Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RESUME HUKUM TATA NEGARA

DOSEN :,.,M.PD.
DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD FHAHRUL RIZKI
(F1052211008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG MASALAH

          Tumbuhan  merupakan  makhluk  hidup  yang  berperan  sebagai  produsen di  muka 
bumi  ini. Dalam  ekosistem  terdapat  dua  macam  komponen  yang  saling ketergantungan,
yaitu  komponen  biotik dan komponen abiotik . komponen  biotik  terdiri dari  tumbuhan, 
hewan,  dan  manusia. Sedangkan  komponen  abiotik  antara  lain  :  udara,    gas, angin,
cahaya, matahari dan sebagainya. Antara  komponen  biotik  dan  abiotik  saling 
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis.

          Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena


prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun).
Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang
melunak. Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses
fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang berguna bagi
fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan
pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterkena cahaya
matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.Peristiwa ini
disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat
melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning
pucat.Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh
karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada
tanaman yang sering terkena sinar matahari.
          1.1.1 Variabel Bebas

          Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif
atau negatif. Yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan
setiap unit kenaikan dalam setiap variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan
variabel terikat. Dengan kata lain, variansi variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas.

          1.1.2 Variabel Terikat

          Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan
kami sebagai peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan
kecambah kacang hijau, dan menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan
tersebut atau memprediksinya. Dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel utama
yang menjadi faktor yang berlaku dalam proses penelitian. Melalui analisis terhadap
variabel terikat (yaitu menemukan variabel yang mempengaruhinya), ada kemungkinan
untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Untuk tujuan tersebut, peneliti akan
tertarik untuk menguantifikasi dan mengukur variabel terikat sama seperti variabel lain yang
mempengaruhi variabel tersebut.

1.2         RUMUSAN MASALAH

          1.2.1 Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkembangan kacang hijau.

1.3         TUJUAN PENELITIAN

          Mengamati dan mengukur kecepatan tumbuh kecambah hijau pada intensitas cahaya
yang berbeda.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1     DASAR TEORI

          Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat


kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan
oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung
dengan angka). Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur
dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

          Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.

          Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2,
yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga
dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam
tanah, misalnya pada biji kacang kapri.

          Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya.
Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, 
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap disebut etiolasi.

          Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat
berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih
panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas
hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom
berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
          Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom
mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya
merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730
nm) disingkat Pfr.

Pertumbuhan Pada Tumbuhan

Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk


stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan.
Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk
organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :

1.    Pertumbuhan Primer

     Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, 
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

          Embrio memiliki 3 bagian penting :

a.    Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun.

b.    Akar embrionik, yaitu calon akar.

c.    Kotiledon, yaitu cadangan makanan.

     Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

     Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :

a.    Daerah pembelahan, yaitu sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).

b.    Daerah pemanjangan, yaitu berada di belakang daerah pembelahan.

c.    Daerah Diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang
akan menjadi cabang.

2.  Pertumbuhan Sekunder

     Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumbuhan.
a.    Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

b.    Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang
disebut kambium intervasis

c.    Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara pembentukan  xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan
kulit.

d.   Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup.

2.2     FAKTOR  YANG  MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

          2.2.1 Hormon Pertumbuhan

No Nama Hormon Fungsi

1. Auksin a.    Merangsang perpanjangan sel.

b.   Merangsang pembentukan bunga dan buah.

c.    Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

d.   Mempengaruhi pembengkokan batang.

e.    Merangsang pembentukan akar lateral.

f.    Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

2. Giberellin a.    Merangsang pembelahan sel kambium.

b.   Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.

c.    Merangsang pembentukan buah tanpa biji.

d.   Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga


mempunyai ukuran raksasa.

3. Sitokinin a.    Merangsang proses pembelahan sel.

b.   Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

c.    Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

d.   Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang


merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.

e.    Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan


membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang
dalam daun (senescens).

4. Gas Etilen a.    Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya


pada ubi dan kentang.

b.   Mendukung pematangan buah.

c.    Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.

d.   Mendukung proses pembungaan.

e.    Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies


tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.

f.    Menstimulasi perkecambahan.

g.   Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.

5. Kalin a.    Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.

b.   Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.

c.    Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.

d.   Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

6. Asam Absisat (ABA) a.    Menghambat perkecambahan biji.

b.   Mempengaruhi pembungaan tanaman.

c.    Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.

d.   Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.

7. Asam traumalin / Asam Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /


traumalat regenerasi).

          2.2.2 Nutrisi

          Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun
peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:

1. Nitrogen (N), peranannya :

a.    Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.

b.    Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
c.    Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.

2. Fosfor (P), peranannya :

a.    Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik

b.    Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.

c.    Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.

d.   Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein.

3. Kalium (K), perananya :

a.    Memperlancar fotosintesis.

b.    Membantu pembentukan protein dan hidrat arang.

c.    Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman.

d.   Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.

e.    Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga.

f.     Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.

g.    Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik.

4. Magnesium (Mg), perananya :

a.    Merupakan bahan penyusun klorofil.

b.    Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.

c.    Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.

5. Kalsium (Ca), perananya :

a.    Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian.

b.    Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.

6. Belerang (S), peranannya :

a.    Sebagai penyusun utama ion fosfat.

b.    Menambah kandungan protein dan vitamin.

c.    Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.

7. Klor (Cl) peranannya :

          Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman.


8. Besi (Fe), peranannya :

Membentuk klorofil.

9. Mangan (Mn), peranannya :

a.    Menyusun klorofil dan proses fotosintesis.

b.    Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.

10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :

a.    Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil.

b.    Diperlukan pada tanah alkalis dan organik.

11. Borium (B), peranannya :

a.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil.

b.    Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan.

12. Molibdenum (Mo), peranannya :

Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur.

          2.2.3 Air

          Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagaimedium
reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara
tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan
terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat
keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.

          2.2.4 Cahaya

          Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tambahan mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal
(lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang dan daun tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan
terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
          Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan
yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjad pucat.

          2.2.5 Suhu

          Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menghabat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan disebut suhu optimum (10˚-38˚C).

          2.2.6 Kelembapan

          Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap,
banyak air yang diserap tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan
pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar.
Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk
mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang
lebar.
 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1     METODE

          Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk membuktikan
bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.

3.2     TEMPAT

          Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau adalah:

a.    Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan di luar ruangan.

b.    Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan didalam lemari.

3.3     ALAT DAN BAHAN

a.    Biji kacang hijau.

b.    Piring kecil

c.    Air.

d.   Kapas

e.    Penggaris.

3.5     LANGKAH KERJA
a.    Tanamlah biji kacang hijau pada piring kecil masing-masing 10 buah.

b.    Letakkan piring kecil yang satu ditempat gelap dan yang ke dua ditempat terang.

c.    Setelah tumbuh ukurlah masing-masing kecambah tersebut dengan mistar.

d.   Lakukan pengukuran setiap hari selama 2 hari.

e.    Catat hasil pengamatan dalam tabel.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     HASIL PENGAMATAN

Terang gelap

TERANG Hari ke-2 GELAP


Tabel Pengamatan Pertambahan Kecambah

Nomor Kecambah Rata Rata


Perlakuan Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I 0,9 0,7 1,2 0,9 0,8 0,9 0,9 0,9 1,9 0,9 1
Terang
II 0,9 0,7 1,2 0,9 0,8 1 0,9 1 1,9 0,9 1,02
I 1,3 1,3 1 1,5 1,4 1,6 0,8 0,7 0,6 0,5 1,07
Gelap
II 3,2 3 1 3,4 2,3 4 0,8 0,7 1,6 0,5 2,15

Ket: diukur menggunakan satuan centimeter (cm).

         

4.2     PEMBAHASAN

Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau
lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam keadaan
terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau
BAB V

PENUTUP

5.1      Hasil Pengamatan


Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar,
akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon auksin
terurai oleh sinar matahari. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada, yang berarti
pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat. Banyak
kacang hijau tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh biji yang rusak atau mungkin
juga hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali akibat kelebihan cahaya
Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka kecambah akan
tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali,
akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja
secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat namun
kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling
cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung
bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang
cukup untuk fotosintesis.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang.

5.2. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap kekurangan klorofi. Selain cahaya, air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
Pertanyaan
a. Sebutkan variabel terkontrol, variabel bebas, dan variabel terikat pada percobaan tersebut!
b. Faktor apa yang menyebabkan kecambah tumbuh berbeda antara ditempat yang terang
dan gelap
c. Sebutkan kesimpulan percobaan di atas!
Jawab
1. Variabel terkontrol : kacang hijau dan kapas
2. Variabel bebas : intensitas cahaya dan air
3. Variabel terikat : pertumbuhan biji kacang hijau

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada
kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Air Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat.

Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap kekurangan klorofi. Selain cahaya, air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembanga
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi 2006. “pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan”,


http://blogpembelajaranbiologi.blogspot.com/2012/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tumbuhan.html, diakses pada 1 september 2021

Seno aji 4 mei Komponen Pembentuk


Ekosistemhttps://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/. diakses pada 1 september 2021

PDANPT DAN · 2018  http://repositori.kemdikbud.go.id/22105/1/XII_Biologi_KD-


3.1_Final.pdf diakses pada 1 september 2021

Anda mungkin juga menyukai