Anda di halaman 1dari 17

KELAINAN TULANG

BELAKANG SKOLIOSIS

Restu Putri Nawan – 2006479002


Mata Kuliah FT Muskuloskeletal
Prodi Fisioterapi, Program Vokasi
Universitas Indonesia
DEFINISI
• Skoliosis merupakan kelainan
tulang belakang dimana tulang
belakang mengalami
pembengkokan ke arah samping
(lateral curvature) membentuk
huruf ‘S’ atau ‘C’ dan dapat dilihat
ketika kelengkungannya semakin
parah.
• Dari 4,5% populasi umum lebih
sering terjadi pada wanita.
ETIOLOGI
● Idiopatik, tidak terkait dengan fitur dismorfik, lesi kulit atau penyakit neuromuskular.
● Malformasi kongenital vertebra, dapat menyebabkan deformitas. Biasanya terkait
dengan anomali genitourinari.
● Kondisi neuromuscular, seperti cerebral palsy, spina bifida, dan poliomielitis.
● Masalah metabolisme, seperti sindrom Hunter.
● Crush fraktur akibat trauma, osteoporosis, tuberkulosis atau keganasan.
● Sindrom dismorfik, seperti neurofibromatosis, sindrom Marfan, osteogenesis
imperfekta.
● Genetik, karena pola pewarisan dominan autosomal, multifactorial, & X-linked
(Terdapat studi klinis)
● Postur, mempengaruhi terjadinya scoliosis postural kongenital
● Abnormalitas anatomi vertebra
KLASIFIKASI
Skoliosis Fungsional
● Terjadi karena postur tubuh ketika duduk atau berdiri tidak tegak
lurus, sehingga tulang bahu terlihat seperti tidak sejajar (struktur
tulang belakangnya normal).
● Dapat diperbaiki

Skoliosis Struktural
● Disebabkan karena perkembangan kedua sisi tubuh yang tidak
seimbang sehingga tulang belakang jadi melengkung secara
permanen
● Bersifat progresif sehingga perlu penanganan.
GEJALA KLINIS
• Kepala tidak berpusat di tubuh
• Satu sisi bahu lebih tinggi
• Satu sisi scapula lebih tinggi dan lebih
menonjol
• Ada celah yang tidak seimbang antara
lengan dan badan
• Lengkungan tulang belakang terlihat jelas
• Satu sisi pinggul lebih tinggi dan lebih
menonjol
PENELUSURAN RIWAYAT PENYAKIT
• Degeneratif, terjadi karena adanya kerusakan bagian tulang
belakang dan sering terjadi pada orang dewasa seiring
bertambahnya usia.
• Idiopatik, terjadi karena faktor genetika.
• Kongenital, terjadi karena tulang belakang yang tidak tumbuh
dengan normal pada saat bayi didalam kandungan.
• Neuromuscular, terjadi karena lemahnya otot spinal atau
pada system saraf.
ANGLE COBB
Skoliosis ringan
● kelengkungan sudut tulang belakang (sudut Cobb) < 20 derajat.
Skoliosis sedang
● Kelengkungan tulang belakang sebesar 40–45 derajat.
● Dapat berkembang menjadi skoliosis berat.
● Ditangani dengan latihan dan terkadang diperlukan brace (korset).
Skoliosis berat
● Skoliosis berat adalah ketika sudut Cobb > 45 derajat.
● Memerlukan penanganan pembedahan.
PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi
• Quick test
• Tes Gerak Aktif → Gerak lateral fleksi ke kanan dan ke kiri
• Tes Gerak Pasif → Gerak lateral fleksi ke kanan dan ke kiri
• Tes Gerak Isometrik
TES & PENGUKURAN KHUSUS

● Adam’s Test
● Plum Line Test
● Pelvic Obliguity Test
● Leg Length Discrepancy
● Pengukuran derajat kelengkungan abnormal tulang belakang dengan
Scoliometer
● Pemeriksaan penunjang dengan foto rontgen untuk mengukur dengan
akurat derajat kelengkungan abnormal tulang belakang (biasa disebut
dengan Cobb Angle)
Adam’s Test Plumb Line Test Pelvic Obliquity
Leg Length
Discrepancy Scoliometer Rontgen
IDENTIFIKASI MASALAH FISIOTERAPI
DIAGNOSIS 3. Participation Restriction :
1. Activity Limitation : • Keterbatasan dalam pekerjaan (duduk
• Duduk terlalu lama lama ketika mengetik)
• Berdiri tegak terlalu lama • Keterbatasan dalam olahraga (basket,
• Membungkuk voly)
• Keterbatasan dalam rekreasi
2. Body Function & structure impairment:
• Sensasi nyeri pada punggung PROGNOSIS
• Imbalance pada otot-otot spinal Adanya keterbatasan aktivitas akibat
• Kontraktur adanya nyeri punggung pada vertebra karna
• Deformitas (S/C) skolisosis sehingga mengakibatkan pasien
• Fleksibilitas menurun tidak dapat melakukan aktivitasnya
• Sirkulasi menurun secara maksimal.
• Sesak napas
INTERVENSI FISIOTERAPI
• Infrared
• Terapi Latihan → metode Mc. Kenzie, core stability, manual traksi
• Edukasi
• Scoliosis Brace
THANKS!
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
REFERENSI
Anwar, Ruhki Kristalina. “LITERATUR REVIEW KARAKTERISTIK PASIEN ADOLESCENT
IDIOPATIC SCOLIOSIS”.
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1601/2/C011171552_skripsi%20%20%201-2.pdf. (Diakses
pada September 2021, pukul 21.59)
Faturrahman, Afrian. “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS
VETEBRA THORACAL 7 – LUMBAL 1
DI RSAL DR.RAMELAN”. http://eprints.ums.ac.id/26838/11/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf. (Diakses
pada September 2021, pukul 23.33)
IKATAN FISIOTERAPI INDONESIA. “PANDUAN PRAKTEK KLINIS FISIOTERAPI”.
https://emas.ui.ac.id/pluginfile.php/1289285/mod_resource/content/2/FT%20Muskulo%20%281%29
.pdf. (Diakses pada September 2021, pukul 23.35)
Kisner C, Colby LA, Therapeutic exercise: foundation and technique. 6th Edition.
Philadelphia: The F.A Davis Company; 2013, Chapter 14
Maehcarenda, Aldy Valentino. “Terapi untuk Skoliosis”.
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/skoliosis-96. (Diakses pada September 2021, pukul
22.03)
REFERENSI
Makarim, Fadhli Rizal. “Skoliosis”. https://www.halodoc.com/kesehatan/scoliosis. (Diakses pada
September 2021, pukul 22.04
Pelealu, Jane, dkk. “REHABILITASI MEDIK PADA SKOLIOSIS”.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/4157/3688. (Diakses pada September 2021,
pukul 22.02)
Tim Flex Free Clinic. “Skoliosis Ringan”. https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/346?title=skoliosis-
ringan. (Diakses pada September 2021, pukul 22.26)
Tim Flex Free Clinic. “Terapi Skoliosis”. https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/324?title=terapi-
skoliosis. (Diakses pada September 2021, pukul 23.38)

Anda mungkin juga menyukai