan payudara
7. Memberikan informasi tentang masalah pada saat menyusui

7. Promosi Kesehatan Pada PUS &WUS

PUS & WUS berlangsung sampai usia 33 ± tahun, Terkadang sampai 45


tahun.Tergantung cepat lambatnya wanita pertama haid. Kegiatan Promkesnya :

1. Memberikan informasi tentang waktu baik untuk kehamilan, 20-30tahun.


2. Jika PUS sudah memiliki anak diberi informasi tentang kontrasepsi
3. Menganjurkan tetap menjaga hidup sehat.

8. Promosi Kesehatan Pada Ibu Klimakterium/menopause

Klimakterium merupakan masa sebelum Endokrinologi (hormone estrogen menurun


gonadotropin meningkat) Berlangsung 4-5 tahun sebelum menopause. Rata- rata
menopause pada usia 47-53. Gejala klimakterium yaitu : hot flashes, gangguan emosi,
kekeringan vagina, menurunnya keinginan berhubungan seksual.

 Kegiatan Promkes pada Ibu Klimakterium /menopause :


1. Memberikan informasi tentang perubahan pada masa menopause
2. Menganjurkan ibu untuk jangan stress & menjaga kondisi psikologis
3. Menjaga nutrisi
4. Menganjurkan orang terdekat untuk memberikan perhatian khusus
5. Menganjurkan untuk mempertahankan aktivitas social
6. Menganjurkan ibu aktif dalam posyandu lansia
7. Menganjurkan untuk menjaga PHBS
8. Menganjurkan Ibu untuk konsumsi kalsium

LATIHAN :

1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?


2. Apa tujuan dari promosi kesehatan?
3. Sebutkan media dalam promosi kesehatan!
4. Sebutkan ruang lingkup promkes?
5. Apa saja kegiatan promkes pada PUS atau WUS?

TES 1 :

1.Dibawah ini manakah yang merupakan sejarah promkes..

a. Sulitnya mewujudkan PHBS di masyarakat


b. Tahun 1984 WHO merubah devisi Health Education menjadi devision on
Health Promotion andeducation
c. Di Indonesia, tahun 2001 program kesehatan masyarakat mengalami
reorganisasi menjadi promosikesehatan.
d. Jawaban A,B, dan Cbenar

2. Yang Bukan merupakan sasaran primer adalah…

a. Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum


b. Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat
c. Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak)
d. Anak sekolah untuk kesehatan remaja, dsb.

3.Dibawah ini merupakan media yang cocok untuk ibu nifas yang sedang konseling
perawatan payudara adalah…

a. Leaflet, poster,pantum
b. Poster, video,leaflet
c. Lembar balik, sosiodrama, flipchart
d. Slide, leaflet,dongeng

4. promosi kesehatan menurut WHO 1984,Kecuali…

a. Perubahan perilaku (Behavour change)


b. Perubahan sosial ( social change )
c. Pengembangan Infrastruktur
d. Pengembangan kebijakan (policydevelopment)

5. promosi kesehatan yang dilakukan kepada anak balita adalah…

a. Mengajarkan ibu tentang cara menstimulasi perkembangan anak balitanya di


rumah sesuai dengan tahap usianya
b. Memberikan Imunisasi kepada bayi baru lahir
c. Menganjurkan perawatan tali pusat dengan membungkus kasa steril & kering
agar terhindar dari infeksi
d. Memberikan motivasi bahwa pemberian ASI sangat penting
MODUL 2

MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN

A. Nilai dan Model Promosi Kesehatan

 Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar. Wikepedia: Nilai memuat
elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-
hal yang benar, baik, atau diinginkan.
 Model adalah sesuatu yang bisa dijadikan panutan atau contoh dalam perilaku,
cita-cita dan tujuan hidup yang akan dicapai individu.

B. Pengertian Model dan Nilai Promkes Dalam Kebidanan


Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang memungkinkan
seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Model praktik
kebidanan didasarkan isi dari teori dan konsep praktik. Sedangkan nilai tersebut
dijadikan landasan, alasan, dan motivasi dalam perbuatannya.

C. Tujuan Permodelan dalam Promosi Kesehatan

 Mendefinisikan lingkup dan tujuan


 Memungkinkan para praktisi promosi kesehatan untuk memahami apa motif
individual dan/atau masyarakat untuk mengadopsi perilaku kesehatan (health-
behaviour)/perilaku merugikan (harmbehaviours)
 Memberitahukan perkembangan program promosi kesehatan untuk
mempengaruhi perilakukesehatan.

D. Macam-Macam Model dan Nilai Promosi Kesehatan

 Health Believe Model


 Transtheoritical Model
 Teori Sebab Akibat
 Stress and Coping

1. Health Believe Model (HBM)

a). Pengertian Health Believe Model menurut Para Ahli

 Rosenstock (1974) Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan


dan sikap. Secara khusus bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan
kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam
perilaku kesehatannya.
 Janz & Becker (1984) Suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari
individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat.
 Conner ( 2005 ) Sebuah konstruk teoritis mengenai kepercayaan individu
dalam berperilaku sehat.

b). Konstruk Health Believe Model (HBM)


 Perceived susceptibility
Persepsi individu tentang kemungkinan terkena suatu penyakit, seseorang
yang merasa dapat terkena penyakit tersebut akan lebih cepat merasa
terancam.
 Perceived seriousness
Pandangan individu terhadap beratnya penyakit, yaitu risiko dan kesulitan apa
saja yang akan dialaminya dari penyakit tersebut.
 Perceivedseverity
Persepsi individu tentang besarnya ancaman kemungkinan individu tersebut
terserang penyakit
 Perceived benefit ofaction
Pandangan individu tentang manfaat dari alternative tindakan yang diajukan
oleh petugas kesehatan dalam mengurangi ancaman penyakit dan akibatnya
yang merugikan.
 Perceived barrier ofaction
Pandangan individu tentang hambatan dari alternative tindakan yang diajukan
oleh petugas kesehatan dilihat dari konsekuensi negative dari tindakan yang
dianjurkan ( biaya yang mahal, rasa malu, takut akan rasa sakit, dll),
 Cues toaction
Keputusan individu untuk menerima atau menolak alternative tindakan yang
diberikan oleh petugas kesehatan setelah dipertimbangkan keuntungan dan
kerugiannya, hal tersebut dapat datang dari dalam diri individu ataupun dari
luar (nasehat orang lain, kampanye kesehatan, teman atau angggota keluarga
yang terserang oleh penyakit yang sama).

c). Health Believe Model (HBM)

HBM > perilaku pencegahan misalnya check up, skrining, imunisasi.Contoh >
Kegunaan HBM dalam imunisasi memberikan kesan bahwa orang yang mengikuti
program imunisasi percaya akan…

 Kemungkinan terjadi penyakit tinggi(ketidakkebalan)


 Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius
 Imunisasi adalah cara paling efektif untuk pencegahan penyakit.

Secara detail model promosi kesehatan berdasarkan teori Health Believe Model dapat
diilustrasikan sbb :

Gambar 2.1 : Skema Promosi Kesehatan berdasarkan Health Believe Model

2. Transtheoritical Model

a). Pengertian Transtheoritical Model

Model tranteortical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan
seorang individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan
strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan
perubahan untuk bertindak dalam pemeliharaan kesehatan. Dikemukakan oleh James
O.Prochasta, dkk.(1977). Transtheoritical Model mrupakan teori perubahan perilaku
> dasar untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan
perubahan perilaku kesehatan.

b). Transtheoritical Model

1. Tahapan percobaan

 Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil tidakan dimasa


mendatang (biasanya diukur selama enam bulanbetikutnya
 Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam enam bulan mendatang
 Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan dalam waktu dekat,
biasanya diukur sebagai bulan berikutnya.
 Aksi yaitu oang telah membuat modifikasi terbuka tertentu dalam gaya hidup
mereka dalam enam bulan terakhir
 Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah terkambuhan, tahap yang
diperkirakan terakhir dari enam bulan sampai sekitar lima tahun.
 Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan memiliki keberhasilan
diri100%, dimana mereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan lama yang
tidak sehat mereka sebagai cara untuk mengatasi.

Secara detail tahapan percobaan perubahan perilaku individu dapat diilustrasikan


sbb :

Gambar 2.2 : Tahapan percobaan perubahan perilaku pada transtheoritical model

2. Proses perubahan adalah kegiatan rahasia dan terbuka yang digunakan orang untuk
maju melalui beberapa tahap :

 Proses kesadaran dan evaluasi lingkungan kembali, diantara prekontemplasi


dan kotemplasi.
 Evaluasi diri kembali, diantara kontemplasi dan persiapan.
 Pembebasan diri, diantara persiapan dan tindakan, sangat ditekankan.
 Antara tindakan dan pemeliharaan, kontingensi manajemen membantu
hubungan counter conditoning dan kontrol stimulus ditekankan.

3. Keseimbangan putusan.

Pada tahap ini mencerminkan individu relative menimbang pro dan kontra dari
perubahan.

4. Keberhasilan diri.

Pada tahap ini orang percaya bahwa pada situasi khusus mereka dapat mengatasi
situasi risiko tinggi tanpa risiko kekambuhan untuk kebiasaan yang tidaksehat.

5. Pencobaan.

Pada tahap ini mencerminkan intensitas mendesak untuk terlibat dalam kebiasaan
tertentu ketika di tengah-tengah situasi yang sulit.

3. Teori Sebab-Akibat

a). Pengertian Teori Sebab-Akibat

Sebab Akibat adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman serta lingkungan.

b). Perilaku yang Mencerminkan Teori Sebab Akibat Oleh Becker (1979)

 Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya


atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya.
 Perilaku Sakit (Illnes Behavior) Perilaku sakit ini mencakup respons
seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit,
pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, cara penularan, cara dan
kemana harus mencari pengobatan penyakit dan sebagainya
 Perilaku peran sakit (The sick role behavior) dari segi sosiologi, orang sakit
(pasien) mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit dan kewajiban
sebagai orang sakit. Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit
sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya) yang selanjutnya disebut
perilaku peran orang sakit ( The sickrole).

Secara detail model promosi kesehatan berdasarkan teori sebab-akibat ( Reasoned


Action ) dapat diilustrasikan sbb :

Gambar 2.3 : Skema promosi kesehatan berdasarkan model sebab-akibat


( Reasoned Action )

4. Stress and Coping

a). Stres Strategy

1. Pengertian stres

Stres adalah suatu proses kejadian atau tekanan (Stressor) di suatu lingkungan yang
mengancam keberadaan atau kesejahteraan suatu organisme. (Baung et al., 1981).
Stress adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh perbedaan antara kebutuhan
individu dan kemampuan individu untuk merespon kebutuhan tersebut. (Caplan,
1981).

2.Contoh stessor :
 Ketakutan
 Dingin
 Kemarahan
 Kesedihan
 Frustasi
 Latihan
 Bising
 Obat
 Penuh sesak
 Kurang tidur
 Perubahan keadaan
 Nutrisi

3.Pendematan stres

 Stres sebagai stimulus


Pendekatan ini menitik beratkan pada lingkungan dan meggambarkan stress
sebagai stimulus (stress sebagai variabel bebas). Contoh ; tekanan pekerjaan,
putus cinta, proses persalinan lama
 Stress sebagai respons
Menitikberatkan reaksi seseorang terhadap stressor dan menggambarkan
stress sebagai suatu respon > strain/ketegangan. Misalnya seorang ketika
diminta pidato didepan umum.
 Stress sebagai interaksi antara indvidu dengan lingkungan
Proses yang meliputi stressor & strain dengan menambahkan dimensi
hubungan antara individu dengan lingkungan.

4.Faktor yang memengaruhi terjadinya Stress

 Kondisi individu : umur, tahap kehidupan, sex, tempramen, genetic,


intelejensi, pendidikan, suku budaya, status ekonomi & kondisifisik
 Karakteristik kepribadian ; introvert-ekstrovert, stabilitas emosi,
kepribadian dll.
 Sosial kognitif ; dukungan social yang dirasakan

b). Coping Strategy

1. Pengertian strategi koping

Koping adalah Suatu proses dimana individu mengelola kesenjangan antara


tuntutan dengan sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi stressful.
Koping adalah kemampuan untuk mengatasi sebuah stressor atau respon stress atau
usaha untuk mengubah stressor atau respon stress. (Lazarus & Folkman, 1984).

2.Strategi Coping (Taylor, 1991):

 Konfrontasi
 Mencari dukungan sosial
 Merencanakan pemecahan masalah
 Penilaian kembali secara positif
 Menerima tanggung jawab
 Lari/menghindari
 Kontrol diri
 Membuat jarak

3.Fungsi Koping:

 EmotionFocusCoping: Digunakan untuk mengatur respon emosional


terhadap stress.
 Problem Focu Coping: Untuk mengurangi Stressor, individu akan mengatasi
dengan mempelajari cara atau keterampilan baru.

LATIHAN :

1. Jelaskan pengertian model dan nilai dalam promkes!


2. Sebutkan macam-macam model dan nilai dalam promkes!
3. Jelaskan konstruk transtheoritikal model!
4. Sebutkan fakror-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress!
5. Jelaskan proses perubahan perilaku dalam teori sebab akibat!

TES 2 :

1.Persepsi individu tentang besarnya ancaman kemungkinan individu tersebut


terserang penyakit, Merupakan pengertian dari…

a. Perceivedsusceptibility
b. Perceivedseriousness
c. Perceivedseverity
d. Perceived benefit ofaction

2.Perilaku yang Mencerminkan Teori Sebab Akibat Oleh Becker (1979),kecuali…

a. Perilaku hidup sehat


b. Perilaku Sakit (IllnesBehavior)
c. Perilaku peran sakit (The sick rolebehavior)
d. Perilaku keberhasilan diri

3.Contoh pendekatan stress sebagai responss adalah…

a. Seseorang ketika diminta pidato didepan umum


b. Tekanan pekerjaan
c. putus cinta
d. proses persalinan lama

4. yang mempengaruhi terjadinya Stress adalah…

a. Hubungan dengan lingkungan sosial


b. Karakteristik kepribadian
c. Teman dekat
d. Kondisi individu

5.Untuk mengurangi Stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajai cara atau
keteramilan baru. Adalah fungsi coping…

a. Emotion Focus Coping


b. Problem Focu Coping
c. Coping Strategy
d. introvert-ekstrovert
MODUL 3

PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

A.Pengertian

 Strategi: Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan


gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu.
 Strategi Kesehatan: Cara atau langkah yang diperlukan untuk mencapai,
memperlancar, atau mempercepat pencapaian tujuan promosi kesehatan.

B. Beberapa Pendekatan Promosi Kesehatan :

 Strategi global
 Strategi berdasarkan Otawa Charter
 Pendekatan medical
 Perubahan perilaku
 Education
 Berpusat pada klien
 Perubahan social

1.Strategi global

A. Advokasi

Advokasi menurut Mansour Fakih adalah media atau cara yang digunakan dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha
sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan
dalam kebijakan publik secara bertahap maju. Pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan diberbagai tingkat, sehingga
para pejabat tersebut mau memberikan dukungan baik kebijakan, fasilitas, maupun
dana terhadap program kesehatan.

1. Sasaran Advokasi

 Penentu Kebijakan (Policymaker)


 Pembuat Keputusan (Decisionmaker)

2 Tujuan Advokasi

 PoliticalCommintment
 PolicySupport
 SocialAcceptence
 SystemSupport

3. Bentuk Kegiatan Advokasi

 Perkumpulan
 PoliticalLobbying
 Presentase
 Media

4. Hal yang penting dalam advokasi

 Highpriority
 Credible
 Feasible
 Relevan
 Urgent

B.Dukungan sosial (Socialsupport)


Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat,
baik tokoh masyarakat formal maupun informal, diharapkan agar para tokoh
masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan (pelaksana program kesehatan)
dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Ex: pelatihan, seminar, lokakarya,
bimbingan kepada tokoh masyarakat.

 Individu
Individu tokoh masyarakat > berpengaruh & paling dekat dengan masyarakat
 Kelompok
Kelompok masyarakat seperti pengurus RT/RW, majelis
pengajian, perkumpulan seni, organisasi (profesi mahasiswa,pemuda).
 Masyarakat umum
Masyarakat umum > membina melalui media

C.Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan


mereka sendiri (visi promosi kesehatan) serta ikut mengendalikan determinan
kesehatan.

1. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

 Meningkatkan peran serta masyarakat


 Mendapat kemudahan untuk menjaga kesehatan dan lingkungan
 Bergotong royong meningkatkan kesehatan lingkungan
 Meningkatkan keterampilan dalam memelihara kesehatan

2. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

 Menumbuhkembangkan potensi masyarakat


 Menumbuhkan kontribusi
 Mengembangkan gotong-royong
 Bekerja sama dengan masyarakat
 Promosi, pendidikan, pelatihan memanfaatkan potensi setempat
 Upaya kemitraan
 Desentralisasi sesuai dengan budaya setempat

3. Indikator keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat (Depkes RI, 2017)

 INPUT Jumlah SDM, dana, sarana


 PROSES Jumlah & jenis kegiatan yang dilakukan
 PROSES jumlah masyarakat. Yang berperan aktif, jumlah rumah yang
sehat

2. Promkes Menurut Otawa Carter

 Health publicpolicy
Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/penentu kebijakan
yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan harus
mempertimbangkan dampak kesehatan.
 Supportive environment
Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung. Ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat pemimpin
suatu institusi, dan pengelola tempat-tempat umum.
 Healthservice
Pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara petugas
kesehatan (pemberi layanan) dan klien (sublek pelayanan kesehatan). Petugas
kesehatan > bukan hanya memberi pelayanan tapi juga membangkitkan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat > ikut berperan
sebagai subyek pembangunan kesehatan dengan senantiasa memelihara dan
meningkatkan kesehatan dirinya, kelurga danlingkunganya.
 Personalskill
Upaya meningkatkan keterampilan setiap anggota masy. Agar mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Pembekalan dan
pendidikan tentang kesehatan dan cara serta pola hidup sehat. Jadi,
masyarakat Mengetahui cara-cara memelihara kesehatanya, mampu mencegah
penyakit, mampu meningkatkan kesehtanya, dan mampu mencari pengobatan
yang layak bila sakit.
 Communityaction
Suatu gerakan masyarakat dalam keikutsertaan meningkatkan derajat
kesehatan. Pembekalan dan pendidikan tentang pengetahuan dan ketrampilan
kesehatan. Ex: gerakan 3 M dalam program pemberantasan DBD, gerakan
jumat bersih, gerakan seribu langkah sehat.

3.Pendekatan Medical

Tujuan pendekatan medical adalah membebaskan diri dari penyakit dan kecacatan.
Suatu pendekatan promosi kesehatan yang berfokus pada upaya pencegahan penyakit
& meringankan kesakitan. Berupa pelayanan kesehatan preventif.

4.Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku adalah Hasil pengalaman & Proses interaksi dengan lingkungan
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap & tindakan. Perilaku adalah Suatu
respon (motorik, fisiologis, kognitif, & afektif).Promosi kesehatan dengan
pendekatan perubahan perilaku diharapkan mampu mengubah sikap dan perilaku
individu maupun masyarakat supay mereka meniru perilaku hidup sehat. Mengadopsi
gaya hidup sehat, misal: olahraga, tidak merokok, makan makanan sehat,dll

5.Pendekatan Edukasi

Pendekatan edukasi/pendidikan bertujuan memberikan informasi kes. &


memastikan pengetahuan/pemahaman tersebut diterapkan. Ex: Program pendidikan
kes. Di sekolah tentang pergaulan bebas, PSK diberi penyuluhan tentang kondom
untuk mencegah HIV/AIDS.

6.Pendekatan Berpusat Pada Klien

Pendekatan dengan cara bekerja sama dengan klien agar dapat membantu mereka
mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, memilih dan membuat
keputusan sesuai dengan kepentingan dan keinginan mereka.Klien dianggap sejajar,
yakni mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkontribusi serta
mempunyai hak mutlak untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.

Peran promotor kesehatan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat


mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan mereka agar memperoleh pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan masalah kesehatan yang mereka temui. Pemberdayaan
diri masyarakat/klien merupakan sentral dari tujuan pendekatan berpusat pada klien

7.Perubahan sosial

Memberikan nilai penting bagi hak demokrasi untuk mengubah masyarakat agar
mempunyai komitmen pada kesehatan. Tujuan perubahan sosial melakukan
perubahan pada lingkungan fisik, sosial & ekonomi sehingga terjadi peningkatan
derajat kesehatan. Ex: Ibu hamil minum air berasal dari tanah yang tercemar oleh
limbah pabrik > aksi sosial dilakukan agar air tanah tidak tercemar

LATIHAN :

1. Apa pengertian strategi dan strategi kesehatan?


2. Mengapa pendekatan dalam promosi kesehatan itu penting?
3. Sebutkan macam macam pendekatanpromkes!
4. Sebutkan bentuk kegiatan advokasi!
5. Sebutkan prinsip pemberdayaan masyarakat!

TES 3
1.Tujuan advokasi adalah..

a. PoliticalCommintment
b. SocialAcceptence
c. SystemSupport
d. Semua benar

2.Hal yang penting dalam melakukan dalam advokasi adalah…

a. Perkumpulan
b. PoliticalLobbying
c. Highpriority
d. Presentase

3.Prinsip pemberdayaan masyarakat adalah,kecuali…

a. Mengembangkan gotong-royong
b. Bekerja sama dengan masyarakat
c. Promosi, pendidikan, pelatihan memanfaatkan potensi setempat
d. Bergotong royong meningkatkan kesehatan lingkungan

4.Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah…

 Menumbuhkembangkan potensi masyarakat


 Menumbuhkan kontribusi
 Desentralisasi sesuai dengan budaya setempat
 Meningkatkan perilaku sehat

5.Berikut merupakan Strategi Promkes Menurut Otawa Charter adalah..

a. Semua jawaban benar


b. Health publicpolicy
c. Supportive environment
d. Healthservice
MODUL 4

ETIKA PROMOSI KESEHATAN

A.Pengertian Etika

Etika adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi


tingkah laku manusia yang baik.

B. Pengertian Etika menurut para Ahli

 Drs. O.P. Simorangkir Etika atau etik sebagai pandangan manusia dlm
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba Dalam sistematika filsafat: etika adl teori tingkah Laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan olehakal.
 Drs. H. Burhanudin Salam Etika adl cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya

C. Etika dari para filsuf atau ahli

 Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan


sifat dari hak The principles of morality, including the science of good and the
nature of the right).
 Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual.
(The science of human character in its ideal state, and moral principles as of
an individual).
 Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian
utama dari kegiatan manusia (The rules of conduct, recognize in respect to a
particular class of human actions)
 Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science ofduty)

D Macam-macam Etika

1. Etika Deskriptif

Etika deskriptif: Gambaran secara utuh tentang tingkah laku moral manusia secara
universal yang dapat kita temui sehari-hari dlm kehidupan masyarakat. Bentuk
implementasi perbuatan serta perilaku yang diterapkan setiap manusia merupakan
landasan pergaulan kehidupan antar manusia dalam ruang lingkup lingkungan
masyarakat.

2. Etika Normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat. (Ruslan, 2012).
Etika normatif tidak menggambarkan. Menentukan benar tidaknya suatu perbuatan.
Merumuskan prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Etika menurut ukuran baik buruk tindakan manusia

 Etika Umum
Membahas berbagai hal yang berhubungan dg kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-
prinsip moral.
 Etika Khusus
Etika sosial menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama
manusia dalam aktivitasnya
 Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai
pribadi
 Etika terapan adalah etika yang diterapkan padaprofesi

F. Etika dalam promosi kesehatan

12 prinsip praktik kode etik untuk umum Menurut American Public Health
Association :

1. Kesehatan masyarakat terutama harus membahas penyebab dasar penyakit


dan persyaratan untuk kesehatan, yang bertujuan untuk mencegah hasil
kesehatan yang merugikan.
2. Kesehatan masyarakat harus mencapai kesehatan masyarakat dengan cara
yang menghormati hak- hak individu dalam masyarakat.
3. Kebijakan kesehatan masyarakat., program, dan prioritas harus dikembangkan
dan dievaluasi melalui proses yang menjamin kesempatan u/ masukan dari
anggota masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat. harus mengadvokasi dan bekerja untuk pemberdayaan
dari pemuda anggota masyarakat, yang bertujuan untuk memastikan bahwa
sumber daya dasar dan kondisi diperlukan untuk kesehatan dapat diakses oleh
semua.
5. Kesehatan masyarakat harus mencari informasi yang dibutuhkan u/
melaksanakan kebijakan yang efektif dan program yang melindungi dan
mempromosikan kesehatan.
6. Institusi kesehatan umum harus menyediakan masy. dg informasi yang
mereka miliki yang diperlukan u/ keputusan tentang kebijakan atau program-
program dan harus mendapatkan persetujuan masy. u/pelaksanaannya.
7. Lembaga kesehatan publik harus bertindak secara tepat waktu pd informasi
yang mereka miliki dalam sumber daya dan mandat yang diberikan kepada
mereka oleh masyarakat.
8. Program kesehatan umum dan kebijakan harus menggabungkan berbagai
pendekatan yang mengantisipasi dan menghormati nilai-nilai yang beragam,
keyakinan, dan budaya dalammasyarakat.
9. Program kesehatan umum dan kebijakan harus dilaksanakan dg cara yang
paling meningkatkan lingkungan fisik dansosial.
10. Lembaga kesehatan publik harus melindungi kerahasiaan informasi yang dpt
membawa kerugian bagi individu atau komunitas jika dibuat publik.
Pengecualian harus dibenarkan
11. Atas dasar kemungkinan tinggi membahayakan signifikan terhadap individu
atau orang lain.
12. Lembaga kesehatan publik harus memastikan kompetensi profesional
karyawan mereka. Institusi kesehatan umum dan karyawan mereka harus
terlibat dalam kolaborasi dan afiliasi dengan cara yang membangun
kepercayaan publik dan efektivitas lembaga.

LATIHAN :

1. Jelaskan pengertian etika!


2. Sebutkan macam macam pendekatan dalam promkes!
3. Sebutkan macam-macam etika!
TES 4

1.Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Merupakan pendapat dari…

a. Drs. O.P.Simorangkir
b. Drs. H. Burhanudin Salam
c. Drs. Sidi Gajalba
d. Semua salah

2. Etika menurut ukuran dan tingakah laku manusia yang baik terbagi atas berapa
bagian ?

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

MODUL 5

PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

A.Pengertian Bidan

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui
di negaranya dan telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftarkan dan atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik bidan.
B. Peran bidan dalam Promosi Kesehatan

1.Bidan sebagai Advocator

Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/badan organisasi yang


mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kelancaran suatu
kegiatan. Advokasi dapat dilakukan terhadap pengambil keputusan dari program atau
sektor terkait masalah kesehatan maternal neonatal. Bidan melakukan upaya agar
pembuat keputusan mempercayai dan meyakini bahwa program yang ditawarkan
perlu mendapatkan dukungan melalui suatu kebijakkan.

Target :

 Pembuat keputusan,
 pembuat kebijakan
 Tokoh masyarakat,
 Pimpinan agama
 LSM , Media dan lain –lain

Persyaratan Program Advokasi

 Credible, dapat meyakinkan para penentu kebijakan.


 Feasible, baik secara teknis, politik, maupun ekonomi.
 Relevant, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Urgent, memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
 High priority, memiliki prioritas yang tinggi.

Contoh Kegiatan Bidan sebagai Advocator

 Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-


haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal
 Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
Gambar 5.1. Kegiatan advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam
mempromosikan hak-haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang
optimal.

2.Bidan sebagai Educator

 Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.


 Melatih dan membimbing kader
 Mentorship dan preseptorsip bagi calon tenaga kesehatan dan bidan baru.

Informasi yang disampaikan ( berkaitan dengan daur hidup wanita) :

 Masa Hamil
 Bersalin
 Nifas
 BBL
 Tum-Bang
 Masa reproduksi sehat
 Menopause dan klimakterium

3.Bidan sebagai Fasilitator

Peran bidan sebagai fasilitator adalah peranan yang berkaitan dengan upaya dalam
menstimulasi dan mendukung upaya-upaya masyarakat sehingga mempermudah
kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam bidang kesehatan. Istilah ”fasilitator”
berasal dari kata ”fasilitasi” yang berarti sarana. Maka ”memfasilitasi” berarti
memberikan sarana agar tercapai tujuan. Sarana tersebut biasanya untuk
memperlancar proses kegiatan, seperti memfasilitasi proses agar kegiatan berjalan
lancar.

Keberhasilan pelaku pemberdayaan dalam memfasilitasi proses pemberdayaan juga


dapat diwujudkan melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat. Fasilitator harus
terampil mengintegritaskan tiga hal penting:
 Optimalisasi fasilitasi
 Waktu yang disediakan
 Optimalisasi partisipasi masyarakat

Masyarakat pada saat menjelang batas waktu harus diberi kesempatan agar siap
melanjutkan program pembangunan secara mandiri. Sebaliknya, fasilitator harus
mulai mengurangi campur tangan secara perlahan. Menjadi penghubung antara
masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan. Ex: Fasilitator membantu tenaga
kesehatan dalam pelaksanaan Desa Siaga diwilayahnya.

Fasilitator dalam pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif , Antara lain :

 Bidan desa dan petugas puskesmas


 Fasilitator PNPM Mandiri
 Kader pembangunan Masyarakat
 Petugas Lapangan KB ( PLKB)
 Organisasi Kemasyarakatan/LSM
 Tokoh Masyarakat

4.Bidan sebagai Motivator

Sebagai motivator, bidan berperan untuk menumbuhkan dan mengembangkan


kepercayaan diri masyarakat dalam hal kesehatan.Bidan memotivasi masyarakat
untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan yang direncanakan

Contoh Kegiatan Motivasi

 Bidan memberikan motivasi pada ibu hamil untuk mengonsumsi nutrisi yang
baik.
 Memotivasi untuk melakukan persalinan yang bersih dan aman.
 Memotivasi dalam pemberian ASI eksklusif
Gambar 5.2 Kegiatan bidan dalam memotivasi wanita untuk melakukan persalinan
yang bersih dan aman

LATIHAN :

1. Apa peran bidan dalam promkes?


2. Jelaskan peran bidan sebagai advokasi!
3. Jelaskan peran bidan sebagai fasilitator!
4. Buatlah contoh kegiatan bidan sebagai advocator!
5. Apa saja yang disampaikan bidan dalam perannya sebagai edukator?

TES 5

1.Suatu pendekatan kepada seseorang/badan organisasi yang mempunyai pengaruh


terhadap keberhasilan suatu program atau kelancaran suatu kegiatan. Merupakan
pengertian dari bidan sebagai apa…

a. Bidan sebagai Advocator


b. Bidan sebagai Educator
c. Bidan sebagai Fasilitator
d. Bidan sebagai Motivator

2.Peran bidan dalam promkes kecuali...

a. Gizi Masyarakat
b. Kebersihan Lingkungan
c. Sistem Kesehatan Nasional
d. Akses Kespro dan KB

3.Dibawah inj yang merupakan persyaratan program advokasi adalah…

a. Credible, dapat meyakinkan para penentu kebijakan.


b. Feasible, baik secara teknis, politik, maupun ekonomi.
c. Relevant, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Sumua jawaban benar

4.Fasilitator dalam pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif , Antara lain…

a. Bidan desa dan petugas puskesmas


b. Fasilitator PNPMMandiri
c. Kader pembangunan masyarakat
d. Petugas Lapangan KB ( PLKB)

5.Yang bukan merupakan contoh pemberian motivasi adalah…

a. Bidan memberikan motivasi pada ibu hamil untuk mengonsumsi nutrisi yang
baik.
b. Memotivasi untuk melakukan persalinan yang bersih dan aman.
c. Memotivasi dalam pemberian ASIeksklusif
d. Memotivasi kesehatan reproduksi

MODUL 6

BROSUR PROMOSI KESEHATAN

A.Pengertian Brosur Promosi Kesehatan


Brosur merupakan salah satu media dalam promosi kesehatan digunakan untuk
dapat menyampaikan informasii. Brosur ini berfungsi memberikan informasi produk
yang di tawarkan kepada masyarakat luas. Umumnya, brosur ini berbentuk
selembaran kertas yang berisi barisan kata serta juga informasi tentang kesehatan dan
ditambah sedikit gambar pendukung. Biasanya brosur ini dibagikan secara Cuma-
Cuma kepada masyarakat umum dengan harapan masyarakat dapat mengetahui dan
mau melakukan perilaku sehat.

B. Contoh Brosur dalam Promosi Kesehatan

Gambar 6.1 Brosur Promosi Kesehatan Terkait Pencegahan Stunting


Gambar 6.2 Brosur Promosi Kesehatan terkait Pencegahan Tekanan Darah Tinggi
Gambar 6.3 Brosur Promosi Kesehatan Terkait Alur Pelaksanaan Vaksinasi Covid-
19

MODUL 7

CONTOH KASUS DALAM ETIK PROMOSI KESEHATAN

A.Contoh Kasus

JAKARTA– Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia dan Hari Kesehatan
Nasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPPPA)menginisiasi kampanye Anak Indonesia Hebat Tanpa Rokok di Gedung
Kementerian SDM, saat car free day, Minggu (19/11/2017) pagi.KPPPA juga
melibatkan kementerian/lembaga terkait serta lembaga swadayamasyarakat (LSM)
agar kampanye ini menjadi gerakan bersama dan berkesinambungan. Acara diawali
dengan jalan sehat seluruh peserta, kemudian dimeriahkan juga oleh penampilan
berbagai komunitas seni dan olahraga serta testimoni dari anak-anak berprestasi tanpa
rokok dari berbagai bidang. Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA
Lenny N Rosalin mengatakan, rokok merupakan bahaya laten bagi anak yang dapat
merenggut kesehatan anak dimasa depan. Dampak konsumsi rokok baru akan
dirasakan 15-20 tahun mendatang, saat anak-anak mencapai usia produktif. “Jika
permasalahan ini terus dibiarkan maka Indonesia akan terus mendapatkan berbagai
ancaman bagi masa depan bangsanya. Yaitu ancaman kesehatan dan juga ancaman
untuk tidak dapat menikmati bonus demografi pada tahun 2020-2030 dan kehilangan
Generasi Emas pada tahun 2045,” ujar Lenny.

Data Atlas Pengendalian Tembakau di ASEAN mengungkapkan lebih 30% anak


Indonesia mulai merokok sebelum usia 10 tahun. Jumlah itu mencapai 20 juta anak.
Jumlah fantastis itu merunut pada data jumlah anak Indonesia usia 0-14 tahun pada
sensus 2010, sudah melebihi 67 juta orang.Hasil Survei Indonesia Kesehatan
Nasional (SIRKESNAS) 2016 menunjukkan Prevalensi perokok usia anak (di bawah
usia 18 tahun) meningkat dari 7,2% tahun 2013 menjadi 8,8% pada tahun 2016. “Dari
jumlah anak 87 juta, sekitar 43 juta (49%)terpapar asap rokok atau perokok pasif; dan
dari 43 juta sekitar 11,4 juta (27%) adalah anak usia di bawah 5 tahun,” kata Lenny.

Sementara itu, Data Kementerian Kesehatan tahun 2016 menunjukkan 97 juta


orang Indonesia terpapar asap rokok atau perokok pasif dengan 43 juta di antaranya
merupakan anak-anak yang 11,4 juta di antaranya baru berusia 0-4 tahun. Menurut
Lenny, gerakan bersama ini ditujukan untuk pemenuhan hak anak atas kesehatan
sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan kabupaten/kota layak anak (KLA)
menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030. “Hingga Oktober 2017
terdapat 346 kabupaten/kota yang telah menginisiasi dan berkomitmen untuk
menjadikan wilayahnya menjadi KLA. Dan salah satu dari 24Indikator KLA adalah
terkait rokok,” kata Lenny.

Sementara itu di tempat terpisah, hari yang sama, di Museum Olahraga Taman Mini
Indonesia Indang, Jakarta, sejumlah LSM yang dimotori YAICI, DWP Kemenpora,
PPMuslimat NU, dan pemerintah yang diwakili Kementerian Kesehatan, Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menandatangani petisi untuk
melindungi anak Indonesia dari pangan yang tidak sehat. Petisi dilatarbelakangi
keprihatinan terhadap semakin maraknya pangan yang tidak layak dikonsumsi anak,
namun diberikan sebagai pangan sehari-hari. Ketua Pengurus Harian YAICI Arif
Hidayat mencontohkan saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan anak-anak
dalam iklan produk mereka. Padahal produk tersebut tidakdiperuntukan untuk anak-
anak. Misalnya iklan dan label susu kental manis (SKM).“Label dan iklan ini sudah
tentu menyesatkan para orang tua, SKM diperuntukansebagai topping makanan dan
minuman sekarang beralih menjadi minuman menyehatkan, padahal kandungan
gulanya melebihi 50%,” kata Arif.

https://nasional.sindonews.com/read/1258850/15/digelar-kampanye-anak-tanpa-
rokok-dan-pangan-sehat-1511139715

B. Analisis kasus
C. Solusi

1. Dalam proses pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk dapat mengenali


masalah kesehatan, mencegah dan menanggulangi, diperlukan adanya promosi
kesehatan (promkes) sebagai salah satu upaya yang wajib ada di Puskesmas dan
menjadi tanggung jawab bersama baik dari petugas Puskesmas, pengunjung, serta
masyarakat itu sendiri.

2. Kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan yang dilakukan oleh


petugas promkes di pelayanan kesehatan belum optimal, oleh sebab itu dilakukan
monitoring dan dan evaluasi. Maksud dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini
adalah mengidentifikasi hambatan dan kendala apa saja yang menjadi permasalahan
pelaksanaan program,disamping itu untuk membantu perencanaan strategi program
yang akan dilaksanakan dimasa mendatang.

3. Pengelolaan promosi kesehatan khususnya terkait program ditingkat pusat perlu


mengembangkan tugas dan juga tanggung jawab antara lain:

 Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang


terkait dengan kegiatan promosi kesehatan secara nasional.
 Mengkaji metode dan teknik-teknik promosi kesehatan uang efektif untuk
pengembangan model promosi kesehatan didaerah
 Mengkoordinasikan dan mengsinkronisasi pengelolaan promosi kesehatan
ditingkat pusat
 Menggalang kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan lain yang
terkait
 Melaksanakan kampanye sehat serta bimbingan teknis, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi.

4. Menerbitkan buletin secara berkala segala sesuatu yang berkaitan dengan bahaya
rokok dan perilaku merokok serta upaya untuk berhenti merokok.

5. Memberikan penyuluhan secara berkesinambungan ke berbagai institusi seperti


institusi pemerintah, swasta termasuk juga berbagai institusi pendidikan.
6. Mendukung dan melakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan
bahayarokok dan perilaku merokok.

7. Mendirikan klinik berhenti merokok yang melayani berbagai hal yang berkaitan
dengan upaya berhenti merokok pada masyarakat. Salah satu klinik yang berdiri
adalah klinik berhenti merokok yang didirikan atas kerja sama antara Yayasan
Jantung Indonesia dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Klinik ini berlokasi di
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

8. Salah satu upaya yang lain yang cukup menarik perhatian masyarakat pada
tahun2003 adalah gugatan publik legal standing bertempat di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Pihak penggugat yang menamakan dirinya dengan Tim Advokasi
Gerakan Penanggulangan Masalah Merokok

9. Kepercayaan klien tentang kesehatan, kepercayaan tentang agama yang dianut, dan
peran gender merupakan faktor penting dalam mengembangkan rencana promosi
kesehatan. Kepercayaan yang penting digali pada klien, contohnya
adalahkepercayaan tidak boleh menerima tranfusi darah, tidak boleh menjadi donor
organ tubuh, dan tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi.

10. Keadaan ekonomi klien dapat berpengaruh terhadap proses belajar klien.
Bagaimanapun, perawat harus mengkaji hal ini dengan baik, karena perencanaan
promosi kesehatan dirancang sesuai dengan sumber-sumber yang ada pada klien agar
tujuan tercapai. Jika tidak, rancangan tidak akan sesuai dan sulit untuk dilaksanaka.n
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam promosi kesehatan dengan


tujuan mengubah perilaku masyarakat kearah perilaku sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Strategi promosi kesehatan yang dapat dilakukan
diantaranya adalah dengan dilakukannya pemberdayaan yang didukung oleh bina
nuansa dan advokasi serta dilandasi oleh semangat kemitraan. Diharapkan melalui
promosi kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang perilaku hidup sehat.

B.Saran

Promosi kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat dilakukan secara
berkala sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi kesehatan yang terbaru
selain itu promosi kesehatan yang dilakukan dapat berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain promosi kesehatan juga dapat melibatkan organisasi lembaga maupun
perusahaan swasta sehingga lebih meluas dan cepat penyebaran informasinya kepada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hikmawati, I. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha


Medika. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
2015- 2019.Jakarta: Kemenkes RI.

Kholid, Ahmad, 2012. Promosi Kesehatan dengan pendekatan teori perilaku, media,
dan aplikasinya. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT).Jakarta:
Rajawali Pers.

Mubarak, WI. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Maryam, S.2015. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka


Cipta Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
PT RINIKA CIPTA

Novita. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.Jakarta: Salemba


Medika
https://id.scribd.com/document/365036222/Analisis-Pelanggaran-Etika-Promosi-
Kesehatan Diakses pada 28 Juli 2021.

http://rsjlawang.com/assets/upload/leaflet/96053120210106alur%20pelayanan
%20vaksinasi.png?hl=in_ID. Diakses pada 28 Juli 2021.

https://promkes.kemkes.go.id/imagex/content/553-leaflet-stunting.png?hl=in_ID
Diakses pada 28 Juli 2021.

https://cf.shopee.co.id/file/56bd08191f692890d5dce1fc647b979b?hl=in_ID Diakses
pada 28 Juli 2021.

http://puskesmas.bantulkab.go.id/pundong/files/2014/11/IMG20141127094227.jpg?
hl=in_ID Diakses pada 28 Juli 2021.

https://i1.wp.com/banyumasdaily.com/wp-content/uploads/2020/04/Banyumas-daily-
panggung-harjo.jpg?fit=2048%2C1365&ssl=1&hl=in_ID Diakses pada 28 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai