Anda di halaman 1dari 3

Bab II

PEMBAHASAN

1 Pengertian kanban

Kanban merupakan sistem alur kerja yang biasa digunakan dalam proses manufaktur dan
Pengembangan perangkat lunak untuk meningkatkan Efisiensi dan produktivitas. Namun kanban
juga dapat digunakan dengan efektivitas yang sama untuk Menjaga segala bentuk proyek agar tetap
pada jalurnya atau sebagai alat untuk manajemen waktu pribadi. Kanban dikembangkan pertama
kali pada akhir tahun 1940 oleh Toyota untuk mempersingkat dan mendukung proses manufaktur
yang “tepat Sebelum deadline”, metodologi kanban kemudian diadopsi oleh David Anderson sebagai
sebuah alat dalam metodologi Agile (Graham, 2017).Pada intinya, kanban merupakan sistem yang
memvisualisasikan perkerjaan. Inti dari metodologi kanban adalah pembuatan “board” dimana kita
Meletakkan “card” atau kartu yang berisi tugas yang perlu diselesaikan. Dalam bentuk paling
sederhana,sebuah Kanban Board berisi tiga kolom: yang perlu dikerjakan, yang sedang dikerjakan,
yang telah dikerjakan (Graham, 2017). Juga inti dari metodologi kanban adalah konsep membatasi
jumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan agar perhatian dan kerja tim lebih terfokus, sehingga
membatasi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang dipindahkan ke kolom
tugas yang telah dikerjakan dan membantu memperlihatkan potensi-potensi kemacetan beban kerja
(Graham, 2017).

2. Jenis Kanban

Kanban diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu :

1. Kanban supplier, adalah kanban yang diberikan perusahaan untuk supplier agar
mengirimkan bahan baku atau suku cadang.
2. Kanban pemberi tanda, adalah kanban yang digunakan bagian produksi untuk menetapkan
spesifikasi produksi lot.

3. Fungsi Kanban

Perusahaan perlu menerapkan sistem kanban karena peran atau fungsinya yang cukup banyak
sehingga memberikan timbal balik yang positif bagi keberlangsungan perusahaan. Fumgsi kanban
yaitu berikut ini:

1. Sebagai Perintah

Kanban berfungsi berlaku sebagai alat perintah dalam proses produksi barang, baik kebutuhan
perintah produksi atau perintah pengiriman bahan baku.

Apabila komponen perlu diambil, maka perintah pengangkutan melalui kanban tersebut
dikeluarkan. Kanban tersebut harus menginformasikan lokasi tempat penyimpanan komponen yang
telah diolah, dan tempat komponen yang dibutuhkan.

2. Mencegah Produksi Berlebihan


Setiap proses produksi harus dikendalikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tiap proses
hanya memproduksi produk yang diminta pelanggan, dan pada waktu yang tepat sesuai dengan
waktu siklusnya. Sistem kanban ini menjamin lini produksi berlangsung sesuai dengan yang
diharapkan.

3. Memperbaiki Proses dan Kualitas Produk

Sistem kanban dapat membantu memperbaiki proses produksi. Ketika proses produksi sudah bagus,
maka produktivitas semakin meningkat sehingga memperbaiki perusahaan secara keseluruhan, tidak
hanya dari segi laba atau keuntungan perusahaan, namun juga memperbaiki kualitas produk yang
dihasilkan.

4. Keuntungan Penggunaan Kanban

Banyak sekali manfaat ataupun keunggulan yang dapat diperoleh perusahaan apabila menggunakan
sistem kanban dalam produksinya, yaitu sebagai berikut:

 Membantu karyawan dalam mengidentifikasi level produksi. Melalui jumlah atau kuantitas
kanban dapat terlihat jumlah permintaan pelanggan berdasarkan kuantitas output yang
diperlukan.
 Penggunaan kanban dapat mengurangi WIP (Work-In-Process), yaitu melalui pengendalian
level produksi setiap lini sesuai dengan permintaan. Hasilnya adalah persediaan bahan baku
dapat ditekan secara signifikan.
 Kualitas produk yang meningkat. Kanban dapat membantu untuk meminimalisir terciptanya
cacat produk sehingga yang dihasilkan adalah produk-produk yang sesuai standar.
 Aliran kerja yang semakin optimal, yaitu setiap aktivitas produksi akan lebih mudah dengan
demand atau permintaan yang stabil.
 Menghemat biaya produksi, yaitu tingkat persediaaan bahan baku yang rendah akan
menghemat biaya penanganan inventori.
 Menjadikan lebih fokus pada target. Target ini adalah target bersama semua yang terlibat
dalam proses produksi dari atasan sampai bawahan akan mengarahkan fokus untuk
memenuhi permintaan pelanggan.

5. 5 Prinsip Kerja Sistem Kanban

Lima prinsip kerja sistem Kanban yang perlu dipegang teguh oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Visualisasi alur kerja

Prinsip kerja yang paling utama dalam sistem kanban adalah dengan membuat visualisasi model
proses atau alur kerja proyek. Dengan visualisasi ini, para pekerja dapat memahami alur kerja yang
harus dilalui dalam sebuah proyek.Persiapkan kanban board baik dalam bentuk fisik ataupun papan
digital yang digunakan untuk merepresentasikan satu tampilan lini produksi. Struktur dari kanban
board tersebut adalah berupa kolom yang berisi tahapan alur kerja suatu lini produksi. Misalnya
kolom tersebut diisikan dengan:
 To do, yaitu daftar tugas yang akan dilakukan demi mencapai tujuan akhir produksi;
 In progress, yaitu daftar tugas yang sedang dilakukan;
 Done, yaitu daftar tugas yang sudah selesai dikerjakan.

Pada setiap kolom inilah nantinya dapat ditempelkan kartu-kartu yang berisi informasi mengenai
detail tugas, hingga masing-masing orang yang bertanggung jawab pada tugas tersebut.

2. Pembatasan pekerjaan yang sedang berlangsung

Prinsip selanjutnya adalah menetapkan batasan jumlah pada pekerjaan atau tugas yang sedang
berlangsung agar tidak kehilangan fokus. Para pekerja akan fokus untuk menyelesaikan pekerjaan
yang ada sebelum memulai pekerjan baru.

3. Evaluasi dan kelola alur kerja

Evaluasi dalam proses alur kerja sangat dibutuhkan guna untuk mengendalikan keseluruhan proses
dan menghindari terjadinya penundaan pekerjaan. Tentunya hal ini akan membantu untuk
meningkatkan kinerja bagi para karyawan.

4. Buat kebijakan yang jelas

Pastikan proses dan tujuan produksi harus didefinisikan dan diinformasikan dengan jelas pada
semua orang yang terlibat di dalam proses produksi. Tentunya prinsip kerja ini akan membantu
dalam mencapai tujuan dan dapat memberikan saran perbaikan yang dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.

5. Gunakan umpan balik dan perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement)

Jika kelima prinsip di atas sudah dikerjakan, maka prinsip kerja dalam penerapan kanban yang
terakhir ini adalah perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).Oleh sebab itu
penerapan metode Kanban juga membutuhkan evaluasi, analisis dan peningkatkan yang konstan
agar dapat berjalan dengan efektif dan mampu meningkatkan efektivitas alur kerja.

Anda mungkin juga menyukai