Bab I - 4
Bab I - 4
BAB I
PENDAHULUAN
syariah, pasar modal syariah, leasing syariah, baitul mal wat tanwil, koperasi
adalah prinsip yang menjadi acuan dalam prinsip ekonomi Islam dan
merupakan suatu keunikan dan perbedaan yang ada dalam norma ekonomi
konvensional.2
sejarah peradaban manusia. Perum Pegadaian sudah seratus tahun lebih hadir
pendek dengan persyaratan dan sistemnya yang mudah. Oleh karena itu, bila
1
Ismanto, Kuat, 2009, Manajemen Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 1
2
Muhamad, 2003, Metodologi Penelitian Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta: Ekonisia, hal. 72
2
dalam bentuk berupa benda bernilai ekonomis yang dilengkapi dengan surat
yang dilakukan dengan cara memberi bunga yang akumulatif dan berlipat
ganda, lain halnya biaya di pegadaian syariah tidak berbentuk bunga, tetapi
berupa biaya administrasi barang dan penaksiran. Biaya gadai syariah lebih
pihak (bersegi dua), namun dalam praktek, perjanjian gadai sering juga
terlibat tiga pihak yaitu “orang yang berhutang” (debetur), “pemberi gadai”
3
Ali, Zainuddin, 2008, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 9
4
Ibid, hal. 82
3
yaitu orang yang menyerahkan benda yang dijadikan obyek perjanjian gadai
Al Qur'an dan Hadis, bahwa semua jenis riba dilarang.7 Harta benda atau
barang yang dapat dijadikan anggunan oleh calon peminjam pada gadai
syariah emas minimal 16 karat karena perhitungan nilai gadai syariah berbeda
pasar emas yang digadaikan. Lain halnya bila di kantor gadai konvensional,
yaitu nasabah dapat mengadaikan berbagai macam barang, mulai dari emas,
5
Pasaribu, Chairuman, dkk, 1996, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 139
6
Anshori, Abdul Ghofur, 2011, Gadai Syariah Di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Pers, hal. 76
7
Najibah Khairiyah Shahabudin, Kamaruzaman Noordin, 2018, Liquidity Management of Islamic
Finance Management in Malaysia: Comparative analysis between International Islamic Liquidity
Management (IILM) and Islamic Interbank Money Market, International Journal of Islamic and
Civilizational Studies, Vol. 5, No.1, Hal 10
4
SYARIAH SURAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Surakarta?
Agama?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
Surakarta
emas
5
2. Tujuan Subjektif
tugas akhir Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Syariah Surakarta.
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Pemikiran
kepada orang lain untuk melakukan suatu hal.8 Perjanjian dapat dilakukan
dalam berbagai hal seperti Perjanjian dalam melakukan gadai. Gadai dalam
bahasa Arab diistilahkan dengan Rahn. Arti Rahn adalah tetap dan lama.9
bergerak, adanya jaminan tersebut agar barang yang menjadi obyek jaminan
Dalam Islam gadai dikenal dengan nama ar-rahn yang secara jelas
melakukannya.11
8
Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, Hal 1
9
Anshori, Abdul Ghofur, 2011, Gadai Syariah Di Indonesia, Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press, hal.112
10
Shintya Robiatul Adawiyah, 2018, Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Sebagai Alternatif
Pembiayaan Di Kota Bandar Lampung, Jurnal Hukum, Vol 1, No 2, Hal 156
11
Sharif1, Dziauddin, 2013, The Improvement of Ar-Rahn (Islamic Pawn Broking) Enhanced Product
in Islamic Banking System, International Journal, Vol 9, No 2, Hal 36
7
Nya dalam hati kalian. Tinggalkan sisa riba yang belum diambil dan masih
rukun dan syarat gadai. Adapun yang menjadi rukun gadai ini adalah.
d. Adanya utang12
aman sebab emas memiliki nilai yang relatif stabil dibandingkan dengan
barang jaminan lainnya. Selain itu, emas juga mudah dijual kembali apabila
uang pinjaman. Bila telah disepakati antara petugas gadai dengan nasabah
12
Pasaribu, Chairuman, 1996, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika, hal.141
13
Roikhan, 2017, “Efisiensi Pegadaian Syariah dan Prospek Pertumbuhan Aset di Indonesia”Jurnal
Hukum, Vol. 1, No. 1, Hal 73
8
Kewajiban Penerima dan Pemberi Gadai. Hak dan kewajiban tersebut antara
lain.
gadai.
14
Rizal Faturrahman, 2017, Perbandingan Pegadaian Konvensional Dengan Pegadaian Syariah
Dalam Pemberian Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Nasabah Di Yogyakarta, Skripsi, Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hal 8
9
kepentingan pribadinya.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
menjelaskan tentang hal-hal yang terkait dengan objek yang diteliti yang
15
Ibid, hal.40
16
Yuspin, Wardah, 2016, Aspek Hukum dan Kelembagaan Perbangkan Syariah, Yogyakarta: Genta
Publishing, hal 34
17
Anshori, Abdul Ghofur, 2011, Gadai Syariah di Indonesia,Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press, hal.122
18
Irianto, Sulistyowati, 2013, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Refleksi, Jakarta:Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, hal. xiii
11
2. Metode Pendekatan
pendekatan yuridis normatif, karena dalam penelitian ini diteliti apakah isi
3. Jenis Data
Data yang akan disajikan dalam penelitian ini meliputi data dan
hukum terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Surakarta.
jurnal hukum.19
19
Ali, Zainuddin, 2017, Metode Penelitian Hukum, Jakarta:Sinar Grafika, Hal 47
12
a. Studi Kepustakaan
sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum
b. Interview (Wawancara)
dipandang memahami objek yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi
Surakarta.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari empat bab yang disusun secara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penelitian
A. Pengertian Gadai
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN