Umur 12-14 bulan 1 tandan bunga ♀, ♂ dan hermaprodit (memiliki 2 kelamin) Buah partenokarpi: kepala putik/stigma yang tidak sempurna penyerbukannya shg buah terbentuk layu dan gugur.
lagiman upn yogya
lagiman upn yogya Bunga Kelapa Sawit…1 ♀ Sex deferensiasi (perbedaan seks) terjadi 17-25 bulan sebelum antesis (reseptif). Setelah antesis membutuhkan waktu 5-6 bulan.
Sex ratio: perbandingan antara jumlah
bunga ♀+♂ : bunga ♀ + bunga ♂ hermaprodit + bunga tandan lainnya. Sex ratio penting dalam estimasi produksi, polinasi buatan, dan pelepasan serangga penyerbuk
lagiman upn yogya
Persilangan Buatan 1. Pemilihan Pohon Tetua 2. Pembungkusan Bunga 3. Penyerbukan 4. Mempersiapkan Biji 5. Perkecambahan
lagiman upn yogya
1. Pemilihan Pohon Tetua Tergantung dari tujuan pemuliaan [produksi tinggi, rendemen baik] 10% DXD + 60% DXT/ TXD + 30% DXP ♀ Dura, dipilih pohon induk dari kebun D X D, produksi 200kg/pokok/tahun Kebun induk ditanam 75-135 pokok tergantung keragamannya [biasanya 25-70 pokok]. Kriteria lain: % daging buah/buah 62%, cangkang/buah 30%, minyak/daging buah kering 75%, inti/buah 4-8%.
lagiman upn yogya
1. Pemilihan Pohon Tetua…1 Pisifera dipilih dari seleksi T XT atau T X P Untuk mengetahui daya gabung dikawinkan dengan 3 kombinasi. Pisifera yang baik yang memiliki daya gabung yang baik sekali dengan berbagai Dura. Contoh: SP 540, L2T dan Pisifera EX5 Dura yang memiliki daya gabung baik DS 29 D dari persilangan 22 (63 V 17 X 63 V17), TT 221 D, DS 139 D, MA 284 D
lagiman upn yogya
1. Pemilihan Pohon Tetua…2 Tenera dipilih memiliki produksi tandan lebih tinggi dari rata2 seluruh persilangan, daging buah/buah lebih dari 85%, cangkang terhadap buah 10%, inti terhadap buah 4-8% dan minyak terhadap daging buah basah >55%, rendemen 26- 30% di laboratorium, di pabrik 23-26% (0,86 X rendemen laboratorium) D X P – Pisifera mana yang dapat dikawinkan dengan Dura tertentu dan ada skala prioritasnya => CROSSING PLAN
lagiman upn yogya
1. D x P PPKS 540 (High mesocarp)
Rerata produksi: 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 27,4% Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun Rasio inti/buah: 5,3 % Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun lagiman upn yogya 2. D x P PPKS 718 (Big bunch)
Rendemen minyak: 26,3% Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun Rasio inti/buah: 9,3 % Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun lagiman upn yogya 6. Dy x P Sungai Pancur (Dumpy)
Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26% Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun Rasio inti/buah : 6,5 % Pertumbuhan meninggi: 40-55 cm/tahun lagiman upn yogya 7. D x P LaMe
Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26% Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun Rasio inti/buah: 6,9 % Pertumbuhan meninggi: 50-70 cm/tahun lagiman upn yogya 8. D x P Avros
2. Pembungkusan Bunga Bunga ♀ muncul 1 bulan sebelum antesis. Disemprot insektisida, Dibungkus dan berjendela plastik, dan diikat di bagian bawah tangkai tandan Bagian luar disemprot insektisida kembali Pembungkusan dilaksanakan 10-15 hari sebelum antesis Pollinator = orang yang pekerjaan melaksanakan pembungkusan, penyerbukan, memanen tandan yang sudah matang, memeriksa kesehatan pohon pokok. Pollinator bertanggungjawab atas 60-100 pokok. Setelah 7 hari, tandan bunga diperiksa
lagiman upn yogya
3. Penyerbukan Polen dipanen dari pokok tetua jantan Pisifera Bungkus bagian bawah berlubang untuk menyalurkan polen 10-15 hari setelah pembungkusan akan antesis (60-70%), tandan dipotong dan diturunkan dengan tali Beberapa jam, tandan diguncang agar polen turun di kantong plastik Polen ditempatkan dalam botol plastik (kapsul) berisi 0,25 g polen + 2,5-3,0 g talcum (bedak)
lagiman upn yogya
3. Penyerbukan…1 Bunga yang antesis 10 hari setelah dibungkus tidak diserbuk secara buatan Penyerbukan dilakukan bila 60% dari bunga sudah antesis Jendela plastik dilap dan diberi lubang untuk memasukkan ujung botol semprot polen. Polen disemprotkan dari kedua sisi jendela kemudian lubang ditutup dengan plaster. Tandan bunga digoyang agar penyerbukan merata. Diberi label [no pokok, no serbuk, no Pisifera, tanggal serbuk, nama pollinator] 3 hari kemudian diperiksa => penyerbukan ulang
lagiman upn yogya
3. Penyerbukan…2 15 hari bungkus dibuka => tandan bunga yang bungkus baik dilanjutkan Kegagalan : luka pada saat pembungkusan, daya tumbuh polen rendah, gangguan hama (tikus, tupai). 5-6 bulan setelah antesis tandan sudah matang ditandai ada 1-2 buah luar terlepas/brondol. Tandan matang dipotong untuk proses selanjutnya di laboratorium persiapan biji
lagiman upn yogya
4. Mempersiapkan Biji Tandan dipisahkan spikeletnya. Spikelet dengan buah yang menempel difermentasi selama 3 hari. Buah yang terlepas difermentasi II selama 3 hari Buah terlepas dimasukan ke mesin pengupas daging buah. Biji dikeringanginkan beberapa jam dan disortir biji yang pecah, kecil, abnormal. Biji terpilih diberi label dan direndam 3 menit dalam larutan fungisida kemudian dikeringanginkan. Biji disimpan minimal 1 bulan sebelum dikecambahkan
lagiman upn yogya
5. Perkecambahan Biji (kadar air 18%) yang dikecambahkan dengan memasukkan pada kantong berlabel dan direndam beberapa hari. Biji dicelupkan dalam fungisida dan dikeringanginkan 1 hari pada ruang pengeringan. Biji dimasukkan dalam kantong berisi 400-500 biji, kemudian dimasukkan dalam germinator selama 40-60 hari Biji direndam dalam bak perendaman selama 3 hari untuk menaikkan kadar air dari 18% menjadi 23% Biji dikeringanginkan 1 hari, dimasukan dalam kantong plastik dan diletakkan di ruang perkecambahan selama 12- 15 hari (mulai berkecambah) Setelah 4-5 minggu, % kecambah = 70-85%.
lagiman upn yogya
Untuk dapat menghasilkan dan mengembangkan varietas kelapa sawit, harus memiliki beberapa hal:
1. Populasi dasar dura dan tenera/pisifera
a. pembentukan populasi dasar yang terdiri atas grup
dura, tenera, dan pisifera dari berbagai orijin di tingkat seleksi.
b. ketersediaan informasi pedigree (silsilah keturunan)
yang jelas dari masing-masing orijin/famili dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
lagiman upn yogya
2. Prosedur Pemuliaan a. skema seleksi yang sering digunakan adalah reciprocal recurrent selection (RRS) dan modified recurrent selection (MRS). b. tahapan inti mencakup pembentukan populasi dasar, evaluasi, seleksi, serta rekombinasi. c. populasi dasar yang telah dibentuk tahapan evaluasi melalui pengujian keturunan (progeny test) untuk menganalisis dan menentukan persilangan terbaik yang akan direproduksi berdasarkan nilai daya gabung umum (GCA) dan daya gabung khusus (SCA) dari tetua (progenitor) yang diuji.
POHON INDUK TETUA
untuk produksi benih untuk materi persilangan lagiman upn yogya 3. Proses pengujian keturunan (progeni) a. merupakan rangkaian percobaan yang didesain untuk menilai dengan akurat keragaan suatu hibrida (persilangan) b. dilakukan mengikuti metode statistik baku: (1) perancangan percobaan (jumlah persilangan, jumlah ulangan, jumlah individu, standard cross ), (2) masa pengamatan (minimal selama 6 tahun setelah tanam), (3) lokasi percobaan (dilakukan minimal pada 3 lokasi), (4) metode analisis data yang digunakan untuk mem- prediksi nilai hibrida DxP yang akan direproduksi
lagiman upn yogya
Pelepasan varietas
Setiap bahan tanaman kelapa sawit yang akan
dilempar ke pasaran memerlukan izin resmi dari pemerintah. Oleh karena itu, setiap lembaga harus mengajukan proposal pelepasan varietas sebelum benih yang dihasilkannya dapat dijual ke publik. Pemerintah melalui Tim Penilai dan Pelepas Varietas akan menguji, menilai, dan memberikan rekomendasi kelayakan varietas yang diajukan. Proses ini mencakup verifikasi pengujian keturunan di lapangan dan kesiapan produksi benih, serta proses pemaparan oleh pengusul di depan sidang pelepasan varietas.